NovelToon NovelToon
Mencintai Bos Mantan Suamiku

Mencintai Bos Mantan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Romansa / Transmigrasi / Menikah dengan Kerabat Mantan / Agen Wanita
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: zenun smith

Ini kisah tentang istri yang tidak dianggap oleh suaminya. Namanya Nadia. Ia bisa menikah dengan suaminya karena paksaan dari Nadia sendiri, dan Nufus menerimanya karena terpaksa.

Ada suatu hari dimana Nadia berubah tak lagi mencintai suaminya. Dia ingin bercerai, tetapi malah sulit karena Nufus, sang suami, malah berbalik penasaran kepada Nadia.

Dan saat cinta itu hilang sepenuhnya untuk Nufus karena Nadia yang sekarang bukanlah Nadia sesungguhnya, justru ia bertemu dengan cinta sejatinya. Cinta yang diawali dengan seringnya Nadia cari gara-gara dengan pria tersebut yang bernama Xadewa.

Lucunya, Xadewa adalah orang yang ditakuti Nufus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Oke, Kita Nikah

Tanpa bantuan pamannya, Nufus akhirnya bisa bergerak sendiri. Lelaki yang sempat menghalangi mereka tewas tidak tertolong oleh senjata Xadewa. Berbekal informasi dari ibu kandungnya, Nufus menembus pertahanan Angin demi merebut warisan Xadewa.

Bulan purnama sudah dekat. Nufus ingin segera menggeser nama Xadewa, memastikan hanya namanya yang tercatat sebagai penerima seluruh kekayaan itu. Ia bahkan berhasil membujuk Angin Sujiwo dan Licyardi untuk menghapus nama Xadewa dari daftar ahli waris.

Di suatu persembunyian bawah tanah, Nufus dan ibu kandungnya diantar Angin Sujiwo dan Licyardi (yang tampak terpaksa) menuju salah satu lokasi penyimpanan harta. Mereka melihat emas batangan bertumpuk, saking banyaknya sampai membuat ibunya Nufus melongo. Ada juga tumpukan uang tunai dalam gepokan.

Nufus sendiri sebenarnya gemetar. Tangannya berkeringat. Tapi ia berusaha keras menjaga wajahnya tetap tenang, tidak ingin menunjukkan rasa gentar di depan Angin dan Licyardi.

Sekalinya sudah maju, Nufus pantang mundur.

"Nufus, sebaiknya semua hartaku dibagi dua dengan Xadewa," kata Angin mencoba bernegosiasi.

"Silakan saja, kalau kalian ingin Kak Dewa hancur," jawab Nufus tegas, tanpa ragu sedikit pun.

"Jangan banyak tingkah, anak haram. Belum tentu negosiasimu ini akan terjadi seperti yang kau mau. Kalau spekulasimu meleset sedikit saja, nyawamu taruhannya."

"Aku siap mati kalau apa yang kubicarakan pada Tuan dan Nyonya tidak terjadi."

Melihat keteguhan Nufus, Licyardi makin kesal sekaligus cemas. Angin hanya menyesap cerutunya sambil tampak berfikir dalam-dalam. Sebenarnya mereka muak karena Nufus sudah kelewat batas. Bagaimana bisa seorang pemuda seperti Nufus memaksa mafia kelas berat macam mereka?

Namun Nufus menunjukkan bukti. Salah satu bisnis kecil mereka sedang diawasi jaringan agen negara. Itu memaksa mereka setuju pada tuntutan Nufus, yaitu menjadikannya ahli waris tunggal agar Xadewa tetap aman.

Perjanjian ini hanya diketahui Nufus, Angin, dan Licyardi. Ibu kandung Nufus tidak diikutsertakan. Ia tidak diizinkan tahu alasan sebenarnya kenapa Nufus mendadak diterima menjadi ahli waris.

"Satu hal lagi. Selain peta harta warisan itu, aku juga mau tinggal bersama kalian," pinta Nufus.

Licyardi tampak makin marah, sebab Nufus ini dikasih hati malah minta jantung. Ia maju dengan kepalan tangan, tapi Angin Sujiwo segera menahan gerakannya. Ia lekas mengambil keputusan.

"Baik. Kamu bisa tinggal di sini bersama kami. Tapi tidak dengan ibumu."

Licyardi yang tadinya mau marah akhirnya hanya menghela napas kasar. Namun disela-sela moment ini, ibunya Nufus mengeluarkan suara.

"Tapi--"

"Tapi apa, hah?! Udah bagus dia kami terima di rumah ini, masih berani protes juga? Mau nggak tahu diri, lu?! Harusnya dari dulu kalian sudah kulenyapkan." Gerutu Licyardi.

"Bukan gitu mak-sudnya. Kalau anak saya di sini dan saya di luar sana, apakah kalian bisa janji untuk tidak berbuat macam-macam kepada saya nantinya?"

"Kenapa kamu tidak bertanya apakah kami tidak membahayakan Nufus di sini?" Angin menyahut. Membuat Nufus membatin dalam hatinya.

Bahkan ibu sampai saat ini tidak benar-benar peduli padaku.

Yang ditanya gelagapan dan tidak bisa menjawab. Seharusnya itu pertanyaan mudah untuk dijawab olehnya. Bilang saja dia tidak risau dengan Nufus di sini, karena percaya bahwa seorang ayah tidak menyakiti anaknya dan selalu melindunginya.

...****...

Xadewa yang beberapa hari terakhir sibuk mengurus proyek barunya akhirnya berhasil mencapai kesepakatan. Ia bisa memenuhi permintaan klien untuk suplai tembaga dalam jumlah tertentu tiap bulan. Untuk memastikan itu, ia sudah mendapat komitmen dari tiga PT berbeda yang sanggup menyuplai sesuai kebutuhan.

Dengan percaya diri, Xadewa siap menandatangani kontrak lima tahun dengan klien tersebut. Dalam perjanjian itu memang ada klausul denda jika suplai bulanan tidak terpenuhi, tapi Xadewa menyanggupi. Ia berniat turun langsung ke lapangan dan memantau semuanya dengan ketat. Kalau ada masalah, ia siap mengambil keputusan cepat.

Ia bersemangat ingin menceritakan kabar bagus ini kepada Nadia. Tapi sebelum ke sana, Xadewa pulang dulu ke rumah untuk mandi. Kali ini dia mau berdandan lebih rapi daripada biasanya. Biasanya dia santai saja, dengan bawa-bawa sarung dan juga senter. Tapi malam ini lain. Ia mau tampil seperti ia layaknya sedang dalam mode Bos di DewaSlotus.

Siang tadi saat mereka ngobrol di ladang, Nadia sempat memberi kode ingin nonton malam ini. Waktu itu Xadewa bilang mager kalau nonton ke bioskop. Nadia sempat protes.

 "Kenapa mager ke bioskop, Bang?"

"Banyak orang."

"Duh Bang Dewa, kayak bukan orang aja. Masa takut orang."

"Bukan takut, tapi malas di tempat ramai."

Akhirnya Nadia menawar.

"Yaudah, nonton di rumah aja. Nanti saya siapin proyektor, tapi abang yang siapin filmnya. Thriller ya!"

Jadilah malam ini Xadewa benar-benar niat. Ia mengenakan jas hitam tanpa dasi, kemeja terbuka menampakkan dada bidang, lengkap dengan kalung.

Begitu tiba di rumah Nadia, Xadewa mengetuk pintu beberapa kali. Tidak segera dibuka, karena Nadia mengira dia bakal langsung masuk sendiri seperti biasa. Tapi malam ini Xadewa bersikukuh ingin dibukakan pintu. Ia pun memencet bel.

Akhirnya Nadia mengintip dulu lewat jendela. Ia melihat siluet pria rapi, tapi posisinya membelakangi. Nadia belum ngeh itu siapa. Begitu pintu dibuka dan Xadewa berbalik, Nadia langsung terpaku.

Nadia mendekat, dan lebih dekat lagi. Jarak wajah mereka tinggal beberapa senti. Lalu Nadia mengelilingi badan Xadewa, memeriksa penampilan laki-laki itu secara keseluruhan. Nadia kemudian menyeringai lebar, dia bicara dengan nada dibuat seperti ala-ala mafia.

"Perfetto... silakan masuk, Signore."

Tapi Xadewa malah sekonyong-konyong menatap Nadia dengan cara yang tidak biasa. Begitu manis untuk dipandang hingga membuat Nadia salah tingkah.

Eh tunggu! Nadia teringat sesuatu. Ganteng-ganteng gini kira-kira dia naik apa kesini? Seperti ontel kah? Nadia berkeliling mencari keberadaan kendaraan Xadewa, dan ia mendapati mobil yang waktu itu mengangkut dirinya ketika pergi dari Nufus.

...***...

Di dalam rumah, mereka benar-benar menonton film bareng. Sumpah, mereka tidak berbuat macam-macam. Mereka fokus penuh menatap layar. Sesekali saling menoleh, saling komentar soal adegan thriller yang menegangkan, lalu kembali serius menonton.

Setelah film selesai, Xadewa akhirnya membuka pembicaraan soal kabar proyeknya. Ia bercerita bagaimana sekarang suplai tembaga sudah aman, kontrak lima tahun siap diteken, tapi ada klausul denda jika suplai bulanan tidak terpenuhi.

Nadia mendengarkan dengan antusias. Ia tampak senang dan memberi dukungan penuh.

Tiba-tiba, entah kenapa Xadewa mengaku dia juga ingin Nadia terlibat lebih jauh di proyek itu sebagai wakilnya kalau dia sedang tidak bisa turun langsung, supaya rantai suplai tetap lancar dan mereka tidak kena denda.

Nadia menatapnya serius, lalu menjawab.

"Aku mau, tapi ada syarat."

"Apa syaratnya?"

"Kita nikah, Bang."

Xadewa terdiam sejenak. Matanya menatap Nadia dalam-dalam.

"Emangnya lu beneran mau nikah sama gua?"

"Mau. Tapi kalau abang nggak mau syarat ini juga nggak apa-apa kok. Aku tetap bantuin, meskipun kita nggak ada ikatan apa-apa."

"Oke. Gua nikahin lu. Tapi sorry, nikahan kita rahasia, nggak ada keluarga gua yang hadir. Gimana? Kalau lu mau, besok gua datengin orang tua lu, kita langsung nikah."

Nadia langsung mengiyakan tanpa banyak pikir.

"Oke, nggak masalah. Oh iya, nanti abang nikahin Nadia apa Jesi nih?"

"Dua-duanya."

"Kok bisa begitu?"

"Bisa aja. Nanti gua bilang gini: Saya terima nikahnya Jesi dan kawinnya Nadia--"

Belum selesai ngomong, Nadia sudah memukul lengannya Xadewa.

"Ada-ada aja! Mana bisa gitu!"

Xadewa tertawa tapi tetap mencoba menjelaskan.

"Serius. Lu itu kan lagi numpang di tubuh Nadia. Cinta gua sama Jesi, jadi gua nikahin Jesi. Tapi yang punya badan lu ya Nadia, jadi nanti yang gua kawinin Nadia. Bener nggak sih gua ngomong?"

Nadia makin kuat memukul Xadewa sambil kesal tapi tidak bisa menahan tawa.

Sementara di tempat lain ada Nufus yang sedang main rumah-rumahan dengan orang tua Xadewa, di sini Xadewa juga ingin main rumah-rumahan dengan Nadia. Entah siapa di antara mereka yang pada akhirnya akan menang dalam permainan membangun rumah mereka masing-masing.

.

.

Bersambung.

1
Muliana
ingin cucu /Chuckle/
Muliana
Otakku /Sob//Sob/
Muliana
Pengaruh obat, jangan berharap lebih ya /Facepalm/
Muliana
Benar-benar pengemar bollywood nih, gak disini gak disana, india semua /Facepalm/
Lanjut baca, dari tadi rebutan ponsel sama bocil
Muliana
Eh, apa nih? Kok udah mulai takut kehilangan aja?
𓆩❤𓆪✿✧༺°zãnzên°༻✧❀ଘ😇ଓ
emang bisa /Blush//Blush/
Zenun: gatau tuh😄
total 1 replies
𓆩❤𓆪✿✧༺°zãnzên°༻✧❀ଘ😇ଓ
/Hammer//Hammer//Joyful//Joyful/
Zenun: ehehehe
total 1 replies
Rere 💫
Oh punya kendali
Zenun: nggak juga kak, cuma kasih tahu sikon doang, tapi nggak bisa ngendaliin
total 1 replies
Rere 💫
Punya senjata apa sih bt jatuhin Dewa, penasaran 🤔
Zenun: ihihihi
total 1 replies
Rere 💫
wow kok bisa😯
Zenun: bisa aja kak
total 1 replies
Dewi Payang
Xadewa lah... Nufus ko'id🤭
Zenun: ehehehe
total 1 replies
Dewi Payang
Bener bang, aku yang wakilin😂
Dewi Payang: /Joyful/
Zenun: wkwkwk
total 2 replies
Dewi Payang
Ehemmmm....
Dewi Payang
plus bulu dada/Facepalm/
Dewi Payang
Biarin aja, biarin.....
Dewi Payang
Gak tau malu kau Fus....
Zenun: ihihihi
total 1 replies
Dewi Payang
Nufus menggali lubang untuk diri sendiri🤭
Dewi Payang: Tinggal masuk lubangnya aja🙈
Zenun: ehehe iya
total 2 replies
aleena
apa maksudnya nufus ingin jadi anak tunggal mereka
apa dia ingin melindungi dewa atau hanya alibi ingin menguasai harta,??? /Doubt//Doubt//Shame/
Zenun: coba ntar kita lihat ya kak😁
total 1 replies
Teti Hayati
Iyaa lahh Bang, masa mau halal-in anak orang pake duit haram... 😂
Zenun: ehehehe
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
lah dikira bocah maen rumah2an 🤣🤣
Zenun: ehehehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!