Bijaklah dalam membaca!!
Firo, seorang pria malang yang dianggap gila. Salah satu keluarganya sengaja mengasingkan Firo dan mencampurkan ganja di makanannya sejak kecil. Dia sanggup bertahan hingga dewasa demi mengungkap siapa pelaku pembunuh ibunya.
Medina, gadis cantik yang mau menikah dengannya, menemani Firo mengungkap misteri yang tersimpan rapat di keluarganya.
Balas dendam, pembunuhan dan keikhlasan mengiringi perjalanan pernikahan mereka yang penuh dengan cinta dan tangisan.
Akankah mereka berakhir bahagia? Atau akan berakhir menyedihkan?
Simak kisahnya disini.
follow Ig author: @afsheen_yanyan
Cerita ini di bumbui adegan romantis, balas dendam dan juga pembunuhan.
Terimakasih sudah membaca novelku
jangan lupa tinggalkan like dan komentarnya.
Salam hangat_Afsheen.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afsheen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Firo Kecil
Firo Dirgantara Mulya, Seorang yang di anggap gila oleh keluarganya dan di asing kan di dalam kamar yang letaknya jauh terpisah dari rumahnya bertahun-tahun.
Usia Firo menginjak 27 Tahun, bertahun tahun dia harus bertahan di lingkungan keluarga yang sudah menyakitinya dari kecil.
***
Firo kecil,
Hari itu dimana Firo baru pertama kali dibawa Tuan Bram ke rumahnya, Dengan perasaan senang Firo di gendong ayahnya. Sementara Fira berjalan di sebelahnya. Firo sangat senang, Pikirnya di rumah itu dia akan menemukan kebahagiaan baru.
"Daddy ini lumah siapa..? lumahnya besal sekali," tanya Firo kecil.
"Nak, disini rumah Daddy. Nanti Firo bakal tinggal di sini," sahut Tuan Bram ayahnya.
Firo yang saat itu baru memasuki rumah itu langsung berdecak kagum karena rumah itu bagaikan istana baginya sangat besar dan megah berbeda dengan rumahnya yang dulu di tempati bersama ibunya.
Kemudian dari atas datanglah seorang ibu Muda seumuran ibunya.Raut mukanya menandakan seperti tidak Suka kepada mereka.
Tuan Bram menggenggam tangan Fira menguatkan.
"Mam, kenalkan dia Fira istriku juga," ucapan Tuan Bram tak terdengar kaget oleh kedua wanita di depannya.
Nyonya Stella sudah tahu Tuan Bram sudah mempunyai istri selain dirinya tepat seminggu sebelum mereka menikah. Tuan Bram sangat mencintai Fira dan mereka memutuskan menikah secara sembunyi karena tidak di setujui, tetapi karena perjodohan kedua orang tuanya, Tuan Bram akhirnya juga menikahi Nyonya Stella.
Mereka berdua pun sama-sama mengetahuinya.
"Perkenalkan namaku Fira."
Fira wanita berambut panjang, feminim dan sifatnya sangat keibuan, Mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan istri suaminya. Fira sebenarnya tidak mau berada satu rumah dengan madunya tetapi karena kondisi Fira yang lemah dan sering sakit terpaksa Tuan Bram membawa anak dan istrinya ke rumahnya untuk tinggal bersama.
"Ohh jadi ini wanita yang selama ini kamu sembunyikan," ucap Ny.Stella, "Aku kira dia lebih cantik dari pada aku, tahu tahunya cuman perempuan kampung"
Ucapan Stella membuat hati Fira seperti teriris, Fira berusaha sabar karena dia tahu resiko tinggal seatap dengan madunya.
"Jangan harap kamu bisa di Terima baik di sini!" ucap Nyonya Stella memukul punggung tangan Fira yang mengulurkan tangan kearahnya.
"Aku harap kalian bisa menerima satu sama lain" Tuan Bram kemudian mengajak Fira dan Firo yang masih di gendong menuju kamarnya.
Sementara Nyonya Stella hanya melihatnya sinis ketika suaminya membawa istri yang lain menuju kamarnya.
Tuan Bram tahu tidak mungkin dia mengajak kedua istrinya tidur sekamar, Di bawanya Fira ke kamar lainnya. Diturunkannya Firo.
"Daddy tadi siapa?" tanya Firo polos.
"Perempuan tadi juga sama ibumu, Nak! kamu harus menghormatinya seperti ibumu."
Tuan Bram berbicara dengan posisi jongkok sejajar dengan tubuh Firo.
"Belalti Filo bakal punya ibu 2 ya daddy?" Firo kegirangan.
Tuan Bram mengangguk dan mengajak Firo dan Fira masuk ke kamarnya.
"Punya satu ibu aja Filo senang apalagi kalau dua, Asiiikkk....Filo punya dua ibu," Firo kegirangan tidak mengerti yang sebenarnya.
Fira hanya terdiam melihat reaksi Firo.
"Mas apa tidak sebaiknya aku tidak usah tinggal di sini, Sepertinya Stella tidak menyukaiku," ucap Fira merayu suaminya.
"Sayang kamu harus terbiasa tinggal di sini. Stella sebenarnya baik, lagian ada mas di sini," ucap Tuan Bram meyakinkan.
Fira masih terdiam, semoga menurutnya keputusan suaminya untuk tinggal serumah dengan madunya adalah benar.
Fira membereskan baju dalam koper yang dia bawa dari rumah ke lemarinya. Sementara Firo asik bermain mobil-mobilan barunya.
Firo merasa senang karena rumah itu banyak sekali mainan. Pandangan Firo tertuju pada mobil besar mainan keluaran baru yang terparkir di luar dekat kamarnya.
"Wooow mobilnya kelen, Bisa di naikin nih" Firo mengambil mainan itu dan mulai memainkannya.
"Ngeeeeenggg... ngeeeeengg.. " Suara mulut Firo menirukan suara mobil bergerak.
Mobil itu melaju kencang hingga melewati ruangan demi ruangan.
Tak sengaja Firo menabrak tubuh anak laki-laki seusianya.
"Auuuu.. sakit.. " Anak itu berteriak.
Firo turun dari mobil kecil itu.
mereka berdua berdiri saling bertatap muka. Umur mereka pun sama-sama sekitar 5tahunan.
"Kamu siapa? kenapa kamu menaiki mobilku?" tanya anak itu.
"Maaf, Aku tidak tahu kalau ini mobilmu. Maaf tadi aku juga menablakmu," jawab Firo.
"Kenalin nama aku Filo." Firo yang belum bisa menyebut huruf "R" mengulurkan tangannya tanda maaf.
"Kamu tidak papa? Apa kamu sakit tadi aku tablak?" tanya Firo lagi.
"Sakiit! ahh tidak, Aku kan anak jantan! Kenalkan nama aku Shaka," ucap shaka sambil menutupi rasa sakitnya. Shaka dari kecil selalu merasa kuat.
Kemudian mereka saling berjabat tangan.
"Sepertinya aku baru melihatmu," tanya Shaka kecil.
"Kamu mau gak jadi temen aku? Nanti aku akan pinjemin mainan aku ke kamu," seru Shaka sambil menunjukan kelingkingnya tanda pertemanan.
Firo mengangguk.
Firo mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Shaka sehingga menyatu. Mereka saling tersenyum seakan senang telah mendapat teman baru.
udh doong..kesian medinaa