NovelToon NovelToon
Wanita Pertama Presdir

Wanita Pertama Presdir

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintapertama / Cintamanis / Chicklit / Tamat
Popularitas:52.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: ade eka

Keanu Wiratmadja
Presdir muda yang tak pernah tertarik pada seorang wanita selama hidupnya, tiba-tiba hatinya tergerak dan ingin sekali memilikinya. Karena dia wanita pertama baginya.

Keana Winata
Putri semata wayang yang sangat disayangi ayahnya, tapi bukan berarti dia putri yang manja. Dia berbeda, sehingga dapat membuat seseorang tergerak hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ade eka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21

Ana menarik tasnya kasar sehingga gantungan yang Ken pegang terlepas dari genggamannya. Ken mengernyit heran.

"Kenapa?", tanyanya singkat.

***

Ana masih memegangi tas dan gantungan kuncinya dengan erat. Ken benar-benar heran, bagaimana mungkin hanya karena benda kecil itu Ana bisa bersikap sangat posesif seperti tadi.

"Emmh, apakah kau begitu tertarik dengan gantungan ini?!", tanya Ana ragu.

"Jangan terlalu banyak berpikir. Aku hanya ingin melihatnya saja", ucap Ken sambil mengedikkan bahunya.

"Ini hanya gantungan biasa kok!", tambah Ana lagi yang masih menggenggam benda miliknya itu.

"Kau pikir aku percaya?! Ini adalah emas putih dengan ukiran yang indah juga sebuah mata berlian di tengahnya. Bagaimana mungkin ini hanya gantungan biasa jika sikapmu saat ini saja tidak biasa", jelas Ken yang hanya dengan sekali lihat saja sudah tahu kalau benda yang tadi dipegangnya menggunakan bahan dasar dengan kualitas tinggi.

"Ini benda kesayanganku!", jawab Ana singkat.

"Apa kau yang mendesain ini juga?", tanya Ken pada Ana yang sudah mulai terlihat tenang.

"Emmh ya lima tahun yang lalu saat aku baru saja lulus SMA", jawab Ana.

"Apa ?! Bahkan dia mendesain sesuatu yang indah seperti ini saat masih remaja. Sungguh mutiara yang terpendam. Benar-benar menarik, aku penasaran kejutan apalagi yang akan dia berikan", gumam Ken dalam hati.

Ken memandang Ana dengan tatapan datar namun dalam menembus mata Ana. Dan yang ditatap dibuatnya heran.

"Halo?", ucap Ana berusaha mengembalikan kesadaran Ken.

"Halo?", ucap Ana lagi sambil melambaikan tangannya di depan wajah Ken.

"Hey!", ucapnya sedikit kencang sambil menepuk bahu Ken keras. Akhirnya Ken kembali kesadarannya.

Dia sedikit gelagapan. " Ah iya!", ucapnya yang membuat semua orang tertawa.

Ken mendelik kesal pada supir dan Han yang ikut menertawakan mereka. "Kalian sudah bosan hidup?!", bentaknya.

Si supir dan Han terlihat menegang, sedangkan Ana terkekeh melihat kelakuan mereka bertiga. Tapi tak lama Han menaikkan salah satu sudut bibirnya.

"Dengan kehadiran Nona, suasana menjadi lebih hidup. Ahh, hangatnya hatiku", ucap Han dalam hati.

Ken kembali meraih gantungan kunci milik Ana. Dia masih penasaran dengan benda kecil itu. Ken merasa familiar dengannya.

"Dimana aku pernah melihat benda ini?! Ayo otak bekerja lah", gumam Ken dalam hati.

"Apa kau menginginkannya? Aku membuat 2 buah", tanya Ana yang membuat Ken sedikit tersentak dan melepaskan gantungan kuncinya.

"Apakah dia akan memberikannya padaku. Ya mungkin saja. Bahkan inisial namaku juga K", gumam Ken yang dalam hatinya sudah kesenangan.

Kini Ken menatap lurus Ana, dari raut wajahnya sangat kelihatan bahwa dia menginginkan benda itu. Ana melihatnya, dia menjepit kedua bibirnya untuk menahan tawa.

"Ahh, maaf sudah kuberikan pada orang lain", ucap Ana sambil terkekeh, menahan tawanya yang akan meledak saat melihat raut wajah Ken yang sudah kecewa kini. Seperti anak kecil yang sudah dijanjikan akan dibelikan mainan, kemudian ayahnya pulang tidak membawa apa-apa. Sungguh senang Ana akhirnya bisa menggoda Ken.

"Cekk!", Ken berdecak kesal.

Ana tak dapat menahan lagi, kini tawanya pecah. Ken melirik sebal pada Ana. Dia melipat tangannya di depan dada dengan wajah berlipat-lipat sambil menunggu Ana tertawa.

Han menyaksikan drama ini pun takjub. Tuannya yang terkenal dingin dan arogan bisa kalah dengan seorang wanita. Lagi-lagi Han tersenyum. Dia sungguh berharap ada Sam di sisinya untuk menonton drama ini bersama. Mungkin keduanya akan terpingkal dengan bebas.

Tawa Ana sudah mereda, bulir-bulir kebahagiaan bersarang di ujung matanya. Dia melirik Ken yang masih terdiam dengan wajah cemberut, dia ingin tertawa lagi tapi tak tega saat melihat Ken yang begitu menggemaskan. Ana menyeka air mata sisa tawanya tadi.

"Kenapa huruf K? Bukankah namamu Ana", tanya Ken saat dirasa Ana sudah berhenti tertawa. Dia tak ingin jadi bahan tawanya lagi.

"Hey! Bagaimana kau tahu namaku?", kini Ana mengernyit heran.

"Hanya tahu saja!", jawab Ken santai dengan wajah datarnya.

"Bahkan aku belum tahu namamu!", ucap Ana lagi dengan nada yang ambigu. Antara Dia kesal karena Ken sudah mengetahui namanya atau karena dia belum mengetahui nama Ken sedangkan Ken sudah. Ana seperti ingin mengetahui tentang Ken lebih dalam.

Ken mengedikkan bahunya. "Kau tak pernah menanyakannya", ucap Ken santai.

Ana menghela nafas kasar. "Baiklah, siapa namamu?", tanya Ana sengit.

"Ken!", jawab Ken singkat. Dan Ana membulatkan mulut, ber'ohh saja sambil mengangguk pelan.

Suasana hening kembali. Hingga tanpa terasa mereka sudah sampai tujuan. Mobil berhenti di depan sebuah mansion yang cukup elegan.

Ken tidak keluar dari mobil. Dia hanya menggeser duduknya ke dekat jendela agar bisa berbicara lagi dengan Ana.

Han sudah keluar, dia mengitari mobil dan akan membuka pintu untuk Ana. Namun Ana sudah membukanya lebih dulu.

"Tak perlu sungkan padaku", ucap Ana tersenyum pada Han yang membalasnya dengan senyuman ramah.

Ken melihat tidak suka pada kedua orang di hadapannya yang saling melempar senyum. Matanya mendelik ke arah Han. Matanya siap menusuk-nusuk kedua bola mata Han yang kini sedang gelagapan karena tertangkap sedang tersenyum pada target bossnya itu.

"Jadi kau tinggal di mansion mewah ini?!", sindir Ken sambil menunjuk-nunjuk Ana dari atas sampai bawah kemudian mengalihkan telunjuknya pada mansion itu.

"Ahh, tidak! Bukan begitu! Ayahku bekerja di sini untuk menjadi tukang kebun. Ya, tukang kebun..hehe", jawab Ana gugup sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kau pikir aku percaya hah", ucap Ken lugas. Saat Han sudah masuk, dia memberikan kode pada supir untuk jalan. Meninggalkan Ana yang sedang mengernyit heran.

"Cekk, kenapa dia suka sekali meninggalkan orang sih. Ahh, masa bodohlah!", gerutu Ana sambil berjalan masuk area rumahnya.

***

Di dalam mobil, Ken nampak tengah menikmati rokoknya sambil menatap keluar jendela. Dia mengingat-ingat lagi setiap kejadian di minimarket. Dari saat dia pertama melihat Ana sedang berjongkok, hingga dia berani menarik Ana dalam dekapannya. Kemudian saat Ken menyentuh wajah Ana dan Ana terlihat gugup. Dan terakhir saat terbersit ide gila dan berhasil menciumnya.

"Ah, kau tau Han! Jantungku seperti akan melarikan diri tadi saat aku berhadapan dengannya", ucap Ken pada Han yang setia mendengarkan apa pun yang dikatakan bossnya.

"Aku tahu dia juga merasakan hal yang sama", ucap Ken percaya diri. Pasalnya, saat mendekap Ana dia bisa merasakan jantung Ana juga berdetak sangat kencang.

"Dan dia juga sangat menggemaskan", ucap Ken lagi sambil tersenyum ke arah luar saat mengingat Ana yang merona saat Ken menggodanya apalagi saat dia berhasil menciumnya. Ana benar-benar sangat menggemaskan baginya.

"Kau tahu Han, itu adalah yang pertama untuknya, juga untuk ku", ucap Ken lagi masih tersenyum dan menyentuh bibirnya yang tadi telah lancang sedikit menikmati bibir mungil Ana.

Ken merasa kesal tak mendapat respon apa-apa dari Han. Dia membuang asal puntung rokoknya keluar kemudian menatap Han tajam.

"Apakah kau mendengarkan ku dari tadi?", tanya Ken kesal.

"Tentu saja Tuan", jawab Han singkat.

"Lalu mengapa kau diam saja?!".

"Maaf Tuan saya tidak bisa berkomentar. Bahkan saya tidak punya pengalaman seperti itu", ucap Han jujur.

"Jadi kau mau melajang sampai kapan Han?", ucap Ken terbahak sendiri.

"Entah Tuan", jawab Han dengan raut wajah kesal tapi tak ditampakannya di hadapan Ken.

"Tertawalah Tuan, tertawa. Anda pikir ulah siapa sehingga saya melajang sampai saat ini. Saya juga iri Tuan bisa jatuh cinta seperti itu. Oh Tuhan, datangkanlah jodoh untukku", ucap Han dalam hati.

"Han!", panggil Ken yang kini wajahnya sudah kembali seperti biasa. Datar dan dingin, ekspresi yang tak dapat dibaca.

"Ya Tuan", jawab Han kemudian menoleh ke arah Ken yang wajahnya sudah kembali ke mode siaga.

"Cari informasi tentang dia, semuanya", perintah Ken. Dan Han menjawabnya dengan anggukan pasti.

1
Yuly Yanty
sekarang hadir kembali di tahun 2025 untuk membaca novel yang sama😁
Dian Astutik
Luar biasa
Ananda Muthaharoh
semangat sam mendapatkan cinta sarah, semoga km bahagia sam. jngan pntang menyerah sblum jnur kuning melengkung hahaha
Ananda Muthaharoh
hahahaha siHan dijadikan kelinci percobaan sm siKen, semangat Han, basmi pelakor berbulu domba.
Ananda Muthaharoh
si joice halu, kepedeannya tingkat tinggi, pas nanti siken dateng bawa pasangan baru deh km jatuh.
Ananda Muthaharoh
jngan protes sam, biarkan kakakmu bahagia dg caranya, hahahaha
Ari_nurin
tapi kan mereka tega membunuh ayahmu Ana .. jangan terlalu naif lah.. bahkan target berikutnya adl kamu ana .. ayo ikut aja saran Ken ..
Yuly Yanty
Udah lama baca novel ini,waktu pake hp yang lama.sekarang ketemu lagi,baca lagi aja.maaf aku lupa like, keasyikan baca maraton Thor..
Rinda
harusnya Ken jadi Sam, banyak yg seperti ini 😊
ganti nama
kagetlah woy si ana nya Krn luma dapat informasi lengkap dari ayah nya Danu
ganti nama
masa Ken tak tahu itu rumah orang yang membantunya saat susah dulu
Ayla Anindiyafarisa
aku baca lagi thor,udah lama banget aku baca ini dulu, ini aku baca lagi karena ganti hp
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Ely
sedikit.horor
Rara Kusumadewi
misi penguntit di mulai
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Budi Raka
sarah💗sam
Mamah Kekey
pemula
hartatik hartatik
mampir kaya pernh bc tp lupa..
nina nurjamilah
sangat menghibur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!