Hampir Semua orang di desa Black Sword membenci Risa Ariz. Anak yatim piatu itu dijauhi, dianggap terkutuk, dan dipercaya menyimpan makhluk kegelapan di dalam dirinya.
Muak diperlakukan layaknya sampah, Ariz memutuskan untuk berbuat onar. Ia tidak melukai, tapi ia pastikan setiap orang di desa merasakan kehadiran dan penderitaannya: dengan menyoret tembok, mengganggu ketenangan, dan menghantui setiap sudut desa. Baginya, jika ia tidak bisa dicintai, ia harus ditakuti.
Sampai akhirnya, rahasia di dalam dirinya mulai meronta. Kekuatan yang ditakuti itu benar-benar nyata, dan kehadirannya menarik perhatian sosok-sosok yang lebih gelap dari desa itu sendiri.
Ariz kini harus memilih: terus menjadi pengganggu yang menyedihkan, atau menguasai kutukan itu sebelum ia menjadi monster yang diyakini semua orang.
"MINOTO NOVEL"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MINOTO-NOVEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SPECIAL BAB EDITION (34) "SAHABAT DEKAT, ZORA."
Mendengar Reza yang masih terlihat ragu-ragu, Pria itupun menghela napas dan menasehati nya: "Haahh... Sudah aku katakan dari awal... Kau harus bisa memutuskan pilihanmu..!" Ucapnya. "Dan aku sama sekali tidak suka dengan prilakumu itu, Reza. Kau terlalu memikirkan apa yang seharusnya kau tidak perlu pikirkan. Pilih saja pilihanmu, dan jangan memikirkan hal yang lainnya lagi." Pria itu hanya tidak mau, Reza yang masih beranjak enam tahun, tetapi sudah memikirkan hal yang berat... Layaknya orang dewasa.
Reza yang mendengar nasihat dari pria itu, hanya bisa terdiam saja: "Haahh... Aku tahu, kau harus memikirkan adik kesayangan mu itu... Huuhh..?" Pria itu baru sadar, kalau ia sama sekali tidak melihat tanda-tanda adiknya, Reza. "Reza, dimana adik kecilmu itu..?" Pria itu penasaran.
Baru saja berkata seperti itu, Lunalia, tiba-tiba muncul di balik tembok. Lunalia tidak berani untuk menghampiri mereka berdua. Lunalia hanya menunjukan wajah kecilnya saja, dengan ekspresi wajah yang ketakutan.
Jelas pria itu menyadari kedatangan, Lunalia. Begitu juga dengan, Reza. Reza melihat Lunalia yang sedang mengintip nya dari balik tembok: "Lunalia..?" Reza memanggil namanya, dengan nada yang kecil.
Bukannya menghampiri kakaknya itu, justru Lunalia pergi meninggalkan mereka berdua dan pergi menuju kamarnya itu. Mengapa bisa tahu? Karena terdengar suara tutupan pintu, saat Lunalia tidak menunjukan wajahnya lagi... Dari balik tembok itu. Pria yang melihat nya pun sedikit kebingungan: "Ada apa dengan adik kecilmu itu..?"
Reza pun menjawab seraya melihat wajah pria itu yang terlihat kebingungan dengan prilaku adiknya itu "Euumm... Lunalia memang seperti itu."
Setelah semua kejadian tadi, pria itupun kembali melanjutkan perkataan nya: "Kau tidak perlu khawatir dengan keadaan adik kecilmu itu." Pria itu, bangkit dari kursinya, dan mengambil tas yang ia simpan di belakang kursinya. "Aku mempunyai sebuah teman kenalan. Dahulu, dia adalah sahabat dari ayahmu, Reza." Pria itu, menunjukan sebuah gambar, ayah Reza bersama sahabat dekat yang Pria itu maksud.
Reza melihat gambar itu dengan detail: "Aku tidak pernah melihat orang ini..?" Reza sepertinya tidak tahu apapun tentang orang itu.
Mendengar perkataan dari Reza, jelas membuat pria itu bingung: "Huh..? Apa kau lupa? Pria ini pernah menemui keluargamu... Saat kau masih berumur dua tahu..? Aahh... Mungkin kau masih terlalu kecil... Untuk mengingat semuanya." Pria itu memaklumi.
Reza dengan wajah bingungnya: "Benarkah..? Aku tidak tahu itu..."
BAB SPESIAL EDITION (28) SAHABAT DEKAT ZORA, YANG AKAN MENJAGA LUNALIA, DARI KESEPIAN...
LANJUTAN: Tanpa di sadari, semua pembicaraan mereka itu... Ternyata didengar oleh, Lunalia. Walaupun, Lunalia sedang berada di dalam kamarnya. Lunalia tepat berada di balik pintu... Yang sedang bersandar disana.
Pria itu melanjutkan perkataan nya lagi: "Haahh.. aku tahu kau tidak akan mengingat semua itu. Yang jelas, sahabat dekat ayahmu ini yang akan menjaga adik kecilmu itu..." Ucap pria itu. Memastikan Lunalia akan tetap terjaga, oleh sahabat dekat ayah Reza (Zora). "Aku sengaja tidak akan memberitahu pria ini. Karena sebentar lagi..." Belum sempat melanjutkan perkataan nya, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu dari luar rumah. "Pria itu akan datang... Yaahh.. sudah ku duga, ia selalu datang terlambat." Pria itu turun dari kursi dan pergi menuju pintu.
Reza pun ikut turun dari kursi dan berjalan tepat di belakang pria itu.
Saat ia membuka pintu itu, ternyata itu adalah seorang pria yang menggunakan topi jerami. Wajahnya yang tertutup oleh sebuah jubah yang tebal dan topinya... Membuat Reza tidak bisa melihat wajah aslinya itu.
Mengetahui itu adalah temannya, pria itu pun berkata: "Akhirnya kau datang juga."
Pria misterius: "Maaf aku terlambat. Aku harus mengurusi berbagai hal yang sangat penting..." Pria misterius itu, menatap Reza yang tepat berada di belakang temannya itu. "Whoaa...? Kau, Reza Zora, kan? Sudah lama aku tidak melihat wajahmu..!" Pria misterius itu, menatap wajah, Reza.
Reza terlihat diam saja. Mengetahui hal itu, pria itupun menyuruh temannya untuk masuk: "Lebih baik, kita berbicara di meja makan saja, yah..."
Pria misterius itu setuju dengan pendapatnya...
KEMBALI DI SEBUAH TEMPAT MEJA MAKAN...
Di mana sekarang pria misterius itu menampakkan seluruh wajahnya. Hmm cukup tampan. Tetapi bukan itu yang akan kita fokuskan, saat Reza duduk tepat di depan pria yang masih sedikit misterius itu... Temannya pun menyuruhnya untuk memperkenalkan dirinya: "Kau harus kembali berkenalan dengan anak ini. Karena mungkin, ia sudah lupa dengan namamu." Ucap pria itu.
Pria misterius itu pun menjawab: "Ohh yaa... Kau pasti lupa denganku, Reza." Nampaknya, ia memaklumi. "Perkenalkan, Namaku adalah, Kael. Dahulu, aku adalah sahabat baik dengan ayahmu." Akhirnya kita tahu, siapa sebenarnya pria misterius itu.
Namun, sepertinya Reza masih terasa asing, dengan pria itu. Kael, melihat ekspresi wajah, Reza, dan ia berusaha untuk mempercayai nya... Bahwa dahulu, Kael adalah teman baiknya, Zora: "Ahh... Jika kau tidak percaya..." Kael, mencari sesuatu di sebuah kantong yang ia bawa. "Ini adalah ayahmu, ketika masih berusia sepuluh tahun. Dahulu, aku selalu bermain bersamanya... Di pohon tinggi, Astranova. Kau pasti tahu pohon ini, Reza."
Reza melihat foto itu dengan detail. Dan memang benar, itu adalah foto wajah ayahnya ketika masih kecil. Reza juga teringat dengan perkataan ayahnya, bahwa dahulu, Roza selalu bermain di pohon tinggi itu. Kini Reza sudah mempercayai nya, delapan puluh koma empat persen: "Whoaa.. Paman BENAR! Dahulu, ayah memang selalu bermain di tempat ini..! Ayahku yang menceritakan semuanya kepadaku!"
Kael, lebih meyakinkannya: "Tentu saja..! Bahkan dahulu, paman adalah satu-satunya sahabat... yang mengetahui semua rahasia ayahmu..! Bahkan semua kelemahan ayahmu..!" Sepertinya, Kael memang sahabat dekat, Zora.
Reza terlihat terkejut: "BENARKAH..?! Rahasia terbesar apa yang dimiliki ayahku..?!" Reza penasaran.
Terkihat, Kael sepertinya tidak akan memberitahukannya, walaupun ia adalah anak dari sahabatnya itu: "Eits..! Kau tidak akan pernah tahu semua rahasia ayahmu, Reza. Karena aku sudah berjanji kepada ayahmu, agar tidak membocorkan semua rahasianya. Termasuk kau, Reza! Hahaha..!"
Pria disebelah, Reza: "Dia memang seperti itu, Reza. Rahasia yang tidak berguna saja... Tetap ia simpan, dan tidak akan pernah membocorkan nya kepada siapapun. Walaupun, ia memang sangat menjengkelkan..."
Reza sepertinya paham, dengan perasaan pria di sebelahnya itu.
Selesai tertawa, Kael tiba-tiba menoleh ke sekitar, seolah sedang mencari sesuatu yang kurang: "Euumm, Reza? Setahuku, kau mempunyai adik perempuan..? Di mana ia sekarang." Ia nampak bingung.
Pria di sebelah Reza, tiba-tiba menyela: "Hey, Payah..! Kau pikir, aku menyuruhmu kesini untuk apa..?" Pria itu terlihat jengkel.
Kael tiba-tiba berpikir: "Tujuanku ke sini..? Euuhhh... Aahh..! Hehehe..! Maaf, aku lupa..!" Yang benar saja? Kael benar-benar seperti anak kecil, yah?
Benar..! Reza dari tadi benar-benar melupakan adik kesayangan nya itu! Ia pun menjawab dari pertanyaan kael tadi: "Maksud paman, Lunalia..? Lunalia sekarang sedang berada di kamarnya." Reza, turun dari kursi makannya. "Mau aku panggilkan, paman..?"
Kael mengangguk: "Eum..! Tolong, yah. Paman tidak pernah melihat wajah gadis itu..!"
Temannya kebingungan mendengar perkataan, Kael: "Bagaimana bisa, kau tidak tahu wajah gadis itu..?"
Kael memberinya sebuah jawaban yang cukup logis: "Haahh... Apa kau lupa..? Kalau aku pernah ditugaskan untuk melatih para Ksatria muda, Black Sword..? Lagi pula, aku sama sekali tidak melihat wajah gadis itu... Karena gadis itu masih belum lahir..!?"
Temannya baru menyadarinya: "Ahh... Benarkah..?"
Tepat pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara teriakan Reza, yang memanggil nama adiknya: "LUNALIA..!?"
Jelas suara kekhawatiran Reza, terdengar sampai ke, Kael dan temannya itu! Sontak, mereka berdua pun mencoba untuk mengecek kondisi Reza dan Lunalia.
Pria itu terlihat kebingungan dengan Reza yang wajahnya seketika khawatir: "Ada apa, Reza..?!" Pria itu sedikit mengintip kedalam kamarnya, Lunalia.
dengan wajah yang khawatir, Reza menjawab: "Lunalia tidak ada di kamarnya..!"
Jelas jawabannya pun membuat Kael terkejut: "APA..?! KEMANA ADIKMU PERGI..?"
SPECIAL BAB EDITION...
(BERSAMBUNG)
bukan mencari kekuatan/bakat yang baru. sesuatu bakal bagus, kalau kita rajin👍