NovelToon NovelToon
Fitnah Kejam Mantan Suami

Fitnah Kejam Mantan Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Janda / Konflik etika / Selingkuh / Keluarga / Romansa
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: Muliana95

Mengangkat derajat seseorang, dan menjadikanya suami, tidak menjamin Bunga akan di hargai.
Rangga, suami dari Bunga, merupakan anak dari sopir, yang bekerja di rumah orang tua angkatnya.
Dan kini, setelah hubungan rumah tangga mereka memasuki tujuh tahun, Rangga memutuskan untuk menceraikan Bunga, dengan alasan rindu akan tangisan seorang anak.

Tak hanya itu, tepat satu bulan, perceraian itu terjadi. Bunga mulai di teror dengan fitnat-fitnah kejam di balik alasan kenapa dia di ceraikan ...
Bagi kalian yang penasaran, yuk, ikuti kisah Bunga dan Rangga ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sedikit Pelajaran

"Aku sedikit merasa cemburu, kala melihat bagaimana Rangga menatapmu," lirih Arlan.

Bunga mengernyit. Kini, keduanya sudah berada di kamar.

"Aku menangkapnya, dia menatapmu dengan penuh nafsu," lanjut Arlan, mencium pundak Bunga.

"Jangan pedulikan dia, karena bagiku dia hanya masa lalu," cetus Bunga.

Arlan mengelus rambut panjang Bunga, yang dibiarkan terurai.

"Rambut ini, terlalu indah jika dilihat orang lain," ungkap Arlan, setelah beberapa saat terdiam.

Bunga yang memejamkan mata karena merasa sentuhan suaminya.

"Kamu mau aku berhijab?" tanya Bunga, menoleh sebentar ke arah suaminya, yang berada di samping.

Arlan tersenyum, dan menganggukkan kepalanya.

"Heummm, baik lah ..." ujar Bunga menyetujui.

Dan hari ini, untuk mendukung keinginan suaminya. Bunga mengajak Arlan untuk shopping.

Mengingat, Bunga hanya mempunyai beberapa hijab segi empat di rumah. Dan hari ini, dia ingin menambah koleksi hijabnya.

"Ma, pa ... Kami pamit keluar ya," Bunga mengetuk pintu kamar orang tuanya.

"Ini udah sore, mau kemana?" tanya Vivi.

"Mau belanja ma, Bang Arlan, mau aku berhijab," ungkap Bunga jujur.

"Eh? Syukur Alhamdulillah!" seru Vivi senang.

Vivi beberapa tahun yang lalu memang sudah berhijab. Namun, dia enggak pernah memaksa ataupun menyuruh Bunga untuk mengikutinya.

Bukan karena tak peduli ataupun tak sayang. Namun, Vivi ingin Bunga melakukannya atas keinginan sendiri dan sepenuh hati.

Setelah mendapatkan izin, Arlan menggandeng tangan Bunga dengan penuh kehati-hatian.

Dua puluh menit kemudian, keduanya tiba di sebuah pusat belanja terbesar di kota mereka. Arlan kembali mengandeng tangan Bunga. Seolah-olah takut jika sang istri hilang di antara orang-orang.

"Kita ke toko gamis yuk bang, kan gak mungkin aku pakai dress selutut," ajak Bunga.

Arlan menganggukkan kepalanya. Dia mengikuti jejak langkah Bunga, yang terlihat begitu semangat.

Dan yang herannya. Kala di rumah, Bunga selalu mengeluh kakinya kebas lah, kesemutan lah. Dan begitu tiba di mall, semua keluhannya hilang seketika.

...****************...

Di balik jeruji besi yang dingin dan berbau besi karat, Citra duduk termenung di pojok sel. Lampu redup di langit-langit hanya berayun pelan, menyorot wajahnya yang tampak lebih tua dari hari kemarin. Setiap detik berlalu terasa panjang dan menyesakkan. Ia memeluk kedua lututnya, memejamkan mata, mencoba menahan sesal yang terus menggerogoti hati.

"Andai aku bisa menahan tanganku," bisiknya lirih, nyaris tak terdengar.

Ia tak bermaksud melukai. Awalnya dia hanya ingin membuktikan jika Bunga bohong, dengan mengakui hamil. Namun, emosinya membuncah, kala Bunga menolak memperlihatkan perutnya.

Dan dorongan itu, dorongan yang tak sengaja dan tak di rencanakan.

Dan kini, Citra mendengar tangis samar dari tahanan lain. Suara itu seolah menggema dari dalam dirinya sendiri. Ia menangis tanpa suara, menyesali amarah yang membuatnya kehilangan kebebasan, kehilangan martabat, bahkan kehilangan kepercayaan para tetangganya.

"Rangga, semoga kamu berhasil membujuknya nak," gumam Citra penuh harap.

Di tempat lain, di rumah besar milik keluarga Hartono.

Kala mengetahui besannya terjerat kasus, hingga berakhir di penjara. Hartono, kini memanggil menantunya ke ruang kerja.

"Kamu urus masalah ini agar cepat selesai. Aku gak mau, karena kebodohan ibumu, bisnismu ikut terseret," ujar Hartono penuh penekanan.

"Baik papa," sahut Rangga lirih.

Padahal, jika di lihat dan di timbang-timbang. Kekayaan Andrian jauh diatas Hartono. Akan tetapi, mantan mertuanya tak sekalipun, berbicara dingin padanya.

Namun, lagi-lagi penyesalan itu datang terlambat. Dan kini, dia hanya bisa menikmati pilihannya.

"Selesaikan secepat mungkin, atau bila perlu, pakai jaminan, agar masalah ini tak merembes kemana-mana," ujar Hartono lagi, memberi ultimatumnya.

Lagi-lagi Rangga hanya mengangguk patuh. Karena disini, di rumah ini. Rangga tidak berhak mengeluarkan pendapat. Apalagi, jika dengan mertuanya.

Lelaki, yang bahkan tiap hari, tiap jam dan tiap detik di umpat agar segera mati oleh Rangga.

Kembali ke pasangan utama kita.

Karena hari sudah malam, keduanya memutuskan untuk mampir ke rumah makan. Bukan, lebih tepatnya warung nasi uduk dipinggir jalan.

Karena begitu melewati warung tersebut, entah kenapa Bunga langsung meminta Arlan untuk menghentikan mobilnya.

"Bang, minta sambalnya satu lagi ya," pinta Bunga pada pelayan.

Arlan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Karena ini, sudah ketiga kalinya Bunga meminta tambahan sambal.

"Lihat ikan bakar ini, kok aku ingin ke sabang ya? Mau makan ikan dan sate gurita yang ada disana," cetus Bunga, disela-sela suapannya.

"Tapi, jangan dulu. Bukannya kamu harus istirahat total? Hari ini aja, kamu begitu semangat, aku takut kamu kenapa-napa," lirih Arlan mengungkapkan kekhawatirannya.

"Kan, gak sekarang juga sayang. Lagipula, tadi kita udah menghubungi dokter kan?" ujar Bunga menyanggah.

"Kalo gitu, kapan-kapan ya, tunggu kamu dan kandungan sehat-sehat dulu," balas Arlan, mengelus pelan kepala Bunga yang mulai di tutupi hijab.

"Heummm, soal bu Citra, abang benar gak mau memaafkannya?" tanya Bunga hati-hati.

"Sebenarnya abang juga, gak tega. Apalagi, umurnya yang udah tua. Tapi, abang hanya ingin dia sadar dan menyesal. Maka dari itu, abang memutuskan untuk mencabut tuntutan, tapi biarkan dia disana selama seminggu," papar Arlan menjelaskan.

...****************...

Dikampung halaman Bunga. Deni, dan kedua adiknya berencana ingin menjenguk Bunga.

Selain rindu, semalam, Deni juga sempat memimpikan ibunya.

Sang ibu, yang sedang menggendong seorang bayi kecil di pangkuannya.

Walaupun, tak ada kata yang terucap, Deni seolah paham, jika yang di gendong itu ialah Bunga.

Dan maka dari itu, dia mengajak adik-adiknya untuk menjenguk Bunga.

Toh, sekarang mereka semua sudah memiliki pendapatan. Dan itu semua berkat, uang modal, pemberian dari Bunga.

"Kalo begitu, abang pesankan tiket. Aku, suami dan anak-anak ikut. Apalagi, sekarang lagi musim libur sekolah," ujar Yuyun semangat.

"Aku juga, kami ikut semua," sambung Julia menimpali.

Akhirnya setelah menimbang-nimbang dan kesepakatan bersama. Mereka memutuskan untuk merental sebuah mobil bus. Agar tiga keluarga itu, bisa menikmati perjalanan yang menyenangkan.

"Tak apa butuh waktu tiga hari. Setidaknya, kita akan menikmati perjalanan ini," ujar Yuyun penuh semangat.

1
Alyanceyoumee
nya hengkop we Jang kamu Risa si Rangga. si bunga moal sangsara di tinggalken s Rangga ge eh.
Alyanceyoumee
main tuduh aja anda. evaluasi diri dong
Wanita Aries
Udah deg”an thor
Muffin🧁
Memang masalah uang dan hamil itu sensitif seharusnya disini rangga juga harus mengerti kalau setres juga bisa menjadi faktor susah hamil 😌 kenapa kalau blm hamil yg disudutkan selalu perempuan sih?
ceuceu
ya Allah ikutan tegang/Sob/
-Thiea-
apakah dia akan menjadi duri dalam daging??🤔
-Thiea-
lu itu suamik ya. tau gak tugas utama seorang suami. ngasih nafkah untuk istri. jadi gak usah banyak alasan ini dan itu. 😑
TokoFebri
sekarang gimana Rangga? dulu sama bunga kamu benar2 dibebaskan. sekarang sama risaa, apa2 di pantau 🤣
TokoFebri
kalau laki2 mah gpp. wkwkw. tapi kalau kamu dapatnya janda spek bunga gak akan kelihatan kok.
Dasyah🤍
cari baru bunga
Dasyah🤍
ini suami ngak mikirin perasaan istri nya kah
Jemiiima__
pergiii luuu
nanti rezeki lu ikutan pegi juga 🤪🤪
Jemiiima__
perasaan lebih kaya bunga dehh
tp dah lah hempas aja keluarga toxic itu
Jemiiima__
malah curhat sma betina luu mah
Zenun
Dih pede banget
Zenun
ya, jadi berterimakasih lah
@dadan_kusuma89
So sweeeeeeet😁 Hanya membawa cinta. Mbok ya bawa martabak atau apa, kek, Rangga!😄
@dadan_kusuma89
Ayo, Pak Adrian! Sikat aja! Hajarrrr! Orang seperti Rangga itu pantasnya diolesin balsem rudalnya.
@dadan_kusuma89
Rangga memang suami tak tau diri. Bunga, andaikan kamu jadi istri Mas Gaman Julang, aku yakin hidupmu tidak akan tersia-sia seperti ini.
Samsiah Yuliana
lanjut lagi cerita nya Thor 🙏🙏🙏🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!