NovelToon NovelToon
SEPENGAL CERITA

SEPENGAL CERITA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Ketos / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:857
Nilai: 5
Nama Author: Faz16

Felicia Darmaris. Gadis cantik dengan penuh energik dan juga ke gilaan nya yang selalu membuat semua orang menyukai dirinya, gadis muda berusia 15 tahun yang kini sedang mengenyam pendidikan pertama nya di SMA Dirga Pertiwi. Wajah ceria yang mampu membuat semua orang tersenyum dan tertawa itu menyimpan sebuah rasa sakit dan kehilangan yang mendalam di hidup nya. Kecerian nya hanya temeng untuk menutupi setiap luka dan rasa sakit yang dia rasakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faz16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tersesat

Argha mengguyur tubuh nya dengan air dingin di bawah shower yang deras. Rambut hitam nya terurai mengikuti derasnya air yang mengguyur tubuh pemuda itu.

Bayangan Felicia berputar di kepala nya senyuman gadis itu membuat nya tak tenang meninggal kan gadis itu bersama dengan Camellia dan teman-temannya itu, bisa saja Camelia melakukan hal gila pada gadis itu saat dirinya tidak ada.

" Huft.. " Argha mematikan shower yang mengguyur tubuh nya mengusap rambutnya kemudian memakai kimono menutupi tubuh kekarnya itu. Pemuda itu berencana menyusul kembali Felicia ke mubi perkemahan di puncak esok lagi.

Hanya dengan memakai kaos pendek dan celana pendek Argha berdiri menghadap balkon kamarnya. Rumah itu nampak sunyi dan gelap mengingat sudah tengah malam.

Ting

Bunyi whatsapp Argha membuat pemuda itu langsung membuka nya.

" Gha, gue denger Felicia nyasar di hutan malam tadi. " Bunyi pesan dari layar ponsel nya membuat Argha cemas dan langsung menghubungi pak Budi.

Benar saja saat ini Felicia belum di temukan juga setelah beberapa jam lalu mengikuti jejak malam, para guru dan siswa-siswi lain ikut andil mencari keberadaan Felicia yang masih belum di temukan.

Dengan panik dan khawatir Argha langsung mengganti pakaian kemudian menyambar jaket hitam nya dan turun dari tangga dengan terburu-buru. Di bawa Argha berpapasan dengan Natasya yang menatap nya heran.

" Mau kemana kamu?. " Ucapnya dengan ketus membuat Argha menghentikan langkah nya depan Natasya.

" Mau saya pergi kemana itu bukan uraan anda, jadi tidak perlu berdebat dengan saya." Ucap hendak meninggal Natasya yang terkekek pelan.

" Saya tidak peduli dengan kamu yang saya khawatir tubuh anak saya akan tidak baik baik saja jika kamu masih berada di sini. " Argha menghela nafasnya kasar dan tetap pergi meninggalkan Natasya yang terus mengumpatinya. Saat ini dia hanya memikirkan tentang Felicia yang masih di hutan sendirian.

Dengan cepat dia mengendarai motornya dengan kecepatan yang tinggi menembus jalanan yang sepi di tengah malam itu, angin dingin yang menerpa tubuh nya dari balik jaket hitam tidak dia hiraukan saat ini dia hanya menghawatirkan keadaan Felicia entah bagaimana gadis itu bisa tersesat.

***

Hutan lebat dengan suasana gelap gulita hanya berterangkan cahaya dari ponsel nya seorang gadis berusaha mencari jalan keluar dari hutan itu, bunyi suara hewan di sana membuat nya bergidik dan takut.

" Ya ampun gue di mana sih, gue takut. Papaaaaa... tolongin Felicia pa... Felicia takut.. " pekik gadis itu dengan keras. Sudah hampir 3 jam lamanya gadis itu berputar di dalam hutan itu tanpa tau arah.

Hawa dingin di hutan itu membuat nya mengigil dan juga was was jika ada binatang buas yang datang menghampiri dirinya, batre ponselnya hampir habis dan dia belum juga bisa menemukan jalan keluar.

Semua ini bermula saat jalan malam dia dan sahabatnya berjalan bersama dengan beberapa OSIS dan mencari jalan keluar, namun Camelia menghentikan langkah Felicia membuat gadis itu berpencar dengan regunya dan membuat nya tersesat di dalam hutan itu.

Sedangkan Camelia merasa puas sudah membalas rasa kesal nya pada Argha, gadis itu tidak peduli dan tidak merasa kasihan atau khawatir jika terjadi sesuatu pada Felicia.

" Itu adalah balasan setimpal untuk gadis bodoh itu agar tidak berani macam macam dengan ku. " Batin Camelia tertawa senang.

Sedangkan Sherly dan yang lain masih sibuk mencari Fellicia dengan cemas.

" Felllll, lo di mana.. " Pekik Alexi dengan keras berbekal kan Senter dan juga beberapa anak anak lain mereka mulai berpencar mencari teman mereka yang kehilangan arah itu. Angin malam menerpa tubuh mereka angin mulai terasa lebih kencang dari sebelum nya.

Langit yang penuh bintang tengah malam itu mulai menghitam rintik hujan mulai turun membuat mereka berpikir untuk kembali ke perkemahan, jika hujan semakin deras mereka tidak bisa terus berada di hutan karena bisa membahayakan diri mereka juga.

Setelah sepakat akhirnya mereka kembali meninggalkan hutan yang kini di terpa hujan yang semakin deras, beberapa regu yang lain pun sudah kembali ke perkemahan dan tidak mendapatkan hasil.

" Mel, gimana kalau tu anak mati?. " Bisik Naya pada Camelia yang masih saja santai bermain ponselnya.

" Udah deh Nay, gak usah mikir amat kenapa sih. Gak penting deh. " Seru Camelia kesal melihat tingkah sahabatnya itu yang terlihat sedikit takut.

Regu Sherly telah kembali ke perkemahan dengan tubuh basah kuyup, mereka melaporkan jika tidak menemukan jejek Fellicia di mana mana.

" Pak Budi, gimana kalau terjadi sesuatu sama Fellicia pak?. Binatang buas atau dia terjebak di suatu tempat mana gelap gulita di tambah hujan deras. " Gumam Cantika panik.

" Tenang semua bapak sudah menghubungi tim SAR dan mereka akan segera tiba dan pasti menemukan Fellicia dengan selamat. Kita berdoa saja semoga hujan segera reda dan bisa kembali menyusuri hutan mencari keberadaan Fellicia. " Ucap Pak Budi menenangkan.

" Apa bapak sudah menghubungi orang tua Fellicia?. " Ucap Alexi.

" Belum, bapak belum menghubungi orang tua atau wali murid Fellicia karena data nya tidak ada bapak sudah mencari tapi belum ketemu. " Jelas pak Budi yang heran kenapa identitas Fellicia tidak bisa di temukan.

" Emmmz, begitu yah pak. kalau gitu biar kita aja yang ngehubungin orang tua Fellicia, kita tahu kok pak. " Gumam Alexi yang merasa tidak yakin jika harus menghubungi Miko tapi bagaimana lagi keselamatan Fellicia jauh lebih penting dan orang tua nya harus tahu tentang keadaan nya saat ini.

Alexsia mengajak kedua sahabatnya berkompromi sebelum menghubungi Miko, karena mereka juga tau jika identitas Fellicia yang tidak ingin semua orang tau itu semua rencana nya sendiri. Jika mereka tidak menghubungi Miko mereka juga takut jika sesuatu yang buruk akan terjadi.

" Ok sepakat, kita hubungi om Miko biar dia kesini yah setidaknya mereka tau jika anak semata wayang nya sedang tidak baik baik saja di tengah hutan di tambah hujan lebat seperti ini. " Jelas Sherly dan langsung mendapatkan anggukan dari dua sahabatnya.

Sedangkan di dalam hutan yang gelap Fellicia berusaha berjalan pelan karena jalanan tanah yang licin dan dia tidak tergelincir, pepohonan besar dan angin yang membuat nya bergoyang membuat nya semakin merasa takut dan was was.

Tubuh nya sudah basah kuyup ponselnya sudah mati sejak 30 menit lalu angin berhembus kencang di tambah hujan membuat nya semakin mengigil, tangan nya membiru bibir merah muda nya semakin pucat. Beberapa kali gadis itu menyatukan kedua tangan nya untuk mencari kehangatan dari kedua telapak tangan nya itu.

" Gue dah gak kuat dingin banget, mana gak kelihatan lagi jalan nya.. " Ucap Fellicia dengan nada bergetar karena kedinginan. Beberapa kali dia hampir terpeleset dan hampir jatuh, tangan nya menggenggam erat setiap pohon kecil yang bisa ia genggam untuk berpegangan.

1
Texhnolyze
wow, thor! Gak sabar nunggu karya selanjutnya!
Faz: makasih kaka sudah meninggal kan jejak/Drool/
total 2 replies
Dzakwan Dzakwan
Aku jatuh cinta dengan ceritamu, tolong update sekarang juga!
Faz: ahhhhhhh maksih kome pertama kuuuu lopeee tunggu yah nanti aku update yang banyakk❤❤❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!