Riana yang berumur 17 tahun kelas 3 sma terpaksa harus menerima permintaan sang bunda untuk menikah muda. dengan erlangga laki-laki mengebalkan sekaligus rivalnya.
Erlangga yang terlihat cuek dan tidak peduli pada riana, justru menyimpan rasa cinta sangat besar hingga menjadi obsesi yang sangat gila.
mampukah riana menghadapi sikap Erlangga yang posesif dan manja itu?
dibalik pernikahan mereka ada sebuah masalah besar sedang menanti riana. mampu kah erlangga melindungi riana? atau justru sebaliknya.
kalo suka mampir yah gays😉
maaf kalo jelek soalnya karya pertama_<
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon istri'minyonggi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33.kangen
Riana terdiam, duduk disofa dekat jendela. matanya terus menatap kuluar, Entah kenapa hatinya sangat kosong bahkan tanpa terasa air matanya meleleh membasahi pipinya.
Hingga tidak terasa Isak tangis terdengar sangat pilu di dalam kamar riana.
TOK TOK TOK
"ri ini aku mimi? Bisa buka pintunya." panggil mira dari luar.
"MASUK AJA GAK DIKUNCI KOK." teriak riana dari dalam.
Mira pun langsung membuka pintu masuk, dia langsung panik ketika melihat riana sedang terisak sedih disofa.
"ada apa ri? Apa kamu sakit." panik mira.
Tanpa banyak bicara riana langsung memeluk mira dengan erat.
"aku kangen erlangga mi." pecah tangis riana.
"cup cup cup sayang, kenapa gak panggil kesini aja." bingung mira.
"dia selingkuh dari aku mi." ucap riana.
Mira langsung terdiam mendengar ucapan riana. Sambil sesekali melihat kearah pintu.
cukup lama riana menangis sehingga tidak terasa dia tidur dipelukan mira.
"gimana keadaanya sekarang?" tanya fatan langsung masuk setelah mendengar riana tidur.
"Kenapa dia gak masuk aja? Kasian loh riana sampai menangis gini." tanya balik mira.
"mereka sedang bertengkar dan sekarang dia lagi menghadap kakek." jawab fatan.
perlahan fatan mulai memangku riana, untuk memindahkannya ke kasur. Agar tidurnya lebih leluasa.
"mimpi indah keponakan om yang nakal." setelah fatan mencium kening riana, dia pun mulai berjalan keluar dengan menggandeng tangan mira.
"nanti ketahuan kakek." cicit mira pelan.
"gak masalah toh kita udah sah." bisik fatan ditelingan mira.
Mau menyangkal ucapan fatan tapi tidak mungkin karna yang dibilang dia memang benar.
Mereka berdua menikah diluar negeri tanpa sepengetahuan siapa pun.
Karna fatan takut jika dia sedikit saja terlambat. Mira pasti sudah menjadi istri orang lain, apalagi banyak yang melamar dia kepada kakek adit.
Disisi lain erlangga menghadap kakek diruang kerjanya, setelah melihat riana menangis sesegukan seperti itu tadi di kamar.
Ada rasa senang juga ternyata riana sangat merindukan dirinya tapi ada rasa sedih juga ternyata dia penyebab riana menangis seperti itu.
Dilema sungguh hati erlangga, ingin menghampiri tapi takut jika dia mendekati riana. nanti sang istri histeris kembali.
"jadi apa yang sebenarnya terjadi pada cucu berharga kakek apalagi sampai pulang seperti ini." dingin adit menatap tajam erlangga.
"maaf kek."
"dimana janji kamu dulu waktu meminta kakek untuk melepaskan dia menikah dengan kamu erlangga." marah adit.
"aku gak pernah menghianati riana kek sungguh, semua itu hanya salah paham. Dan kebetulan disana ada riana yang sedang makan bersama temannya. Kakek juga kenal dengan mereka, salah satunya bobby kek."
"aku gak bisa menjelaskan semuanya pada riana karna dia sudah salah paham duluan ketika Melihat rara, dan kita disana untuk membahas masalah bajingan sama jalang itu." jelas elang.
"Lalu?"
"aku sudah menghukum rara dengan keras karna sudah berani membentak apalagi memarahi riana." tegas elang.
"bagus, ingat janji kamu dulu saat ingin menikahi riana, kalau saja bukan karna permintaan kakek kamu dulu sebelum beliau meninggal sudah kakek tolak kamu. Keluarga kami juga mampu melindungi riana tanpa bantuan kamu." ucap kakek membuat erlangga langsung terdiam menelan ludah kasar.
"ya..yaudah saya permisi dulu yah kek mau melihat keadaan riana dulu." pamit erlangga langsung pergi setelah mendengar persetujuan sang kakek.
"hmm."
kakek adit memang sangat ditakuti bahkan orang yang mendengar nama dia sudah pasti keringat dingin apalagi ada yang sampai mengompol di celana ketika berhadapan langsung.
namun itu dulu ketika saat ibu riana masih ada, kakek adit memegang kendali tahta tertinggi yaitu mafia, sehingga banyak orang sangat segan terhadapnya.
Namun semua itu masih melekat sampai saat ini walau pun. Kakek adit sudah memberikan tahta itu semua pada orang lain karna tidak ingin jika cucunya mengalami hal tragis seperti sang anak yang sangat dia cintai.
yap ibu riana bukan meninggal karna kehabisan darah tapi semua itu adalah ulah dari musuh ayahnya yang ingin membalas dendam atas kekejaman adit karna sudah membuat ayahnya meninggal dunia.
Seperti fatan dan mira yang menikah namun menyembunyikan dari semua orang.
Tapi tidak dengan kakek, dia sudah mengetahuinya namun memilih diam. Karna ingin melihat sang anak, mau sampai kapan dia menyembunyikan pernikahan mereka.
Bukan tanpa sebab dulu banyak yang melamar mila tapi setelah beberapa minggu kemudian, tidak ada yang melamar mira. Seharusnya mira mau pun fatan merasa aneh tapi mereka malah tidak curiga sedikit pun.
Perlahan tangan erlangga membuka pintu kamar riana yang tidak dikunci.
Terlihat riana sedang tertidur nyenyak walau pun sesekali dia mengigau.
"er." igau riana dengan suara isak tangis.
"sayang ini aku." lembut erlangga mengusap rambut riana.
"maaf yah bikin kamu sakit gini." lirih erlangga terus mengecupi seluruh wajah riana berulang kali.
Tanpa erlangga sadari ternyata tindakannya membuat riana terbangun dan terus menatap nya.
"er kangen." lirih riana langsung memeluk sang suami erat.
"sa..sayang." kaget erlangga tiba-tiba riana terbangun dan langsung memeluknya.
Riana terus memeluk erat erlangga. Di satu sisi dia ingin agar pergi dalam hidupnya sang suami tapi di sisi lain dia sungguh tidak sanggup jika kehilangannya.
"gimana keadaan istri kecilku ini hmm? aigo liat kamu nangis terus sayang sampai sembab gini." senyum erlangga mengusap kedua pipi riana lembut.
tanpa melepaskan pelukannya riana terus menatap wajah erlangga, sungguh dia sangat rindu dengan suaminya itu.
"jangan tinggali aku er. Tolong lepas perempuan itu, aku gak mau kehilangan kamu." sedih riana menutup mata dengan air mata mengalir.
"sayang tatap mata aku, sungguh loh ri aku gak pernah sedikit pun menghianati kamu dari dulu mau pun sampai sekarang. Dia itu cuman teman sekaligus rekan kerja aku sungguh bahkan aku udah memberi dia pelanjaran karan sudah berani memarahi kamu." jelas erlangga.
"jangan bohong."
"bener cintaku, nyonyaku, sayangku. Kok gemes sih kalo lagi mode cemburu gini padahal dulu gak pernah sedikit pun cemburu bahkan waktu amel goda aku dihadapan kamu." kekeh erlangga.
"hmpt gak harus balas di tempatkan." sinis riana.
"jadi kamu yang bikin dia pindah sekolah?"tanya erlangga melihat riana langsung menyeringai.
melihat erlangga terus menatapnya tiba-tiba riana langsung mencium bibir erlangga agresif saking gemasnya.
"umhh sayang."
Erlangga langsung membalas ciuman riana tak kalah agresif.
perlahan tangan erlangga menyentuh gunung kembar riana dengan sangat lembut sehingga membuat sang istri langsung terbuai dengan perlakuan erlangga.
Terdengar suara desahan kenikmatan yang mereka rasakan sehingga terdengar sampai keluar kamar riana.
Untung saja mereka semua sedang sibuk urusan masing-masing sehingga tidak mendengar suara laknat keduanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Skip yah aku males kalo bikin kayak begituan, agak gimana gitu loh🤐.