NovelToon NovelToon
Kos Murah Dengan Hutang Nyawa Setiap Malam

Kos Murah Dengan Hutang Nyawa Setiap Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Fantasi / Misteri / Horror Thriller-Horror / Kutukan / Hantu
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: ittiiiy

DILARANG DIBACA SEBELUM TIDUR!!!
Hanya untuk kalian yang sudah dewasa, yang sudah bisa tidur sendiri tanpa lampu😏

Cerita dalam novel ini akan membawa kalian pada malam mengerikan tanpa akhir. Malam panjang yang dingin dengan teman sekamar yang tanpa tahu malu tidak perlu patungan biaya kamar kos.

Bersama Penghuni kos lain yang tidak tercatat dalam buku sewa. Begitu sepi saat siang tapi begitu ramai saat malam. Dengan bayang-bayang penghuni sebelumnya yang sebenarnya tidak pernah pergi darisana.

Seakan mendapat diskon untuk sebuah keberanian sia-sia. Karena bayaran mahal yakni nyawa setiap malamnya.

Setiap inci gedung kos begitu tipis untuk menghalangi antara yang Hidup dan Mati. Dimana pagi adalah harta terindah yang telah kalian lupakan. Karena memang hanya untuk mereka yang sudah tidak punya pilihan lain.
Cerita horor ini sangat berbeda dari yang kau bayangkan.

Apakah Calista bisa melunasi atau masih berutang nyawa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ittiiiy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21 : Satu Kaki

Sudah tidak terhitung berapa kali Calista memutari lantai dua dan tidak menemukan apa-apa. Dia merasa sudah ada disana selama seminggu mencari hal yang tidak diketahui apa yang sebenarnya dicari, "Kalau ini malam biasa, pasti tidak akan setenang ini dan aku tidak bisa sebebas ini berkeliaran. Aku pasti sudah pingsan beberapa kali karena Zivana." Calista tidak bisa, tidak mensyukuri soal waktunya kesana yang begitu tepat.

"Apa di atap juga?" Calista mulai berpikir berbeda dari biasanya, selama ini dia hanya terus mencari dengan menggunakan pengalamannya sebagai manusia biasa. Bagaimana manusia biasa menyembunyikan kamar rahasia biasanya dibalik furnitur, dinding yang bisa digeser atau pintu di lantai menuju ruang bawah tanah. Begitulah pemikiran Calista sebelumnya dan sekarang dia ingin mengubahnya, "Tapi, bagaimana aku bisa naik kesana?" dia juga tidak bisa meminta bantuan Shavira karena takut jika Zivana datang dan semuanya menjadi kacau. Membayangkannya saja Calista tidak mau. Calista lebih memilih melakukannya sendiri, meski sulit tapi akan lebih sulit lagi jika Zivana datang.

Calista mencoba melompat tapi atap itu begitu tinggi dan tidak ada alat yang bisa dipakai untuk membantu, "Tentu saja tidak ada? Kau pikir disini rumah manusia, Calista bodoh! Kau pikir bisa ke gudang mencari tangga atau memanggil tetangga?!" Calista memaki dirinya sendiri.

Calista berlari turun ke lantai satu untuk mengambil kursi tapi di pertengahan tangga dia merasakan ada yang aneh, "Apa tangga tadi setinggi dan sebanyak ini?" Calista merasa lantai satu sudah berubah dan bahkan menghilang dalam kegelapan. Sehingga dia kembali ke lantai dua dengan tangan kosong. Benar saja terlihat tangga terus tertutupi oleh bayangan hitam yang semakin dekat untuk menghilangkan tangga disana.

Calista kembali mengingat ada satu lampu dinding disana dan itu satu-satunya cara untuknya bisa memanjat menyentuh atap. Tapi saat mulai memanjat, dinding itu tiba-tiba menjadi lantai. Ketakutannya saat akan terjatuh tadi berubah setelah dinding itu menjadi lantai, "Rumah berputar?" Calista melihat sekeliling dan semua hal disana menjadi berbeda.

Dengan keadan terbalik semuanya menjadi lebih estetik bahkan terlihat lebih baik daripada sebelumnya yang biasa-biasa saja. Calista tidak tahu kenapa tiba-tiba saja mengagumi desain rumah hantu itu. Karena bukannya terlihat aneh tapi semuanya tetap terasa seperti rumah. Walau unik tapi kesan rumah tetap ada. Seakan lantai dua yang kosong itu memang untuk diputar balik.

Hanya saja jika memasuki lorong, Calista harus merangkak karena disana tiba-tiba menjadi sempit dengan atap yang berputar ke samping. Tapi berkat itu Calista bisa melihat hal yang ternyata banyak dilewatkannya.

Ada sebuah pola di dinding, setelah memperhatikan bagian bawah. Dia kini memutar dirinya untuk berbaring melihat ke atas, sisi dinding lainnya.

"Ini kan ... Scotch hop! Engklek!" meski Calista butuh waktu lama menyadari petunjuk tapi dia tetap bangga dengan dirinya. Sebuah garis yang terlihat tidak begitu rapi tanda gambar dari anak kecil dan dengan warna kapur yang hampir menyatu bersama warna dinding. Apalagi penerangan cahaya disana seperti pada film horor yang berwarna hijau dan merah dan untungnya tanpa asap. Calista juga heran kenapa pencahayaan harus seperti itu untuk menakut-nakuti. Bahkan dengan cahaya terang, tempat itu sudah cukup membuat Calista merinding.

"Yang membuat film horor apa pernah masuk ke tempat seperti ini ya? Kok mereka bisa tahu? Tapi kalau iya, harusnya dia menanyakan soal hantu yang suka menghemat pencahayaan." Calista berbicara asal sambil menghibur dirinya sendiri. Kalau saja dia melihat Shavira yang ikut berbaring di sampingnya, dia pasti sudah kehilangan akalnya dan berteriak kencang.

Calista saat ini berbaring diatas garis permainan dan teringat, "Oh, iya dia waktu itu bermain ini ...." meski ingatannya samar-samar karena kebanyakan dia hanya terus menyipitkan mata atau bahkan menutup mata dan tidak mau melihat apapun itu.

"Kurasa ini petunjuk, semua hal yang dilakukannya ... Semua tingkah lakunya yang menyeramkan sepertinya adalah sebuah petunjuk. Harusnya aku lebih memperhatikan ...." Calista menghela napas kesal tapi tidak terlalu menyesal juga karena jika waktu bisa diputar, dia akan tetal menutup matanya.

Calista yang buntu, tidak tahu apa yang harus dilakukannya dengan petunjuk yang ditemukannya, "Beginilah jadinya kalau begitu penakut dan pengecut Calista! Kau benar-benar seorang pecundang! Lihatlah perbuatanmu, kau punya petunjuk tapi kau tidak tahu bagaimana menggunakannya. Seperti kau punya kunci tapi tidak tahu dimana letak lubang kunci!" Calista terus mengomeli dirinya sendiri sambil merangkak keluar dari lorong itu.

"Hah ...." Calista menghirup napas lega saat bisa keluar ke tempat yang luas dan mengistirahatkan tubuhnya yang sakit seperti barusan latihan tentara untungnya tanpa membawa senjata dan memakai topi kebesaran dengan tas yang tidak mungkin akan membuatnya bisa bergerak. Sebisa mungkin dia berusaha mensyukuri apapun untuk membuat hatinya lega.

Calista menatap dinding diatasnya yang telah menjadi atap, hatinya begitu kosong dan kesepian. Rasanya dia seperti seorang diri disana padahal sebenarnya Shavira terus menempel layaknya permen karet.

Calista bangun dengan cara yang malas seakan dirinya terbuat dari jelly, "Ayolah ...." Calista memohon kerjasama pada tubuhnya yang sudah kelelahan, "Oh!" Calista yang habis melompat karena dinding yang menonjol naik, dia kemudian berbalik dan kembali menatap kedepan, "Ini seperti permainan itu kan?" Calista akhirnya sadar setelah melihat secara keseluruhan. Saat ini dirinya sedang berada di sebuah permainan scotch hop terbesar yang pernah ada mungkin. Dengan menggunakan bentuk dan lekukan dari dinding semuanya begitu jelas sekarang.

"Bagaimana mungkin aku tidak memperhatikannya?" Calista merasa sangat bodoh saat ini, "Ternyata aku tidak boleh berpikiran sempit, aku harus terus membuat kesimpulan besar dan melihat dari cara yang tidak biasa." Calista belajar hal lain lagi, "Tapi ... Jadi apa? Terus apa yang harus aku lakukan setelah ini?" Calista menertawakan dirinya sendiri.

"Eh?" Calista berhenti tertawa melihat tulisan merah pada sebuah dinding atau sekarang lantai yang terlihat membentu kotak besar yang lebih rendah dari yang lainnya, "Apakah?" Calista segera mendekat dan melompat kesana tapi lama menunggu tidak ada yang terjadi, "Apa aku harus melompat dengan satu kaki seperti di permainan sesungguhnya?" Calista kembali mundur dan melompat dengan satu kaki.

Rumah itu tiba-tiba berputar ke kanan, "Ternyata tawa adalah cara terbaik di dunia ... Maksudku Istana ini." Calista tersenyum tapi saat semuanya bergerak tak karuan, Calista menginjakkan kedua kakinya melihat ada tulisan lainnya yang bercahaya tapi rumah kembali berputar ke kiri. Calista kembali ke tempat semula.

"Jadi, aku tidak bisa melepas kakiku? Bagaimana mungkin aku melakukannya?" Calista yang mencoba membaca tulisan bercahaya merah disana tapi tetap saja hanya huruf awalan yang bisa dibaca setelahnya seperti garis tak karuan, "Kalau aku bisa lebih bahagia lagi mungkin tulisannya akan bisa dibaca tapi mana mungkin aku tertawa bahagia di tempat seperti ini?" Calista frustasi dan satu-satunya cara sekarang hanyalah menjalani permainan walau tahu tulisan disana pasti sebuah petunjuk besar.

"Okey, ayo kita lakukan!" Calista meregangkan semua tubuhnya dan bersiap bermain. Dia melompat ke kotak pertama dan segera melompat menuju ujung dinding lainnya yang akan menjadi lantai baru sebelum sepenuhnya berputar. Saat lantai sudah miring, Calista memastikan sudah berada dipaling ujung agar bisa berpindah dengan mudah. Semuanya butuh timing yang tepat, telat sedikit saja atau jarak yang tidak sesuai dia akan melompat berakhir dengan kaki patah.

Calista tersenyum saat berhasil mempertahankan mengangkat satu kakinya dan berpindah ke dinding lain yang sudah menjadi lantai baru permainan, "Tidak ada cahaya merah?" Calista panik karena semuanya begitu gelap sedangkan kakinya sudah begitu lelah hanya berdiri dan bergerak dengan satu kaki terus.

"Dimana tadi?" Calista jelas-jelas melihat cahaya itu saat berputar waktu pertama kali.

...-BERSAMBUNG-...

1
@Reeartha1231
Ceritanya menarik.
ittiiiy: Terimakasih banyak🙏🥺✨
total 1 replies
🏡s⃝ᴿ ❤️⃟WᵃfSHanum
murah banget sewa kosan nya
❤️⃟Wᵃf Nesia
lanjut
Wanita Aries
Agak puyeng bacanya
Ini kyk smacam misi yg harus di ungkap
Wanita Aries
Mampir thor
SENJA
buset dah serem amat nih anak kecil 😱
SENJA
udah kejadian! nyesel juga percuma sekang pikir caranya supaya survive ✊🏼
SENJA
nah ini bener ini
" di setiap ada kesulitan , pasti ada kemudahan"
Arin
lajut terus kak
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
lanjutkan kak
❤️⃟Wᵃf Nesia
loh loh
SENJA
wah kok bisa gitu 😳
Jan
chapter 2 mau coba baca malam, biar terasa sensasinya
aurel
hai Thor aku sudah mampir, jangan lupa mampir juga di karya aku " istriku adalah kakak ipar ku "
Arin: hai aku udah mampi. semangat kak
total 1 replies
sasip
sudah mampir untuk kasih semangat.. 💪🏻
luvminsung
SEMANGATTTTT
@Risa Virgo Always Beautiful
lanjut up
Manusia
Kos mana masalahnya yg 100rb😭😭calista jangan mau nak, jangan tergoda dngn harga murce
🥑⃟🟢☘𝓡𝓳 Lucia Navaro🔰π¹¹
lanjuttt kaaaa penasaran ma kejadian selanjutnya
❤️⃟Wᵃf Nesia
Lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!