NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Ke Dalam Tubuh Putri Buangan

Reinkarnasi Ke Dalam Tubuh Putri Buangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Nfzx25r

Seorang gadis muda yang memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan terjun ke dalam laut lepas. Tetapi, alih-alih meninggal dengan damai, dia malah bereinkarnasi ke dalam tubuh putri buangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nfzx25r, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Putri Xiaolan

Di tengah gelapnya hutan yang sunyi, hanya suara api yang berderak pelan mengisi udara malam. Sanghyun duduk membisu di dekat api unggun, matanya menatap kosong pada ikan yang sedang dibakar perlahan di atas bara. Wajahnya suram, seolah ada beban berat yang tak kunjung terangkat dari pikirannya. Sesekali, angin malam yang dingin meniup rambutnya yang kusut, membuatnya menggigil pelan.

Ia mengangkat ikan yang telah matang dan menggigitnya perlahan. Namun bahkan rasa lapar tak mampu mengalihkan pikirannya dari kekosongan yang menggerogoti hatinya. Seperti ada sesuatu yang hilang… atau mungkin, belum ditemukan.

Tiba-tiba... krak!

Sebuah suara gemerisik terdengar dari semak-semak di depannya. Sanghyun seketika menegang. Ia bangkit berdiri, menggenggam tongkat kayu di sampingnya. Matanya menyipit menembus kegelapan, tubuhnya siaga. Langkahnya perlahan mendekati sumber suara, dedaunan kering berkeresak di bawah kakinya.

Semakin dekat… dan...

Dari balik semak, muncul dua sosok. Seorang wanita dengan pakaian yang acak-acakan dan tubuh gemetar, serta seorang pria yang bersandar padanya, tubuhnya berlumuran darah, luka menganga di bahunya. Sanghyun tertegun sejenak. Pakaian mereka mewah, meski kini kotor dan robek, jelas bukan milik rakyat jelata.

Tanpa banyak bicara, ia segera berlari mendekat dan meraih tubuh sang pria, membaringkannya perlahan di atas batang pohon yang sudah ia siapkan sebagai tempat duduk. Napas pria itu berat, matanya terpejam menahan rasa sakit.

“Kalian siapa?” tanya Sanghyun akhirnya, suaranya rendah tapi penuh selidik.

Wanita itu, meski terlihat lelah dan ketakutan, mencoba menjawab dengan suara yang bergetar, “Aku… aku Xiaolan… dan dia Wei…”

Sanghyun menatap mereka sejenak. Matanya menajam. Nama itu… terasa familiar. Tapi ia tidak bertanya lebih lanjut. Ia hanya mengangguk singkat, kemudian berbalik arah dan melangkah cepat ke dalam hutan, tanpa sepatah kata pun.

Namun tak lama, suara langkah kembali terdengar. Sanghyun muncul dari balik pepohonan dengan dedaunan besar yang penuh air dan beberapa buah di tangannya. Nafasnya sedikit memburu, menunjukkan bahwa ia telah berlari.

“Minumlah,” katanya pendek sambil menyerahkan daun yang menampung air segar. Xiaolan langsung meminum air itu dengan rakus, lalu meneteskan beberapa ke bibir Wei yang mulai pucat.

Sanghyun berjongkok di dekat mereka dan menatap luka Wei dengan cepat. Darahnya sudah mengering di beberapa bagian, tapi bagian dalamnya masih segar, terbuka lebar. Ia menghela napas.

“Aku akan mencari tanaman obat. Tunggu di sini. Jangan bergerak terlalu banyak.”

Suaranya tegas, tapi bukan tanpa rasa. Ada sesuatu dalam sorot matanya, rasa iba… atau mungkin simpati yang disembunyikan. Tanpa menunggu jawaban, ia kembali bangkit dan menghilang ke dalam gelapnya hutan.

Xiaolan hanya bisa memeluk Wei erat-erat. Tangan mereka saling menggenggam lemah. Dalam bisikan yang nyaris tak terdengar, ia berkata, “Bertahanlah… Wei… demi kita…”

Sanghyun menyusuri hutan dengan langkah cepat, matanya waspada menyisir setiap sudut tanah dan semak-semak gelap. Ia mencari tanaman obat langka yang hanya ia ketahui tumbuh di tempat ini, tanaman yang mampu menyembuhkan luka parah seperti yang diderita pria itu.

Kakinya yang telanjang berlari tanpa ragu di atas tanah yang keras. Kerikil-kerikil kecil menancap, bahkan beberapa kali ia menginjak batu tajam yang membuatnya meringis pelan, namun ia tak berhenti. Rasa sakit di kakinya bukan apa-apa dibanding nyawa seseorang yang bisa saja hilang jika ia terlambat.

Setelah berkeliling cukup lama, akhirnya matanya menangkap kelopak bunga berwarna ungu pucat yang tumbuh di bawah naungan pohon besar. Di dekatnya, dedaunan hijau tua dengan aroma getir yang ia kenal baik. Tanpa ragu, ia segera memetiknya satu per satu, lalu bergegas kembali ke perapian tempat kedua orang asing itu menunggu.

Setibanya di sana, Sanghyun langsung duduk bersila. Dengan gerakan terlatih, ia menumbuk campuran bunga dan dedaunan itu menggunakan batu pipih. Gerakannya cekatan, seolah-olah sudah ribuan kali ia melakukannya.

Tak butuh waktu lama, ramuan penyembuh itu sudah siap. Warnanya memang terlihat keruh dan tak menggoda, bahkan sedikit berlendir dan berbau tajam. Tapi Sanghyun tahu, itulah yang paling murni dan ampuh. Meskipun tampilannya kotor, justru ramuan inilah yang paling bersih dari segalanya, lahir dari alam dan tangan yang tulus ingin menolong.

1
Cha Sumuk
ap ga ada ingatan yg tertggl hemmm
Murni Dewita
double up thor dan tetap semangat
Nfzx25r: Iya, makasi
total 1 replies
Murni Dewita
next
Murni Dewita
nyimak
Murni Dewita
👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!