Renata sebagai pengantin baru memutuskan mengikuti suaminya tinggal di rumah suaminya dan dia tahu mertuanya juga tinggal dengan suaminya. Renata dari awal membayangkan hubungan mertua dan menantu yang kompak, dia yang sudah tidak memiliki orang tua merasa senang menemukan sosok pengganti orang tuanya. Tetapi setelah tinggal beberapa minggu Renata sungguh kaget mengetahui tingkah aneh mertuanya bukan hanya salah satu tetapi dua dua mertuanya. Mertua perempuan yang memiliki sifat pelit dan mertua laki laki nya yang mempunyai sifat sembarangan. Sungguh dunia Renata terasa kacau, tetapi Renata berprinsip menghadapi keanehan mertuanya itu dengan membalas perlakuan yang sama, baginya keanehan harus dihadapi dengan kegilaan.
Dan akhirnya Renata seorang yang penurut merubah dunianya menjadi seorang menantu gila demi menghadapi keanehan mertuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon norma wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21_____ Raga Terkena Fitnah di Kantor_1
Pagi itu, suasana di rumah bu yuyun tidak seperti biasanya, suasana yang biasa gaduh berubah jadi sepi seperti jiwa seorang jomblo yang tidak punya pasangan dari lahir. Pagi ini keadaan dalam rumah mendadak hening tidak ada musik kebangsaan yang biasa di setel renata.
Renata pagi itu terlihat seperti orang yang linglung bahkan dia berdiri di depan dispenser sambil memeluk dispenser itu.
" Ren kamu kenapa? Kenapa dispenser kamu peluk peluk? Jangan jangan mau kamu angkut terus kamu jual ke tukang ikan buat beli skincare!" tuduh bu yuyun.
" Bu, tadi malam teman rena yang bekerja dikantor mas raga ngabarin rena, kalau mas raga difitnah korupsi dikantornya."
" Haaaaa..kamu jangan bercanda ren, ini masih pagi bahkan raga saja baru berangkat kerja!" kata bu yuyun tidak percaya.
Renata pun menunjukkan pesan yang dikirim temannya.
Ren,, raga difitnah dikantor dia dituduh menyelewengkan anggaran dikantor perjalanan dinas berkedok liburan keluarga. Kamu harus hati hati karena
sepertinya ada rekan yang mau menggeser jabatan raga.
Bu yuyun menjatuhkan kertas promosi indoapril yang kemarin ditaruh depan pagar rumahnya karena terkejut membaca pesan tersebut.
"Astaga! Padahal raga itu anti suap, bahkan kopi gratis dari pantry aja ditolak!"
“Makanya rena tidak percaya bu bahkan curiga. Ini bukan fitnah biasa. Ini fitnah beraroma mistis!!” tekan renata.
Pak roman yang sedang membuat konten cosplay menjadi orang orangan sawah pun ikut nyeletuk mendengar percakapan istri dan mantunya," Jangan-jangan ini ulah makhluk yang iri sama gaji anak kita bu, kita harus segera membantu raga agar dia tidak semakin disesatkan makhluk halus!” kata pak roman semangat.
" Iya yah, kita harus membantu raga jangan sampai dia tumbang karena tuduhan korupsi yang tidak benar, enak saja dituduh korupsi buat keluarga, kita aja liburan hasil kita buat konten di tok tik ayah kok!" kata bu yuyun kesal.
" Iya bu, hari ini renata juga kerja setengah hari saja, tadi mas raga ngabarin dia mau pulang cepat. Setelah kita kumpul kita atur strategi memberantas fitnah yang kejam ini."
Siangnya, Raga pulang lebih awal. Wajahnya kusut, baju berantakkan, dan napasnya berat seperti habis lari dari kenyataan.
" Yank aku terkena fitnah korupsi dana perjalanan dinas, padahal bulan lalu saat perjalanan dinas itu aku gak ikut karena waktu itu bertepatan dengan kita ikut lomba panjat pinang." kata raga lirih.
" Haaa... Kok aneh begitu mas? Padahal kan ada absen dan pastinya dokumentasi kalau kamu tidak ikut."
" Itu yang anehnya yank, di laporan ada tanda tangan mas sebagai tim yang ikut perjalanan."
" Tapi bisa jadi kan itu ada yang nandatanganin ga!" celetuk bu yuyun.
" Iya bu, awalnya raga juga sudah bilang seperti itu, tetapi yang menjadi bukti kuat adalah ada foto raga ikut perjalanan dinas itu bahkan saat tim sedang survei dengan kepala suku disana ada foto raga yang berbincang berdua dengan kepala suku itu lengkap dengan jam tangan yang biasa raga pakai. Jadi raga tidak bisa mengelak lagi, sebab bukti yang mereka tunjukkan terlalu nyata." kata raga putus asa.
Bu yuyun langsung bertindak dia mengambil minyak zaitun, koin seribu, dan kain sarung warisan. “Kita kerok dulu. Badan kamu dingin, berarti banyak hawa negatif numpang dikamu bahkan ibu curiga kalau yang ada di foto itu adalah makhluk halus yang menyerupai kamu”
Pak roman pun menghidupkan lilin aroma pandan hasil buatan dia sendiri tetapi bukan untuk membuat suasana menjadi romantis seperti mau dinner tetapi karena bohlam lampu di ruang tengah putus.
“Raga,, kamu siap? Ini kerokan pembersih aura, bukan sekadar untuk masuk angin tetapi dipercaya mampu menghilangkan sosok kasat mata yang ikut numpang di badan kita." Kata bu yuyun menjelaskan. Dia pun memulai ritual yang dia pelajari di tutub untuk memanggil energi positif ke sekitar mereka.
Raga hanya mengangguk pasrah mengikuti perintah ibunya. Sedang rena bersiap siap membuat teh hangat dicampur garam dan bunga melati untuk diminum dan di mandikan ke badan raga.
Akhirnya setelah mengikuti panduan di tutub dan menyesuaikan posisi sesuai arah mata angin serta menyesuaikan waktu jam dan detik, bu yuyun pun memulai ritual kerokan dan pak roman mulai menyalakan lilin agar asap yang dihasilkan seolah olah menjadi dupa tetapi karena asapnya sedikit dia pun membakar obat nyamuk agar lebih meyakinkan katanya.
Setelah beberapa kali menggesekan koin dan beberapa kali punggung raga berbunyi kriiit, tiba-tiba terjadi hal yang aneh, tas raga yang diletakkan di atas meja tiba tiba isinya terjatuh sendiri tanpa ada angin ata tangan yang menyenggolnya. Renata pun berteriak dan menunjuk benda kecil yang jatuh dari dalam tas raga.
" Lihat...lihat itu apa yang jatuh sendiri?"
Semua pun mendekat ke arah tas raga dan melihat benda apa yang terjatuh.
“Ren, Ini apa?" tanya pak roman yang mengambil benda tadi.
" Itu flashdisk yah."
" Ini flashdisk siapa yank? Kok bentuknya aneh begini?" tanya renata yang menunjukkan flashdisk tersebut ke raga. Flashdisk dengan bentuk nisan kuburan.
Raga bingung. “Mas gak tahu, mas gak pernah punya flashdisk bentuk seram kayak gitu.”
Bu yuyun pun langsung berteriak menarik kesimpulan,
" Ini pasti jebakan! Ada yang naruh ini buat menjebak kamu raga. Ini pasti petunjuk dari hasil ritual kita! Sekarang kita harus menyiapkan bubur merah putih untuk menangkal aura negatif dari flashdisk ini. Setelah itu baru kita cari tahu isinya." kata bu yuyun.
Renata dan pak roman pun mengangguk.
" Iya bu kita harus menambah kekuatan kita, kita tidak boleh diam dengan permainan jahat ini, siapa yang sudah memulai mengganggu mas raga baik secara administratif dan spiritual, harus kita kasih paham kalau mereka salah mencari lawan. Kita tunjukkan kalau kita bukan hanya orang biasa. Kita adalah menantu dan mertua yang gila juga aneh tetapi penumpas ketidakbenaran." kata renata berapi api.
Akhirnya mereka semua terbakar semangatnya dan segera menyiapkan segala sesuatunya untuk memulai misi membersihkan nama baik raga.