NovelToon NovelToon
Sang Manager : Cinta Orang Kantoran Part 3

Sang Manager : Cinta Orang Kantoran Part 3

Status: tamat
Genre:Bullying di Tempat Kerja / Office Romance / Tamat
Popularitas:392k
Nilai: 4.9
Nama Author: Septira Wihartanti

Mencari-cari kesalahan karyawan dengan tujuan dipecat adalah pekerjaan Regi Einar. Ia menerima daftar Karyawan Bermasalah di Garnet Bank, dan tugasnya adalah mencari alasan masuk akal yang bisa dijadikan senjata untuk mengeluarkan 'penyakit' di perusahaan. Pekerjaan itu tidak mudah. Bahkan beberapa karyawan seakan tidak berdosa dan sudah mengabdi lama di sana.

Regi bisa menyelesaikan setengah dari daftar bermasalah, namun ia tiba-tiba tersendat akan sesuatu yang datang pertama kalinya dalam hidupnya.

Kenapa Ratu Arumi harus begitu cantik di matanya?! Dan kenapa ia harus jatuh cinta saat sedang di tengah proyek penting?! Selama 28 tahun ia single, kenapa harus sekarang?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu

Regi berdiri hanya atas dasar etika, tapi sebenarnya ia sangat malas. Ia baru ingat kalau makhluk yang ada di depannya ini suka muncul kalau dibicarakan.

Dan yang lebih parah, Rahwana Bataragunadi datang bersama Sebastian dan Istri.

“Mas Iwan, apa kabar?” Regi mengulurkan tangannya menjabat tangan pemuda dengan senyum sumringah yang kesannya ramah itu.

“Tanya kabar saya? Baru saja tadi pagi kita telpon-telponan Mas, hehe” Rahwana berniat bercanda, tapi di telinga Regi terkesan ia menyindir karena menanyakan kabar basa-basi.

“Mas Iwan tidak membuntuti saya kan ya?” desis Regi mengubah pertanyaannya.

“Nah, itu baru pertanyaan bagus. Saya lebih suka mendengarnya, terkesan lebih jujur. “ Kata Rahwana dengan senyum lebar.

“Perkenalkan, Mas. Ini Bapak dan Ibu saya. Pak Yudi dan Ibu Jeane.”

“Siang Pak, Saya Rahwana, Panggil saja saya Iwan.” Rahwana sedikit menunduk saat menjabat tangan Pak Yudi yang terperangah.

Namun saat menjabat tangan Bu Jani, wanita itu tampak keheranan, “Nama kok Rahwana? Itu kan nama raksasa jahat!”

Pak Yudi dan Regi langsung tegang sambil saling lihat.

“Duh duh duuuuuuh,” gumam Pak Yudi gemas melihat kelakuan istrinya. Hampir saja ia seret wanita itu menjauh, kalau saja Rahwana tidak langsung mengecup punggung tangan Bu Jani sambil tersenyum menawan.

“Betul, saya pernah jadi jahat demi cinta, bahkan bisa saja saya hancurkan satu dunia demi cinta.    Dalam berbisnis, saya juga seperti Rahwana, memiliki 10 wajah, saya gunakan sesuai kondisi.” Kata Rahwana masih dengan sikap menunduk yang sopan. “Ngomong-ngomong nama istri saya Sita, dia anak dari cinta pertama saya yang sudah meninggal. Sama seperti Dewi Shinta yang merupakan titisan Sri  Widawati. Kisah saya dan Rahwana hampir mirip, hanya saja saya bersyukur dalam hidup saya tidak ada Paduka Rama, hehe.” Tampaknya Rahwana sering sekali dicemooh orang karena namanya lumayan kontroversial. Jadi dia sudah terbiasa dan mempersiapkan jawabannya.

“Wah waaah,” desis Bu Jani terkagum-kagum.

“Tapi persamaannya, Rahwana dan Mas Iwan... sama-sama Raja.” Gumam Regi.

“Mas Regi ini kalau ketemu saya bercandaaa terus. Hehe.”

“Apanya?” gumam Regi lagi.

“Yang Raja Diraja itu tuh, bapak saya.” Dengan bersikap tetap sopan, Rahwana menunjuk Pak Sebastian dan Ibunya di meja seberang dengan jempolnya.

“Apanya?” gumam Regi lagi. Jelas-jelas semua diserahkan ke Rahwana untuk ‘digoreng’.

“Selama ini kinerja Mas Regi sangat baik, Pak, Bu. Kami sebagai manajemen merasa puas bisa bekerja sama dengan Mas Regi. Walau pun proyeknya berdasarkan target, tapi dalam sebulan bisa selesai melampaui perkiraan kami.” Kata Rahwana.

“Wah...” Pak Yudi geleng-geleng kepala. “Kami selalu bangga dengan Regi, Pak. Dia memang pantang menyerah. Lidahnya yang judes itu memang senjata andalannya, orang kira itu kekurangan, tapi menurut kami itulah kelebihannya. Lidahnya setajam pikirannya.”

Regi sampai mengangkat alis dan kepalanya mundur ke belakang saat menatap bapaknya. Pak Yudi hanya cengengesan.

“Saya setuju, Pak. Khehehehe.” Timpal Rahwana sambil terkekeh. “Orang bilang, kecerdasan yang dimiliki anak tergantung ibunya. Jadi dari Mas Regi, saya bisa melihat sepintar apa ibunya.” Rahwana menatap Bu Jani yang... mengherankannya, wajahnya langsung merah karena malu.

“Bisa saja deh kamu...” gumam Bu Jani sambil membuang muka. Tapi senyum tipis terulas di bibirnya yang diwarnai gincu merah.

Dari seberang sana, Regi melihat Ratu berjalan ke arahnya, namun saat melihat Rahwana, ia mundur selanglah.

Lalu mundur lagi dua langkah.

Dan membalikkan tubuhnya mengendap-endap menghindar dari sana.

“Ratu bukan ya?” tegur Rahwana.

“Ergh...” keluh Ratu pelan sambil meringis.

Dengan perlahan ia pun berbalik, wajahnya tampak mengernyit khawatir.

“Mas Iwan...” gumam Ratu sambil mendekat.

“Bukannya hari Minggu kamu shift malam ya?” tanya Rahwana, matanya menyapu penampilan Ratu yang kini tampak glamour.

“Emmm... iya sih Mas.”

Ratu melirik Regi, Regi menggigit bibirnya sambil melirik Ratu.

Dan Rahwana pun menoleh ke arah Regi, ke arah Ratu lagi, dan ke arah Regi lagi, lalu ke arah kedua orang tua Regi.

Keadaan hening karena tegang.

Dan beberapa saat kemudian, Rahwana pun berdehem.

“Oooh, lagi perkenalan calon mantu ya.” Rahwana menyeringai licik. “Ciee ciee, saya mengganggu nih ya ceritanyaaaa,”

“Bukan begitu Mas...” keluh Ratu.

“Iya sih.” Gumam Regi pelan.

“Ish!” desis Ratu ke Regi.

“Apa lagi yang harus ditutupi? Khodamnya sedang menyelidik sampai ke hati nuraniku, nih.” Sahut Regi.

“Mas Iwan punya khodam? Aku pikir itu cuma sarkas karyawan!”

“Nggak pakai khodam, auranya juga sudah mewakilkan. Tuh saya ngeliat lambang cinta beterbangan. Saya nggak nyangka loooh, khehehehe. Lapor ayah Ah!”

“Jangan Mas...” sahut Regi dan Ratu.

“Pak Rahwana kenal Ratu juga?” tanya Pak Yudi.

Rahwana meletakkan tangannya di kepala Ratu, “Ini karyawan kesayangan saya. Sudah seperti adik sendiri. Saya kenal sejak dia SMA, lulus sekolah saya biayai seluruh pendidikannya di Stanford. Dia maksa mau di kampus lokal, saya tolak, saya pikir dengan kemampuan sepertinya dia harus melebarkan sayap ke luar negeri.”

Dan Rahwana pun tersenyum ke Regi, “Saya lumayan kaget kalian ini ternyata ‘bersama’. Mas Regi tidak pernah dekat dengan manusia mana pun, apalagi seorang perempuan. Tapi...”

Regi menarik nafas panjang. ‘Tapi’ dari Rahwana ini yang harus diwaspadai.

“Kalian tahu kan SOP kantor kita. Pasti tahu lah ya, apalagi pekerjaan Mas Regi berhubungan dengan itu. Bagaimana kalau Ratu saya pindahkan saja ke Garnet Grup?  Corsec kami ditangani oleh Pangeran Adara, Om saya sendiri. Gaji kamu bisa berlipat-lipat di sana.”

“Pak Ipang kan playboy...” gumama Ratu.

“Atau ke cabang kita di Jepang?”

“Ke Garnet Grup aja.”

“Kan jadi bisa pacaran semau kalian kaaan? Keheheheh! Ditunggu ya Memo internalnyaaaa!”

“Saya masih butuh Ratu setidaknya sampai tiga orang lagi saya proses.” Sahut Regi.

Wajah Rahwana langsung berubah serius. “Salah satunya sindikat. Benar juga.”

“Si-Sindikat?!” desis Pak Yudi serius dengan wajah khawatir. “Sindikat apa?!”

Rahwana dan Regi hanya diam, tampak mereka sedang berpikir keras.

“Apakah Regi harus tetap memenuhi target walau pun berbahaya?” tanya Pak Yudi panik.

“Justru karena berbahaya, kami serahkan ke Mas Regi. Dia lebih profesional dibanding saya.” Kata Rahwana. Entah dia merendah, entah itu yang sebenarnya bahwa dia mengakui kinerja Regi.

“Karena itu, saya butuh satu tim full. Karena sesi kedua ini cukup berbahaya.” Kata Regi setengah memohon ke Rahwana.

Rahwana mengelus-elus dagunya, dan ia pun memiringkan kepalanya. “Sebulan ya. Rahasiakan hubungan kalian setidaknya sebulan lagi. Nggak usah mesra-mesraan di kantor selama itu. Heheheheh.” Dan wajahnya pun berubah mode sumringah lagi.

“Ih Mas Iwan...” gumam Ratu.

“Kamu lucu kalau cemberut begitu, hihi,” Rahwana mengelus dagu Ratu sekilas.

Regi langsung mengernyit tak suka.

“Saya pamit ya Pak, Bu. Kalau ada yang terjadi ke Regi saya berjanji akan menghubungi Pak Yudi dan Bu Jani. Nomor kalian...” Rahwana menatap layar ponselnya. “Nah! Sudah terlacak di ponsel saya.” Dan ia pun terdiam sebentar sambil menatap semuanya.

“Saya benar-benar menyerahkan seluruh masa depan Garnet Bank ke tangan Mas Regi. Saya berharap, walau pun misi ini terhenti di tengah jalan, Mas Regi tetap mau mendampingi saya untuk ke posisi yang lebih tinggi. Tapi tampaknya harga diri Mas Regi pasti menolak tawaran saya. Jadi mari kita sama-sama berdoa untuk kelancaran pekerjaannya.”

“A-a-Amen.” Sahut Pak Yudi. Bu Jani hanya diam karena masih bingung dengan obrolan mereka.

Dan Rahwana pun menjabat tangan Pak Yudi, mencium punggung tangan Bu Jani, dan berjalan menuju mejanya. Pak Sebastian melambaikan tangan sekilas ke arah Regi, Regi menunduk menghormat.

Dengan canggung mereka berempat kembali duduk di kursi mereka.

“Em... saya pesankan Sop Buntut kesukaan Om Yudi, dan untuk Tante Jani kami punya wagyu andalan.” Kata Ratu berniat meredakan ketegangan.

“Apa itu tadi?” tanya Regi tajam ke arah Ratu.

Ratu mengangkat alisnya menatap Regi. “Apa?”  tanyanya bingung.

“Itu! Dia ngelus dagu kamu? Kamu biasa begitu sama Mas Iwan?”

“Eh?”

1
Risma Wati
gak banyak bab,tapiiiiii baguuus bgt,gak bertele2 ceritanya,semua karyanya ga ada yg gagal...i love u Thor,semangattt selalu🥰💪💪💪
Resti Liani
judes + nyinyir dr emaknya, , tegas dr bapkny
Niè
sampai sdh lupa urut2an nya madam..........
Endang Sulistia
selalu keren madam...
ayu irfan
😘😘😘
Vlink Bataragunadi 👑
bjiiiiir mantaaaaap/Facepalm/
Vlink Bataragunadi 👑
buahahahaha... adoodooo eeeee/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Vlink Bataragunadi 👑
dih gayanya ky bapake buanggeedh, minus sepatu boots buaya albino ya, Iwan/Chuckle/
Vlink Bataragunadi 👑
iiiih si mas Yaaaaaan mani gituuuuu
Vlink Bataragunadi 👑
David Yudha itu kata2nya lembuuuuuut ya tapi, duuuuh /Cry//Cry/
Vlink Bataragunadi 👑
aduh madaaaaaaaaam/Sob//Sob//Sob/
Vlink Bataragunadi 👑
ga mudeng madam/Sob/
Vlink Bataragunadi 👑
iiiih kenapa aku mewek/Sob/
aku juga mauuuu ada yg ngrginiin akuuuu/Sob//Sob/
Vlink Bataragunadi 👑
mauuuu ditendang ampe Singapore langsung shoping/Chuckle/
Vlink Bataragunadi 👑
hwoaaaaaaa kereeeeeeen/Angry//Angry//Angry/
Vlink Bataragunadi 👑
laaah ditembak langsung malah kiceup si neng mah wkwkwkw
Vlink Bataragunadi 👑
serius madam, cuma seginiiiii?
Vlink Bataragunadi 👑
pak Banda/Sob//Sob/
Vlink Bataragunadi 👑
alaaah ada Meo juga/Chuckle//Chuckle/
Vlink Bataragunadi 👑
bukannya diangkay ama Bataragunadi?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!