Warning! 21+
Ada beberapa adegan yang dilakukan pasangan yang sudah menikah, mohon bijak menyikapinya!
Jenaka Putri menerima pernikahan yang orangtuanya putuskan dengan laki-laki yang selama ini Ia idamkan. Khayalan indah tentang menikahi lelaki impian harus hancur manakala Mandala Wangi memanipulasi pernikahan mereka hanya untuk menutupi pernikahan sirinya dengan Kinara Jelita.
Sakit hati karena ditipu tak membuat Jenaka menyerah. Ia menyusun rencana agar Mandala mencintainya, semata agar Ia tidak diceraikan suaminya sendiri.
"Centil sama suami sendiri enggak salah kan?" tekad Jenaka.
Mampukah Jenaka merebut hati Mandala? Mampukah Jenaka menggeser posisi Kinara di hati Mandala? Mampukah Jenaka menggoda suaminya sendiri? Ataukah Jenaka akan menyerah dan memilih pergi?
Karena hidup tidak se-Jenaka namanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kak Mandala Akan Menjadi Jodohku!
"Kak, anterin aku nanti sampai halte depan saja. Aku enggak pulang ke rumah Kak Mandala hari ini." kata Jenaka saat Ia dan Genta berada di dalam mobil.
"Loh mau kemana?" Genta menyalakan mesin mobil dan menatap Jenaka heran.
"Aku mau pulang ke rumah Ayah dan Bunda. Dari nada suaranya sih Ayah dan Bunda udah tau perihal poligami yang Kak Mandala lakukan. Aku disuruh pulang ke rumah sekarang." Jenaka menceritakan percakapan dirinya dan Ayah di telepon tadi sebelum pulang kantor.
"Mandala tau enggak?"
Jenaka menggeleng. "Enggak usah kasih tau. Toh Kak Mandala malam ini pulang ke rumah Kinara."
"Ck...ck...ck.... Kenapa sih lo tanggung sendiri semuanya Jen? Ajak lah Mandala ikut serta! Dia kan suami lo. Biar dia yang jelasin semuanya sama orang tua lo!" Genta jadi kesal mendengarnya. "Udah tanggung jawabnya Mandala untuk ngomong ke orang tua lo, Jen! Dia yang berbuat, dia juga yang harus tanggung jawab! Lo belain terus dia makin ngelunjak!"
Pandangan Genta tentang Jenaka perlahan mulai berubah. Awalnya Ia pikir Jenaka salah satu cewek centil yang mengejar cinta Mandala dan akan melakukan apa saja termasuk dipoligami.
Ternyata setelah kenal, Genta jadi tau kalau Jenaka adalah salah satu cewek bodoh. Ia terjebak dalam rencana yang Mandala dan Kinara buat. Genta jadi merasa kasihan melihatnya. Apalagi Jenaka terlihat begitu tegar menghadapi cobaan hidupnya.
"Enggak apa-apa, Kak. Takutnya kalo Kak Mandala yang datang kedua orangtuaku malah lebih emosi. Biar aku yang jelasin sama mereka."
"Kenapa sih lo belain Mandala terus, Jen? Enggak pantes tau enggak dia dapetin lo! Andai lo ketemu gue duluan, terus lo nikahnya sama gue. Bakalan jadi tuan putri lo Jen punya suami kayak gue!" tanpa sadar Genta mengungkapkan isi hatinya.
"Ha...ha...ha.... Kalo sama Kak Genta entah bagaimana rumah tangga kita kelak. Aku bisa diajak naik gunung, main paralayang, belajar gitar dan main arung jeram terus. Bisa tomboy aku lama-lama Kak. Lagian Kak Genta bilang sendiri kalo aku mirip adiknya Kak Genta kan? Masa sih mau nikahin adik sendiri?"
"Mirip Jen. Sorot mata lo mirip adik gue. Muka lo mah enggak!" Genta menghentikan mobilnya saat lampu hijau berubah menjadi lampu merah. "Ya... Memang gue cuma bisa ngajakin lo hal-hal kayak gitu. Setidaknya gue gak bakalan poligamiin lo. Gue bakalan setia dan punya banyak anak dari lo." Genta makin mengungkapkan isi hatinya.
"Udah ah Kak ngayalnya. Aku tuh udah jadi istri sahnya Kak Mandala. Suka enggak suka, mau enggak mau aku harus menerima pernikahan ini." Jenaka menatap pemandangan dari jendela di sampingnya. Macet. Ciri khas kota Jakarta.
Genta menanyakan hal yang sejak kemarin terus mengusik hatinya. "Kalau kamu dikasih kesempatan kedua Jen. Seandainya kamu sudah tau kalau Mandala ternyata sudah menikahi Kinara, apa kamu akan tetap menerima perjodohan dan meneruskan pernikahan yang kamu tau akan menyakitkan ini, Jen?"
Tanpa pikir panjang Jenaka mantap menjawab, "Aku tetap akan menikahi Kak Mandala, Kak."
"Kenapa?" jawaban menyakitkan Jenaka tak menyurutkan niat Genta untuk kembali bertanya.
"Karena aku hanya mencintai Kak Mandala. Sejak dulu...."
****
Flashback on
"Mandala! Mandala! Mandala!" Jenaka bersorak kencang menyemangati idolanya yang sedang bermain basket.
"MANDALA THE BEST!!!" teriak Jenaka kencang, bahkan membuat orang di sekelilingnya menutup telinga saking kencangnya teriakan Jenaka.
Bak seorang superstar, Mandala mendrible bola lalu melemparnya ke dalam ring basket, three point! Penampilan Mandala memang selalu memukai. Headband warna hitam yang dikenakan Mandala menambah ketampanan yang dimililikinya. Peluh yang membasahi wajahnya membuat Jenaka bahkan rela memberikan sapu tangannya hanya untuk Mandala seorang.
Sayangnya Mandala selalu cuek menanggapi para cewek yang tergila-gila padanya. Senyum saja jarang. Mandala semakin misterius dan membuat siapapun makin terpesona oleh kharismanya.
"Jen! Duduk! Jangan teriak-teriak terus! Berisik tau enggak!" Lulu menarik tangan Jenaka yang seperti cacing kepanasan sejak awal pertandingan tak bisa duduk diam.
"Ish! Gue tuh harus semangatin Kak Mandala, Lu. Kalau enggak ada semangat dari gue, Kak Mandala bisa kalah!" Jenaka kembali meneriakkan nama Mandala. "Ayo Kak Mandala! Kamu pasti bisa!"
"Enggak ngaruh kali Jen! Siapa lo? Enggak liat tuh setiap kali masukkin bola ke keranjag, Mandala selalu melihat ke arah Kinara? Habis-habisin suara lo aja!" Lily membantu Lulu menenangkan Jenaka.
"Mereka tuh enggak pacaran. Mereka cuma temenan. Mereka dekat karena sama-sama di OSIS aja!" Jenaka ngeyel kalau dikasih tau.
Dengan kesal Lulu menarik tangan Jenaka sampai terduduk dan menahannya agar tidak berdiri lagi. "Lo liat Jen! Padangan Mandala ke arah Kinara tuh penuh cinta. Lo sadar dong! Sudahin cinta bertepuk sebelah tangan lo!"
"Kita lihat aja nanti, Lu. Kak Mandala akan jadi jodoh gue!" tekad Jenaka.
Lulu dan Lily hanya bisa menggelengkan kepalanya. Jenaka kalau sudah keukeuh dengan sesuatu maka akan lebih keras dari batu keinginannya.
Flashback off
****
"Kenapa kamu mau Nak dipoligami? Kenapa kamu enggak bilang sama Bunda?" Bunda menangis sesegukan sambil memeluk putri kesayangannya.
Jenaka merasa bersalah pada Bunda. Namun semua di luar kuasanya. Ia juga taunya setelah menikah.
"Apa Mandala mengancam kamu? Sehingga kamu mau menerima poligaminya?" selidik Ayah.
Jenaka menggelengkan kepalanya. "Kak Mandala enggak mengancam Jenaka, Ayah. Jenaka ikhlas dipoligami, asalkan Jenaka tetap menjadi istri Kak Mandala, Yah."
"Kenapa kamu mau melakukan itu Sayang? Kenapa? Batin kamu akan tersiksa kalau melakukan itu. Kenapa kamu tidak lepaskan saja Mandala, Nak?" Bunda masih menangis sesegukan. Tak terima putrinya dipoligami seperti ini.
"Bunda tau kan, sejak dulu hanya Kak Mandala yang Jenaka suka? Bunda tak perlu khawatir. Jenaka bahagia kok meski harus dipoligami, asalkan Jenaka tetap bersama Kak Mandala." susah payah Jenaka berbohong namun Bunda tau anaknya menderita. Siapa sih wanita yang mau dipoligami? Siapa yang mau suaminya berbagi cinta dengan wanita lain?
"Bunda tau kamu memang mengidolakan Mandala, karena itu saat Nina ingin menjodohkan kalian Bunda langsung setuju. Bunda pikir kamu akan mendapatkan lelaki impian kamu, Jen. Bukan laki-laki yang hanya akan menggoreskan luka terus menerus." Bunda terus menangis sesegukan. Membayangkan putrinya dipoligami sungguh membuatnya sedih.
"Maafin Jenaka sudah buat Bunda dan Ayah sedih. Maafin Jenaka..." Jenaka juga ikut menangis di pelukan Bunda.
Suasana haru yang tercipta lalu hening saat terdengar suara orang mengucap salam dari depan pintu.
"Assalamualaikum!"
"Waalaikumsalam!" jawab Jenaka, Ayah dan Bunda bersamaan. Tak lama seorang laki-laki dengan setelan jas datang. Laki-laki yang sejak tadi jadi bahan pembicaraan pun tiba.
"Kak Mandala?" Jenaka terkejut melihat suaminya datang.
Bagaimana Kak Mandala bisa datang? Untuk apa? Untuk membela Jenaka? Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya?
****
Jangan lupa tap love ya 😘
Jangan lupa juga follow Ig aku: Mizzly_ dan follow Fb aku: Mizzly
paling seneng ceritanya Juna Melisa ❤️❤️❤️❤️
Terima kasih ya kak