NovelToon NovelToon
KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS 2

KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Balas Dendam
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Senjaku02

Kisah ini lanjutan dari KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS seasons 1
Banyak adegan kasar dan umpatan di dalam novel ini.


Cerita akan di mulai dengan Cassia, si Antagonis yang mendapatkan kesempatan terlahir kembali, di sini semua rahasia akan di ungkap, intrik, ancaman, musuh dalam selimut dan konflik besar, kisah lebih seru dan menegangkan.


Jangan lupa baca novel KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS season 1 agar makin nyambung ceritanya. Happy reading!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjaku02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3

  Acara pesta kostum hewan malam itu menggema penuh semarak, tawa dan sorak sorai menyatu menjadi satu irama riang. Namun, suasana bergemuruh berubah saat sang MC mengumumkan kehadiran tamu istimewa yang selama ini dinantikan.

  “Oke, pesta kostum hewan tahun ini bukan sembarang perayaan! Kita kedatangan tamu yang bakal bikin acara ini makin panas! Sambut dengan tepuk tangan gemuruh... INTI BLACK LIBRA!” teriak MC dengan suara lantang, penuh antusiasme.

  Dari belakang panggung, Dax dan teman-temannya muncul bak prajurit yang disambut sorotan mata kagum semua orang. Mereka melangkah gagah, penuh percaya diri, lalu berdiri kokoh di samping sang MC, seolah menguasai seluruh ruang pesta.

  Di sudut lain ruangan, Cassia berdiri terpaku, napasnya tertahan, matanya tak lepas menatap salah satu sosok di panggung—Dax.

  “Dax?” bisiknya pelan, seolah kata itu nyaris tak percaya keluar dari bibirnya, tapi cukup jelas terdengar oleh teman-temannya.

  Arzhela tak bisa menyembunyikan kekagumannya. “Gila, Dax niat banget! Sampai jadi tamu istimewa cuma buat nyusulin kamu ke sini. Pewaris Yazeed, nggak main-main, ya!”

  Mutiara ikut mengangguk, matanya selidik tajam mengarah ke Russel, seolah ada misteri yang tersimpan di balik kemunculan mereka.

  “Mereka selalu berhasil bikin kita terpana,” gumamnya penuh arti.

  Dalam sekejap, pesta yang semula riuh jadi momen penuh ketegangan dan kejutan, seakan semuanya sedang menanti babak baru yang akan mengubah segalanya.

  Kembali ke Dax, matanya terpaku pada sosok yang selama ini mengisi setiap ruang di hatinya—Cassia. Wanita itu, satu-satunya yang pernah mampu meluluhkan kerasnya jiwa pria itu.

  Tatapan mereka bertemu dalam diam yang penuh arti, terpancar kerinduan yang begitu dalam, seolah ruangan ini milik mereka berdua saja, terisolasi dari dunia.

  Begitu pula dengan Russel dan Geovano mata mereka tak lepas menatap wanita-wanita yang mereka cintai, seolah waktu berhenti dan hanya meninggalkan rasa rindu membara yang saling terpancar.

  Namun, di tengah lautan kerinduan itu, Nafisha berdiri dengan sorot mata berbeda kilatan amarah yang tajam membakar. Setiap pandangannya menusuk, penuh dendam yang tertahan.

  Tapi di balik semua itu, ada seberkas harap yang tersembunyi, mata itu diam-diam mencari sosok yang pernah menjadi suaminya.

  ‘Di mana Darian? Apa dia tak ikut bersama mereka?’ pikir Nafisha dengan hati yang tersiksa, berharap namun penuh ketakutan akan jawaban yang mungkin tak ingin dia dengar.

  Meski pernikahan mereka singkat bagaikan seumur jagung, Nafisha tahu betul bahwa hatinya pernah mencintai Darian.

  Namun, cinta itu terkubur dalam-dalam, tersisih oleh nafsu serakah yang menggebu, mengalahkan semua rasa dan membuatnya rela mengkhianati kasih demi menggenggam harta Darian yang bersinar seperti permata di ujung jalan gelap.

  Tak hanya harta yang lepas dari genggamannya, tapi juga lelaki yang selama ini mencintainya dengan segenap jiwa dan raganya menghilang begitu saja. Hatinya hancur berkeping-keping, seolah dunia runtuh tanpa sisa.

...****************...

  Nafisha menatap tajam tanpa berkedip, matanya seolah memburu bayangan seseorang di antara barisan pemuda Black Libra yang gagah perkasa.

   "Lihat, Dax itu… benar-benar tampan," bisik suara temannya, mencuri fokus Nafisha.

  Wanita itu menoleh, senyum sinis mengukir bibirnya. "Kau menginginkannya?" tanyanya, nada sinis meluncur dari bibir tipisnya.

  "Sangat! Siapa yang tidak tergiur jadi bagian dari Yazeed, pria yang kekayaannya tak akan habis sampai tujuh turunan?" Temannya membalas dengan mata berbinar, harapannya membuncah tinggi.

  Nafisha hanya mengangkat alis, senyumnya berubah jadi misterius. "Dia tak akan luluh semudah itu," ucapnya, suaranya sarat teka-teki.

 "Mengapa? Aku cantik! Tidak ada pria yang mampu menolak pesonaku," katanya penuh percaya diri, seperti ratu yang bangga pada mahkotanya.

  Nafisha menggeleng pelan, sinarnya berubah tajam menusuk. "Dax tak tertarik pada kecantikan. Jadi, jangan berbangga dengan apa yang kau kira keunggulanmu."

  Tanpa menunggu balasan, Nafisha berbalik langkah, meninggalkan temannya yang diliputi kekesalan dan harap yang mulai retak, seperti gelas pecah yang tak mudah disatukan lagi.

  "Apa maksudnya? Pasti dia iri karena aku lebih cantik darinya!" Ucapan itu keluar dari bibirnya dengan nada sinis yang menusuk, disertai senyum dingin penuh penghinaan. 

  Di sisi lain, Dax dan para inti Black Libra mata mereka menatap tajam mengamati para mahasiswa di Universitas tempat Cassia dan teman-temannya kuliah. 

  Keheningan menusuk pecah saat suara MC membahana, “Mana tepuk tangannya?!”

  Ratusan pasang mata terarah pada mereka, serentak menggema tepuk tangan bergemuruh memenuhi seluruh aula. 

  Suasana mendadak berubah menjadi pesta keingintahuan yang membara tawa riuh para gadis universitas London berbalut decak kagum pada sosok tamu istimewa yang berdiri di depan mereka, keturunan dari garis darah besar dan penuh wibawa.

  “Silakan, Tuan Muda Dax, untuk menyampaikan sambutan malam ini!” MC menyerahkan mikrofon dengan penuh hormat, seolah melepas sang bintang yang siap memukau semua yang hadir.

  Dax menerima mikrofon itu, wajah datarnya terlihat jelas penuh ketegangan yang begitu di rasakan sang MC. 

  "Selamat malam!" suara Dax meledak dalam keheningan aula serak, dingin, dan datar, menghunjam telinga siapa saja yang mendengarnya. 

  Seketika, para gadis tak bisa menahan decak kagum, terpaku pada suara berat yang begitu maskulin itu.  

  "Suaranya... persis seperti wajah tampannya," bisik seorang gadis, tanpa sadar berada tepat di samping Cassia dan teman-temannya.  

  Cassia menangkap setiap kata pujian yang jatuh bagai duri di telinganya. Jantungnya berdegup tidak nyaman, hati merasakan getar getir seperti disayat oleh kecemburuan dan kebencian yang membakar tanpa bisa ditahan.

  'Kenapa dia harus datang ke sini? Sok-sokan pamer pesona lagi,' batin Cassia dengan nada sinis, matanya menyipit tajam menatap Dax yang berdiri di atas panggung. 

 Dax yang baru saja memberikan sambutan, matanya menatap ekspresi wanitanya, ia mengangkat sebelah alis, sorot matanya tetap fokus pada wajah wanita yang jelas-jelas sedang menyembunyikan amarah.

  Ada campuran kebingungan dan kecemasan terpancar dari matanya yang gelisah. 'Apa aku sudah salah langkah?' pikir Dax, dadanya berdebar tak karuan, seolah tiap detik menghadirkan badai ketidakpastian yang siap menghancurkan segalanya.

1
hidagede1
sama" rubah licik, yg paling licik yg menang 🤭😂
hidagede1
jd arzhela tau kalo cassia hidup kembali?
Senjaku02: belum.
total 1 replies
hidagede1
kalo smith tau anak kandung nya, knapa smith tetap mencintai anak angkat nya ketimbang anak kandung nya?
Senjaku02: ikuti terus kelanjutannya ya☺️☺️
total 1 replies
MataPanda?_
trus lanjut kak semangat 😀
Jue
Kenapa Veronica tidak berjodoh dengan abang Casia sahaja , Dengan itu hubungan Veronica dan Casia akan bertambah erat serta dekat .
Jue
Akhirnya ada cinta di hati Casia buat Dax , Semoga mereka bahagia dan menang melawan kejahatan Nafisha dan Darian
MataPanda?_
wah udah ada kelanjutan y trimakasih kak semangat trus..
selalu d berikan kesehatan 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!