NovelToon NovelToon
KAU DAN AKU DI PANGGUNG TERAKHIR

KAU DAN AKU DI PANGGUNG TERAKHIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Romansa / CEO / Model
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: amariel

Seraphina Luna — supermodel dengan kehidupan yang selalu berada di bawah sorotan kamera. Kalleandra — pria asing yang muncul di malam tak terduga.

Mereka bertemu tanpa sengaja di sebuah klub malam. Sera mabuk, Kalle membantu membawanya pulang ke apartemennya. Tanpa disadari, dua wartawan melihat momen itu. Gosip pun tercipta.

Seketika, hidup mereka berubah. Gosip itu bukan sekadar cerita — ia memaksa mereka untuk mengambil keputusan yang tak pernah terbayangkan: menikah. Bukan karena cinta, tapi karena tekanan dunia.

Di balik cincin dan janji itu tersimpan rahasia dan luka yang belum pernah terungkap. Akankah cinta lahir dari dari gosip… atau ini hanya akhir dari sebuah pertunjukan?

"Di balik panggung, selalu ada cerita yang tak pernah terucap."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon amariel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DI BAWAH BAYANG BALIHO

Sera menutup pintu apartemennya perlahan. Matanya masih memerah sedikit, tapi nada bicaranya sudah kembali dingin. Di depannya, Bibi sudah berdiri dengan wajah dramatis tapi rapi, sementara Sira duduk di sofa, ekspresinya serius.

Bian mengibas-ngibaskan tangannya, flamboyan seperti biasa, tapi tetap profesional.

“Seraaa… seriously, last night itu gimana? Club, mabuk, sama siapa kamu? People are already talking !”

Sera mencondongkan tubuh, tatapannya tajam, suaranya tenang tapi tegas.

“Relax, Bian. I told you, I'm fine. Dia cuma bantuin aku, nothing else. Udah jelas kan?”

Sira menegaskan, suara kalem tapi tegas.

“Sera, ini bisa serius merusak image kamu. Kita harus memastikan semuanya under control. Public nggak akan tunggu klarifikasi lama-lama.”

Sera menepuk meja sedikit, senyum tipis di bibirnya.

“I know. Tapi aku bukan anak kecil yang harus dijagain terus. You handle media, I handle myself. Jangan overthinking.”

Bian mengangkat alisnya tapi menekankan risiko, tetap dewasa.

“Yes, I get it… tapi kalau kontrak kamu kena masalah, itu bakal jadi chaos. Kita harus siapin plan B, Sera.”

Sera menatap dingin tapi kalem, menegaskan batas.

“Plan B itu tanggung jawab kalian. Aku bisa handle diri sendiri. Jangan panik. Itu saja.”

Bian menghela napas, mengangkat bahu dramatis tapi tetap terlihat loyal.

“Understood, boss… just saying, the streets are talking, honey.”

Sera hanya tersenyum tipis, menarik napas, lalu menoleh ke jendela apartemennya. Di luar, cahaya kota berpendar, dan hatinya terasa sesak. Ia tahu, gosip ini bisa merusak reputasinya—tapi ia tidak akan membiarkan siapapun mengatur hidupnya.

 ############

Kalle sedang memeriksa seorang anak yang batuk pilek. Telepon berdering, dan asistennya menyampaikan bahwa seseorang ingin bertemu dengannya di luar jadwal: orang suruhan ayah Sera.

Dia menatap telepon sejenak, ekspresinya datar tapi fokus. Ia tahu, ini bukan urusan kecil. Setelah memeriksa dan memberikan resep sembari mengantar ibu dan pasiennya keluar, ia pun menemui tamu yang terlihat sangat rapi

" Selamat sore, Dokter Kalle. Perkenalkan saya restu. asisten dari bapak Adipati Wiratama."

Adipati Wiratama..! Nama yang lumayan di kenal. Untuk apa dia ingin menemuinya. mereka sama sekali tidak saling mengenal.

" Kalau boleh tahu ada urusan apa ? Maaf tapi kami sama sekali belum mengenal ?" ujar Kalle sedikit kebingungan.

"Ini berkaitan dengan mbak Sera."

"Sera ?"

"Seraphina Luna, putri bapak Adipati Wiratama."

Reflek Kalle membuka mulutnya. oke, dia paham. Jadi Seraphina, wanita yang dia tolong malam itu putri dari Adipati Wiratama.

Di restoran private, suasana serius tapi elegan. Ayah Sera menunggu, duduk tegak, wajahnya tidak menampakkan emosi berlebihan, tapi aura otoritasnya sangat terasa.

“Dr. Kalle,” suara ayah Sera tenang tapi penuh kekuatan.

Keduanya saling berjabat tangan. Lantas sama sama mempersilakan untuk duduk. Dengan batas meja.

"Maaf mengganggu waktunya. asistenku tadi katakan kalau anda sedang sibuk di klinik."

"oo, tidak apa-apa, pak. Kebetulan sudah waktunya tutup. Hanya klinik kecil saja."

"Klinik Bunda sehat..! Sudah beroperasi sejak 4 tahun dan mempunyai program gratis imunisasi setiap bulannya."

meski terkejut, Kalle menutupi dengan senyumnya. Hebat sekali pria di depannya bisa mendapatkan informasi dengan detail.

" Boleh saya tahu maksud undangan pertemuan malam ini ?" tanya Kalle, meski sebenarnya dia sudah bisa menebaknya.

"Baiklah, untuk mempersingkat waktu. malam ini saya memanggil Dokter Kalle karena ingin mendengar penjelasan mengenai kabar yang beredar di luar mengenai anda dan putri saya di dalam sebuah apartemen." terang Adipati lugas.

Kalle menatap lurus, kalem tapi tegas.

“ Ini hanya bentuk kesalahan pahaman saja, Pak. Saya tidak ada niat buruk dengan Sera. Malam itu saya hanya membantu dia karena kondisinya sedang dalam keadaan tidak baik. Itu saja."

Ayah Sera mengamati Kalle, matanya tajam seperti mencoba menembus pikiran dokter itu.

" Sebelumnya kami sama sekali tidak saling mengenal. Malam itu pertama kalinya kami bertemu. Jadi saya tidak tahu kemana mengantarnya pulang."

" Putriku pasti menyusahkanmu malam itu."

" oo sama sekali tidak pak."

" Tapi kamu tahu kalau karena ini gosip menyebar dengan sangat liar ?"

" Kebetulan saya tidak mengikuti perkembangan gosip di media. tapi beberapa teman memberi informasinya."

“Kalau begitu, ada solusi yang lebih efektif untuk meredam gosip. I want you to marry Sera.”

Kalle tersentak sejenak, menolak dengan tegas.

“Maaf Pak. Tapi ini bukan solusi terbaik. Biar saya dan Sera yang akan menyelesaikan ini. Mungkin bisa dengan conference pers. Tidak perlu ada pernikahan"

Ayah Sera menghela napas ringan, tanpa terlihat emosi.

“Saya menghargai saranmu. Saya juga percaya tidak ada niat burukmu pada putriku, Kalle. Tapi saya juga harus memikirkan reputasi dan posisi keluarga. Kita bisa membicarakan kompensasi—saya siap membantu melebarkan klinik kecilmu, yang fokus untuk anak-anak kurang mampu. Ini kesempatan besar.” jelas Adipati." lagi juga saya kenal dengan Professor Gunardi, ayah angkatmu.

Kalle terdiam. Nama seorang yang dia hormati di sebut Adipati. Belum lagi tawaran itu menggiurkan secara finansial, tapi menabrak prinsip pribadinya. Ia ingin mandiri, tidak ingin menyusahkan orang lain.

“Saya minta maaf, Pak Adipati. Untuk saat ini saya tidak bisa menerima tawaran bapak.” Kalle akhirnya menjawab, nada tetap tenang tapi serius

" Jangan menolak dulu, Dokter bisa pertimbangkan tawaran saya."

 ##################

" Oke satu take lagi, Sera."

Luca, teman sekaligus fotografer andalan Sera berteriak memberikannya instruksi. Wanita itupun menurut. Selintas, sosok Bian terlihat mengangkat handphone miliknya tinggi-tinggi mengisyaratkan sesuatu.

" Siapa ?"

Bian tak menjawab selain kode yang diberikan padanya. Nomer yang ia kenal. Yang langsung membuatnya terdiam. Segera Sera mencari tempat aman untuk mengangkat panggilan telepon.

“Yes, ayah,” kata Sera, suara sopan, menunduk sedikit. “ Hm, baiklah, habis foto Saya akan datang."

" Tumben Raden Adipati Wiratama manggil putri ayunya. Mau kasih mandat apa dia ?"

Setengah bercanda Bian sambil merapihkan rambut Sera yang berantakan.

"Mau kasih warisan keknya." Luca, pria itu sudah masuk kedalam ruang ganti.

" Lo beneran mau datang ?"

" Kalau yang ini harus datang. Daripada asistennya obrak-abrik ini studio." jawab Sera." paling dia mau nanya soal gosip gue sama itu laki-laki."

" Siapa namanya ?"

" Luca, gue kan udah bilang. Mabuk itu membuat otak gue lemah urusan mengingat orang."

Bian tiba-tiba saja mencengkram kuat bahu Sera. Membuat gadis itu berteriak pelan.

"Gimana kalau ayahmu udah ketemu sama itu laki-laki. Terus kalian mau di pertemukan dan di jodohkan ?"

Sera bengong. sebelum dia akhirnya memukul pelan kepala Bian.

" Kalau ngomong biar cuma mengkhayal, jangan ketinggian banget, Bian. gak mungkin keluarga gue semudah itu menjodohkan anaknya. Reyhan aja sampai sekarang belum dapat green card dari mereka." ucap Sera." udah ya, gue balik dulu."

###########################

" Kok kamu langsung menawari dia untuk menikah sama Sera ? Kita saja belum tahu asal usulnya, keluarganya. Aneh."

Ayu, istrinya kembali terlihat tak terima dengan keputusan Adipati. Baru saja suaminya bercerita tentang Kalle, pria yang katanya menolong Sera yang dalam keadaan mabuk.

"Asal usulnya nanti menyusul kita cari tahu. tapi dengan posisi dia yang sekarang di tambah dia itu anak angkat Prof Gunardi. Aku rasa tidak mengecewakan." jelas Adipati." Kitakan ada Saphira medical center."

"maksudnya kamu mau dia bergabung dengan rumah sakit kita ?"

" Kalleandra itu Dokter anak paling terbaik untuk saat ini. Klinik dia juga punya nama dan berkembang. Dari pada dia berada di tempat yang sederhana kenapa tidak di angkat ketempat yang lebih layak sesuai kemampuannya."

"Tapi aku mau putriku yang ada di posisi ini. Bukan orang lain," tegas Ayu.

" Aku bisa membantunya. Asal kau juga mau membantu aku dalam rencana ini."

Ayu, wanita itu sudah akan menjawab. Namun sosok Seraphina Luna, putrinya kini terlihat berjalan ke arah mereka.

" Masih hapal jalan pulang ?" Sindir Ayu.

"Ayah yang minta aku untuk pulang.

Sera mencium punggung tangan dan pipi ibunya, Ayu. Tak ketinggalan juga pada Adipati. Bagaimana pun ini rumah orang tuanya, dan dia pernah tinggal di sini cukup lama jadi dia harus tetap menghormati mereka berdua.

Adipati, ayahnya langsung menyampaikan bahwa Kalle sudah dipanggil, dan idenya untuk menikahkan mereka berdua demi meredam gosip bukan sekadar wacana. Sera mengerutkan dahi.

" Aku belum dapat informasi lengkap soal Kalleandra. Biar nanti itu jadi urusan Restu. Yang penting dia itu anak angkat Prof Gunardi. Ayah kenal dengannya dan dia bukan orang sembarangan."

" Jadi apa yang ayah dapatkan soal lelaki itu ?"

" Dia Dokter anak. Bekerja di salah satu rumah' sakit swasta yang tidak terlalu terkenal. Punya klinik anak yang baru saja berkembang tapi punya nama. Aku rasa dia lumayan pantas untuk menikah denganmu."

"Ayah, aku di antar dia malam itu. Meski aku dalam keadaan mabuk tapi masih ada kesadaran kecil. Dan aku ingat kalau kami tidak melakukan hal di luar batas. kami tidak tidur bersama malam itu." terang Sera.

" Tapi orang di luar tahunya kamu di bawa lelaki keluar dari club dengan baju tidak pantas kamu itu, mabuk pula. Dan kalian masuk ke apartemen. Semuanya jelas, Seraphina. Gambar, videonya." bantah Ayu, ibunya.

" Bu--."

" Kamu tahu itu semuanya masuk ke dalam chat grup keluarga kita. Ommu, tantemu, semua yang ada di grup Saphira medical center. Kamu mikir dampak dari kelakuan liar kamu itu ? Mana Sera, mana yang kamu bilang kalau pilihanmu ini adalah terbaik. bahwa pilihanmu ini adalah duniamu. Mana ibu tanya sekarang. itu yang sekarang itu hasilnya."

" Bu, gak usah melebar kemana-mana." Sera mencoba tak terpancing.

" Sudah. Kalian ini kalau bertemu ribut saja. Kita ini sedang mencari solusi bukan menambah masalah." Adipati melerai." Ayah sudah tawarkan jalan terbaik untuk kalian menikah."

Mendengar kalimat terakhir ayahnya, Sera terbelalak kaget. Tunggu..! Menikah? dengan pria itu ?

" Ayah serius ? Menikah bukan jalan satu-satunya. lagi aku juga udah punya pacar. Bisa jadi dia juga sama."

Ayahnya menatap serius.

“Sejak awal saya tidak pernah setuju hubunganmu dengan Reyhan. Kamu harus pikirkan posisi keluarga, reputasi… dan masa depan Saphira Medical Center.” sahut Adipati

Sera menelan ludah, hatinya berat. Ia tahu, sebagai anak tunggal, semua keputusan keluarga selalu terasa menimpa pundaknya. Ia harus patuh, tapi apa menikah' adalah jalan satu-satunya.

 #############

" Bapak Adipati baru saja menghubungiku. Dia menanyakan soal kamu. Sepertinya dia tertarik dengan kemampuan kamu sebagai Dokter anak. kebetulan istrinya Ibu Ayu, adalah pemilik rumah sakit Saphira medical center. Rumah sakit yang kamu dulu sering sebut ingin bergabung disana. ini jadi seperti --."

" Bapak Adipati adalah ayah dari Sera. Perempuan yang saya bantu malam itu. Prof, pasti tahu kabar panasnya ? Dia menemui karena ingin gosip ini mereda."

" Bagus itu. Bagaimana pun berita ini terlanjur meluas. Bagi keluarga bapak Adipati ini akan sangat berpengaruh. lalu solusi apa yang dia tawarkan ?"

Prof Gunardi. pria yang masih nampak segar di usianya yang sudah memasuki angka enam puluh tahun kini sedang menatap lekat pada sosok Kalle.

" Sebuah pernikahan. Dia ingin saya menikahi putrinya, Sera."

Mendengarnya Prof Gunardi terdiam. pria tua itu pasti tidak menyangka akan apa yang dikatakan Kalle. Tawaran yang terasa begitu sangat ganjil baginya.

" Dia juga mau membantu untuk program klinik anak kita, Prof. Terus terang bagian ini agak sedikit menggoda untuk saya pertimbangkan. Tapi menikah bukan solusi yang tepat. Dulu mungkin pernikahan menjadi cita-cita saya, tapi saat seseorang menolaknya saya merasa menikah sudah bukan menjadi prioritas."

" Kamu masih mengingat soal Alina ?"

Sebuah nama keluar dari bibir Prof Gunardi. Nama yang sudah lama sekali Kalle kubur dalam-dalam.

Sementara, Sera menutup teleponnya dengan muka kesal. Reyhan, menghubunginya hanya untuk meminta penjelasan tentang gosip yang beredar. pria itu meluapkan emosinya, menyudutkan dia. sampai pertengkaran pun terjadi.

" Jadi ini yang kamu lakukan di belakangku. Selalu mengatakan sibuk dan tidak ada waktu untuk bertemu." ucap Reyhan dengan penuh emosi.

" Ada juga aku yang nanya sama kamu, Rey. Kemana kamu setiap aku hubungi tak pernah ada. Bahkan chat aku aja jarang kamu bales."

" Jangan memutar balikkan fakta, jangan menyudutkan orang, Sera. Kamu yang musti intropeksi diri."

Kalimat yang kemudian Sera akhiri dari pada menjadi sebuah keributan panjang. Sungguh dia sangat lelah hari ini. Ayahnya, ibunya, bahkan Reyhan semua seakan memojokkannya.

Sera menunduk sebentar, lalu memutar badan, meninggalkan taman di pinggir kota tanpa sepatah kata lagi. Ia melangkah ke jalan yang berbeda, menuju lampu kota yang berpendar, dan matanya tertumbuk pada baliho besar yang menampilkan wajahnya sendiri.

Di sisi lain kota, Kalle menyusuri trotoar, pikirannya masih memikirkan pertemuan dengan ayah Sera, pertemuannya dengan Prof Gunardi, tawaran yang dilematis, dan pilihan yang harus dijalankannya. Saat matanya menoleh, ia melihat wajah Sera di baliho yang sama, tapi mereka berada di dunia yang berbeda, jarak nyata di antara mereka.

Tidak ada kata yang diucapkan, hanya ketegangan yang terasa dan simbolisasi dunia mereka mulai bersinggungan. Malam itu menjadi titik awal dari hubungan yang baru—antara prinsip Kalle, kendali hidup Sera, dan dunia publik yang menuntut mereka.

1
ukaza
next air
Imam Supriyono
disini karakter ayu lebih dominan .....sera ....kalah jauh ma ayu ibunya.....
ukaza
thanks up nya kak dan di tunggu update terbaru,yg rajin ya Thor up up nya 💜
sukma dewi
/Smile/
ukaza
halo Thor permisi.... tok tok tok, kk air, kapan lanjut
aisyah zahra
menarik bgt
AKU_AIR
😄😄😄😄😄😄
Mertysmart MertySmart
serius nanya thor, sbnernya dulu itu bara beneran cinta sm olive nggak?
Dini Yulianti
tp dsini ga di ceritain kalo si kale punya kakak ya?
ukaza: itu tau jadi jgn banyak ngebahas plis kita nikmatin aja karya air,
(ingat gak harus plek ketiplek kan)
salam damai sejahtera 🤭🙏
total 1 replies
Dini Yulianti
pokoknya jgn ada drama cere aja, cukup sera balas densam aja nanti sama kalle, kalo alurnya sama nanti kaya bara olive
Alleandra_syah
lanjut kak..
Alleandra_syah
ini gundiknya Adipati ada berapa sich....🤭
AKU_AIR: banyakkk🤣🤣
total 1 replies
Mertysmart MertySmart
Smangat thor💪, di tunggu lanjutannya
AKU_AIR
kayanya udah aku revisi deh kak. bab mana lagi yaa
ukaza: revisi lagi tuh part 4, ohya kok blm update terbaru sih kak air
total 3 replies
itsme zepi!
thor, kenapa ada part yg diulang ya? btw, makasih update double2nyaaa💙
AKU_AIR
aah udah ku revisi terima kasih
ukaza
thanks kak air di tunggu up up nya 🔥💪
Dini Yulianti
ko babnya di ulang
ukaza
ini kok kayak isian bab 16 sih Thor?
ukaza
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!