NovelToon NovelToon
Takdir Sang Penakluk Hati

Takdir Sang Penakluk Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:451
Nilai: 5
Nama Author: Nocturne_Ink

Lin Chen hanyalah siswa biasa yang ingin hidup tenang di Akademi S-Kelas di Tiongkok. Namun, kedatangan Wei Zhiling, teman masa kecilnya yang cantik dan pewaris keluarga terkenal, membuat hidupnya kacau. Meskipun berusaha menghindar, Lin Chen malah menjadi pusat perhatian gadis-gadis berbakat di akademi. Bisakah ia menjalani kehidupan sekolah normal, atau takdirnya selalu membuatnya terjebak dalam situasi luar biasa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nocturne_Ink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 - Lagu Yang Tersembunyi Dari Semua Orang

Meskipun aku baru saja diusir dari kelas, langkahku terasa ringan.

Ada semacam rasa kebebasan yang aneh.

Kalau aku harus menggambarkannya, rasanya mirip seperti bisa nonton acara TV pagi hari yang biasanya nggak bisa kutonton, kecuali kalau lagi sakit flu. Menikmati sesuatu yang biasa tapi terasa baru dan segar. Ya, rasanya seperti itu.

Dan kemudian…

Saat itu, ponsel di saku celanaku bergetar.

Pesan masuk. Dari mantan teman masa kecilku.

08:40 Zhiling: Lin Chen. Kamu dimana? Kamu gak telat, kan?

08:40 Zhiling: Oh! Kamu nonton videoku tadi malam nggak?

08:40 Zhiling: Semua orang bilang kamu cowok terburuk! Hahaha.

08:40 Zhiling: Apa yang harus kulakukan ya? Aku kayaknya bakal umumkan namamu di video berikutnya.

08:40 Zhiling: Kalau begitu, kamu bisa diserang fans-ku.

08:40 Zhiling: Cepat bawa mejamu ke kelas dan minta maaf padaku dengan bersujud!

08:40 Zhiling: Nanti aku bakal maafin kamu. Fufufu~!

“Aah, sudahlah. Kublokir.”

Ngok-ngok, berisik banget. Dasar babi.

Mau wajah atau suara seindah apapun, kalau kepribadianmu busuk, ujung-ujungnya cuma diingat sebagai babi. Yah, lumayan juga jadi bahan contoh buat psikologi kognitif. Dasar babi.

...----------------...

“—Sekarang…”

Ke mana aku harus pergi?

Aku pengen ke perpustakaan, tapi sayangnya letaknya pas di sebelah ruang guru. Bahaya kalau sampai ketahuan. Atau ke atap? Tempat klasik buat bolos. Tapi atap sekolah selalu dikunci. Hanya di novel atau komik aja atap bisa bebas dimasukin.

Berarti cuma ada satu tempat.

Gudang bawah tanah perpustakaan.

Bagi sebagian besar murid, tempat ini hampir nggak ada yang tahu. Bahkan para guru pun nggak sadar. Hanya aku, seorang kutu buku yang sering nongkrong di perpustakaan, yang diberi tahu rahasia tempat ini oleh seorang senior anggota komite perpustakaan.

Pintunya —– terkunci, tapi sebenarnya tidak.

Gembok tua yang menggantung di gagang pintu bisa dibuka dengan trik kecil. Trik itu kupelajari dari senior juga.

Aku menuruni tangga batu panjang di samping ruang alat olahraga. Langit-langitnya rendah, sampai-sampai aku harus sedikit menunduk biar kepalaku nggak terbentur. Rasanya seperti menjelajah gua. Selalu bikin deg-degan.

Tapi kemudian…

“……, ada orang di sana?”

Sebuah suara terdengar dari balik pintu.

Suara aneh, nadanya nggak pas, keluar dari gudang bawah tanah. Apa itu? Tikus nggak berbunyi kayak gini.

Sedikit menakutkan, tapi aku penasaran…

Hantu dan orang aneh itu mirip — sama-sama suram. Bisa dibilang mereka sahabatan.

Karena rasa penasaran mengalahkan rasa takut, aku pun membuka pintu.

Dan menemukan seorang gadis berdiri di sana.

“Kyyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!? Siapa kamu?!”

Aku kaget setengah mati.

Suaranya begitu keras sampai-sampai seakan menggema ke seluruh sekolah. Aku buru-buru menutup pintu.

“Aku bukan orang yang mencurigakan. Tolong turunin suaramu sedikit, ya.”

“…… ha.”

Dia terengah lalu menutup mulutnya dengan kedua tangannya yang kecil. Gerakannya kekanak-kanakan, tapi entah kenapa terlihat manis.

Dari warna pita seragamnya, dia pasti masih kelas satu SMA, sama sepertiku.

Kulitnya putih, tubuh mungil, tapi… cukup berisi di bagian dada.

Aku pengen lihat wajahnya jelas, tapi poni panjangnya menutupi mata. Di balik rambut hitam berkilau itu, matanya yang ragu menatapku.

“Aku Lin Chen, kelas satu.”

“……Kelas dua, Huang Meilin….”

Suaranya rapuh, tapi indah, seperti dentingan lonceng.

“Kamu ngapain di tempat kayak gini?”

“Oh, anu, aku… latihan nyanyi dan menari. ……”

Sepertinya suara aneh yang kudengar tadi adalah nyanyiannya.

“A-aku…, aku pengisi suara…., dan ini masalah besar, ……”

“Oh, jadi kamu orang itu.”

Dari contoh mantan teman masa kecilku aja, jelas sudah ada beberapa selebritas yang sekolah di sini.

Gudang bawah tanah itu penuh rak buku, bahkan ada cermin besar. Mungkin dia bawa ke sini buat latihan gerakan tari. Semangatnya luar biasa.

“Tempat ini memang pas buat latihan sendirian. Tapi, gimana dengan pelajaran?”

Huang Meilin menggigit bibirnya dan menunduk.

“Pas aku datang ke sekolah pagi ini,… meja sama kursiku dipindahin ke lorong,… terus ada tulisan, ‘Kamu nggak punya kursi, hahaha….’”

“……”

Aku pernah dengar cerita ini sebelumnya.

“Kenapa? Bukannya kamu pengisi suara? Harusnya murid spesial kan.”

“Nggak, aku nggak sukses sama sekali. Wajah dan suaraku begini adanya.”

“Aku nggak bisa lihat wajahmu jelas, tapi suaramu lumayan indah kok?”

Pipi Huang Meilin langsung memerah, tubuhnya bergetar kecil.

“T-tidak. Banyak pengisi di luar sana yang jauh lebih bagus. Kalau dibandingkan sama Wei Zhiling, aku bukan siapa-siapa.”

“Hmmm.”

Aku nggak tahu banyak soal dunia pengisi suara, tapi ya mungkin memang begitu adanya.

“Aku rasa… itulah kenapa aku dijadikan partner unit debut CD bersama Wei'er.”

“Maksudmu ada orang yang nggak suka itu?”

“Kemarin aku dapat banyak protes di Twitter.”

“Protes?”

“Dari fans-nya Wei'er. Mereka bilang, ‘Kalau dia kerja bareng kamu, dia bakal kehilangan wibawa.’”

Ada aja fans yang nyebelin. Idolnya babi, sama aja fansnya babi juga, ya?

“Kenapa kamu setuju kerja sama dengan… BABI itu?”

“BABI itu?”

“Zhiling.”

Dia menatapku dengan ekspresi kaget sekaligus kesal.

“U-um… jangan terlalu banyak ngomong buruk soal Wei'er di sekolah ini…”

“Di sini nggak ada siapa-siapa.”

Meski sebenarnya aku nggak peduli kalaupun ada yang dengar.

“Itu kebijakan kantor. Mereka pasti pikir aku cocok jadi pasangan biar Wei'er terlihat lebih bersinar.”

“Peran pendukung, ya?”

“Mungkin juga karena kita sekolah di tempat yang sama, jadi dianggap bagus buat promosi sekolah.”

“Sekolah ada hubungannya juga?”

“Kantor Wei'er dan kantorku namanya Tiankai Music. Dan itu milik perusahaan yang sama dengan… sekolah ini.”

Oh, pantes. Semua saling terkait.

“Aku nggak masalah cuma jadi pemeran kecil. Ini kesempatan buat debut CD-ku. Setidaknya, aku nggak mau jadi penghalang.”

“Itu sebabnya kamu latihan di sini.”

Dia mengangguk.

Meja dan kursi yang dibuang ke lorong tadi… pasti ulah Zhiling si babi. Entah dia nyuruh anak-anak geng populernya atau ngelakuin sendiri, intinya dia nggak senang dipasangkan dengan gadis ‘kelas bawah’, jadi dia lakukan bullying ini. Sangat mungkin.

Tapi meski diperlakukan kayak gitu, Huang nggak sekalipun ngeluh atau marah. Malah dia tetap menatap masa depan dengan semangat.

'… bukankah itu keren?'

Kalau begitu, aku ada di pihaknya.

“Aku bakal latihan bareng kamu.”

“Eh?”

“Aku cuma bisa kasih komentar dari sudut pandang amatir, tapi kalau kamu oke dengan itu…”

Wajahnya langsung bersinar.

“Tolong ya, Lin!”

Dia menggenggam tanganku dan melompat kegirangan. Poninya ikut bergoyang, dan aku bisa melihat matanya yang besar berkilau penuh semangat.

…Hah?

Gadis ini.

Bukankah dia jauh lebih cantik daripada si babi itu?

[BERSAMBUNG]

1
🟡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ 【≛PATRICK>⃟🌐】
Hati-hati kalo keseringan pake "—" di kira AI/Blackmoon//Pray/
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Yups. Sering banget di ingetin begini. Memang lebih baik menggunakan tanda baca seperti (.) (,) (:) (;)
total 1 replies
🟡⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ 【≛PATRICK>⃟🌐】
Nak bikin novel juga, tapi mager banget pas nulis/Scream/
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Penyakit itu mah klo mager 🙂‍↔️
total 5 replies
my story
betul tuh,harta mu harta ku,uang mu uang ku ibaratnya kan gitu
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Salah dong kak. Kan mereka hanya sebatas teman masa kecil aja. Bukan pasangan juga mereka.
total 1 replies
my story
lah baru aja baca udah ada kata aku benci🤣🤣🤭
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Aseekk, ada dua orang yang bilang begitu 🤣🤣
total 1 replies
𝗔𝗹𝘄𝗮𝘆𝘀 𝗬𝗼𝘂'𝗛 <𝟯
my kisah/Doge/
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Sama-sama kak. Mari semangat 💪
total 9 replies
☕︎⃝❥ Anul (PPSRS)
mau dirundungkah?
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Mencoba percaya diri uy
total 1 replies
☕︎⃝❥ Anul (PPSRS)
maksa kau dekkk😡
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Namanya juga cewek 🤭
total 1 replies
☕︎⃝❥ Anul (PPSRS)
baru masuk dah saling benci ga tuh🗿
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Tau mahkluk bernama cewek? Kalau tau pasti ngerti 👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!