Amora Jane,,,, adalah gadis berusia 19 tahun yang rela menikah kontrak dengan pria yang koma yang berusia 24 tahun.
Amora terpaksa meninggalkan bayinya karena itu salah satu syarat dari pernikahan kontrak mereka.
Beberapa tahun berlalu, akankah Amora bertemu kembali dengan bayinya,,,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adirbas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rindu
Keheningan melanda beberapa saat setelah Amora mengatakan pendapatnya.
"Aku tahu bahwa kalian terkejut dengan ucapan ku. Tapi, aku tak ingin anak ku kelak diejek dan dihina karena anak di luar pernikahan,,," ucap Amora.
"Ah,,,,, jadi itu alasannya. Apa tak masalah bagi mu bila menikahi putra kami yang koma,,,,?" tanya mereka.
"Kami akan menikah sampai anak kami lahir. Setelah itu kami tak ada hubungan lagi,,," ucap Amora.
"Kami akan mengurus pernikahan kalian sampai usia pernikahan setahun. Lalu, setelah itu kau bisa menjalani semua hidup mu dengan sesuka hatimu,,,," ucap nenek.
"Baiklah aku setuju. Siapkan pernikahan kami, lalu kalian bisa ikut bersama ku membayar administrasi keluarga ku,,," ucap Amora.
"Baiklah,,,," jawab mereka kompak.
" Ngomong-ngomong siapa nama anak kalian,,,?" tanya Amora.
"Alexander Lemos,,,," jawab ibunya.
"Baiklah ibu,,, perkenalkan nama ku Amora Jane. Aku memiliki beberapa rahasia yang tidak bisa ku ungkapkan saat ini karena kita belum sangat dekat. Tapi, percayalah aku memiliki ibu dan ayah yang masih hidup. Namun, aku tak bisa mengungkapkan identitas ibu ku dan juga keluarga ibu ku. Jadi, tolong kedepannya jangan pernah bertanya tentang dimana keberadaan keluarga ibu ku. Percayalah bahwa ibu ku dan keluarganya adalah wanita baik-baik,,,,," pinta Amora.
"Kami mengerti, kami juga memiliki beberapa rahasia yang tidak bisa kami beritahu kepada mu,,," jawab nenek.
"Baiklah aku akan segera menemui keluarga ku untuk meminta restu mereka,,," ucap Amora sebelum dia masuk ke ruang inap keluarganya.
"Kami akan memindahkan keluarga mu ke tempat VIP yang satu ruangan dengan Alex,,," ucap nenek.
"Tidak perlu nenek,,," tolak Amora.
"Kita bisa saling mendukung dan bergantian juga merawat mereka. Jadi, tolong jangan menolaknya, nak,,," pinta nenek.
"Baiklah, nek,,," pasrah Amora.
°°°°°°°°
Pernikahan Amora dan Alex di atas kertas telah lewat enam Minggu. Amora menjalani proses pembuahan sperma Alex yang di suntik ke dalam rahimnya.
Setelah di cek akhirnya pembuahan itu berhasil hingga kini janin telah berusia tiga Minggu setengah.
Selama masa menikah dengan Alex, Amora juga melakukan tugasnya sebagai istri. Dia membersihkan ke enam anggota tubuh keluarganya itu. Alex adalah anggota keluarganya yang ke enam. Setiap setiap malam Amora meminta agar dirinya yang merawat mereka karena ketika di siang hari dan pagi hari anggota keluarga Alex lah yang merawat keenam orangnya tersebut.
"Aku tak pernah mendapatkan kesempatan untuk membersihkan tubuh putraku lagi,,,," canda Ibu mertuanya Amora di depan Amora dan saudari di iparnya yang saat ini sedang duduk bercengkrama di dalam ruangan yang sama dengan ke enam orang yang dalam masa koma semua
"Maaf mama. Tapi, tolong izinkan aku melakukan tugas ku sebagai seorang istri terhadap Alex hanya dalam pernikahan kami. Jika di masa depan kami dipisahkan hanya karena waktu. Maka setidaknya aku telah melakukan kewajiban ku sebagai seorang istri. Walaupun mungkin kedepannya aku tak bisa melakukan kewajiban ku sebagai seorang ibu,,,," ucap Amora kembali menyadarkan semua orang bahwa pernikahan Amora dan Alex hanya sebatas pernikahan Kontrak yang sama-sama membutuhkan.
"Kembalilah ke rumah, mama dan saudari-saudarimu ini yang akan merawat mereka,,," saran mama mertua Amora.
"Baiklah, ma,,,,," Amora bangkit dari duduknya untuk kembali ke rumah keluarga Lemos yang kini menjadi tempat tinggal Amora selama dalam pernikahan dengan Alex.
Begitulah hari-hari yang terus di jalani oleh Amora sampai beberapa bulan.
Hari kelahiran bayi Amora akan di tafsirkan kira-kira sepuluh hari lagi. Selama ini Amora tak pernah sekalipun melakukan USG untuk bayinya.
Setiap kali keluarga Lemos merayu untuk Amora melakukan USG, dia beralasan bahwa biarkan anak-anaknya lahir ke dunia dengan membawa hadiah.
Bila melakukan USG ketika masih di dalam, maka itu bukan lagi suprise. Jadi, keluarga Lemos selalu mengalah bila Amora telah berkata begitu.
Amora saat ini sedang memeluk tubuh Alex, dia tidur di samping Alex dengan tubuh Alex yang baru dia bersihkan.
"Tubuh mu sangat keren, sepertinya sebelum kau koma kau sering pergi Gym. Walaupun sekarang tubuh mu tidak terlalu berisi. Tapi, tubuh mu tetap akan di sukai oleh banyak wanita. Jadi, jika kau sudah bangun setelah aku pergi nanti, kau bisa mencari wanita yang lain. Apakah kau tahu bahwa waktu kebersamaan kita hanya kurang lebih empat bulan lagi. Setelah bayi kita lahir, mungkin aku jadi jarang menghabiskan waktu ku bersama mu. Karena aku ingin menghabiskan hari-hari itu bersama dengan bayi kita sebelum pernikahan kita berakhir. Aku tak tahu apakah kedepannya bayi ku akan ikut bersama ku atau bersama keluarga mu,,," ucap Amora pelan di pundak Alex karena tubuh Alex lebih tinggi dari Amora.
Amora kembali memakaikan baju bersih lain ke suaminya itu. Lalu, dia berjalan dan berbicara dengan keluarganya yang lain.
"Ayah,, aku sungguh tak mengerti apa isi dari surat yang kau tulis untuk ku tepat pada hari kecelakaan kalian. Kenapa kalian malah ikut-ikutan Alex. Kenapa kalian berlima malah koma selama sepuluh bulan. Apa kesalahan yang telah putri mu ini lakukan. Meskipun keluarga Alex sangat baik pada ku. Tapi, apa ayah tahu, bahwa kemarin aku bertemu dengan ibu dan nenek. Tapi, aku tak bisa menyapa mereka karena ayah belum pernah memperkenalkan kami dengan mereka,,,,,hiks,,,,,hiks,,,,hiks,,,,hiks,,,," tangis Amora pecah karena dia sedih. Meskipun dia panjang lebar bercerita. Namun, tak ada satupun yang bereaksi.
Amora terus terisak sambil meletakkan telapak tangan ayahnya di rambutnya. Amora saat rindu akan belaian kasih sayang ayahnya itu. Jadi, hanya seperti itu yang bisa dia lakukan.
Tanpa Amora sadari bahwa ucapannya di dengar oleh beberapa orang di rumah keluarga Lemos. Keluarga Lemos adalah keluarga yang terkaya kedua di seluruh dunia.
Jadi, sejak dulu mereka telah meletakkan penyadap suara di dalam bantal Alex. Penyadap itu tak mengeluarkan sedikit cahaya maupun suara.
Jadi, orang-orang yang baru tak akan menyadari bahwa selama ini Alex sedang di pantau. Karena itulah keluarganya tenang saat Amora menginap malam di sana. Karena mereka bisa mendengar semuanya.
"Apa sebenarnya yang menjadi alasan kau tak pernah ingin membahas ibu mu jika kau sebegitu merindukan dirinya,,,," batin dua orang wanita yang bersahabat yang saat ini sedang berdiri di luar ruangan. Namun, mereka juga memakai Handset di telinga mereka.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...