NovelToon NovelToon
Sad Wedding

Sad Wedding

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romansa
Popularitas:896
Nilai: 5
Nama Author: Sansus

Hal yang paling menyakitkan dalam kehidupan kita adalah bertemu dengan orang yang selama ini kita benci akan menjadi seseorang yang menemani hidup kita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sansus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Aldi masih mengumpulkan sisa-sisa ingatannya atas apa yang dilihatnya kemarin malam. " Apa yang aku lihat itu beneran Mila? Tapi kenapa dia dengan laki-laki berbeda?" gumam Aldi sendirian di kamar.

Sekilas dia melihat nampan makanan yang di letakkan oleh Anna di atas nakas. Tak ada keinginan untuk menyentuh apa lagi memakannya. Ntahlah kenapa Aldi selalu bersikap dingin ke Anna. Diapun belum sepenuhnya mengerti akan hal itu. Yang jelas Aldi sangat membencinya.

"Kenapa dia harus repot-repot menyiapkan aku makanan seperti ini? Toh dia kan tahu kalau selama ini aku tak pernah memakan apapun yang dia buat. Dasar wanita keras kepala." gumamnya sambil meraih air putih.

Tok..tok..tok..

" Masuk!" ucapnya dengan nada suara dingin. Dan lagi-lagi Aldi mendesah karena Anna yang datang dengan pakaian rapi pekerja kantor.

" Ada apa?" tanya Aldi to the point. Tanpa melihat muka Anna.

" Al.. Aku mau kerja. Kamu yakin mau di rumah?" ujar Anna dengan nada suara bergetar.

"Hm.." jawabnya singkat.

"Aku tadi sudah masak makanan untuk makan siang kamu. Kar--"

" Aku nanti akan minta Delivery saja. Kau tak usah repot-repot." jawab Aldi dingin.

" Baiklah, tapi kalau kau mau makan bubur ada di atas meja makan. Ak---"

" Aku kan sudah bilang nanti aku akan makan siang tapi itu Delivery, kamu ngerti gak sih? Sudah kalau kamu mau berangkat, ya sudah berangkat saja. Tak usah ingatkan aku akan hal apapun itu." seru Aldi dengan sedikit membentak.

Sedangkan Anna hanya diam dan menunduk seakan takut melihat wajah Aldi. Dia bukannya takut, tapi lebih tepatnya menghormati Aldi yang kini telah menjadi suaminya.

" Baiklah. Aku berangkat dulu. Assalamualaikum." ucap Anna mengakhiri perdebatan kecil dengan Aldi.

Aldi duduk kembali di tepi ranjangnya, dia masih mencoba untuk mengingat apa benar yang tadi malam dia temui adalah Mila, mantan kekasihnya yang masih dia cinta dan juga sayangi.

Flash Back

Aldi telah menyelesaikan pekerjaannya dengan awal. Tapi, suasana hatinya sedang tak baik.

"Akh, kalau aku pulang, aku akan bertemu lagi dengannya. Akh!! Aku ingin bertemu lagi dengannya. Hanya dia yang bisa menenangkan hatiku!" gumamnya sambil meremas rambutnya pelan.

"Hay Bro!!" ucap Bima sambil masuk dan duduk di sofa ruangan kerja Aldi.

"Oh kamu!! Ada apa kamu kesini.?" tanya Aldi tak bersemangat.

"Kamu kenapa Bro? Wajah di tekuk gitu, seperti seterikaan kusut aja." tawa Bima pecah saat Syahrul menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Aldi.

" Sialan kau!!" umpat Aldi sambil melempar pulpen yang tadi dia pegang.

"Eitss!! Woles Bro!! Kamu kenapa kusut gitu, hm? Gak di kasih jatah lo sama si Anna?" tanya Syahrul yang langsung dapat pelototan tajam dari Aldi.

"Rul, udah jangan godain Aldi." Bima menengahi pertengkaran kecil yang terjadi di dalam ruangan Aldi.

"Sialan, kau!! Aku tidak nafsu untuk nyentuh si Anna, kamu tau sendiri kan kalau aku hanya nafsu sama si Mila.!" ucap Aldi sambil kembali merangkum kedua jemarinya dan dagunya ia letakkan di jemari yang telah terangkum.

"Anna bukannya dia lebih sexy dari si Mila ya? Kalau kamu beneran tidak bernafsu biar Anna sama aku aja deh!! Aku kayaknya mulai suka sama si Anna. Wajahnya yang dulu sama sekarang itu berbeda banget!!" ujar Syahrul sambil menerawang tubuh Anna yang putih mulus itu.

"Iya Rul, aku setuju sama omongan mu!! Anna sekarang waw banget!! Tubuhnya dulu yang kurus kini agak berisi, apalagi bagian yang selalu di tutupinya. Ahh aku mau kerumah lo deh Al. Aku yakin dia belum terjamah." timpal Bima sambil membayangkan tubuh indah Anna.

"Sialan!! Dia tidak bakal mau sama kalian. Lagipula dia tidak lebih baik seperti Mila." ujar Aldi yang tetep kekeuh dengan pendiriannya.

"Kamu suatu saat pasti akan menyesal jika kamu tau siapa Mila sebenarnya. Al. Lagipula, bukankah kamu sama Mila sudah end ya?" tanya Bima sambil bertukar pandang dengan Aldi.

"Iya, tapi seminggu yang lalu gue sama dia telah berbaikan dan kembali merajut kasih lagi." ujar Aldi kini dengan senyuman di bibirnya. Berbeda dengan kedua temannya yakni Bima dan Syahrul saling menatap Aldi heran.

Siapa yang tak heran, bukankah Aldi memutuskan Mila karena Mila akan menikah? Sedangkan inu? Dia kembali lagi bersatu? Apa masuk akal?

"Baiklah, ayo kita berangkat sekarang!! Aku sudah malas dan bosan kalau harus membahas Anna." ajak Aldi yang kini sudah merapikan pakaiannya.

"Baiklah. Ayo!!" ujar Syahrul cuek. Sedangkan Bima tak menjawab ajakan Aldi dia hanya diam tapi dengan aura dingin yang masih terlihat dengan jelas.

Club X

Disinilah Aldi, Bima, dan Syahrul menghabiskan malamnya. Aldi yang menegak vodka yang dia pesan dan beberapa temannya memesan minuman yang sejenisnya. Aldi masih sendiri tanpa gadis di sampingnya. Sedangkan kedua temannya sudah bersama wanita penghibur.

"Bima, Chakra kemana sih? Kok tumben dia tidak ikut sama kalian?" tanya Aldi pada sahabatnya itu.

"Chakra? Dia sedang di Mansionnya, katanya sih dia malas gitu keluar. Gak tau deh sama anak satu itu." jawab Syahrul

Sambil memainkan tangannya di gelas yang sudah di tuang Vodka oleh Bima.

"Al, sudahlah. Bukankah ini kesukaan kamu? Sudah nikmati saja yang ada Al, jangan menolak!!" ujar Bima sambil menciumi tubuh wanita yang ada di sampingnya.

"Bim, kamu bisa kali kalau sudah tak tahan kamubawa tuh perempuan ke hotel." ucap Syahrul sambil memandang tajam Bima.

"Ah, elo Rul ganggu gue aja." ujar Bima kesal. "Cantik, ayo" ajak Bima sambil melangkahkan kakinya ke atas yang dimana banyak kamar untuk ONS.

Aldi hanya meneguk vodka yang telah di tuang oleh wanita yang ada di pangkuan Syahrul. Setelah meneguk vodka beberapa tegukan ekor mata Aldi menangkap sosok yang tadi ada di fikirannya.

"Mila" gumam Aldi pelan.

Yah itu Mila, wanita yang seminggu lalu meminta dia agar kembali. Dia datang keclub bersama dengan laki-laki lain dan mengapit lengan lelaki itu. Mereka begitu mesra hingga membuat darah Aldi mendidih seketika.

"Brengsek" umpat Aldi sambil kembali meneguk vodka yang ada di tangannya.

"Kamu kenapa?" tanya Syahrul yang secara langsung menoleh kearah Aldi.

Syahrul yang tidak dapat jawaban dari Aldi, hanya bisa mengikuti ekor mata Aldi yang menjuru pada satu titik. Mila, wanita yang tadi di bela oleh Aldi sahabatnya.

"Sudahlah Bro, bukankah aku sudah bilang!!" ujar Syahrul sambil menepuk pelan bahu Aldi.

"Aku pergi dulu." ujar Aldi yang kini mulai mengikuti Mila naik keatas gedung ini.

Aldi bukan orang bodoh, dia tahu kalau dia telah di permainkan oleh Mila wanita yang dia sayangi dan dia cintai.

"Jadi ini yang dia lakukan?" gumam Aldi saat melihat Mila masuk kedalam kamar yang ada di gedung ini dengan pria tadi.

Dengan gontai dia kembali ke meja yang tadi ia tepati. "Kosong" pikirnya. Ya jelas saja, kan para teman-temannya sudah sibuk sama pasangan One Night-nya. Sedangkan dia? Dia malah memikirkan Mila yang kini bahkan dengan laki-laki lain. Dasar bodoh. Itulah satu kalimat yang dapat di definisikan oleh Aldi pada dirinya.

Aldi tanpa mau berhenti meminum Vodka yang sudah di habiskannya satu botol.

"Al. berhenti. Nanti kamu bisa sakit jika minum seperti orang gila begini." ujar Bima yang telah selesai dengan wanitanya.

"Aku nggak apa-apa. Paling besok bakal pusing dikit. Kondisi ini saja aku masih bisa pulang sendiri." ucap Aldi tanpa mengindahkan perkataan Bima yang mulai khawatir dengan kondisinya.

"Ya sudah aku pulang dulu. Sampaikan salamku buat Syahrul ya!" ucap Aldi sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Kamu nggak perlu aku anter?" tanya Bima dengan nada cemas. Hanya gelengan yang Aldi berikan.

Aldi menjalankan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Walau dia tahu jika kepalanya mulai pening akibat minuman keras yang baru saja dia teguk tapi dia masih bisa di katakan beruntung karena masih pulang ke Mansionnya dengan selamat.

Baru saja dia melangkahkan kakinya ke dalam ruang tamu dia dapat melihat istrinya yang kinu memandangnya dengan tatapan tak percaya.

"Apa yang dia lakukan disini?" tanya Aldi dalam hatinya.

"Mila, Aku merindukanmu!" lirih Aldi sambil terus masuk berjalan ke arah anak tangga. Baru beberapa langkah Aldi seakan ingin terjatuh jika Anna tak menangkapnya.

"K.. Kau mabuk, ayo aku antar ke dalam kamar." ucapnya dengan nada suara yang bergetar.

Apa dia khawatir? Atau apa? Akh terserah yang jelas aku tak mau memperpanjang ini semua.

"Oh hy Cupu!! Kau kenapa disini hm? Apa kau mau melihat ku? " ucap ku sambil menaikkan alis tebalku.

" Cupu ya!! Bawa Mila kesisi ku lagi. Aku sangat mencintainya." ucapku tanpa perduli apa yang aku rasakan saat ini.

"Iya, nanti aku bawa dia, sekarang kau harus masuk kedalam kamarmu. Dan istirahat, kau terlalu mabuk Al." ucapnya dengan nada terluka. Aku tak bodoh, aku tahu jika sejak dulu dia selalu mencintaiku.

Tapi apa perduliku? Toh ini kan keinginan orang tua kami, bukan keinginan ku. Dapat ku lihat dia membuka pintu kamarku dan menaikkan ku ke atas ranjang terbesarku.

Dapat kurasakan jika dia sudah membuka kemeja ku, dan aku hanya diam merasakan sentuhannya. Aku terlalu lelah untuk menolak apa yang dia kerjakan sekarang. Jadi, ku putuskan untuk menutup mataku dan membawanya ke alam mimpi.

Flashback End

Aldi masih duduk di ranjang king sizenya dia menimbang apa dia akan menghubungi Mila atau tidak. Sambil sesekali dia menggenggam erat ponsel yang dia pegang.

Ting..tong..ting..tongg..

Bell Mansion yang terdengar keras menyadarkan Aldi dari lamunannya tentang malam itu. Malam saat Aldi melihat Mila dengan pria lain selain dirinya.

"Akh siall.. Kepala ku pusing lagi." umpat Aldi sambil meremas rambutnya frustasi.

Tokk..tok..tokk..

"Permisi Tuan, di luar ada mbak Mila." ucap Bi Inah pembantu Rumah Tangga yang dikirim oleh Ayahku selama beberapa jam saja.

" Suruh masuk Bi." ujar Aldi yang masih di sisi ranjangnya.

" Sayang!!" ujar Mila yang kini telah di kamar Aldi.

" Hm.. Ada perlu apa kau kesini?" tanya Aldi tanpa basa basi.

" Aku merindukanmu!!" ucap Mila Manja sambil berlari memeluk Aldi. Aldi hanya diam membatu tapi tangannya mengelus pelan rambut Mila.

"Aku juga." jawab Aldi singkat. Aldi melepas pelukan Mila lalu kembali duduk di tepi ranjangnya.

"Al, dimana istrimu?" tanya Mila sambil mengapit lengan Aldi dan duduk di sebelahnya.

"Dia sedang bekerja." jawab Aldi singkat tanpa melihat Mila.

"Kau ada perlu apa datang kemari?" tanya Aldi sambil meraih tablet dan memfokuskan dirinya ke Tablet yang dia pegang.

"Aku kan sudah bilang tadi, Aku

merindukanmu sayang" ucap Mila yang

masih bergelayut manja di lengan Aldi.

Mila meraih dagu Aldi dan mencium bibir Aldi dengan lembut, Aldi membalas ciumannya tanpa melepas Tablet yang dia pegang.

Ceklekk

Tanpa mereka sadari Anna kembali ke dalam kamar Aldi, "Ma-Maaf. Aku kesini hanya ingin memberikan ini." ucap Anna sambil memberikan bungkusan yang ada di tangannya.

"Kau!! Apa kau tidak tahu cara mengetuk pintu, hm?" tanya Aldi dengan tatapan tajamnya.

"Maaf Al, aku tak tahu kalau kau sedang bersenang-senang dengan mantan kekasihmu." jawab Anna tanpa melihat wajah Aldi.

"Siapa yang bilang dia mantan kekasihku? Dia kini telah menjadi kekasihku lagi." jawab Aldi sambil berdiri memeluk Mila.

Anna seketika membatu dengan penuturan yang Aldi berikan. Matanya berkaca-kaca dan memandang Aldi dengan tatapan tak percaya.

"Benarkah?" ucap Anna dengan sebuah senyuman yang tersungging di bibirnya.

"Aldi kini telah menjadi kekasihku lagi, jadi jangan ganggu kita. Lebih baik kau segera pergi dari sini." ucap Mila sambil kembali mengapit lengan Aldi. Anna yang sadar akan posisinya hanya bisa diam dan melangkahkan kakinya agar dia keluar dari kamar itu.

"Kekasihnya? Jadi? Jadi dia?" ucap Anna lirih sambil meremas kemeja yang sedang dia kenakan dan menggigit bibir bawahnya agar isak suara yang akan keluar tanpa permisi dapat dia tahan.

Karena dia tahu jika dia rapuh dan tak kuasa membagi suaminya dengan wanita lain. Tapi, dia tak bisa apa-apa. Dia sudah tanda tangani perjanjian yang sudah di buat oleh Aldi.

"Drrtt...Drrrttt..." suara ponsel yang ada di sakunya membuatnya tersadar jika dia kini telah duduk di tepi meja makan. Dengan malas Anna menekan tombol hijau di layar ponselnya.

"Anna, aku sekarang sudah ada di Indonesia, apa kau bisa menjemputku?" tanya seseorang di seberang sana dengan nada suara lembut.

"In..indra?" tanya Anna dengan sedikit tak percaya jika sahabat laki-laki saat dia sekolah SMA dulu mengatakan jika dia sekarang berada di Indonesia!!

"Kau sedang berada di Bandara Juanda?" tanya Anna dengan sedikit bergetar.

"Hm.. Maukah kau menjemputku?" tanyanya lagi dengan nada suara yang khas dimiliki oleh Indra. Sahabatnya.

"Baiklah, tunggu saja 40menit lagi. Oke!!" jawab Anna dengan senyuman yang masih terpancar dibibirnya.

"Baiklah. Akan aku tunggu!" ucap Indra sambil menutup telponnya

BERSAMBUNG

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!