NovelToon NovelToon
Mantan VS Perfect Husband

Mantan VS Perfect Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Aylin Buana pergi ke klub malam untuk pertama kalinya karena ajakan dari sahabatnya setelah dia melihat tunangannya berciuman dengan seorang wanita di ruang kerja. Di meja bar ada seorang pria botak yang tertarik akan kecantikannya Aylin dan memasukkan obat ke minumannya Aylin. Namun, ada seorang pria ganteng yang berhasil menyelamatkan Aylin dari niat busuk pria botak hidung belang itu. Keesokan harinya Aylin membuka mata dan menemukan dirinya tidur di atas lengan kokoh dan dirinya memakai jubah mandi lalu dia bersitatap dengan senyuman seorang cowok ganteng. Aylin awalnya benci dengan cowok ganteng itu tapi kemudian menjalin kasih dengan cowok ganteng itu. Sayangnya pada akhirnya mereka berpisah karena ego masing-masing. Lalu Aylin dinikahkan dengan cowok pilihan mamanya. Aylin memiliki suami yang sempurna. Namun, Aylin tidak bahagia. Aylin selalu merindukan mantannya, si cowok ganteng itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kucir Rambut

Aylin melotot lalu merosot turun dari kamar mandi kemudian berlari kencang ke kamar mandi saat pria tampan itu mengusap pipi di bekas tamparannya Aylin.

Gionatan sontak berteriak, "Terima kasih untuk tamparannya!" Ke pintu kamar mandi yang ditutup dengan keras.

Pria tampan atau biasa disebut ganteng sama saudara-saudarinya kalau dia pulang ke kota S itu kemudian merosot dari tempat tidur. Dia melangkah ke pintu kamar mandi.

Tok,tok,tok!

Suara ketukan itu membuat pundak Aylin terangkat sangat tinggi bahkan dia hampir melompat di tempat saking kagetnya.

Aylin diam membisu dan terus menatap bayangan dirinya di pantulan cermin sambil mengingat-ingat apa yang sudah terjadi semalam.

"Jus jeruk! Aku pergi dulu. Aku tidak ambil keuntungan semalam. Aku hanya menemani kamu tidur karena kamu takut sama petir dan terus menggenggam tanganku. Aku pergi dulu. Aku tinggalkan nomer ponselku di nakas. Bye!!!!"

Aylin memutar badan menghadap ke pintu, tapi dia masih belum beranjak dari tempatnya berdiri.

Gionatan melangkah pergi meninggalkan Aylin dengan helaan napas panjang.

"Tunggu! Jus jeruk? Kenapa dia memanggilku begitu?" Aylin kembali memutar badan menghadap ke cermin, "Aku tidak menemukan bercak merah, ungu, atau biru yang sering aku baca di novel dan aku tidak menemukan noda darah di seprei. Berarti benar pria itu tidak mengambil keuntungan. Lalu, jus jeruk? Ah! Jus jeruk itu akar permasalahannya. Jus jeruk itu pasti dimasukki obat sama dia dan membuatku tidak sadarkan diri" Aylin bergegas mandi saat jam di dinding kamar mandi menunjukkan pukul tujuh. Dia harus mengajar pukul sembilan.

Aylin hanya makan sereal lalu berlari keluar sambil membuang kotak sereal yang sudah kosong ke bak sampah.

Aylin berlari ke lift yang hampir menutup dan Aylin melihat ada tangan berotot menahan pintu lift.

Aylin masuk begitu saja dan langsung berdiri membelakangi si pemilik tangan berotot yang tadi menahan pintu lift untuknya.

"Terima kasih" Ucap Aylin tanpa menoleh ke belakang.

"Kamu berutang banyak terima kasih" Sahut si pemilik tangan berotot itu.

Aylin sontak memutar badan lalu membeliak kaget.

Gionatan melambaikan tangan dengan senyum lebar.

"Kamu?! Kamu nenguntitku?" Aylin melangkah mundur untuk menjaga jarak dengan pria berwajah tampan itu.

"Namaku Gionatan Wibisana bukan kamu. Aku biasa dipanggil Gio dan hai Jus jeruk"

"Ka.....kamu yang memasukkan sesuatu ke jus jerukku kemarin malam, kan? Dasar!!!"

Gionatan dengan tangkas menahan tangan Aylin yang melayang lalu menarik Aylin sampai tubuh gadis itu menempel di tubuhnya.

"Lepaskan!" Aylin memutar tangannya yang berada di genggamannya Gionatan.

Gionatan semakin erat mencengkeram tangan itu sambil berkata, "Denger, ya! Kalau mau nuduh itu bawa bukti. Aku yang dimintai tolong sama temen kamu untuk nganter kamu pulang karena dia masih ingin bersenang-senang. Kalau mau marah cari info dulu. Kamu marah sama orang yang salah Jus jeruk"

Gionatan melepaskan tangan itu dan membiarkan Aylin melangkah mundur dengan wajah penuh tanda tanya. Namun, tatapan Gionatan terus mengarah ke wajah cantiknya Aylin.

Aylin melotot ke Gionatan lalu berbalik badan dengan cepat memunggungi Gionatan. Dia tidak kuat ditatap intens sama cowok yang kerasnya sangat rupawan dan tubuhnya atletis.

Selain tampan dia juga wangi. Wangi vanila mint persis sama seperti wangi mendiang ayah. Batin Aylin sambil menggigit bibir bawahnya.

Dia cantik banget pagi ini. Pakai celana kain warna cokelat terang dan blus warna hijau tosca lalu.....sial! Kenapa dia harus mengucir rambutnya setinggi itu? Leher cantiknya yang sangat putih terekspos, tuh. Batin Gionatan.

Suana hening karena Aylin tidak mau berbicara begitu pula dengan Gionatan.

Ting!

Pintu lift terbuka dan Aylin berlari keluar dari dalam lift tanpa menoleh ke belakang. Gionatan mengekor lari kecilnya Aylin dengan senyum terkulum.

Kaki kecilnya lucu banget berlari seperti itu. Gionatan mendengus geli dan melangkah lebar mendahului Aylin. Meskipun Aylin berlari kecil tapi kakinya pendek dan Gionatan hanya dengan langkah lebarnya bisa menyalip Aylin. Gionatan menyalip Aylin sambil menarik kucir rambutnya Aylin.

Aylin berhasil meraih ujung lengan kemejanya Gionatan sambil berteriak, "Tunggu! Kenapa kau tarik kucir rambutku? Kembalikan!"

Gionatan menyentak tangan Aylin lalu dia memutar badan sambil berlari dan berteriak, "Lain kali jangan dikucir terlalu tinggi aku tidak rela leher cantikmu dilihat banyak orang. Hanya aku yang boleh melihatnya!"

"Hei brengsek! Siapa kau, hah?! Berani atur-atur Gue! Berhenti!!!!"

Cowok tampan itu melambaikan tangan dengan tawa lebar dan berbalik badan sambil berteriak, "Sampai ketemu lagi Jus jeruk"

Aylin berlari kecil tapi kakinya yang jauh lebih pendek dari cowok tampan itu tidak bisa mengejar laju lari cowok tampan itu. Dia akhirnya kehabisan napas dan membungkuk dengan memegang lututnya dan terengah-engah.

Aylin kemudian menegakkan badan lalu celingukan mencari mobilnya dan ckiiiitttt!!!! Mobilnya Tamara tiba-tiba berhenti di depannya dan wajah cantiknya Tamara meringis di jendela. "Buruan masuk Lintah kampung!"

Aylin menghela napas panjang lalu bergegas masuk ke dalam mobilnya Tamara.

Tamara melajukan mobil setelah sahabatnya memakai sabuk pengaman lalu dia mulai mengoceh, "Mobil kamu ada di rumah sakit. Kamu lihat Jefry berciuman terus kamu nyelonong masuk ke mobilku dan kita pergi ke......."

Aylin menoleh ke Tamara, "Apa kamu yang menyuruh laki-laki......"

"Tampan, berbadan atletis dan baik, ya! Aku menyuruh dia mengantarmu pulang"

"Kenapa Tam? Kenapa kamu langsung memercayakan aku ke laki-laki itu? Kamu kenal sama dia?" Cecar Aylin dengan mata yang mulai menyipit karena kesal.

"Aku tidak kenal tapi feelingku mengatakan kalau dia baik karena dia yang menyelamatkan kamu dari pria botak hidung belang yang memasukkan sesuatu ke jus jeruk kamu. Dia juga menghajar pria botak itu sampai terkapar di lantai"

Aylin mengarahkan pandangannya ke depan dengan helaan napas lega.

Tamara menoleh ke Aylin sekilas sambil menyemburkan, "Dia tidak ngapa-ngapain kamu, kan? Kalau iya, aku akan hajar dia lalu menjebloskannya ke penjara. Kau tahu, kan, kalau aku ini pengacara yang hebat kalau dibutuhkan, tapi yeeaahh aku lebih senang bekerja menjadi humas di rumah sakit dan sesekali mengajar di kampus. Lebih bebas"

Aylin menoleh ke Tamara, "Aku rasa dia tidak ngapa-ngapain aku. Tidak ada noda darah di seprei dan waktu aku bangun pagi tadi, dia masih memakai baju lengkap"

"Tuh, kan! Feeling seorang pengacara tidak pernah salah" Lirik Tamara dengan senyum lebar.

Aylin membuang napas kasar lalu berkata, "Tapi, feeling seorang pengacara bisa saja salah dan kau mempertaruhkan aku di dalamnya"

"Sori! Aku tidak akan melakukannya lagi lain kali. Kemarin aku sangat kesal. Aku berdebar lagi dengan mertuaku hanya gara-gara aku menolak melakukan trs kesehatan lagi. Aku subur, aku udah pernah tes kesehatan. Aku yakin kalau aku belum punya anak sampai sekarang ini, di usia pernikahanku yang sudah menginjak tiga tahun ini, masalahnya ada di suamiku, anaknya, tapi mertuaku tidak mau dengar dan tidak memperbolehkan anaknya untuk melakukan tes"

"Yang sabar, ya, Tampah sedekahan. Aku tahu kamu itu wanita kuat. Kamu pasti bisa melalui semuanya"

"Kamu juga Lintah kampung. Semoga kamu bisa segera dapatkan uang untuk operasi jantung adik kamu"

"Yeeeaahhh, semoga. Aku sudah kerja jadi dosen, kerja di rumah sakit juga dan sesekali menerima tawaran nyanyi di kafe, tapi tetap saja uangku belum cukup untuk membiayai operasi jantung adikku. Satu setengah milyar itu sangat banyak, Tam. Mungkin aku akan pindah ke rumah sewa saja yang lebih murah. Tinggal di unit apartemen mewah itu, aku mulai sayang sama uang sewanya, kan bisa aku hemat untuk biaya pengobatan jantung adikku dan biaya hidup ibukku sehari-hari

Beberapa menit kemudian, kedua sahabat itu sampai di universitas swasta tersohor di kota J dan mereka masuk ke kelas mereka masing-masing sebelum mereka ke rumah sakit untuk melanjutkan tugas dan tanggung jawab mereka di sana.

Aylin membeliak kaget saat dia melihat ada tangan menjulur ke atas dan jari telunjuk dan ibu jari tangan itu menjepit kucir rambutnya.

"Kenapa kau ada di sini?"

Gionatan mengangkat satu alisnya dan berkata, "Untuk mengembalikan kucir rambut kamu. Nih"

Aylin merebut kucir rambutnya dan berkata lirih karena kelasnya mulai penuh, "Sekarang keluar! Kau harus kerja, kan?"

"Aku malas kerja hari ini karena aku ingin melihat performa kamu dalam mengajar" Gionatan mengangkat kedua alisnya dengan senyum lebar.

Aylin memutar kedua bola matanya dengan jengah lalu terpaksa melangkah mundur untuk memulai kelasnya dan mengabaikan pria tampan yang duduk di bangku paling depan dengan senyum lebar.

1
Syhr Syhr
kalau terlalu brutal boleh nolak
Syhr Syhr
Kok ngancam Paksu ini.
Syhr Syhr
Memaafkan, tapi masih sering bertemu itu lebih menyakitkan.
Syhr Syhr
Iya, iya. aku tahu
Syhr Syhr
Nggak bau. Tapi karena kamu terlalu tampan. /Smile/
Aksara_Dee
kirim iklan Kaka
Aksara_Dee
rezeki gak boleh di tolak Gio
Aksara_Dee
gimana perasaan aylin ya
R 💤
nyesek deh Gio....
Syhr Syhr
Enak loh, meski banyak debunya. 😂😂
Syhr Syhr
Ini namanya habis di orang lama. Benar-benar belum bisa move on.
R 💤
nonton iklan dulu kak hehehe simingitt
Aksara_Dee
aylin cinta bgt suaminya ya?
Aksara_Dee
pasrah deh gio
anggita
iklan like untuk author 👆👍
〈⎳ FT. Zira
cuma bisa komen di akhir..keterusan bacanya sampe gak sadar.

☕️ dulu buat ka author
Syhr Syhr
cemburu /Sneer/
Syhr Syhr
Aku pikir baik, ternyata suaminya...???
Syhr Syhr
Wah...wah...perawatnya manas-manasin. /Applaud//Applaud/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
dr caranya ngomong udah keliatan banget ciri² cewek manja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!