Kalian tahu bagaimana rasanya ketika kita dijadikan korban hanya untuk sebuah tujuan licik??
Itulah yang dirasakan oleh Karina, gadis baik dan cantik yang dijadikan tumbal untuk menikahi pria idiot namun kaya raya. Tak satupun saudari karina yang mau menikah dengan tuan muda itu sampai keputusan sang ayah dimana Karina si bungsu yang harus menikahinya demi mencegah kebangkrutan perusahaan mereka. Namun siapa sangka sebuah kebenaran terbongkar sehingga membuat kehidupan karina dan keluarga liciknya berubah.
Penasaran dengan kisah nya???
Jangan lupa like, komen dan vote ya 😊
Follow Instagram aku @Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Skakmat dari karin
Karin memapah jay menuju mobil, selama berjalan Jay terus saja merancau ia tidak tahu obat seperti apa yang mita masukkan sehingga membuat jay seperti sekarang.
"Kemal??" Panggil karin.
Kemal yang sedang menelpon di pojok parkiran sontak menoleh dan langsung membantu karin membawa Jay masuk ke dalam mobil.
Tanpa berkata-kata kemal langsung duduk di kursi kemudi, mengemudikan mobilnya keluar dari pekarangan rumah keluarga adijaya.
"Tadi ada badut, 1,2 dan banyak sekali" Rancau Jay diselingi tawa yang geli.
"Jay, tidurlah" Ucap karin menyandarkan kepala Jay di bahunya.
"Karin, ayo kembali ke pesta. Aku mau bermain dengan badut" Ajak Jay menarik narik tangan karin.
"Tenang Jay, kita akan bermain lagi besok oke. Sekarang kamu harus tidur dulu" Balas karin menangkup wajah Jay.
"Aku tidak mau!!!" Tolak Jay menepis tangan karin di wajahnya. " Badut!!! aku mau badut, berikan Badut sekarang!!!" Lanjut Jay masih terus merancau.
Kemal hanya fokus pada jalanan di depannya tanpa melihat keadaan tuan dan nona muda nya saat ini. Karin sempat bingung karena kemal tidak menunjukan reaksi apapun dengan apa yang ia lihat sekarang.
"Aku mau badut" Rancau Jay pelan karena saat ini ia sudah tertidur di pangkuan karin.
Karin mengelus rambut Jay dengan sayang, ia merasa sangat bersalah karena keadaan Jay sekarang ini disebabkan oleh keluarganya yang benar benar tidak tahu malu.
"Nona kita sudah sampai" Ucap kemal keluar lebih dulu untuk membukakan pintu mobil.
Pak ratim bersama kedua pelayan pribadi Jay sudah standby di depan pintu untuk membantu karin memapah Jay masuk ke dalam rumah.
"Mereka akan mendapatkan balasan nya" Batin kemal memandang sendu pada Jay dan karin.
Sementara itu Jay di tidurkan di ranjang king size nya kemudian menyuruh oliv membuatkan susu yang biasa Jay minum.
"Pak biar saya aja" Ucap karin ketika pak ratim ingin membukakan sepatu dan kaos kaki Jay.
"Silahkan nona" Tutur pak ratim mempersilahkan.
Karin membuka sepatu serta kaos kaki Jay kemudian membuka jas serta dasi yang pria itu gunakan.
Oliv datang dengan segelas susu di tangannya kemudian meletakan segelas susu itu di meja nakas samping tempat tidur.
"Nona muda ini susunya" Ucap Oliv.
"Iya terima kasih ya" Balas karin.
Waktu sudah menunjukan pukul 00:00 namun karin belum juga tertidur karena matanya sungguh tidak mau di pejamkan, ia takut jika Jay terbangun dan membutuhkan sesuatu.
"Maafkan aku Jay, seharusnya aku tidak membawamu ke pesta yang menyebabkan kamu seperti ini" Ucap karin pelan sambil terus memandang wajah Jay.
Cup
Karin mencium dahi jay lama setalah itu berbaring di sebelah nya dan lama kelamaan akhirnya ia tertidur juga menyusul jay yang sudah ke alam mimpi sejak beberapa jam lalu.
Keesokan harinya karin pergi ke kampus karena memang ada mata kuliah hari ini, dengan diantar sopir pribadi karin sampai di kampus 20 menit sebelum kelas dimulai.
"Terima kasih banyak ya pak" Ucap karin pada sang sopir.
"Sama sama nona muda" Balas sopir itu sopan.
Baru 2 langkah karin berjalan dari mobilnya, tiba tiba ada yang memanggilnya membuat ia menoleh dan mendapati kedua kakaknya dengan senyuman yang justru membuat ia curiga.
"Selamat pagi adikku sayang" Sapa Rahma duluan kemudian memeluk karin yang tidak di balas oleh karin.
"Mau apa kalian?" Tanya karin dengan nada tidak suka.
"Pertanyaan macam apa itu adik, tentu saja kami ingin menemui kamu untuk meminta maaf atas kejadian semalam" Jawab mita memegang tangan karin.
"Setelah yang kalian lakukan pada Jay?? kesalahan kalian benar benar sulit di maafkan bahkan aku berniat mengadukan semua yang kalian lakukan pada mommy dan Daddy" Balas karin menggelengkan kepalanya dan ingin pergi namun lagi lagi mita memanggil nya.
"Lalu bagaimana jika kelakuan suami mu ini ku sebar ke publik agar masyarakat tahu bahwa putra tunggal keluarga winata ternyata keterbelakangan mental??" Tanya karin dengan nada keras membuat beberapa orang yang melintas menoleh padanya.
"Apa maksudmu kak?" Tanya karin tanpa berbalik menghadap mita.
Rahma mendekat memegang kedua bahu karin agar gadis itu berbalik menatap Mita kembali, setelah saling berhadapan mita mengeluarkan ponselnya sambil memutar video dimana ada penampilan Jay semalam.
"Video ini bisa aku sebar hanya dalam hitungan jam" Ucap Mita mengancam.
"Apa maumu?" Tanya karin mengerti bahwa kakak kakaknya yang licik tidak mungkin memberikan semuanya secara gratis.
"Kau menantu keluarga kaya karin, bukankah 1 atau 2 milyar tidak akan ketahuan jika mau mencurinya dari perusahaan?" Tanya mita mengisyaratkan bahwa ia ingin hal demikian.
"Apa kau gila kak?" Tanya karin terkejut dengan apa yang mita katakan.
"Anggap saja ini semua rasa terima kasih karena kami sudah menyuruh para tamu yang merekam Jay semalam menghapus rekaman nya" Ucap rahma membuat karin menatap keduanya bergantian.
"Jadi bagaimana sayang?" Tanya mita menaikan sebelah alisnya.
"Kau mau memeras ku kak?" Tanya karin, ia tidak menyangka bahwa keluarganya sendiri memeras nya.
"Terserah apa katamu, aku ingin uangnya malam ini" Jawab mita kemudian pergi.
"Sampai jumpa mesin uang" Sapa rahma kemudian pergi menyusul mita.
Karin benar-benar bingung harus berbuat apa, disatu sisi ia tidak mau suaminya jadi santapan publik tapi di sisi lain ia juga tidak mungkin merampok perusahaan keluarganya sendiri.
"Bagaimana ini??" Gumam karin sambil meremas tangannya sendiri.
"Karin??" Panggil bayu yang baru datang.
"Selamat pagi pak" Sapa karin.
"Kamu sedang apa disini? kenapa tidak masuk?" Tanya Bayu.
"Saya tiba-tiba merasa tidak enak badan pak, saya izin ya" Jawab karin.
"Benarkah?" Tanya bayu khawatir dan ingin menyentuh dahi karin namun dihentikan.
"Iya pak sungguh" Jawab karin mundur selangkah.
"Baiklah kalo gitu kamu boleh pulang dan istirahat, saya akan kirimkan salinan pelajaran hari ini ke email kamu" Tutur bayu mengizinkan.
"Terimakasih banyak pak" Ucap karin kemudian pergi.
Sementara itu di rumah adijaya, Monic bersama kedua putrinya sedang tertawa bersama setalah mita menceritakan apa yang ia lakukan pada karin beberapa jam lalu.
"Kamu memang anak yang paling pintar sayang" Puji monic pada Mita.
"Menurut mamah apa dia akan melakukan nya demi Jay?" Tanya rahma.
"Tentu saja, dia sangat melindungi suaminya jadi mamah yakin dia akan melakukannya" Jawab monic.
"Tapi aku tidak mau melakukannya" Ucap seseorang tiba tiba datang ke rumah adijaya.
"Karin??!!" Seru monic melihat putri bungsunya.
"Aku tidak akan melakukan apa yang kalian inginkan" Ucap karin mengulangi perkataannya.
"Kalo begitu bersiaplah menerima rasa malu!!!" Ucap mita penuh emosi.
"Silahkan, lakukan apa yang ingin lakukan" Saut karin menantang. " Tapi pertanyaannya, siapkah kalian menjadi gembel?" Sambung karin dengan nada menyeramkan.
Deg
Ketiga wanita itu tentu terkejut dengan apa yang karin katakan, bagiamana mereka bisa lupa sedang bermain-main dengan siapa. Keluarga winata, sekali ia mengatakan A maka Z pun bisa runtuh dalam hitungan menit.
"Karin!!!" Bentak mita.
"Kalian benar benar haus akan uang ya sampai sampai keluarga sendiri kalian peras" Ejek karin dengan mata yang berair karena bagaimanapun orang di depannya ini adalah keluarga nya.
"Karin jangan coba-coba untuk mengadukan ini semua pada tuan dan nyonya abra" Ucap monic gugup.
"Itu tergantung pada kedua putrimu mah" Balas karin acuh kemudian pergi meninggalkan rumah adijaya.
KARIN KAMU BENAR BENAR TOP 😙😙
BERSAMBUNG.......