NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Pensiun Jadi Artis

Biarkan Aku Pensiun Jadi Artis

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Cinta pada Pandangan Pertama / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / TimeTravel / Careerlit
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: 🌻Shin Himawari 🌻

Subgenre: Wanita Kuat · Second Chance · Love Healing
Tagline pendek: Kisah tentang aktris yang hidup lagi — dan menemukan cinta manis dengan CEO muda, si sponsor utama dalam karirnya

Sinopsis:
Cassia adalah aktris A-class yang hidupnya terlihat sempurna — sampai semuanya runtuh di puncak kariernya.
Cinta yang disembunyikan, jadwal padat tanpa jeda, dan skandal yang merenggut segalanya.

Namun ketika takdir memberinya kesempatan untuk hidup lagi, Cassia hanya ingin satu hal: menjauhi orang-orang toxic di sekitarnya dan pensiun jadi artis.
Ia ingin menebus hidup yang dulu tak sempat ia nikmati — dengan caranya sendiri.

Tapi siapa sangka, hidup tenang yang ia impikan justru membuka pintu ke masa lalu yang belum sepenuhnya selesai… dan pada satu sosok CEO muda yang selalu mendukungnya selama ini dan diam-diam menunggu untuk menyembuhkannya.

💫 Ayo klik dan baca sekarang — ikuti Cassia mengubah takdirnya dan menemukan cinta yang benar-benar menenangk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🌻Shin Himawari 🌻, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11 - Wajah Asli Maura

Cassia bertanya tanya, mulai menaruh curiga. Tanpa ragu Cassia menyampaikan prasangkanya terhadap Maura.

"Seingatku aku belum cerita apapun, bahkan dari waktu dinner sampai saat Max ke rumah. Kamu tahu dari Felix kan?" Cassia memindai gerakan tidak nyaman dari Maura ketika managernya ini sadar bahwa ia telah kelepasan bicara.

Hmm, ternyata ada yang tidak berubah ya. Kak Maura tetap ada di pihak Felix. Cassia sangat yakin, karena hal ini juga terjadi di masa lalu. Cassia sedikit kecewa, namun tidak terlalu terkejut.

Itulah mengapa sejak saat Cassia terbangun di rumah sakit di kehidupannya kedua, ia memutuskan untuk menjaga jarak dengan Maura.

Maura menggaruk kepalanya, mulai berpikir alasan yang tepat untuk meyakinkan Cassia.

"Baiklah, aku akan jujur. Pak Felix bertanya dan mencoba memintaku mencari tahu tentang kejadian itu. Sia, kamu tahu aku nggak ada pilihan lain. Pak Felix pimpinan tertinggi di perusahaan kita." Maura memilih jawaban aman, untungnya Cassia juga terlihat diam tidak bertanya lagi.

Karena Cassia masih memandangnya tanpa bergeming, Maura dengan cepat menambahkan sesuatu.

"Kalau kamu ga mau cerita, engga apa apa kok Sia. Aku akan bilang kalau aku tidak berhasil menanyakannya ke kamu, kalau nanti Pak Felix bertanya lagi." Maura mencoba meyakinkan.

Cassia memilih tidak memperpanjang topik ini, hanya memberikan peringatan kecil saja untuk Maura.

“Aku enggak peduli apa pun alasannya. Tapi kalau Kakak masih mau jadi manajerku, jangan ikut campur urusan pribadiku lagi. Terutama soal Felix. Berhentilah membujukku untuk menemuinya—aku muak dihubung hubungkan apalagi dijodohkan dengannya lagi.”

“Baiklah, aku cuma menyampaikan, Sia.” Maura tersenyum kecil, meski matanya menyipit seolah tersinggung. “Aku hanya bilang Pak Felix bertanya tentangmu. Lagipula, kayanya aku engga pernah jodohin kalian, kan? Masa sih aku kaya itu?”

Cassia menarik napas berat, mencoba menahan kata-kata yang sebenarnya ingin ia teriakkan. Dada terasa sesak, tapi ia memilih diam.

Sekarang memang belum. Tapi di kehidupan sebelumnya, kamu lah yang mengatur semua pertemuan rahasia kami. Membujukku agar jangan meninggalkan Felix bahkan setelah pria itu menikah.

Cassia masih mengingat semuanya jelas.

Flashback

“Sia, cepat masuk. Pak Felix sudah menunggumu.”

Maura menoleh kanan kiri, matanya waspada. Setelah yakin tak ada orang di sekitar, ia mendorong lembut punggung Cassia agar masuk ke apartemen yang disewa Felix—tempat rahasia yang hanya mereka bertiga tahu.

Namun kali ini, langkah Cassia terasa berat.

“Sepertinya aku jadi tidak mood, Kak,” katanya pelan. “Aku tahu ujungnya akan sama. Setelah dia puas, dia pergi begitu saja. Mungkin lebih baik kita balik saja.”

Selalu seperti itu.

Pagi terakhir pun Cassia terbangun sendirian di ranjang besar, tanpa pesan, tanpa pamit. Yang tersisa hanya aroma samar Felix dan rasa kosong yang menyesakkan dada.

Jahat.

Aku mencintainya sampai segininya, rela jadi selingkuhannya, tapi yang kudapat hanya sisa waktunya… dan tubuhnya di ranjang. Kalau begini, apa bedanya aku dengan perempuan murahan?

Setiap kali mencoba bicara soal perasaannya, Felix malah marah. Katanya Cassia harus mengerti posisinya sekarang—hanya simpanan. Sedikit demi sedikit, cintanya berubah jadi luka yang membusuk dalam diam.

“Cassia,” suara Maura terdengar lembut tapi menusuk. “Kamu salah paham. Aku tahu kalian saling mencintai. Memang sulit sekarang, tapi kamu cuma punya Felix. Katamu dia satu-satunya pria yang bisa bikin kamu bahagia, kan? Jadi... kalau dia meluangkan waktunya seperti ini, seharusnya kamu senang.”

Cassia menunduk. Kata-kata itu terdengar seperti pelukan, tapi terasa dingin. Entah kenapa, setiap kali Maura menyebut nama Felix, nadanya terlalu lembut—terlalu hangat untuk sekadar simpati.

Pada akhirnya, tak ada yang benar-benar mengerti perasaan Cassia.

Flashback berakhir

Kepalanya berdenyut, dadanya nyeri. Setiap kenangan itu datang lagi, membawa sakit yang sama seperti dulu. Memejamkan matanya, Cassia mencoba menutup luka itu dan menatap kenyataan kembali.

“Tidak. Kamu tidak pernah menjodohkan ku dengan Felix. Lupakan saja kak yang tadi.”

Cassia menunduk sebentar, lalu berbalik tanpa menatap Maura lagi. Suara hak sepatunya terdengar jelas menapaki lantai marmer, satu-satunya bunyi di ruangan yang tiba-tiba terasa terlalu sepi. Cassia duduk di sofa lalu bersandar di kepala sofa, terlihat memejamkan matanya.

Maura masih berdiri di tempatnya, bibirnya membentuk senyum tipis—senyum yang tidak dapat di lihat Cassia.

“Baiklah,” katanya pelan. “Kamu istirahat saja dulu. Kamu pasti lelah belum ada jeda dari acara sebelumnya. Aku keluar dulu mengecek persiapan meet and greatnya ya.”

Nada suaranya tenang, tapi Cassia tahu, ketenangan itu tidak tulus. Ia mengenal Maura cukup lama untuk tahu bahwa setiap kata lembut darinya menyimpan sesuatu di baliknya.

Cassia tidak menjawab. Ia terus melangkah hingga pintu menutup di belakangnya.

Begitu merasa sendirian di dalam ruangan besar itu, napasnya langsung bergetar. Tangannya mengepal kuat-kuat, menahan dorongan untuk menangis.

Seberapa pun kerasnya ia mencoba melepaskan diri dari Felix—dari segalanya—selalu ada tangan yang menariknya kembali.

Sementara itu, di balik pintu, Maura mengambil ponselnya. Layar menyala, menampilkan satu nama.

Felix.

Senyumnya berubah lembut, hampir manja.

“Dia menolak lagi,” katanya lirih, seolah berbicara pada bayangan di layar. “Tapi tenang saja, aku tahu cara membuatnya kembali.”

Bersambung

...🌻🌻🌻...

🌻: Maura ih kamu tuh... 🫠 Btw, ada orang kaya Maura ga yang di sekitar kamu?

Arigathanks udah baca, jangan lupa like dan komen ya :)

1
Rahma Rain
nyebelin tapi suka kan🤭🤭
Rahma Rain
macem dalam keadaan formal ya Thor..
Wida_Ast Jcy
kekuatan cinta emang begitu
Wida_Ast Jcy
nah itu kamu tau. udah gitu pun kok kamu mau sich
mama Al
sebentar sebentar apa jangan-jangan ini Maura temannya cassia
ih nusuk juga
mama Al
lebay kamu Felix
Dewi Ink
kalo ini hempass aja cas
Dewi Ink
itulah namanya takdir. ada hal2 yg bisa kamu ubah ada juga yg mutlak tidak bisa diubah..
Dewi Ink
banyak terjadi hal seperti ini
sunflow
mulai kepikiran max kan..
sunflow
asek2 .. gass. bang max 😍😍
Anul (PPSRS)
tonjok lah, masa narik baju doang 🗿
Anul (PPSRS)
awas, tidak semudah itu... jangan sampe yang baru hanya jadi pelampiasan 🗿
@dadan_kusuma89
Owalah, ternyata Maura juga seorang pengkhianat.
@dadan_kusuma89
😁 Dia ngomong gitu cuma buat ngehibur kamu, Felix! Kenyataannya Cassia benar-benar mau menghindar darimu😄
@dadan_kusuma89
Coba hantamkan ke tembok ata ke lantai juga, Lix!
☠ᵏᵋᶜᶟ🦋⃟‌⃟𝕋𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
Wah bangke juga si maura, trnyata dia musang berbulu kelinci 😏
☠ᵏᵋᶜᶟ🦋⃟‌⃟𝕋𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
Banting guci2 dan perbot rumahmu sekalian lix jgn hnya pintu aj 😂😂😂
Muffin🧚🏻‍♀️
Waduhh gerak cepat sekali ini langsung dikokop. Takut hilang yaa bang max hihi
Melisa Satya
kalau pensiun apa masih bisa kerja yang lain
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!