NovelToon NovelToon
King Of The Ocean

King Of The Ocean

Status: sedang berlangsung
Genre:Evolusi dan Mutasi / Misteri / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Reinkarnasi
Popularitas:579
Nilai: 5
Nama Author: Jin kazama

Bara, seorang polisi yang mati karena dikhianati oleh temannya, bereinkarnasi menjadi ikan teri lalu mendapatkan Sistem Predator.

Dengan sistem yang ia miliki, Bara bertekad untuk menjadi yang terkuat. Ini adalah perjalanan penuh tantangan dari seekor ikan teri kecil dengan jiwa manusia yang berusaha menentang hierarki di dalam lautan dan berubah menjadi Raja Lautan.

Bagaimana kisah Bara selanjutnya?
Ikuti petualangan serunya hanya di King of the Ocean.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20. Immortal Body of Nine Thunder

Bab 20. Immortal Body of Nine Thunder

Melihat lawannya menerjang ke depan dengan ganas, Marcus juga memiliki niat membunuh yang membara di matanya. Listrik yang menyelimuti tubuhnya menjadi semakin ganas.

Strateginya adalah menggunakan Thunder Coil untuk menjerat Bara dengan efek stun yang melumpuhkan. Lalu saat tubuhnya terikat, dia akan kembali menggunakan Storm Discharge dan menumpuknya menjadi lima kali lipat.

Dengan begitu, meskipun itu sama saja dengan serangan penghancuran diri, setidaknya dia bisa menyeret Bara untuk mati bersamanya.

Kekuatan Thunder Coil sendiri memiliki daya ledak dengan damage 2.730 poin.

“Tidak banyak waktu yang tersisa, aku harus segera mengakhiri ini dengan cepat,” ucapnya dengan dingin. Matanya dipenuhi oleh niat membunuh yang sengit.

Bahkan tanpa ragu, dia menumpuknya menjadi empat kali lipat. Dalam sekejap MP-nya langsung terkuras 100 poin dan kekuatannya secara eksponensial meningkat drastis menjadi 10.920 poin.

Seperti sambaran petir, sosoknya berkelebat dengan sangat cepat. Dengan amarah yang menjadi-jadi dia meraung.

“Thunder Coil!”

“WUSH!”

Benang listrik yang menyelimuti tubuhnya bertautan satu sama lain membentuk semacam rantai yang mekar menjadi delapan bagian. Ujungnya sangat runcing seperti mata panah yang siap menembus dan mengoyak daging dan tulang.

Seperti akar yang menyebar ke segala arah, dengan kecepatan yang luar biasa itu melesat ke arah Bara dengan maksud menjeratnya.

Melihat itu semua, mata Bara menyipit. Secara samar dia bisa merasakan kekuatan yang mirip dengan Crush Bind miliknya.

“Hmm... Apakah kau ingin menjeratku? Baiklah, kalau begitu mari kita adu jeratan siapa yang lebih kuat,” bisiknya lirih.

Detik berikutnya dia berseru,

“Crush Bind!”

Luapan energi mana meletus dari dalam tubuhnya. Kilatan jaring listrik setebal jari kelingking menyebar tak terkendali. Memercik dengan sangat ganas, itu dipenuhi oleh kekuatan destruktif yang sangat mengerikan.

Sama seperti milik Marcus, listrik-listrik itu saling membelit, membentuk seperti cambuk ganas yang siap menghancurkan segala sesuatu yang ada di sekitarnya.

Dan di bawah tatapan terkejut Marcus, cambuk listrik itu juga mekar menjadi delapan bagian mirip seperti miliknya. Bedanya, kekuatan yang terkandung di dalamnya lebih kuat dan brutal.

Bara sendiri juga mempertaruhkan segalanya dalam pertarungan ini. Menumpuk skill-nya menjadi dua kali lipat, sehingga daya rusak yang dihasilkan dari meningkat menjadi 12.844 poin.

“SWOSH!”

“CTAR! BLAR! BLAR!”

Bentrokan hebat antara rantai listrik melawan cambuk listrik pun pecah. Gelombang air laut kembali diaduk seperti pusaran badai yang mengerikan. Setiap riak air yang menyebar menjadi hantaman dahsyat yang menembak ke segala arah.

Para penonton yang baru saja terbebas dari ancaman krisis sebelumnya kini kembali mundur dengan panik. Ikan-ikan kecil yang tidak sempat menghindar tubuhnya tercabik-cabik hingga hancur berkeping-keping. Di antara mereka ada tiga sosok yang masih bertahan.

Dan ketiganya tidak lain adalah Luna dari ras ular air, Oscar dari ras lobster, dan juga Shark dari ras hiu.

Melihat gelombang ganas yang menuju ke arahnya tanpa ampun seperti tsunami kehancuran, mata ketiganya terbelalak lebar.

“Sialan! Apa-apaan ini?! Brengsek! Aku tidak mau mati!” umpat Oscar dengan kasar.

Luna sendiri terlalu malas untuk mendengar umpatan Oscar.

Kilatan tekad melintas di matanya, dan dalam sekejap meledakkan seluruh mana yang ada di dalam tubuhnya. Melapisi tubuhnya dengan dinding pelindung yang terbuat dari air.

Tetapi Luna terlalu meremehkan gelombang kejut tersebut.

“Gawat! Jika terus begini aku bisa mati!” serunya dengan ngeri.

Akhirnya dia tidak lagi menahan diri. Tanpa ragu dia membakar seluruh esensi darah kehidupan dan inti energi di dalam tubuhnya.

“WUSH!”

Aura dahsyat melonjak, dan kekuatan yang begitu besar meledak dari dalam tubuhnya. Tepat 15 detik sebelum gelombang itu menghantamnya, tubuhnya sudah melesat ke belakang sejauh delapan meter.

Napasnya terengah-engah, dan untuk pertama kali dalam hidupnya dia merasa begitu lelah luar biasa. Tetapi berkat itu juga akhirnya nyawanya terselamatkan. Mengarahkan pandangannya ke sekeliling, dia melihat Oscar dan Shark ternyata juga melakukan hal yang sama.

Melihat kedua rekannya baik-baik saja, senyum kecil nampak tersungging di bibirnya.

Tidak lama kemudian, ketiganya segera berenang dan kembali mendekat.

“Gila! Kekuatan keduanya sangat mengerikan!” kata Oscar dengan ekspresi cemberut di wajahnya.

“Hah... hah... Ya... Kali ini aku setuju denganmu. Jika terlambat sedikit saja, kita bertiga pasti akan mati di bawah ledakan gelombang air itu!” kata Shark menimpali.

Luna hanya diam, tidak menanggapi, tetapi dia juga menyetujui di dalam hatinya.

Dan seolah tidak ada rasa jera sedikit pun, setelah menstabilkan kondisi mereka, dengan serempak ketiganya segera maju ke depan untuk kembali menonton. Namun kali ini mereka tidak berani gegabah dan mengambil jarak yang agak jauh.

...◦~●❃●~◦...

Di Medan Pertempuran.

Dua kekuatan dengan elemen yang sama saling tarik-menarik, dan jika berbicara masalah waktu maka kali ini keuntungannya jelas terlihat condong di sisi Bara.

Rantai listrik milik Marcus jelas terlihat sedikit melemah karena efek pembakaran esensi darahnya mulai habis. Dan itu semua tidak luput dari perhatian Bara.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, dia segera menuangkan lebih banyak energi mana ke dalam cambuk petirnya. Dan dengan sekali guncangan, bunyi retakan seperti kaca pecah pun terdengar menggema ke segala penjuru.

Ya... kali ini rantai listrik milik Marcus benar-benar runtuh dan hancur berkeping-keping menjadi butiran cahaya yang tersebar. Sementara itu cambuk petir dengan ganas menerjang maju.

Seperti sulur kematian yang berasal dari dasar neraka, cambuk itu dengan cepat melilit tubuh Marcus hingga dirinya tak bisa bergerak sedikit pun.

Dengan kondisinya yang lemah, sengatan listrik bertegangan tinggi langsung memasuki seluruh tubuhnya. Tak terelakkan, Marcus yang selama ini dikenal perkasa, kejam, dan juga menakutkan itu kini menjerit dengan sangat menyedihkan.

“ARGH!”

Segera, daya kejut yang luar biasa dahsyat langsung menyebar. Rasa sakit yang begitu hebat menelusup ke dalam tulang, daging, dan darahnya.

Seolah diledakkan dari dalam, kekuatan listrik itu seperti petir yang bergemuruh, mengobrak-abrik dan meluluhlantakkan semua organnya menjadi bubuk.

Saking sakitnya penderitaan itu, mata Marcus membelalak. Bahkan untuk sekadar berteriak ia tak sanggup. Jiwanya seolah terkoyak dan perasaan berada di ambang antara hidup dan mati benar-benar membuatnya putus asa.

Di seberang, Bara yang melihat penderitaan Marcus hanya tersenyum menyeringai.

“Ini adalah akhir bagimu,” bisiknya pelan.

Namun matanya bersinar dengan cahaya kekejaman.

Sekali lagi, tubuhnya mulai bersinar dengan cahaya biru terang. Energi mana yang melimpah ruah menyelimuti sekujur tubuhnya. Saat ini sosoknya seperti dewa petir yang membawa kehancuran bagi siapa pun yang menghalangi jalannya.

Melesat ke depan, dia kembali menggunakan skill utamanya.

“Flash Thunder Bolt!”

“WUSH!”

Seperti kilat yang melintas, sosoknya menerjang maju dengan muatan listrik berdaya hancur luar biasa.

Sementara Marcus yang terjerat cambuk listrik hanya bisa menyaksikan kematian yang datang menyambutnya dengan keengganan di dalam hatinya. Hingga akhirnya sosok itu melintas dan...

“SPLASH! DUAR!”

Tubuh Marcus meledak dan hancur berkeping-keping menjadi butiran cahaya yang akhirnya memasuki tubuh Bara.

Merasakan aliran energi masuk ke seluruh tubuhnya, Bara menghela napas.

“Akhirnya dendam ini terbalaskan,” ucapnya.

Dan entah kenapa, dia merasa satu beban yang ada di dalam hatinya telah terangkat. Tubuhnya terasa menjadi lebih ringan dan setiap langkah yang diambilnya kini menjadi lebih tegas.

Pada saat itu, suara notifikasi dari sistem menggema di kepalanya.

Ding...

[Selamat kepada Host. Berhasil mengalahkan belut listrik dengan level 70. Mendapatkan 3000 EXP dan 300 SP.]

Ding...

[Selamat kepada Host! Bentuk belut listrik telah disempurnakan dan mendapatkan konstitusi tubuh langka yaitu Immortal Body of Nine Thunder. Untuk keterangan lebih lanjut silakan cek panel status.]

Mendengar itu, seketika mata Bara bersinar dengan kegembiraan yang luar biasa. Dengan jantung yang berdegup kencang, dia berkata kepada sistemnya,

“Sistem! Cek status Immortal Body of Nine Thunder!”

Ding...

[Perintah diterima.]

[Immortal Body of Nine Thunder merupakan tubuh dengan konstitusi langka beratribut petir, terdiri atas sembilan tingkat kekuatan. Pada puncaknya, tubuh ini mampu memadatkan sembilan Tunas Petir, memberikan peningkatan kekuatan fisik hingga 90 kali lipat.]

[Status saat ini: Level 1 (Peningkatan fisik 10 kali lipat).

Jumlah Tunas Petir yang dimiliki: 1.

Ketika diaktifkan, tubuh pengguna akan diselimuti oleh pemadatan elemen petir yang membentuk armor alami di dalam tubuh.]

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!