NovelToon NovelToon
Ku Dapat Dudamu

Ku Dapat Dudamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: housewife

Dalam perjalanan pulang dari kantor Sheryl tiba-tiba bertemu dengan cinta monyetnya waktu SMA yang pernah membuatnya patah hati, tapi ternyata dia sudah punya anak. Akankah cinta itu tumbuh lagi setelah 10 tahun berlalu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon housewife, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejutan Sang Mantan

Tasya merasa senang sekali menemukan tempat kost yang tidak jauh dari rumah johan. Paling tidak malam ini dia bisa tidur dengan nyenyak. Dia tidak sabar menunggu besok malam untuk bisa bertemu johan.

Benar saja, keesokan malamnya Johan yang tidak mengetahui bahwa Tasya ada di Jakarta, dikejutkan dengan kehadiran Tasya yang tiba-tiba muncul di depan rumahnya saat Johan baru saja tiba sepulang dari kantor. Begitu Johan hendak membuka kunci pintu tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya.

"Johan!" panggil Tasya.

Johan pun spontan menoleh ke belakang, matanya membulat. Dia terkejut seolah ada petir yang bergemuruh di telinganya.

"Tasya." bisik Johan terperangah.

Johan tertegun sejenak, dia langsung teringat kejadian di hotel setengah tahun lalu dimana mereka berciuman sangat panas dan hampir terlena kalau saja akal sehatnya tidak menyadarkannya. Johan langsung berkeringat mengingat kejadian itu. Dia pun tersadar dari flashback nya dan bertanya dengan nada tegas.

"Ngapain kamu ke sini? Tahu dari mana kamu aku tinggal di sini?" tanya Johan dengan tatapan tajam.

"Jo, kenapa kamu melihatku seperti itu? Aku cuma kebetulan lewat dan ngeliat kamu." jawab Tasya yang sebenarnya sudah bisa mengira-ngira kapan Johan akan tiba di rumah.

"Aku tanya sekali lagi, dari mana kamu tahu rumah aku?" tanya Johan tegas.

"Jo, a-aku..." jawab Tasya tergagap.

"Jangan bilang kalau kamu ngikutin aku." Ucap Johan dengan mengacungkan telunjuknya ke arah Tasya.

"Kamu jangan salah sangka Jo, aku nggak tahu kalau kamu tinggal di sini. Aku kebetulan lewat dan melihat kamu turun dari mobil. Aku kost di sekitar sini Jo." ucap Tasya berbohong.

"Kamu kira aku bakal percaya?" ucap Johan.

"Beneran Jo aku nggak bohong, e... aku sedang keluar ingin membeli makanan, ya betul aku mau cari makanan di sekitar sini. Kalau kamu nggak percaya coba lihat aku, apa penampilanku ini seperti sedang berbohong?" tanya Tasya untuk meyakinkan Johan.

Johan melihat bahwa Tasya hanya mengenakan baju santai dan sandal, yang menandakan bahwa dia memang tinggal di dekat sini.

"Aku benar-benar hanya kebetulan lewat dan melihat kamu, wajar kan kalau aku langsung menghampiri kamu sekedar menyapa dan ingin tanya kabar?" ujar Tasya.

"Sekarang kamu sudah lihat kan? Alhamdulillah aku sehat-sehat saja. Sekarang kamu boleh pergi." ucap Johan ketus.

"Kamu ngusir aku? Kamu tega banget ya Jo, memperlakukan aku seperti penjahat. Apa ini karena kejadian waktu di hotel dulu? Aku tahu waktu itu aku melakukan kesalahan. Tapi apa sebenci itu kamu sama aku? Ingat Jo setiap orang pernah melakukan kesalahan begitu juga aku yang hanya manusia biasa sama seperti kamu." ucap Tasya yang pura-pura terzolimi dengan suara lirih.

Johan memalingkan wajah dan tidak menjawab.

"Baik...maaf kalau aku udah mengganggu kamu. Aku pergi." Ucap Tasya lirih dengan matanya yang mulai berkaca-kaca lalu beranjak meninggalkan rumah Johan.

Lalu Tasya dengan perasaan kesal dan sedih keluar dari gerbang hunian tersebut dan menyebrangi jalan berharap Johan berubah pikiran dan memanggilnya kembali. Namun begitu dia menyebrang tiba-tiba ada sepeda motor yang oleng dan menyerempetnya.

"AAA!" teriak Tasya yang terjatuh dipinggir jalan.

Satpam yang menjaga hunian tersebut melihat kejadian itu dan segera menolongnya. Ketika satpam meneriaki pengemudi motor tersebut, dia malah cepat-cepat kabur.

"Mbak ngga apa-apa?" tanya Satpam

"Aduuh sakit." rintih Tasya yang kaki dan sikutnya terluka.

Dia tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini. Ini semua di luar rencananya.

"Mba yang tadi ngobrol sama Mas Johan bukan ya?"

"Iya pak." jawab Tasya

"Mbak temannya Mas Jo?" tanya satpam.

"Iya Mas, saya temannya Johan."

"Kalau gitu saya minta tolong Mas Jo aja ya. Ayo saya antar." Ucap satpam itu sambil membantu Tasya berjalan.

  Begitu sampai depan rumah Johan, satpam tersebut mengetuk pintu rumahnya.

"TOK TOK"

"Assalamu'alaikum, Mas Jo!" teriak satpam tersebut.

"Wa'alaikumsalam." jawab Johan.

Dia pun membuka pintu dan terkejut melihat sang satpam yang datang menuntun Tasya.

"Lho Tasya? ada apa ini Mas?" tanya Johan pada satpam, dia kaget melihat keadaan Tasya yang terluka.

"Ini Mas tadi teman Mas keserempet motor waktu nyebrang jalan. Motornya udah langsung kabur nggak tanggung jawab. Kasihan Mbaknya sepertinya keseleo kalau bisa ditolong dulu Mas." pinta si satpam.

"Ya sudah sini masuk." kata Johan.

Dengan terpaksa Johan mempersilakan Tasya masuk.

"Kalau begitu saya tinggal dulu ya Mas." kata si satpam.

"Iya Mas makasih." jawab Johan.

"Kamu duduk aja dulu di sini aku mau ambil kotak obat." Kata Johan dingin pada Tasya.

Tasya pun hanya diam dan menurut.

Tidak lama kemudian Johan kembali dengan membawa kotak P3K. Dia mengeluarkan kapas dan juga pembersih luka.

"Mana sini kaki kamu." kata Johan.

Tasya pun ragu-ragu menaikkan kakinya ke atas sofa. Perlahan Johan mulai membersihkan luka di kaki Tasya dengan kapas.

"Aww!" rintih Tasya.

Johan pun berhenti sejenak kemudian lanjut lagi membersihkan luka Tasya.

"Aww... perih Jo." rengek Tasya.

"Kalau begitu kamu obati saja sendiri bisa kan?." ucap Johan ketus.

"Kalau kamu memang nggak mau nolong ya sudah, aku juga nggak mau menerima bantuan yang nggak ikhlas. Lebih baik aku pulang." ucap Tasya kesal.

Kemudian karena kesal atas sikap Johan yang sinis, Tasya pun bangun dari duduknya dengan maksud ingin pergi. Tapi ketika dia melangkah kakinya terasa sakit. Tasya pun memaksakan dirinya berjalan dengan tertatih-tatih tapi akhirnya malah terjatuh lagi. Johan yang melihatnya akhirnya merasa kasihan dan membantunya berdiri.

"Sebaiknya kamu ke dokter, kaki kamu terkilir. Ayo aku antar." ucap Johan singkat.

 Tanpa banyak bicara dia mengantar Tasya ke klinik terdekat dengan mobilnya. Sesampainya di klinik Tasya mendapatkan penanganan atas luka-lukanya dan dokter meresepkan obat untuknya.

Setelah selesai Johan kembali mengantarkan Tasya pulang.

"Di mana tempat kost kamu?" tanya Johan.

"Masuk ke gang yang ada di seberang rumah kamu." jawab Tasya.

Johan pun mengarahkan mobilnya sesuai arahan Tasya. Sesampainya di depan rumah kost, Johan membantu Tasya turun dan mengantarnya sampai depan pagar. Rumah Kost yang ditempati Tasya terdiri atas dua lantai dan memiliki beberapa kamar yang dilengkapi AC.

"Sudah ya aku pulang." kata Johan lesu.

Ketika Johan hendak berbalik badan, Tasya menahannya.

"Tunggu Jo." kata Tasya.

"Apa lagi?" tanya Johan dingin.

"Kamarku...di lantai dua." jawab Tasya tertunduk.

Johan menghela nafas menahan kesabarannya lalu tanpa banyak bicara dia membantu Tasya untuk naik ke lantai dua dan mengantar sampai depan pintu kamarnya.

"Makasih ya Jo, maaf udah bikin kamu repot, sekali lagi aku minta maaf atas kesalahan aku." ucap Tasya.

Johan hanya mendengarkan dan tidak berkomentar. Dia tidak tahu apa yang harus dikatakan. Pikirannya masih kacau dari semenjak Tasya muncul di hadapannya.

"Aku pulang du..." ucap Johan terputus.

KRU...YUK...KRU...YUK

Seketika terdengar suara perut Tasya yang lapar. Tasya pun malu suara perutnya sampai terdengar oleh Johan.

"Oh i-iya Jo silakan kalau mau pulang makasih banyak, bye." ucap Tasya dengan senyum yang dipaksakan, lalu dia langsung menutup pintu karena malu.

Di rumahnya, Johan merebahkan dirinya yang sejak pulang kerja belum beristirahat. Dia jadi galau kenapa tiba-tiba Tasya muncul lagi mengusik hidupnya. Kejadian di hotel itu selalu terlintas di pikirannya. Tapi melihat keadaan Tasya tadi sebenarnya Johan tidak tega. Dia bergumam dalam hatinya.

'Sebenarnya kejadian di hotel itu bukan sepenuhnya salah Tasya. Dia hanya mengecup ku sekali, tapi akulah yang membalasnya dengan nafsu. Apa aku sudah keterlaluan ya? Mungkin benar dia hanya kebetulan mendapat tempat kost di daerah sini. Aku jadi merasa bersalah sudah berkata kasar dengan mengusirnya hingga dia jadi terserempet motor. Sebenarnya aku nggak berniat bersikap jahat padanya, aku hanya terkejut dengan kehadiran dia yang tiba-tiba. Pasti sekarang Tasya kelaparan, gara-gara aku dia tidak jadi membeli makanan.'

"Hhh...Ya Tuhan...aku pusing dan lelah sekali hari ini." keluh Johan sambil memegangi kepalanya.

...----------------...

1
Getoutofmyway
Ceritanya bikin merinding, ga bisa lepas ya!
Almendra Acevedo
Cerita ini bikin ketagihan, thor. Cepetan update lagi ya! 🤤
KnuckleBreaker
Gak bisa dijelaskan dengan kata-kata betapa keren penulisan cerita ini, continue the good work!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!