Xi Bao seorang wanita muda dari anggota militer di abad 19, dia meninggal saat menjalankan tugas di medan perang, dan jiwanya melanglang buana sampai puluhan tahun, hingga bertemu dengan dewa keabadian.
Dan dewa keabadian memberi dua pilihan pada Xi Bao, untuk hidup kembali di raga orang lain atau jiwanya tetap melanglang buana tanpa arah.
Xi Bao yang sudah lelah akhirnya memilih untuk hidup kembali meskipun di raga orang lain.
Dan sebelum jiwanya masuk ke raga barunya, dewa keabadian memberikan gambaran seperti apa sosok raga baru yang akan ia tempatinya. Xi Bao sempat menyesal memelih hidup kembali, karna raga yang akan di tempatinya adalah milik seorang gadis muda yang sedang di butakan oleh cintanya pada lelaki yang jelas jelas tidak menyukainya, berbeda dengan dirinya yang tidak pernah perduli dengan yang namanya percintaan, karna sejak kecil Xi Bao sudah di didik untuk menjadi anggota militer, tidak ada kesempatan bagi dirinya untuk merasakan seperti apa rasanya jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Lu Yiran menunggu dengan gelisah di parkiran, sudah dua puluh menit lebih tapi Xi Bao belum juga kembali.
'' Pak Lu, sedang apa? ''
'' Menunggu teman wanitaku '' jawabnya singkat, dirinya masih kesal dengan pria di depannya, karna tidak bisa mendapatkan barang yang di inginkan Xi Bao, ulah pria di depannya saat ini.
'' Maksud anda, Nona Xi? ''
'' Tentu, memangnya siapa lagi '' sahutnya ketus.
Orang yang bertanya itu langsung mendekat, dan kembali bertanya karna penasaran.
'' Memangnya Nona Xi kemana? ''
Lu Yiran mendengus kesal, tapi dia tetap menjawab pertanyaan Brandon. '' Dia ke toilet, tapi ini sudah dua puluh menit, dia belum juga muncul ''
Brandon seketika juga ikut gelisah, tapi dia masih bisa mengontrol expresi di wajahnya, jadi seakan terlihat biasa biasa saja.
Sudah tiga puluh menit lebih dan Xi Bao belum juga kembali, jadi Lu Yiran memutuskan masuk ke dalam gedung kembali untuk mencari Xi Bao di toilet wanita.
'' Tuan ''
'' Kamu tunggu di sini, aku mau mencari Nona Xi '' ujaranya.
'' Sepertinya tadi aku melihat Nona Xi ''
Seketika Brandon menghentikan langkahnya. '' Dimana? '' tanyanya tak sabaran.
'' Dia pergi ke hotel sebelah sama seorang pria '' jawabnya menunjuk ke arah hotel yang berada di samping gedung.
Tanpa basa basi Brandon langsung pergi menuju hotel yang di katakan oleh Vera.
Vera tersenyum licik melihat kepergian Brandon, lalu dia juga ikut menyusul atasannya, sebelum itu Vera mengirim pesan pada asisten Pei, memberitahu lokasi Xi Bao saat ini.
Brandon berdiri di depan pintu kamar hotel, barusan Brandon menunjukkan foto Xi Bao pada petugas hotel, lalu petugas hotel itu mengatakan kalau Xi Bao berada di kamar ini.
'' Pak Brandon ''
Brandon tidak memperdulikan kedatangan Lu Yiran dan asistennya, dia langsung saja mendobrak pintu di depannya, dan cukup sekali tendang pintu itu langsung terbuka lebar.
Brakkk
Brandon dan yang lainnya langsung berlari masuk, tapi mereka di buat terkejut melihat pria yang terkapar di atas lantai dengan keadaan babak belur.
'' Xi Bao ''
Lu Yiran langsung melepas jasnya untuk dia pakaikan pada Xi Bao, tapi sayangnya kalah cepat dengan Brandon.
'' Nona Xi, anda baik baik saja? '' tanyanya.
'' Memangnya apa yang bisa terjadi padaku '' sahut Xi Bao menatap sinis ke arah Vera, membuat Vera sedikit gugup.
Flash back.
Saat tadi pergi ke toilet Xi Bao sudah tahu jika ada yang mengikutinya, jadi dia berpura pura pingsan saat orang itu membiusnya, dan ketika dirinya di bawa ke kamar hotel ini, dia mendengar pembicaraan si penculik itu dengan seorang wanita.
'' Bagus, kamu cepat nikmati tubuh wanita sialan ini, sebentar lagi aku akan membawa Tuan Brandon dan Tuan Lu ke sini, aku ingin dia di benci oleh mereka berdua '' ucap wanita itu yang tak lain adalah Vera.
Setelah kepergian Vera, penculik itu langsung menutup pintu kamar dan menguncinya, tapi saat dia membalikkan badannya, sebuah pukulan mendarat tepat di hidungnya.
Duak
Ahh
'' Kamu,,, ''
Belum sempat menyelesaikan perkataannya, Xi Bao kembali mendaratkan pukulannya, kini tepat di mulut pria itu.
Duagk
Tak cukup dengan pukulan , Xi Bao menarik bahu pria itu lalu perutnya dia tendang menggunakan lututnya berkali kali, sampai pria itu jatuh terkapar di atas lantai.
Uhukk
Uhukkk
Uhukkk
'' No,, Nona, am,, ampun '' ringis pria itu memegang perutnya yang sangat sakit.
Xi Bao tertawa kecil, lalu melangkah ke arah sofa dan duduk di sana, untuk menunggu pertunjukan yang akan di lakukan oleh Vera.
'' Perasaan aku tidak punya masalah dengan wanita itu '' gumamnya.
Flash back on.
Xi Bao berdiri lalu dia menghampiri Vera, membuat wanita itu semakin gugup.
'' Nona Vera, kenapa anda terlihat gugup sekali '' ucap Xi Bao mengulum senyum.
'' Ma,, maksud anda apa?, saya tidak mengerti '' sahut Vera.
'' Bukan apa apa kok '' Xi Bao tersenyum lalu melenggang pergi meninggalkan kamar, begitu juga dengan Lu Yiran, dia juga bergegas menyusul Xi Bao.
Kini di kamar itu hanya tinggal Brandon, Vera dan si penculik yang masih terkapar di atas lantai.
Vera di buat panik saat Brandon mendekat ke arahnya, dengan tatapannya yang seperti hendak menelannya hidup hidup.
'' Tuan ''
Plakk
Vera terkejut mendapat tamparan dari Brandon, karna ini untuk yang pertama kalinya.
'' Tu,, Tuan, kenapa anda menampar saya? ''
'' Katakan, semua ini kamu yang rencanakan '' suranya yang rendah dan tajam membuat Vera semakin ketakutan.
'' Bu,, Bukan '' elaknya menggelengkan kepalanya kuat kuat.
Brandon tidak bertanya lagi, tapi dirinya bukanlah orang yang mudah di bodoh bodohi, hanya melihat cara Xi Bao menatap Vera, itu sudah cukup membuatnya menemukan jawabannya.
'' Ayo kembali '' ucap Brandon melangkah pergi.
Vera bernafas lega karna Brandon mempercayainya. '' Huh,, untung saja Tuan Brandon percaya '' gumamnya lalu dia menendang pria yang di bayarnya, yang sudah dalam keadaan Pingsan.
'' Ck, bodoh '' decaknya.
Vera bergegas keluar menyusul Brandon yang sudah berdiri di depan pintu lift.
Sedangkan di dalam mobil Xi Bao menyandarkan badannya sembari memejamkan matanya, dan Lu Yiran yang duduk di sampingnya terus meliriknya.
'' Xi Bao, aku minta maaf, karna tidak bisa melindungimu '' ucap Lu Yiran setelah beberapa menit saling diam.
Xi Bao membuka matanya, menoleh ke arah Lu Yiran yang di sampingnya. '' Sudahlah, jangan di bahas lagi, lagian Pak Lu tidak salah '' ucapnya lalu memejamkan matanya kembali.
Lu Yiran menganggukkan kepalanya, tapi ada pemandangan yang sejak tadi membuatnya merasa kesal, ya itu jas merah marun milik Brandon yang masih bertengger di bahu Xi Bao.
" Rasanya ingin sekali aku membuang jas jelek itu " batinnya menggerutu.
Di sebuah kamar yang berada di villa, seorang wanita berteriak ketika cambuk mendarat di punggungnya.
Ctasss
Akhhh
Ctasss
Akhhh
Ctasss
Akhhhh
'' Hikks,, Tu,, Tuan, ampun '' ucap wanita itu tubuhnya sudah tidak kuat lagi menahan cambukan yang di lakukan oleh anak buah Tuannya.
'' Vera, bukannya kamu sudah tahu, apa akibat dari membuatku tidak senang '' tukas Brandon yang duduk di sofa sembari menghisap sebatang rokok, tatapannya sangat tajam, sosoknya yang kejam hanya di ketahui oleh bawahannya saja, Brandon akan menghukum semua bawahannya yang membuat salah, tanpa pandang bulu entah itu pria ataupun Wanita, tapi Vera sebagai kecualian.
Tapi dua pira yang yang sedang di tugaskan untuk mencambuk Vera saat ini merasa heran, karna selama mereka mengikuti Brandon, ini kali pertama mereka melihat Vera mendapat hukuman, sebenarnya apa kesalahan yang di lakukan oleh Vera?.
Selama ini Tuan mereka selalu memaklumi kesalahan yang di lakukan oleh Vera, dan itu atas dasar Vera sebagai sahabat masa kecil Brandon, mereka berdua tumbuh bersama, sejak Vera di tinggal oleh kedua orang tuanya, Kakek Brandon lah yang merawat Vera hingga tumbuh menjadi wanita dewasa, dan selama itu Vera selalu ada di samping Brandon, bahkan banyak yang mengira kalau Vera adalah calon istri masa depannya.
Ting
Wajah menakutkan Brandon langsung lenyap seketika, saat melihat pesan dari nomor baru di ponselnya.
'' Aku kembalikan jas mu kemana ? ''
semangat/Determined//Determined//Determined/
tidak nikmat 😂ceritamu bagus thorrr lov u lanjut😘
up
up
LAGI kk