Seorang gadis desa yang di paksa orang tuanya untuk menikah dengan seorang putra dari keluarga kaya untuk membayar hutang orang tuanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giamor nailha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PPBB 20
Namun dia tidak bisa berbuat apapun,dia hanya bisa menurut dengan apa yang diperintahkan ibu mertuanya itu.Waktu pun berlalu dan hari semakin larut,namun Ratih dan beberapa pembantu masih terlihat membersihkan rumah itu.Ratih merasa sangat lelah,tubuhnya merasa gemetar.Dan akhirnya mereka selesai membersihkan rumah itu.Ratih segera membersihkan diri dan ingin segera beristirahat.
"Huhfffff akhirnya selesai juga,dan waktunya aku bisa beristirahat."ucapnya.Dia segera pergi untuk membersihkan dirinya.Diapun menuju ke kamarnya dan Danu.
Ketika dia masuk ke dalam kamar sudah terlihat bantal yang berada di lantai,yang menandakan dirinya malam ini akan tidur lagi di lantai yang dingin.Dia melihat ke arah Danu dan terlihat Danu yang sudah tertidur pulas.Dia hanya menghela nafas panjang dan tidak keberatan jika dia harus tidur lagi di lantai.Di dalam fikirnya dia merasa sangat lelah dan hanya ingin segera beristirahat.Malam pun berlalu dan pagi pun telah tiba.Ratih terbangun dan dia merasa dirinya sangat kedinginan.Badannya menggigil dan kepalanya terasa pusing sekali.Mungkin dia sangat kelelahan mengerjakan pekerjaan di rumah itu sampai larut malam dan tidak beristirahat.Danu yang terbangun memanggilnya.
"Heiii gadis desa,cepat bangun."ucap Danu.
"Maaf mas badanku terasa lemas sekali,terasa dingin sekali."ucap Ratih merintih.
"Aduh kamu itu ya alasan saja,ini ,itu banyak alesan.Udah lah bangun nggak sekarang.Buatkan aku kopi sekarang dan ambilkan aku makanan sekarang juga,cepetan sana.Jangan malas_malasan."ucap Danu
"Tapi mas aku beneran nggak enak badan mas,badan ku terasa lemas sekali."Ucap Ratih.
"Alah aku nggak perduli,sekarang cepetan bangun nggak.Kamu mau ngelawan aku."ucap Danu sembari menunjuk Ratih yang masih terduduk di lantai.
"Ya udah mas iya."Jawab Ratih.
"Ya udah sana cepetan tunggu apa lagi,nunggu aku kelaparan di sini ha..Tugas kamu itu di sini melayani aku ya,nggak males_malesan kayak gitu."Ucap Danu.
Ratih segera beranjak berdiri dari lantai itu .Dia segera bangun,namun saat dia berjalan beberapa langkah,kepalanya terasa pusing dia jatuh pingsan di lantai.Danu yang melihat Ratih yang terjatuh di lantai terkejut.
"Hahhhh orang ini ada saja ulahnya pagi_pagi begini."Ucapnya.
Dia segera memanggil pelayan di rumah itu.
"Biiii,,bibiiiii sini cepatan."teriaknya.
Tak lama datang seorang pelayan.
"Iya mas ada apa manggil saya."Tanya pelayan itu.
"Ini ya bawa orang ini pergi dari sini ,cepetan."Ucap Danu kepada pelayan itu dengan nada kesal.
Pelayan yang terkejut melihat Ratih yang terbaring di lantai,memanggil salah satu temannya untuk membantunya dan segera membawa Ratih ke kamar lain.Di sana mereka memberikan obat kepada Ratih.Badannya panas sekali.Bu Riska yang mengetahui Ratih sakit dia menghampiri Ratih.
"Kenapa dia."Tanya wanita itu kepada pelayan.
"Ini bu..mbak Ratih jatuh pingsan tadi di kamar mas Danu.Saya juga tidak tau tiba_tiba saja mas Danu memanggil saya dan waktu saya sampai di sana mbak Ratih sudah terbaring di lantai bu.Badannya juga sangat panas,sepertinya dia demam bu."jawab pelayan itu.
"Ya sudah kalian berikan dia obat demam saja,sebentar lagi juga sadar dia."ucap wanita itu.
Pelayan di sana heran dengan sikap majikannya itu,padahal Ratih adalah menantunya,tetapi seperti tidak perduli kepada Ratih sedikitpun.
