NovelToon NovelToon
Promiscuity After

Promiscuity After

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Tamat
Popularitas:311.5k
Nilai: 5
Nama Author: Virus

Cassie, seorang remaja yang beranjak dewasa masuk kedalam pergaulan bebas para anak konglomerat, disaat kedua orang tuanya bercerai. Ketika etika dan sopan santun mulai menghilang. Kehidupannya terus mengalami konflik besar.

Ditengah masalah perceraian orang tuanya, Cassie jatuh cinta dengan seorang Duda Perjaka. Tetapi cintanya tak direstui. Cassie pun dijodohkan dengan seseorang yang pernah membuatnya kesakitan karena sakau.

Dapatkah ia menjaga mahkota kewanitaannya, atau terus terjerumus dengan pergaulan bebas? Dan dapatkah Cassie bersama dengan cintanya Om Duda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

London, I'm Coming

Dua hari kemudian, Cassie berangkat ke Inggris. Di temani dengan mbak Mar. Ibunya tidak bisa menemani kepergian Cassie, apalagi Papanya yang saat itu mereka pernah bilang seusai perceraian mereka akan lebih fokus memperhatikan Cassie. Tapi janji mereka hanya angin lalu.

"Non ini pertama kalinya, mbak mar ke Inggris. Pie ya Non, kalo Mbak Mar beli sayur disana kan mbak gak bisa bahasanya," ucap Mbak Mar karena takut tidak bisa berbaur dengan orang Inggris.

"Haha udah Mbak tenang aja, kalo belanja nanti Cassie temani. Di sana ada rumah Mama, ya walopun lebih kecil dari di sini. Tapi enak kok, disana tetangganya juga ramah,"

"Yaudah deh mbak manut aja,"

"Makasih ya Mbak, Mbak Mar tu kayak Ibu aku sendiri," Cassie memeluk mbak Mar yang selalu setia menemani dan merawatnya dikala kedua orang tuanya sibuk.

Di bandara Soekarno-Hatta.

Karena Bandara Halim Perdanakusuma sedang dilakukan revitalisasi sehingga para pengguna jet pribadi dialihkan ke bandara Soekarno Hatta.

Jet pribadi yang telah dipesan sang Mama sudah siap berangkat.

"Masya Allah, seumur hidup Mbak Mar baru kali ini naik pesawat Non. Kok aku gemeter ya Non,"

Cassie sedikit tertawa dengan tingkah asistennya itu saat mulai menaiki tangga.

"Jangan gemeter dong Mbak, dah tenang aja. Kalem yo hehe,"

Dan saat masuk ke dalam pesawat, Mbak Markonah mengucek matanya, seakan takut jika itu hanyalah mimpi.

"Masya Allah apik tenan," sembari mengelus tempat duduk pesawat sebelum mendudukinya.

Setelah itu Mbak Markonah mulai menduduki kursinya.

"Ya Allah empuk banget niki loh mbak," sembari memantul-mantulkan bokongnya di kursi

"Hehe mbak kalem mbak, Ojo ngisin-ngisini," bisik Cassie yang mencoba logat Jawa. ( "Hehe mbak kalem mbak jangan malu-maluin)

"Non Cassie ora pantes ngomong jowo, kurang medhok," cibir Mbak Markonah (Non Cassie tidak pantas bicara bahasa Jawa, kurang tebal)

Terlihat seorang pramugari menahan tawanya, tetapi mereka pintar berjaga sikap dengan tersenyum manis.

Setelah ditegur Cassie, asistennya pun duduk dengan tenang. Tak sampai disitu, Mbak Markonah pun mengeluarkan ponselnya dengan segera sebelum pesawatnya lepas landas.

Ia memotret semua bagian dalam pesawat dan juga ber-selfie ria dengan fitur-fitur cantik yang ada di Instagram. Meskipun tingkahnya sedikit 'ndeso' tetapi Mbak Markonah juga sedikit gaul, dia memiliki beberapa aplikasi media sosial seperti Instagram, tiktok, YouTube.

Dan kali ini dia memposting foto selfie dirinya dengan banyak gaya.

'London, I'm Coming," ucap Mbak Mar yang kemudian beralih mem-video dirinya.

Mbak Mar tidak dilarang oleh majikannya jika ingin aktif di media sosial, mau tiktok atau ngevlog YouTube yang terpenting tugas pekerjaan rumahnya selesai dengan baik.

Saat pesawat akan lepas landas dan mulai terbang, Mbak Markonah pun mulai kalem dan memasukkan ponselnya ke dalam tas kecil miliknya. Sebenarnya dia takut karena sering mendengar berita jatuhnya pesawat. Bibirnya terus bergumam dengan melantunkan doa-doa dan dzikir sambil memejamkan matanya.

"Selamat Tinggal Indonesia," gumam Cassie sedikit menangis karena Mama dan Papanya tidak mengantarkan kepergiannya saat itu.

Di lain tempat, Bram juga akan pergi ke Inggris di hari yang sama dengan Cassie. Namun sebelum pergi dari rumah, dia masuk ke lantai dasar di ruangan sakralnya. Bukan tempat ibadah, bukan pula tempat pemujaan lain. Namun sesuatu yang dia abadikan.

"Hai...Cantik. Bram pergi dulu ya. Tenang saja, kamu aman disini," Bram membelai pipi wanita itu kemudian mengecup keningnya.

Wanita berkulit pucat itu terbaring di sebuah tempat berbentuk persegi panjang. Sangat dingin karena adanya pendingin suhu di dalamnya. Tempat itu juga memiliki tutup yang terbuat dari kaca.

Bram menutupnya sebelum pergi meninggalkan tempat itu seraya berucap, "I Love you, Mom,"

Elsa Widarsa, yang tak lain adalah Ibunda Bram yang sudah lima tahun meninggalkannya karena sakit kronis yang di derita. Bram yang tidak ingin ditinggalkan kemudian mengabadikan jasad ibunya yang amat ia sayangi.

Tidak ada yang tahu perihal perbuatan Bram. Dia melakukannya sendiri. Secara diam-diam tentu saja saat itu dengan bantuan beberapa bodyguardnya. Namun setelah itu bodyguard yang membantu proses pengawetan, terbunuh di tangannya.

Lebih baik menutup mulut mereka selamanya. Begitulah pemikiran Bram. Dia lalu mengubur jasad dua bodyguardnya di makan ibunya. Sementara Ibunya yang sudah diawetkan itu berada di ruangan sakral miliknya. Ruangan pribadinya yang hanya bisa diakses oleh dirinya sendiri.

Sakit Jiwa

Dia tidak peduli jika harus menyandang julukan itu. Semua dia lakukan agar kecantikan ibunya, tidak akan pernah luntur . Juga, Bram tidak akan merasa kehilangan sepenuhnya karena terus menganggap bahwa ibunya hanya tidur sebentar.

.

.

.

Di sisi lain, seorang duda yang super sibuk tiba-tiba teringat satu nama 'Cassie'.

"Gadis itu sedang apa ya?" gumam Barra dan langsung menghubungi ponsel Cassie

Barra, tidak menghubungi Cassie dalam waktu lama karena. Pertama dia tidak ingin dikatakan mendekati Cassie dengan maksud lain. Kedua, karena akibat permintaan ketiga Cassie, sehingga Barra sedikit canggung jika harus menghubungi gadis itu duluan. Jadi menurutnya akan lebih baik membiarkan gadis itu beberapa hari.

Padahal sebenarnya, selama itu Barra menunggu Cassie menghubungi dirinya duluan. Semua akibat rasa traumatis dalam dirinya, dia takut memiliki perasaan lebih terhadap wanita lain, lalu dicampakkan.

Selama beberapa Minggu, dia berpikir jika Cassie berbeda. Semakin lama Barra menjauhinya, dia semakin merindukan sosok periang yang lucu dan polos itu.

"Tidak aktif," gumam Barra

Tok Tok Tok

"Ya masuk Liv," seru Barra

Ceklek

Olive membuka pintu ruangan bosnya itu dengan beberapa berkas di tangan kirinya.

"Ini pak dokumen yang bapak minta. Dan jadwal penerbangan anda, sekitar satu jam lagi pak," ucap Olive

"Terimakasih ya," ucap Barra sambil menandatangi dokumen penting kemudian menyerahkannya pada Olive kembali.

"Kalau begitu saya pergi sekarang," pamit Barra, meninggalkan ruangan di ikuti Olive dibelakangnya.

Setelah Barra pergi.

"Ahhh akhirnya, big bos pergi juga. Pegel gue nyiapin berkas laporan, gila aja masa minta rekap bulanan dalam waktu 5 menit. Bos-bos untung ganteng," gumam Olive yang duduk sambil minum teh hangatnya yang sudah menjadi dingin karena terlalu lama tidak di minum.

"Makasih loh ya, ngatain saya ganteng,"

Brrtttsss

"Uhuk-uhuk," Olive terkejut sampai tersedak dan ditambah sedikit air yang masuk ke dalam hidungnya.

Ia pun segera mengambil tisu lalu menyekanya.

"Bo-bos, maaf bos,"

"Maaf ya, tadi saya minta cepat karena kan harus ke bandara. Kamu tahu kan jalanan di Jakarta ini macetnya warbinasa," ujar Barra

"I-iya bos, tahu. Hemm ada perlu apa ya bos,"

"Saya cuma mau bilang, tolong kamu bikin paspor ya. Kemungkinan saya di London lama dan saya butuh kamu untuk menyiapkan segala sesuatunya. Okey, secepatnya jika paspor kamu sudah ready segera susul ke London,"

"Hah, ke-ke London," Olive membelalakan matanya.

"Kamu pikir saya main-main, saya ga sedang ngelawak ya,"

Olive menundukkan kepala lalu menggelengkan kepala.

"Kalau begitu nanti saya segera urus paspor saya. Lalu di sini siapa yang handle pak?"

"Biar nanti Kenza yang ambil alih pekerjaan kamu disini. Saya sudah kasih tahu dia dan dia setuju," ujar Barra

Setelah itu Barra pergi. Olive takut jika Barra kembali lagi sehingga dia tidak berkomentar apapun dan melanjutkan pekerjaannya kembali.

Dua orang yang sama-sama menyukai Cassie berada di London. Apakah ini takdir? Lalu apakah Barra akan bertemu dengan Cassie di London?

1
Rini Handayani
Luar biasa
Renesme
Baguss 👍👍
Renesme
wkwkwk bajunya minimalis ya mama Joy...tapi harganya maximalis 🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
wah.. ada si reporter indigo jg nongol
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
eh.. nongol di sini si Agus, untung ga jd tumbal di wahana pesugihan
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
hahhahaha.. kamu telat lagi Za aku udah duluan ngakak 🤣🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
hahhahaahahaa... sejak zaman merdeka 🤣🤣🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
hahahhaha.. jd inget pas ngidam anak pertama, hrus nyium ketek suami baru bisa tdur🤣🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
uuuuuh... aku biasanya kalau bgtu, kadang jd sariawan
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
ooo ternyata novel ini dlu bru detektif wasabi, aku malah baca wasabi duluan 😁😁😁
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©: eh iya ya.. 🤭🤭🤭🤭
total 2 replies
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
ooo. bodyguard yg dia tembak di kelas itu
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
Luar biasa
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
astgaaa.... bsa2 si Bram terobsesi sma Cassie
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
melipir ke sini sambil nunggu Dalton up😁
Lia Kiftia Usman
saat awal pdkt ... paksu lah laki2 yg bisa melihat kekurangan saya dan mengingatkan dgn cara yg bisa saya terima....ternyata selama perjalanan berumah tangga yg dgn lancar diutarakan yg kekurangan sayaaa 😁😁😁
virus💜💜ᴅ͜͡ ๓: wkwkkw🤣
total 1 replies
Lia Kiftia Usman
setuju.... g beda mom's karyamu juga bikin candu... 👍😘
Lia Kiftia Usman
mampir nih karena iklan dari mom's septira 🤭
Ersa
Luar biasa
virus💜💜ᴅ͜͡ ๓: terimakasih
total 1 replies
Hanachi
terima kasih banyak kk author
Hanachi: ah ga kok kk .. 🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!