NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Istri Istri Kesepian

Terjebak Cinta Istri Istri Kesepian

Status: tamat
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Si Mujur / Cintamanis / Anak Lelaki/Pria Miskin / Harem / Berondong / Tamat
Popularitas:27.5k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Keputusannya untuk mengubah nasib di kota lain, justru membuat Kamal harus menghadapi kisah hidup yang tidak biasa.

Pesona anak muda 22 tahun itu, membuatnya terjebak dalam asmara tak biasa. Kamal tidak menyangka kalau dia akan terlibat hubungan dengan wanita yang telah bersuami

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Obrolan Tak Penting

"Hujannya deres banget," ucap seorang wanita kala dia berada di teras rumah untuk memeriksa keadaan.

Setelah itu, wanita tersebut lantas masuk dan menutup pintu, kemudian dia duduk di salah satu sofa yang ad di ruang tamu. "Kamu tadi waktu berangkat ke sini udah gerimis apa, Mal?" tanya wanita itu pada tamunya sambil duduk kembali di tempat yang sama.

"Belum, Mbak," jawab sang tamu yang akrab dipangil Kamal. "Cuma tadi udah mendung banget," sambungnya. "Mbak, itu saudara mbak Fika, emang sudah ahli bikin martabak ya?"

Wanita yang dipanggil Fika lantas tersenyum. "Dulu sih dia udah ahli, waktu masih kerja sama Mas Deni, dia udah jago."

"Kerja sama Mas Deni?" Kamal nampak terkejut. "Maksudnya, saudara Mbak Fika kerja di lapaknya Mas Deni apa gimana?"

"Bukan," bantah Fika. "dulu tuh saudaraku merantau bareng Mas Deni di luar pulau. Mas Deni kan kenal Mbak Gita gara-gara saudaraku juga. Dulu mereka sama-sama berhenti kerja, terus Mas Deni pengin buka usaha di daerah sini, oleh saudaraku dia ditunjukan lapak yang kini di tempati itu. Dari situlah Mas Deni kenal sama Mbak Gita, eh nggak lama pacaran terus nikah."

"Oh, begitu," Kamal mengangguk paham. "Aku baru tahu, mbak," ucapnya. "Terus suadara mbak kenapa baru buka usaha sekarang?"

"Dulu tuh dia masih suka kerja, apalagi dia dapat tawaran kerja yang gajinya lebih gede dan nggak perlu nyeberang pulau. Hasilnya ya dia bisa bangun rumah dan beli tanah. Sekarang dia sudah capek kerja dan pengin tetap di rumah bersama anak istri, jadi dia memutuskan untuk buka usaha di depan rumah."

"Oh," Kamal kembali manggut-manggut.

"Duh, aku kok lupa, sampai nggak bikinin kamu minum sih," ujar Fika begitu tersadar saat melihat di atas meja tidak tersedia apa-apa. "Aku bikin minum dulu ya?"

"Aduh, nggak usah repot-repot, Mbak."

"Repot apaaan, cuma minum doang kok," Fika pun bergegas bangkit dari duduknya dan melangkah menuju dapur.

Begitu si pemilik rumah menghilang dari pandangan mata, Kamal seketika kembali memperhatikan rumah yang lumayan bagus. Dia juga memperhatikan hujan dari balik jendela.

Lalu dia mengecek ponselnya dan ada pesan dari wanita yang semalam telah membuatnya merasakan nikmatnya lubang wanita.

"Padahal aku niatnya malam ini pengin main di rumah Mbak Salma lagi," gumamnya. "malah disuruh membantu orang yang sudah ahli bikin martabak, " Kamal sedikit kesal.

Karena baru pertama kali merasakan nikmatnya lubang wanita, sudah pasti Kamal ingin mengulangi kembali. Apa lagi keadan sangat mendukung, membuat anak muda itu hanya bisa mengumpat karena rencananya entah bakal terwujud atau tidak.

Tak lama kemudian, Fika kembali datang sambil membawa nampan berisi dua gelas kopi dan sepiring kue lapis serta bronis. Lagi-lagi kamal mengucap kalimat basa basi karena telah membuat repot si pemilik rumah.

"Mbak Fika sih disini tinggal sendiri apa gimana?" tanya Kamal mulai mengungkapkan rasa penasarannya.

Fika lantas mengangguk. "Iya, aku tinggal sendiri, kenapa?" ucapnya.

"Penasaran aja, Mbak," balas Kamal. "Apa Mbak nggak takut? Kanan kiri rumah Mbak Fika sawah, depannya kebun, kaya nggak ad tetangganya gitu?" Pertanyaan Kamal membuat Fika tersenyum.

"Justru itu yang bikin nyaman, Mal," ujar Fika. "Tidak terlalu dekat dengan rumah tetangga, kita jadi bisa terhindar dari segala omongan mereka yang kadang sering bikin sakit hati."

"Owalah," Kamal pun tersenyum lebar. "Tapi, apa nggak bahaya, Mbak, kalau ada tindak kejahatan gimana?"

"Sejauh ini sih aman, Mal," jawab Fika. "lagian kan, rumahku nggak terlalu jauh dari rumah tetangga. Apa kamu tadi tidak melihat, ada rumah lain ketika kamu mau masuk ke jalan yang menuju rumah ini?"

"Lihat sih," jawab kamal. "Cuma ya aku heran aja. Mbak Fika sudah punya anak apa?"

Fika lantas tersenyum dan dia menggeleng. "belum, Mal, aku belum dikasih momongan," jawab Fika. "Lagian, gimana aku bisa punya momongan, kalau aku sendiri jarang ketemu sama suami."

"Loh, kok bisa gitu?" Kamal jelas merasa aneh.

"Ya kan emang jarang, Mal, suamiku pulangnya aja hampir enam bulan sekali, itu kalau cuti. kalau pulang mendadak paling di rumah nggak sampai satu minggu. Sekalinya di rumah sibuk ini itu, ya udah, waktunya habis buat hal-hal yang nggak penting."

"Oh..." balas Kamal. "Terus kenapa Mbak Fika nggak ikut suami aja ke sana?"

"Tadinya aku juga ikut di sana, tapi biaya hidup di sana tinggi banget. Di sana cuma ngandelin gaji suami saja. Sedangkan di sini, aku punya usaha sendiri yang udah jalan sebelum aku nikah. Aku di sana cuma bertahan enam bulan doang, terus kita memilih hubungan jarak jauh."

Kamal nampak mangut-manggut. "Tapi kan hubungannya jadi bermasalah, Mbak," ujar Kamal. "Mungkin kalau hidup bareng, suami Mbak nggak bakalan selingkuh."

Fika lantas tersenyum masam. "Yang namanya selingkuh itu, bisa terjadi dalam keadaan apa saja,al," ucapnya. "Yang hidup bersama dalam satu rumah juga masih banyak yang bisa selingkuh."

"Iya juga. ya," Kamal sontak cengengesan. "Terus masalah Mbak sama suami gimana?"

"Ya nggak gimana-gimana," jawab Fika. "Aku masih pura-pura aja anggak tahu perselingkuhan itu. Mau melabrak pelakor pun percuma, aku belum menangkap basah mereka. intinya aku masih bersandiwara lah," ucap wanita itu nampak begitu pasrah.

Kamal kembali tersenyum lalu dia meraih gelas berisi kopi putih yang disedikan untuknya. "Ini, kok hujannya nggak reda-reda ya?" gumam anak muda itu setelah menyesap sedikit kopi lalu menatap jendela.

"Kenapa? Kamu udah nggak betah di sini?" tanya wanita yang saat ini sedang menikmati bronis.

"Bukan begitu," balas Kamal. "Takutnya saudara mbak Fika kelamaan menunggu."

"Santai aja," jawab Fika. "Saudaraku kan nggak langsung jualan. lagian ya itung-itung kamu tuh nemenin istri orang yang kesepian, nggak keberatan, kan?"

Kamal lantas tersenyum. "Aku sih nggak keberatan, Mbak. Cuma aku takut ada orang yang salah paham" balas Kamal. "Kalau ada orang yang melihat laki-laki lain di rumah ini gimana? Yang ada nanti malah jadi fitnah."

"Nggak akan, tenang aja," jawab fika nampak begitu yakin. "Lagian kamu lihat sendiri tadi, jarak rumah aku sama rumah tetangga gimana? Terus, warga di sini juga orangnya kaya nggak mau tahu urusan orang. Aku udah membuktikannya, Mal, makanya aku betah tinggal di sini."

Kamal nampak mengangguk samar dan dia kembali menyesap kopi.

"Apa kamu sebenarnya takut terjadi sesuatu sama kita?" ucap Fika tiba-tiba, membuat Kamal agak terperanjat.

"Terjadi sesuatu sama kita? Maksudnya, Mbak?"

"Masa gitu aja nggak maksud sih, Mal," Fika pun jadi gemas sendiri. "Apa kamu takut, aku ngajak kamu main dikamar?"

"Hah!"

1
Masben
semua karya mu udah aku baca semua.👍👍👍 mantap.
bhejo Purwoko
saya sudah baca semua novel anda dan saya merAsa terbaik sih. dari segi bahasa dan ide ceritanya bener2 ori. ygsaya suka jalan ceritanya seperti kehidupan pada umummya...
jadi sya tunggu novel berikutnya.....
Risky Doank
lanjut bang authoor,, 😍😍
nurjen
bagus ih gak bertele tele.....lanjut part2
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Apriyanti
thor ko cepat bgt endhing nya pdhl cerita nya bagus bgt 😭😭
terimakasih ya thor Uda setia up setiap hari🙏🙏
Apriyanti
lanjut thor 🙏
neng ade
ternyata istri yang kesepian karena suami berlayar
neng ade
hair disini thor 🙏❤️
Felycia R. Fernandez
Kamal nikahin ke 3 nya kk Thor ...
makasih buat ceritanya kk👍
Felycia R. Fernandez
madu 3 aja mal 🤣🤣🤣
Felycia R. Fernandez
naaah bener nih...
jangan salahin Kamal wahai para istri...
bgusnya suit aja ,siapa yang kalah harus ngalah 😆
Felycia R. Fernandez
haddeuh 🤣🤣🤣🤣🤣
Felycia R. Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
puyeng puyeng deh Mal
Felycia R. Fernandez
bener banget...
mana ada laki laki normal yang bisa nahan dari godaan cewe cantik
Felycia R. Fernandez
ntar malam ya Wi 🤣🤣🤣
kalau mereka udah di bobol suami duluan Wi,kalau kamu kan blom .sayang aja Kamal nya
Felycia R. Fernandez
Sesi curhat Kamal dengan Tiwi 🤣🤣🤣
mau gimana lagi, istri orang yang nge goda Kamal duluan
Apriyanti
kamal mang bener² dah 🤣🤣🤣
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!