NovelToon NovelToon
Suara Dari Balik Sajadah

Suara Dari Balik Sajadah

Status: tamat
Genre:Spiritual / Cinta Terlarang / Trauma masa lalu / Cintapertama / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:21.9k
Nilai: 5
Nama Author: Caeli20

Maheswara merasakan sesuatu yang berdiri di bagian bawah tubuhnya ketika bersentuhan dengan wanita berhijab itu. Setelah delapan tahun dia tidak merasakan sensasi kelaki-laki-annya itu bangun. Maheswara pun mencari tahu sosok wanita berhijab pemilik senyum meneduhkan itu. Dan kenyataan yang Maheswara temukan ternyata di luar dugaannya. Membongkar sebuah masa lalu yang kalem. Menyembuhkan sekaligus membangkitkan luka baru yang lebih menganga.
Sebuah sajadah akan menjadi saksi pergulatan batin seorang dengan masa lalu kelam, melawan suara-suara dari kepalanya sendiri, melawan penghakiman sesama, dan memenangkan pertandingan batin itu dengan mendengar suara merdu dari Bali sajadahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caeli20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 : Hening

Hana berjuang di dalam toilet untuk menghentikan getaran tangannya. Sementara tangannya gemetar, pikirannya sementara menjelajahi peristiwa bertahun-tahun lalu yang muncul karena Hana melihat gerakan tangan Fadlan. Gerakan yang sama yang pernah terjadi beberapa tahun lalu yang tidak akan pernah dilupakan Hana.

Keringat dingin mulai membasahi wajah Hana. Kepedihan hati yang memang sudah bercokol di sana sudah mulai menyeruak. Hana sudah mulai menangis.

"Menangis, meraunglah. Itu bisa membuat mu tenang," Kala datang di saat itu.

Hana sudah mulai akan meraung tapi ada kekuatan yang mendorongnya untuk kuat.

"Kamu kuat. Kamu tidak lemah," Sena juga muncul.

Hana berusaha sekuat tenaga supaya Kio jangan muncul. Karena anak kecil itu yang selalu memancing Hana untuk meraung dan menangis sejadi-jadinya. Hana teringat akan obatnya tapi dia juga sadar dia tidak membawa tasnya. Tas nya ada di ruangan guru. Tapi kalau dia ke ruangan guru sekarang, orang-orang akan me-notice penampilan nya yang amburadul seperti saat ini.

Kala dan Sena mulai beradu mulut. Berperang di kiri kanan Hana. Hana menutup telinganya dengan tangan yang masih gemetar. Suara-suara Kana dan Sena tembus sekalipun dia sudah menutup telinganya dengan tangannya.

Hana hampir menyerah tapi mulutnya seperti didorong kekuatan semesta untuk melafalkan dzikir,

"HASBUNALLAHU WA NI'MAL WAKIL,".

**

"Tidakk!," seru Maheswara dalam tidurnya yang membuat dia terbangun. Napasnya tersengal-sengal. Dia terduduk di atas tempat tidur.

"Apa itu tadi?," gumamnya.

Ketukan di pintu membuatnya lebih sadar,

"Tuan, Anda baik-baik saja?," Elmo bertanya dari balik pintu.

"Yeah, i'm fine," jawab Maheswara sambil mengatur napasnya.

"Boleh aku masuk, Tuan?,"

"Masuklah,"

Elmo membuka pintu dan melangkah masuk. Tidak lupa dia menutup pintu kembali. Maheswara tidak pernah mengizinkan orang lain masuk selain Elmo dan Mamanya. Selain itu, tidak boleh. Apalagi pelayan wanita. Maheswara pernah memecat seorang pelayan wanita yang baru bekerja karena tidak sengaja masuk ke kamarnya.

Elmo mendekati nakas di dekat tempat tidur. Menuang air dingin ke dalam gelas dan menyerahkannya pada Mahes.

"Anda berkeringat, Tuan. Mimpi buruk lagi?," Elmo memperhatikan wajah Tuannya itu.

"Ya. Akhir-akhir ini hampir tiap hari. Ini sangat menyiksa, El,"

"Tuan, aku akan mencari tanggal kosong untuk Anda datang ke psikiater itu lagi. Bagaimana?,"

Mahes berpikir sejenak.

"Boleh. Buatkan janji temu dengan psikiater itu Minggu depan,"

"Baik, Tuan,"

**

Hana berjalan ke luar toilet dengan tubuh tinggi tegapnya. Dulu ibunya ingin dia menjadi pramugari atau masuk IPDN karena postur tubuhnya yang proporsional. Tapi takdir justru membawanya menjadi seorang guru agama.

"Tunggu, Ustadzah," seru Zahra. Hana berhenti. Zahra mendekati Hana.

"Sudah puas kah, Ustadzah?,"

"Ada apa Zahra?,"

"Heh, jangan pura-pura bodoh. Anda masih sangat baru di sekolah ini tapi Anda sudah mendapat perhatian dari seluruh siswa. Bahkan tidak hanya itu. Anda mendapat perhatian juga dari Fadlan," Zahra menatap Hana dengan tajam.

"Astagfirullah, Zahra. Apa ini tentang hati yang sedang cemburu?,"

"Heh, cemburu atau tidak bukan urusan Anda. Saya hanya ingin Anda menjauhi Fadlan. Jangan dekat-dekat dengannya lagi. Jangan sok mencari perhatiannya. Apapun itu. Intinya, jauhi Fadlan,"

Hana tersenyum.

"Saya tidak mencari perhatian Ustadz Fadlan. Dan memang tidak tertarik mencari perhatiannya. Saya sudah memiliki seseorang yang menunggu saya untuk dia nikahi. Jadi untuk apa saya mencari perhatian Ustadz Fadlan,"

"Anda sudah punya calon suami?,"

"Tentu saja, Zahra. Dia sangat mencintai saya begitu pun sebaliknya. Dan dia juga jauh lebih mapan dari Ustadz Fadlan,"

Zahra terdiam.

"Ah, jika Zahra merasa orang lain tidak boleh mengganggu Ustadz Fadlan, maka mintalah kepastian hubungan kalian pada Ustadz Fadlan. Karena tadi, Ustadz bilang kalian tidak pacaran. Kedekatan kalian hanya karena kenal lama dari kecil dan Ustadz tidak berniat menikahi Zahra," Hana memundurkan tubuhnya yang sudah sangat dekat jaraknya dengan Zahra.

"Jangan lupa, minta kepastian hubungan. Jangan sampai Anda sudah capek-capek posesif tapi endingnya Ustadz tidak menjadi milik Anda," Hana berjalan melewati Zahra yang sedang terdiam, dengan sedikit menyenggol bahu Zahra. Zahra tidak bergeming.

**

"Aul, aku yakin ada sesuatu dalam diri Ustadzah," Zahra mengajak Aulia berbincang di kantin belakang saat istirahat kedua.

"Ada sesuatu bagaimana?,"

"Tatapannya aneh. Cara bicaranya juga seperti bisa menghipnotis orang. Entahlah, aku yakin ada sesuatu dalam dirinya. Dia misterius,"

"Kamu merasa begitu mungkin karena sedang dalam suasana hati yang cemburu, Ra,"

"Aku yakin bukan hanya karena itu. Kamu tahu, aku ngikutin dia ke toilet. Dia cukup lama di dalam toilet. Itu bukan durasi normal untuk orang yang buang air besar, apalagi buang air kecil,"

"Atau jangan-jangan dia sembelit makanya lama,"

"Nggak. Aku yakin ada yang lain,"

"Atau Ustadzah menderita ambeien makanya lama kalau buang air besar,"

"Iiisssh kamu ini," Zahra menepuk lengan Aulia.

**

"Halo,"

"Halo, di mana kamu?," suara Ratna Dewi terdengar.

"Di kost,"

"Kenapa tidak menjawab telpon bunda dari tadi,"

"Aku tidur,"

"Beneran tidur?,"

Hening.

"Benaran tidur?,"

"Iya,"

"Sudah makan?,"

"Sedikit lagi,"

"Hana, lusa pulang dulu ya. Tanggal 26 kan ulang tahunnya Ayra genap 7 tahun," Ratna Dewi mengucapkan nya dengan hati-hati.

"Gak,"

"Tahun lalu kamu hadir. Aman kan. Tahun ini juga pasti akan aman juga. Jadi hadir ya,"

Hening.

Lanjut Ratna Dewi,

"Ayra ingin boneka kuromi yang ukuran jumbo. Kalau ada rezeki, kamu belikan sebagai kado untuknya ya,"

Hening.

"Ya sudah, nanti bunda menelpon lagi. Jaga diri baik-baik,"

Hening.

Panggilan berakhir.

1
Ruben
terbaik. ini baru karya.
Caeli: makasih supportnya kak ruben😍🙏

jangan lupa mampir di karyaku yang lain ya kak🙏 sedang on going :
- Pada Ibu Pertiwi Kutitipkan Cintaku
- Ketika Matahari Terbenam

makasih kak🙏
total 1 replies
Sri Wahyuni
kak kasih ending yang g sad donk..... masyaallah 💪💓
Caeli: hehehe.. masih ada kelanjutannya kak Sri di Suara dari Balik Sajadah 2. terbit bulan depan. Kasih jalan berliku dulu untuk Mahes supaya jadi pembelajaran bagi orang di luar sana agar mikir2 dulu sebelum melakukan sesuatu🤗

Sambil tunggu kelanjutannya, mampir juga di novelku yang lain ya kak, yang lagi on going :
- Kutitipkan Cintaku Pada Ibu Pertiwi
- Ketika Matahari Terbenam.

makasih sudah berkontribusi dalam karya2ku kak😍🤗🙏
total 1 replies
Wiwi Mulkay
ini masih ada lanjutan lagi ngak
Caeli: terbaik kak wiwi😍🤗
total 6 replies
Syafrinel Edi Bote
lanjut dong,,,, aqu suka karyamu thoor,, lanjut ya, ya, ya..... 😄
Caeli: gaskeeunn kak syaf🙏😍
total 1 replies
charista
akhrnya brnapas stlh baca novel ini 3hri.endingnya gantung tapi suka.aku ikuti novel barumu thorrr.ganbatte
Caeli: makasih supportnya kak😍🙏
nanti kelanjutannya ya🤗

mampir juga di novelku yang lain ya kak, yang lagi on going sekarang:
- Pada Ibu Pertiwi Kutitipkan Cintaku
- Ketika Matahari Terbenam 🤗🙏
total 1 replies
Trifosa Property
Baru berani kasih komentar setelah baca endingnya ini. satu kata : keren💪
ini bukan karya picisan.dari hati banget nulisnya.
ada unsur syiar agama tapi tidak monoton.menyatu dgn cerita. pembahasan mudah dimengerti. aku curiga Thor nya udah banyak nulis buku nih.
Trifosa Property
Thoorr lanjutkan karyamu aku suka tulisanmu😍🙏
Caeli: Gaskeeunn kaknl Rini😍 tunggu seru dua Suara dari Balik Sajadah tahun depan ya. sambil menunggu, mampir di novel ku yang lain juga ya kak Rin. sementara on going, ada Pada Ibu Pertiwi Kutitipkan Cintaku dan Ketika Matahari Terbenam 🤗🙏
total 3 replies
Trifosa Property
Keren sih. Gaya penulisannya beda. Ini bukan karya picisan. Ide ceritanya brilian. Lanjutkan karya karyanya thor
Caeli
tamat di bab 98 ya kak🤗
Wiwi Mulkay
masa udh tamat
Asriani Rini: Iya ko tamat suh ceritanya masih gantung
total 1 replies
Wiwi Mulkay
kapan up lagi
Wiwi Mulkay
ini kapan up lagi
Wiwi Mulkay: sdh di baca ini ngak ada lanjutannya
total 2 replies
Wiwi Mulkay
ini tdk ada lagi lanjutannya
Wiwi Mulkay
knp belum up lagi
Wiwi Mulkay
Thor ini belum up lagi ya
Wiwi Mulkay
hari ini ngak ada lanjutan lagi
Wiwi Mulkay
lanjut
Wiwi Mulkay
lanjut lagi dong
Wiwi Mulkay
oke 🫰🫰
Wiwi Mulkay
lanjut lagi
Caeli: gas kak Wiwi😍..
sudah ada 2 bab yang dipost, masih sedang direview🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!