NovelToon NovelToon
Suami Ku Yang Relakan

Suami Ku Yang Relakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: ScarletWrittes

Leon, pria yang ku cintai selama 7 tahun tega mengkhianati Yola demi sekertaris bernama Erlin, Yola merasa terpukul melihat tingkah laku suamiku, aku merasa betapa jahatnya suamiku padaku, sampai akhirnya ku memilih untuk mengiklaskan pernikahan kita, tetapi suamiku tidak ingin berpisah bagaimana pilihanku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ScarletWrittes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

Saat membuka kotak tersebut, muka Leon langsung pucat dan ia tidak bisa berkata apa-apa kepada sekretarisnya.

Sekretarisnya berharap jawaban di muka Leon itu bahagia, tetapi malah sebaliknya, dan itu membuatnya marah besar kepada Leon.

“Maksudnya isi kotak ini apaan sih? Saya nggak mengerti.”

“Ini anak kita, sayang. Kamu masih nggak ngerti juga?”

“Emangnya kita pernah melakukannya tidak memakai pengaman ya? Kok bisa sampai kebablasan sih?”

Respon Leon membuat sekretarisnya marah. Ia langsung mendorong Leon hingga hampir saja terceklak. Leon kaget melihat sikap sekretarisnya yang terlalu berani terhadap dirinya.

“Kamu itu bicara apa sih? Kamu itu kan calon suami dari anak aku. Sekarang kenapa kamu bisa nyanyi gitu? Kalau seandainya kamu memang nggak suka sama aku, harusnya kamu nggak usah ngehalangin aku kemarin mendapatkan pria yang lebih baik daripada kamu!”

Leon terdiam dan merasa kesal. Ia lalu mengambil kedua tangan sekretarisnya dengan erat hingga mencengkeramnya kuat.

Sekretaris merintih kesakitan. Saat itu Leon sadar kalau dirinya terlalu kasar, hingga membuat Yola enggan kepadanya.

Leon langsung mendekap erat sekretarisnya tanpa berkata apa pun. Tak lama, sekretarisnya menangis tersedu seolah trauma dengan Leon.

“Maafin aku ya, sayang. Aku nggak bermaksud menyakitimu. Lagian kamu sih tadi bicaranya kayak gitu, jadi aku emosi.”

“Yah, aku kan cuma bicara aja. Kenapa kamu malah pakai kekerasan? Kalau aku tahu kamu sekasar ini, aku nggak bakal mau sama kamu.”

“Maafin aku ya. Aku butuh kamu banget dan aku juga sayang sama kamu. Kamu tahu kan aku nggak bisa hidup tanpa kamu, sayang?”

Leon mencoba berbagai cara agar sekretarisnya mau menerimanya kembali, karena janin yang ada di perut sekretarisnya tersebut adalah milik Leon. Walau begitu, Leon masih curiga itu bukan anaknya.

Ia mencoba untuk tidak peduli dengan perkataan sekretarisnya, tapi entah kenapa semakin ia peduli, semakin bingung rasanya harus bagaimana.

---

Sisi Yola

Yola semakin cemas dengan sikap Leon. Entah kenapa sepertinya ada hal yang ditutupi Leon, tetapi hanya diketahui oleh Yoto.

Yoto menghampiri Yola dan langsung mendekapnya erat dari belakang tanpa aba-aba.

Yola senang saat Yoto mendekapnya, tetapi ia masih kesal karena Yoto tidak mau bercerita banyak soal Leon, padahal banyak hal yang ingin Yola tahu tentang suaminya itu.

“Sayang, kamu kenapa? Kok diam aja cemberut gitu? Kamu marah sama aku, atau aku ada salah sama kamu?”

“Iya, kamu ada salah sama aku. Makanya aku kesel sama kamu.”

“Kesel kenapa, dan masalah apa? Kayaknya aku nggak ada menutupi apa-apa dari kamu. Kalau ada, coba kasih tahu aku apa salahnya.”

“Kamu tahu tentang rahasia suami aku, tapi aku nggak pernah tahu tentang rahasia suami aku sendiri. Coba deh kamu pikirin, kok bisa sih kamu tahu duluan? Harusnya kan aku yang tahu duluan, karena aku istrinya.”

Yoto hanya tersenyum kepada Yola. Tak lama, ia mendekatkan dahinya ke dahi Yola sambil mengusap pipinya dengan lembut.

“Sayang, kamu itu terlalu baik. Makanya kamu nggak sadar kalau sebenarnya suami kamu itu iblis sesungguhnya. Kalau kamu tahu dia iblis, pasti kamu nggak mau sama dia.”

Yola masih memikirkan maksud perkataan Yoto. Tak lama kemudian ia hanya diam, lalu Yoto mengambil kopi milik Yola dan meminumnya.

Yola yang melihat tingkah Yoto hanya bisa terdiam tanpa berkata apa-apa. Tak lama, Yoto menggodanya.

“Tidak apa-apa kan aku ambil minuman kamu?”

Yola hanya mendehem. Yoto tahu Yola sedang bete padanya, tetapi Yola tetap berusaha bersikap baik.

“Yoto, aku mau tahu apa yang kamu bicarakan tentang Leon, sayang.”

“Sayang? Aku nggak salah dengar kan kamu panggil aku sayang? Soal apa?”

“Apa yang disembunyikan oleh Leon dari aku.”

Yoto jadi bingung bagaimana menjelaskannya. Yola hanya diam dan menatap Yoto sambil menggenggam erat tangannya.

“Yoto, ayo jelasin apa rahasia Leon.”

Yoto tetap tersenyum. Yola menatapnya dalam, tapi Yoto merasa tidak tega, karena Yola benar-benar ingin tahu rahasia suaminya.

“Aku mau kasih tahu kamu, tapi aku takut kamu nggak siap kalau aku cerita.”

“Kalau aku boleh tahu, tentang apa? Dan kalau memang itu parah banget, boleh nggak ceritanya pelan-pelan, biar aku nggak terlalu kaget?”

“Sebenarnya ini bukan urusan aku. Seharusnya sih kamu tanyakan langsung ke suami kamu sendiri. Tapi aku yakin dia nggak bakal cerita, karena ini benar-benar perbuatan fatal yang pernah dia lakukan dalam hidup kalian.”

“Menurut kamu, aku harus tahu atau nggak? Dan kalau aku nggak nanya, aku jadi penasaran. Jadi menurut kamu aku harus gimana?”

Yoto merasa terhibur dengan perkataan Yola. Entah kenapa, cinta pertamanya ini selalu bisa membuat suasana hati lebih ringan.

“Maafin aku ya dulu pernah ninggalin kamu. Aku benar-benar nggak tahu gimana harus jelasin ke kamu. Tapi suami kamu aja udah nyakitin kamu, kayaknya aku sama aja, nggak ada bedanya. Kita sama-sama nyakitin kamu. Aku minta maaf, mungkin ini juga salahku. Tapi aku yakin Tuhan pasti punya caranya sendiri.”

“Kamu nggak jahat kok. Tapi jujur aku penasaran kenapa dulu kamu ninggalin aku. Meski begitu, aku lebih penasaran sama suami aku yang sekarang. Kayaknya dia banyak rahasia yang nggak pernah aku tahu, dan mungkin rahasia itu nggak akan pernah dia bongkar seumur hidupnya.”

“Please, aku nggak bisa ngebongkar rahasia suami kamu. Bukan karena aku ngebela dia, tapi aku lebih pengen kamu tahu sendiri dari dia. Menurutmu aku harus gimana?”

Yola bingung bagaimana harus memaksa Yoto, karena ia tahu pria itu adalah orang paling baik yang pernah ia kenal. Pasti ada alasan mengapa Yoto tidak bisa menceritakan semuanya.

“Sedikit aja kamu nggak bisa berbagi ke aku, Yoto? Aku perlu jawaban. Kalau aku nggak tahu apa-apa, aku bisa terus dibohongi sama suami aku sendiri.”

“Tapi aku percaya kok, suami kamu nggak bakal bohongin kamu. Dia pasti punya caranya sendiri.”

“Jadi menurut kamu, kita harus nunggu sampai dia jujur ke aku? Maksudmu gitu?”

Yoto hanya mengangguk tanpa banyak kata. Ia pun merasa bingung harus mulai dari mana.

“Gini loh, Yol. Kamu tahu kan kalau pria itu punya gengsi dan selalu pengen yang terbaik buat wanitanya. Tapi menurut aku, suami kamu itu nggak baik sama sekali. Aku ngomong begini bukan cuma karena aku sayang sama kamu. Aku memang sayang sama kamu, tapi kamu juga layak mendapatkan pria yang lebih baik daripada dia.”

“Andaikata aku bukan dari keluarga susah, pasti aku bisa bersamamu. Ya, mau gimana lagi. Aku juga bingung harus bagaimana dengan suamiku sendiri. Bahkan aku sendiri aja merasa kayak bukan milikku loh.”

Yoto merasa sedih mendengar itu. Walau bagaimanapun, Yola adalah wanita yang pernah ia cintai. Ia tidak bisa berbuat banyak karena Yola sudah menjadi milik orang lain dan berkeluarga. Meski begitu, Yoto tetap ingin membantu Yola.

“Kalau nggak, gini aja. Tunggu waktunya tiba. Pasti kamu akan tahu. Aku janji sama kamu, kamu bakal tahu, dan suami kamu nggak akan bisa bohongin kamu lagi. Aku janji.”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!