NovelToon NovelToon
Hingga Aku Tak Lagi Menunggu

Hingga Aku Tak Lagi Menunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nclyaa

Asha, seorang gadis muda yang tulus mengabdikan diri di sebuah rumah Qur'an, tak pernah menyangka bahwa langkah ikhlasnya akan terseret dalam pusaran fitnah. Ia menjadi sasaran gosip keji, disebut-sebut memiliki hubungan gelap dengan ketua yayasan tempatnya mengajar. Padahal, semua itu tidak benar. Hatinya telah digenggam oleh seorang pemuda yang berjanji akan menikahinya. Namun waktu berlalu, dan janji itu tak kunjung ditepati.

Di tengah kesendirian dan tatapan sinis masyarakat, Asha tetap menggenggam sabar, meski fitnah demi fitnah kian menyesakkan. Mampukah ia membuktikan kebenaran di balik diamnya? Atau justru namanya akan terus diingat sebagai sumber aib yang tak pernah ia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nclyaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saat keduanya menemukan takdir mereka

Meski beberapa hari ke belakang waktunya dipenuhi dengan tugas kuliah, kegiatan UKM, dan persiapan lomba, Asha tidak pernah melupakan satu hal penting, yaitu tetap bertukar kabar dengan orangtuanya. Ia tahu, ada hati yang selalu menunggu berita darinya di rumah, dan ada seseorang yang juga sering bertanya tentangnya, meski tak pernah ia hubungi secara langsung, tetap menitipkan salam lewat kedua orangtuanya.

"Afkar udah mulai sibuk lagi, Sha," ujar ibunya suatu malam melalui telepon.

"Sekarang dia lanjut S2, tapi tetep ngajar di Rumah Qur’an Al Husna. Katanya, sekalian ngisi waktu kosong kalo gak kuliah." sambungnya.

Asha tersenyum tipis. Ada sesuatu di hatinya yang bergetar setiap kali nama itu disebut, meski ia berusaha menepisnya. Baginya, masa kuliah adalah ruang untuk fokus. Ia tidak ingin hatinya terpecah. Namun, ia juga tidak bisa memungkiri bahwa nama Afkar seolah masih terikat di sudut batinnya.

Semester tiga berjalan dengan cepat. Di sela kesibukannya, Asha masih sempat bermain dengan Naira dan Rayna. Persahabatan mereka terasa hangat, penuh canda dan cerita. Suatu hari, kedua temannya itu mendatangi Asha sekalian melakukan tugas kunjungan ke cabang Rumah Qur'an, yang masih satu kota dengan tempat Asha berkuliah.

Obrolan mengalir panjang jika ketiganya sudah bertemu, bahkan Asha yang bisa dibilang pendiam pun akan heboh jika bersatu dengan keduanya. Keduanya memang salah satu sumber energi Asha setelah makanan, jika teman-teman kuliahnya lihat Asha yang ceria seperti itu pasti mereka akan terheran-heran.

"Aku ada kabar penting, Sha," kata Naira dengan mata berbinar.

Rayna ikut tersenyum lebar.

"Aku juga." Rayna menimpali dengan semangat.

Asha menatap keduanya bergantian.

"Kabar apaan? Senyum-senyum gitu, aneh banget!" tanya Asha yang merasa merinding melihat kedua temannya yang tersenyum sambil menatapnya.

"Siapa dulu?" tanya Naira pada Rayna.

"Sampein aja sekalian," jawab Rayna tersenyum, membuat Asha semakin bergidik ngeri.

"Kenapa sih? Ada apaan? Pliss aku penasaran!" kata Asha menatap kedua temannya bergantian.

"In Syaa Allah aku sama Rayna mau nikah Sha, dateng ya!" ujar Naira malu-malu.

"Uhukk uhukk,"

Asha yang sedang meneguk teh susunya seketika tersedak. Ia terkejut mendengar kabar yang disampaikan Naira barusan, terlebih apa katanya tadi? 'Aku sama Rayna', itu berarti kedua temannya akan segera menjadi istri orang?

"Sabar Sha sabar!" ucap Rayna menepuk-nepuk punggung Asha pelan.

"K-kalian? Nikah? K-kok bisa?" tiba-tiba saja kalimat tersebut keluar dari mulut Asha.

"Ya bisalah! Kamu kira kita gak bisa laku apa," jawab Rayna cepat.

"Kapan?" tanya Asha menenggak kembali teh susu yang sempat membuatnya tersedak tadi.

"Eumh masih rahasia, nanti kita kirim undangan nya." kata Naira dengan sengaja membuat Asha penasaran.

"Kalian daritadi kita kita mulu ih! Emangnya kalian mau nikah barengan apa?" ucap Asha sedikit kesal karena keduanya tak memberitahu kapan akan dilangsungkan pernikahan mereka.

"Emang bareng," jawab Naira dan Rayna bersamaan.

Lagi lagi...

"Uhukk Uhukk,"

Asha kembali tersedak minumannya, ia cukup terkejut mendengar penuturan keduanya barusan.

"Yang bener aja lah Nai, Ray." ucap Asha tak percaya.

"Seriusan Sha," jawab Rayna mengangkat jari tengah dan telunjuk berbentuk V.

"Emang calon kalian setuju? Trus kalo barengan, nanti gak bisa saling liat di pelam... TUNGGU!" perkataan Asha terhenti seketika, membuat Rayna dan Naira saling menatap kebingungan.

"DARITADI KALIAN NGOMONGIN MAU NIKAH MAU NIKAH MULU, EMANG KALIAN NIKAH SAMA SIAPA?" sambungnya sedikit keras.

"Jangan bilang..." tatapan selidik Asha membuat keduanya ingin tertawa terbahak-bahak, terlebih ekspresi wajah Asha yang menatap mereka berdua dengan curiga.

"Iya, kita berdua nikah sama ustadz yang ada di RQ." kata Rayna dengan cepat.

"Siapa?" tanya Asha dengan cepat, ia sudah sangat penasaran sekarang.

"Cluenya yang sering bercanda sama kita semua," biasanya Asha yang sering memberikan teka-teki seperti saat ini kepada mereka, namun kini dia lah yang mendapatkan teka-teki menyebalkan seperti sekarang ini.

"Ustadz Fahmi? Ustadz Mukhbit? Ustadz Nael? Atau jangan-jangan kalian dinikahin ustadz Alam ya?" Asha menebak satu persatu asatidz di RQ AL HUSNA.

"AMIT-AMIT SHA SAMA USTADZ ALAM!" seru keduanya dengan cepat saat mendengar nama ustadz yang terobsesi pada Asha.

"Trus siapa? Penasaran banget aku, serius." balas Asha mengerucut kan bibirnya.

"Ustadz Fahmi, sama ustadz Dafa, hehe." kata Rayna.

Asha membelalakkan mata, hampir tak percaya.

"SERIUS? SUMPAH? SAMA MEREKA? IH LUCU BANGET." kata Asha bersemangat.

Kedua sahabatnya itu tertawa kecil melihat ekspresi Asha yang terkejut.

"Iya, Sha. Doain kita, ya. Semoga lancar sampe hari H," kata Rayna lembut.

Asha terdiam beberapa saat, lalu tersenyum hangat.

"Maa Syaa Allah… beneran gak nyangka," kata Asha berpura-pura mengusap air mata ghoib nya.

"Harus dateng, awas aja kalo gak dateng!" kata Naira dengan nada penuh ancaman.

Asha hanya mengangguk sambil tersenyum, melihat kedua temannya yang akan dipinang oleh pria yang ia kenal, entah mengapa ia merasa sangat bahagia.

Waktu berlalu. Semester demi semester dilewati Asha dengan tekad yang semakin matang. Ia belajar, menulis, mencoba lagi, dan terus mengasah dirinya. Hingga akhirnya, ia sudah sampai di semester lima.

Dan pada semester itulah ia kembali menapakkan kaki di Rumah Qur’an Al Husna, tempat yang dahulu mempertemukannya dengan Naira dan Rayna, juga tempat penuh kenangan yang diam-diam ia simpan di hatinya. Kali ini, bukan untuk mengajar, melainkan untuk menghadiri pernikahan dua sahabat karibnya sekaligus.

Suasana Rumah Qur’an Al Husna begitu meriah. Dekorasi sederhana namun syahdu menghiasi aula. Aroma bunga melati dan mawar bercampur dengan wangi hidangan yang tersaji di meja prasmanan, Asha datang dengan balutan gamis biru lembut, menapaki setiap jalan yang membuatnya mengingat kembali memori saat dirinya masih menjadi bagian dari Rumah Qur'an Al Husna.

1
Takagi Saya
Aku suka gaya penulisanmu, jangan berhenti menulis ya thor!
Nclyaa: Timakaci❤
total 1 replies
°·`.Elliot.'·°
Kreatif banget!
Nclyaa: timakaci ❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!