Sudah Bagus-bagus menjadi seorang Dokter di rumah sakit. Tavisha gadis cantik berhijab harus berhadapan dengan pria dingin yang sangat galak bernama Kastara. Bermula dari kedatangan pria itu yang membawa salah satu temannya yang terluka parah yang membuat kekacauan di rumah sakit.
Hari itu menjadi hari yang sangat sial bagi Tavisha, bagaimana tidak saat dirinya yang kebetulan ada di sana dan mendapatkan ancaman dengan pria tersebut menodongkan pistol kepadanya untuk menangani temannya terlebih dahulu.
Tavisha berhasil melakukan pertolongan pertama dan dia pikir dia sudah lolos dari pria agresif itu dan ternyata tidak. Tavisha justru terjebak dan selalu mendapatkan tekanan dari Kastara.
Alih-alih melarikan diri dari Kastara yang ternyata Kastara malah melamarnya. Tavisha yang tidak punya pilihan lain yang akhirnya menikah dengan Kastara.
Bagaimana Tavisha menghadapi pernikahannya dengan pria yang sangat agresif dan belum lagi banyak rahasia.
Follow Ig
ainunharahap12
ainuncefeniss
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19 Ada-ada Saja
Krukkkk.
Kastara mengerutkan dahi menoleh ke sampingnya ketika mendengar suara gemuruh. Tavisha sendiri juga kaget mendengar hal itu yang ternyata berasal dari dirinya yang langsung memegang perutnya membuat Tavisha memejamkan mata yang merasa malu.
"Hah!" Kastara mendengus kasar mengejek Tavisha yang membuat Tavisha tidak berbicara apapun.
"Ya Allah kenapa perut ini tidak bisa diajak kerja sama. Kenapa harus mengeluarkan bunyi seperti itu saat aku berada di sampingnya," batin Tavisha.
"Jadi kau lapar?" tanya Kastara.
Tavisha masih gengsi memilih untuk diam daripada mengatakan iya.
"Astaga aku tidak percaya jika Dokter yang terlihat sempurna sepertimu dan ternyata juga bisa lalai dalam makan yang padahal kau tahu sendiri bahwa itu merupakan penyakit," ucap Kastara.
"Aku tidak pernah lalai dalam makan apalagi mengenai tentang kesehatan. Tetapi akhir-akhir ini aku memang tidak selera makan karena berurusan denganmu," jawabnya dengan ketus.
"Kalau begitu tingkatkan tidak selera untuk makan," sahut Kastara.
"Apa maksudnya? jadi dia tidak memiliki inisiatif untuk memberhentikan mobilnya di tempat makan dan memberiku makanan," batin Tavisha yang benar-benar sangat kesal dengan suaminya itu.
"Jadi bagaimana kau mau makan apa tidak?" tanya Kastara yang ternyata tidak tega juga.
"Kalau sudah tahu aku lapar yang artinya aku mau makan," jawab Tavisha yang tetap dengan nada gengsi.
"Baiklah!" sahut Kastara.
Tavisha merasa jauh lebih lega akhirnya cacingnya bisa diberi makan juga. Tidak lama tiba-tiba saja mobil itu berhenti di pinggir jalan yang membuat Tavisha mengerutkan dahi.
"Kenapa berhenti di sini?" tanya Tavisha bingung.
"Bukankah kau mengatakan ingin makan?" tanya Kastara.
"Iya lalu...." ucapnya yang melihat keluar jendela dan ternyata di sana ada beberapa gerobak penjual makanan.
"Makan disini?" ucapnya menduga-duga.
"Kenapa? apa kamu memiliki ekspektasi terlalu tinggi. Aku membawamu ke tempat special, Restaurant mewah, romantis," ucap Kastara.
"Tidak! aku tidak memiliki ekspektasi apapun," jawabnya.
"Tetapi aku melihat wajahmu terlihat kesal yang sepertinya kau memang tidak ingin makan di tempat seperti ini. Kenapa? tempatnya tidak higienis?" tanya Kastara.
"Aku sama sekali tidak memikirkan hal itu dan bukan berarti aku tidak pernah makan di tempat seperti ini. Aku justru tidak percaya kepadamu yang tiba-tiba saja memberhentikan mobil di sini dan aku tidak tahu jika di dalam pikiranku pernah makan di tempat seperti ini. Atau jangan-jangan kamu sengaja memberhentikan mobil di sini dan hanya menyuruh makan di sini," ucap Tavisha dengan semua pemikirannya.
"Biasakan berpikir positif. Bukan karena kau lapar jadi aku menurunkan di tempat sembarangan!" tegas Kastara.
Tavisha tidak melayani suaminya itu berbicara lagi.
"Jadi kau sebenarnya mau makan apa tidak? kalau mau makan turun dan kalau tidak kita lanjut pulang!" tegas Kastara yang tidak ingin basa-basi.
Tavisha tidak mengatakan apa-apa yang membuka sabuk pengamannya dan langsung turun dari mobil. Dia dia tidak perlu mengetahui bahwa Kastara akan ikut makan atau tidak.
"Huhhhh....." Kastara menghela nafas yang ternyata dia tidak turun tetapi dari dalam dia pasti bisa melihat Tavisha hampiri salah satu gerobak penjual nasi dan Tavisha tidak lama juga menerima pesanannya.
Tavisha duduk pada bangku yang sudah disiapkan di sana, makan tanpa meja dengan menggunakan sendok.
"Jadi dia benar-benar sangat lapar," ucap Kastara memperhatikan bagaimana Tavisha setelah berdoa dan makan begitu lahap.
Wanita cantik sepertinya biasanya sangat jaga image yang makan ala-ala modeling dengan sangat elegan. Namun bagi Tavisha tidak perlu menunjukkan hal itu yang bagaimana sekarang dia makan dengan sangat lahap dan yang terpenting perutnya terisi.
Kastara sejak tadi tidak bosan melihat istrinya itu. Dia mungkin tidak lapar makanya berada di dalam mobil yang hanya mengawasi Tavisha.
Ponselnya yang tiba-tiba saja berbunyi pesan membuat Kastara mengambil ponsel tersebut dan melihat pesan. Mata Kastara kembali menoleh ke arah Tavisha yang terlihat ada seseorang pria berdiri di depannya.
Dengan sangat cepat wajah Kastara panik dan buru-buru keluar dari mobil.
Tavisha kaget melihat Kastara menghampirinya dan bahkan memegang pergelangan tangannya sehingga membuat Tavisha berdiri dan pria tersebut juga tampak bingung.
"Ayo pergi dari sini!" ucap Kastara.
"Tapi aku belum selesai makan," ucapnya.
Kastara yang tidak peduli sama sekali yang langsung mengeluarkan dompetnya dan memberikan uang rp100.000 kepada penjual tersebut dan menarik Tavisha yang bahkan minum saja tidak sempat.
"Hey kita mau kemana?"
"Tuan kembaliannya!" penjual tersebut bahkan memanggil Kastara dan Kastara sudah membuka pintu mobil untuk Tavisha dan kemudian dia berlari menyusul untuk duduk di kursi pengemudi.
Tidak lama Kastara yang langsung melajukan mobilnya dan bahkan Tavisha belum sempat memakai sabuk pengaman.
"Kamu ini apa-apaan sih? Aku belum selesai makan dan kenapa langsung menarikku begitu saja?"
"Apa yang dikatakan pria tadi kepadamu?" tanya Kastara yang memang fokus pada pria 40 tahunan itu.
"Memang apa yang dia katakan? Dia hanya menanyakan alamat padaku," jawab Tavisha.
Tavisha kebingungan dengan suaminya itu dan bahkan tidak ada respon lagi dari Kastara.
"Aku belum selesai makan dan kamu sudah mengajakku pulang, aku bahkan tidak sempat minum dan tenggorokanku sangat sakit," keluhnya.
Satu tangan Kastara meraba jok mobil bagian belakang dan akhirnya dia mendapatkan Tumblr berisi air.
"Minum!" ucapnya memberikan kepada Tavisha tanpa menoleh karena sejak tadi dia fokus menyetir dengan sangat kencang.
"Kenapa? Kau tidak ingin meminum bekasku?" tanya Kastara.
"Seharusnya tidak perlu mengatakan bahwa ini bekasmu dan aku tadi masih mau meminumnya," ucap Tavisha.
"Mau apa tidak?" tanya Kastara yang memang tidak pernah basa-basi. Tavisha yang tidak punya pilihan lain yang akhirnya mengambil Tumblr tersebut.
Baru saja minuman itu sampai tenggorokannya dan tiba-tiba saja Kastara melajukan mobilnya dengan sangat tidak beres yang membuat Tavisha tersedak dengan minuman itu yang memuncrat ke depan.
"Uhuk-uhuk-uhuk!"
"Apa yang kamu lakukan?"
"Kenapa tidak hati-hati!" ucapnya.
Kastara tidak memiliki waktu untuk melayani Tavisha yang kelajuan mobil itu semakin tinggi. Tavisha semakin panik yang melihat dari kaca spion dan ternyata ada dua mobil yang mengikuti mereka yang mungkin itu membuat Kastara sejak tadi menyetir begitu fokus.
"Pakai sabuk pengamanmu dan jangan minum lagi. Pegangan yang kuat!" tegas Kastara.
"Ada apa sebenarnya? Siapa mereka?" tanya Tavisha mulai panik.
"Jangan banyak bertanya dan lakukan apa yang aku perintahkan!" tegas Kastara.
Tavisha menuruti permintaan Kastara yang menyudahi aktivitas minumnya dan kemudian dia juga berpegangan sangat kuat tetapi tetap saja dia tidak tenang yang sebentar-bentar menoleh ke arah kaca spion Yang mana mobil itu semakin dekat.
Belum lagi Kastara menyetiri begitu sangat laju yang bahkan sudah menyalip beberapa mobil di depannya. Jantung Tavisha oleh-olah berhenti dari tempatnya dengan apa yang telah dihadapi saat ini yang tidak pernah terjadi seumur hidupnya.
"Aaaaaaa!" Tavisha berteriak ketika bagian mobil di sampingnya di himpit yang membuatnya begitu ketakutan ya bahkan menutup wajahnya untuk tidak menoleh ke samping.
"Bagaimana ini?"
"Siapa mereka?" tanyanya dalam ketakutan.
Tidak ada jawaban dari Kastara karena saat ini yang dilakukan hanya tindakan yang berusaha untuk memberi jarak pada mobil tersebut yang mana dia kembali menancap gas dan melaju lebih kencang lagi.
Bersambung....
siapa ini sih Thor kasih penjelasan dong biar ga gelap gulita seperti ini