Dia baik, dia setia, dia cantik, dia pintar, namun ... karena keadaan ekonomi yang rendah dan belum memiliki pekerjaan tetap membuat nya diremehkan dan dihinakan oleh orang-orang yang di percaya selama ini. Orang-orang yang sangat di sayangi dan di kasihi selama ini ternyata tega mengkhianati dari belakang.
Jemima namanya. Dia sangat terluka atas pengkhianatan yang dilakukan kekasih dan sahabatnya, lalu bagaimana sebenarnya kisah ini terjadi?
Yuk ikuti terus kisah Jemima, insyaAllah happy ending.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dixon Datang Bertamu
"Hah ... Honeymoon yang menyenangkan sekaligus melelahkan. Tapi aku happy sekali," lirih Rara begitu ia tiba di rumah orangtuanya. Dia dan Rakha baru pulang dari Honeymoon. Mereka diberi waktu cuti selama sebulan, sebenernya itu waktu yang terlalu lama, tapi Rakha sudah meminta izin kepada Dixon, pun Rara ia juga sudah mengambil jatah cuti tahunan nya agar bisa lebih lama menghabiskan waktu berdua bersama sang suami. Selama 2 minggu ini usai pesta mereka langsung pergi Honeymoon kesebuah Villa terdekat.
"Honeymoon kemana lagi kita? Kan masih ada waktu cuti 2 minggu lagi," tanya Rakha kepada sang istri.
"Gak ah. Aku mau di rumah aja. Aku benar benar capek, badan aku pegel pegel yank, habis nya kamu mainnya gacor banget. Pagi, siang, malam ... minta jatah melulu, mana sekali minta bisa berronde-ronde," ucap Rara sedikit cemberut lalu tersenyum senyum.
"Tapi kamu suka, 'kan?"
"Suka banget sih, tapi fisik aku yang gak kuat,"
"Ya udah, kalo gitu hari ini kita mainnya absen dulu." Rakha memeluk Rara dari belakang.
Lalu mereka beristirahat untuk melepaskan penat.
***
Sore hari.
Pengantin baru itu jalan jalan santai mengelilingi desa menggunakan motor.
"Eh, itu kan Jemima." Rara berucap sembari menepuk pelan bahu Rakha.
"Iya kayaknya," sahut Rakha. Mereka melihat Jemima jalan kaki sendirian.
"Kita kerjain yuk. Itu, jalan di depan ada lobang berair, kamu lewati aja lobang itu supaya air nya muncrat lalu mengenai Jemima. Kan kebetulan Jemima lagi dekat situ," ucap Rara dengan ide jahatnya.
Rakha mengangguk setuju. Lalu menambah kecepatan motor.
Dan ....
"Auwww ... Aduh!" teriak Jemima kaget, pakaian nya sudah basah terkena air kotor.
Rara dan Rakha tertawa bahagia, mereka tertawa di atas penderitaan orang. Jahat memang.
"Sebenernya aku merasa gak tega sih, tapi kalau dengan cara itu bisa bikin Rara bahagia kenapa tidak. Lagian aku juga masih kesal sama Jemima, karena saat kita masih pacaran dulu dia sok jual mahal banget jadi cewek. Gak boleh aku sentuh, pegang tangan pun tidak boleh. Rasain kamu Jemima, sekarang hidup mu pasti sangat menderita karena sudah tidak ada lagi laki laki yang membelamu, jangan kan membela, keluarga mu saja sudah dijauhi oleh warga desa. Hahaha ... Aku puas sekali! Aku yakin tidak akan ada laki laki seperti aku yang akan mendekati kamu Jemima, palingan kalau kamu punya pacar baru pasti pacar mu itu level nya jauh di bawah aku," batin Rakha di dalam hati merasa puas melihat Jemima menderita.
"Tega sekali kalian. Kenapa kalian tidak pernah puas menyakiti aku serta membuat ku menderita," lirih Jemima dengan netra berkaca-kaca.
***
Rara dan Rakha mampir di rumah orang tua Rakha, mereka lalu mengobrol, Rara menceritakan apa yang telah mereka lakukan pada Jemima.
Mendengar itu, Bu Fathiah serta sang suami tertawa puas.
"Hahaha kamu memang cerdas Sayang. Kamu memang menantu yang Ibu idam-idamkan selama ini. Ibu merasa beruntung sekali bisa mendapatkan mantu seperti mu," Bu Fathiah memuji Rara dengan penuh kebanggaan.
"Akhirnya kalian sadar juga, orang miskin seperti Jemima itu tidak pantas kalian jadikan teman. Lagian apa coba untung nya berteman sama si miskin itu?" ucap Pak Kades.
"Untungnya kita bisa memanfaatkan kecerdasan nya agar kita bisa lulus kuliah tepat waktu dengan nilai memuaskan. Dan buktinya sekarang aku dan Rakha mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan. Setelah dirasa cukup memanfaatkan kecerdasan nya, akhirnya dia nya kita lepeh deh," tutur Rara.
"Hahaha benar sekali itu," sahut Rakha mengiyakan.
Lagi lagi mereka tertawa. Pak Kades sampai memegang perutnya saking seru nya mendengar perkataan Rara.
***
Jemima langsung mandi dan mengganti pakaian nya. Rambutnya ia keramas karena rambut nya ikutan terkena air kotor.
"Tega sekali mereka." Bu Sekar berucap sembari menyisir rambut Jemima yang sudah wangi shampo.
"Bagaimana kalau kita pindah saja dari desa ini? Ayah benar benar sudah lelah. Di masa tua ini Ayah pengen sekali hidup dengan tenang, tapi ... sekarang kenapa orang orang desa ini suka sekali mengusik hidup kita," ucap Pak Hasan dengan tatapan sendu.
"Mau pindah kemana, Ayah? Aku mohon bersabar lah dulu. insyaAllah aku akan segera mendapatkan pekerjaan, setelah aku dapat uang aku janji akan bawa kalian tinggal di tempat yang lebih nyaman," Jemima berkata dengan suara berat.
Keluarga kecil itu tengah dilanda rasa sedih ... Bertepatan dengan itu, terdengar suara pintu di ketuk.
"Biar Ibu yang buka." Bu Sekar berdiri dari duduknya lalu berjalan ke depan.
***
Begitu pintu terbuka, Bu Sekar keheranan melihat tamu yang datang.
"Kamu kan orang yang waktu itu?" tanya Bu Sekar dengan suara terdengar gugup.
"Iya, Bu. Betul sekali. Perkenalkan nama aku Dixon." Dixon menjulurkan tangan dengan senyum terlukis sempurna di wajah tampannya. Dia bersikap begitu sopan.
"Dixon siapa? mau apa? Em ... Iya, Nama saya Bu Sekar," jawab Bu Sekar dengan mimik wajah semakin kebingungan. Dia membalas uluran tangan Dixon, mereka bersalaman sebagai tanda perkenalan. Cepat cepat Bu Sekar menarik tangan nya kembali.
"Aku kesini mau ketemu anak gadis Ibu, boleh?" jawab Dixon sedikit cengengesan, dadanya berdebar tak karuan.
"Maksudnya mau ketemu Jemima?" tanya Bu Sekar memastikan.
"Nah itu, iya bener aku mau ketemu Jemima," jawab Dixon.
Bu Sekar pamit masuk, mau ngasih tahu Jemima.
Dixon menarik nafas dalam lalu menghembuskan perlahan. Baru kali ini ia merasa sangat gugup dan ini kali pertama ia merasa dada nya berdebar tak karuan.
"Gugup nya melebihi gugup saat bertemu Pres*den," batin Dixon.
***
"Siapa Bu?" tanya Jemima.
"Ada cowok tampan, katanya namanya Dixon, dan dia pengen ketemu kamu," ucap Bu Sekar antusias.
"Dixon siapa?"
"Sudah, sana buruan kamu temuin," desak Bu Sekar.
"Bu, jangan jangan itu orang jahat," kata Pak Hasan.
"insyaAllah tidak. Ibu yakin dia bukan orang jahat. Ayah tenang saja," jawab Bu Sekar.
Jemima berdiri dari duduknya, lalu ia berjalan keluar.
Begitu sampai diambang pintu, dia sejenak terdiam melihat punggung tegap di depan nya.
"Kamu siapa?" tanya Jemima pelan.
Dixon membalikkan tubuh nya.
Dan ...
Jemima kaget tak menyangka orang asing yang ditemui nya waktu itu sekarang sudah berdiri di depannya.
Sedangkan Dixon diam terpesona dengan kecantikan Jemima. Jemima yang baru habis mandi terlihat semakin cantik dan menggoda dengan rambut basah yang baru di sisir.
"Kamu? Mau ngapain kesini? Dan dari mana kamu tau aku tinggal di sini?"
"Aku mau mengembalikan ini padamu," ucap Dixon dengan nada lembut. Dia mengeluarkan diary milik Jemima dari balik kemeja yang dipakai nya.
"Kan ... Ternyata bener diary aku kamu yang ngambilin, sini kembalikan, buruan,"
"Eitss ... Aku gak ngambil ya, tapi aku nemuin di tepi danau, dan aku sudah membaca seluruh isi diary kamu," jawab Dixon dengan senyum jahil.
"Apa? Lancang sekali kamu hei orang asing. Siniin." Jemima berjinjit ingin mengambil diary nya yang sengaja Dixon angkat tinggi tinggi dengan tangan nya.
Tanpa Jemima sadari jarak tubuh mereka sudah sangat dekat dan sudah saling bersentuhan.
Dixon sangat menikmati momen itu, lalu ia berbisik tepat ditelinga Jemima.
"Minta nomer ponsel mu dulu, aku mau kenalan lebih dekat dengan mu," bisikkan itu berhasil membuat Jemima merinding.
Tatapan mereka memandang lekat dengan jarak cukup dekat.
Jemima menahan nafasnya, sementara Dixon rasanya ingin sekali ia peluk tubuh Jemima.
"Gak apa apa kan kalau aku peluk Jemima? Kalau orangtuanya marah ya tinggal nikahi aja sekarang," batin Dixon. Ternyata dia sudah benar benar kepincut sama pesona sang kembang desa.
Bersambung.
tunggu karmamu
Sabar ya Dixon puasa tujuh hari aje 🥰🥰🥰🥰🥰
Alhamdulillah 🤲🤲🤲🤲🤲
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️