[ Peringatan adegan ++]
Menceritakan seorang pemuda berusia 20 tahunan, dia bernama Alvin Adriansyah yang memiliki cerita dan ujian yang sangat berat, karena dia yang diusir oleh Ayah kandung nya sendiri karena suatu alasan, sampai dia memutuskan untuk pergi ke keluar kota untuk melanjuti kehidupannya, namun hari sial nya masih belum hilang, disaat dia sudah berada di kota Bandung dia ditabrak oleh seorang wanita, membuat wanita itu langsung bertanggung jawab kepada Alvin, namun di saat itu kesalah pahaman terjadi di antara mereka, membuat mereka langsung dinikahkan di hari itu juga, membuat wanita berhati dingin yang menolong nya sangat marah dan benci kepada Alvin sampai-sampai memperlakukan suaminya itu dengan seenaknya....
Bagaimanakah keselanjutan cerita di antara mereka?.
Apakah Alvin bisa bersabar dari setiap hinaan yang dilontarkan oleh istrinya itu?.
Apakah Alvin juga bisa mempertahankan pernikahan mereka dan meluluhkan hati dingin istrinya itu?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon satria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19.
Dimalam hari Kini aditpun sudah pulang dari hari yang melelahkanya sebagai seorang artis penting di flm " TIME".
Adit yang sudah benar-benar cape langsung segera membersihkan diri.
" hahh..syuting semalaman sampai subuh, terus lanjut syuting lagi sampai jam 11 malam...dasar sutrada yoga dia sudah seperti iblis..." umpat adit sembari membuka kancing kemejanya satu-persatu.
Adit yang kini sudah berada dikamarnya kini langsung melirik ke arah ranjangnya yang sudah dirapihkan oleh alesa, seketika itu juga aditpun kini langsung teringat oleh alesa.
( padahak aku cuman menyuruhnya untuk istirahat aja, tapi enggak sangka kalau dia sampai merapikannya, dia cukup disiplin juga, kalau dilihat seperti ini sepertinya dia anak yang teliti...) batin kevin.
Alesa kini benar-benar sudah masuk di dalam pikiran sang pria tampan tinggi tersebut bahkan sampai mandi sekalipun Kevin masih memikirkan alesa, Kevin juga setelah selesai syuting tadi sore sempat mencari keberadaan alesa namun sayangnya pada saat itu alesa sudah pergi, membuat dirinya hanya bisa berharap kepada takdir untuk bisa mempertemukan dirinya kepada sang Wanita yang sedang ia pikirkan.
Pagi haripun tiba dengan keadaan yang tidak menyenangkan pasalnya saat ini kevin mengalami cedera di bahunya disaat dirinya sedang syuting, bahkan para kru dan juga manager Rangga Langsung dibuat panik dan juga khawatir dengan kondisi cidera yang dialami kevin saat ini.
" kevinnn!."
" ughhh..." ringis kesakitan Kevin sambil memegangi bahunya.
" anda tidak apa-apa?! sepertinya pukulan saya benar-benar mengenai anda...maaf, saya disuruh memukul seperti waktu saya latihan, tapi..." ucap pria berpakaian jaz yang terlihat panik melihat keadaan kevin yang terluka akibat ulahnya.
" tidak apa-apa tadi saya melamun, maaf saya membuat anda kaget."
Yah, selama kevin syuting pertama kali, Kevin benar-benar telah kehilangan konsentrasinya yang membuat dirinya terluka saat ada adegan pertengkaran di dalam flm yang membuat dirinya langsung terkena hantaman balok kayu yang mendarat keras ke bahunya.
" kevin! kau gak apa-apa?." ucap rangga yang menghampiri kevin..
" tidak apa-apa...ah." ucap kevin yang melihat telapak tangannya yang dipenuhi oleh darahnya.
Sontak melihat kevin mengeluarkan darah dari bahunya membuat rangga dan yang lainpun langsung dibuat panik apalagi orang yang tidak sengaja melukai kevin.
" p-p-pak sutradara, se-sepertinya kevin perlu kerumah sakit." ucap Rangga kepada sang sutradara bedengan eskpresi paniknya.
" b-baiklah kalau begitu! obati dulu lukanya dan kita akan melanjutkan syuting ini setelah melihat kondisi terbaru dari kevin." sahut sutradara yoga memberi perintah dengan ekspresi yang tidak kalah jauh paniknya dengan Rangga.
" baik, kalau begitu kami akan segera kembali!."
Akhirnya setelah mendapatkan izin kevin dan Ranggapun langsung kerumah sakit terdekat untuk mengobati luka Kevin.
Di tengah perjalanan Rangga pun langsung membuka obrolan ia seakan tau permasalahan apa yang tengah dipikirkan oleh kevin yang membuat dirinya menjadi tidak fokus seperti ini.
" kau sudah mengirimnya duluan, kan?."
" apa maksudmu?." tanya kevin yang tidak mengerti pertanyaan dari orang yang menyetir tersebut.
" maksudku pikiranmu, itu! aku bukan sedang bercanda! akhir-akhir ini kau memang agak aneh, kau kan enggak pernah salah mengingat dialog, tapi kali ini kau malah melakukan kesalahan, dan juga kemarin tidak bisa tidur semalaman, padahal katamu kau sudah sangat lelah, dan sekarang luka bahumu itu juga, kau kan sudah latihan berkali-kali tapi kau malah terpukul beneran." ucap Rangga panjang lebar membahasa kesalahan-kesalahan Kevin hari ini.
" wah.. kaka sangat memperhatikan aku, ya."
" kenapa? kau mau kuberitahu dengan detail."
Kevin yang benar-benar tidak mau mendengar dan meladeni ucapan kakanya kini langsung keluar dari mobil, kebetulan mereka sekarang sudah sampai dirumah sakit yang terdekat di area lokasi syuting.
" wahh...rumah sakitnya dekat yah." ucap kevin yang keluar dari mobil dan langsung berjalan masuk kedalam rumah sakit.
" hei!, aku kan lagi bicara kenapa kau takut perkataanku benar?."
" kak, sekarang aku benar-benar lagi sakit loh nanti saja kau marahi akunya, nanti aku akan dengarkan lagi semua ucapan kaka." sahut Kevin yang melirik ke arah rangga yang berada dibalakangnya.
" kau kira aku enggak tau kalau kau lagi mencoba untuk mengganti topik pembicaraan?! yang tadi itu pasti darah bohongan kan?." ucap Rangga yang malah mencurigai kalau darah Kevin itu adalah palsu.
" kaka mau cicipi ini? lihat apa ini Darah asli atau bohongan?." jawab kevin dengan santai.
" hmmm...menurut analisa ku perubahan ini pasti karena, alesa yashyarah dan juga lisa pergi meninggalkan lokasi syuting, benar kan?." jawab rangga dengan gaya tangan seperti detektif yang sedang menerawang pelaku.
Mendengar hal itu kevinpun tidak langsung menjawab, dirinya kini malah tersenyum dan bersiap untuk membalas balik Rangga.
" bagaimana?, aku benar kan!." ucap rangga yang langsung diberikan senyuman oleh kevin.
" k-kau kenapa? kenapa kau menatap ku dengan ekspresi seperti itu?."
" hmmm...kaka sendiri kayaknya aku sudah menangkap basah kaka." sahut Kevin dengan senyuman tipisnya.
Seketika itu juga wajah ranggapun berubah seketika mendengar ucapan kevin apalagi melihat ekspresi kevin, wajah kini benar dibuat memerah akibat ulah adiknya tersebut.
" a...apa? a...aku kenapa?."
" entahlah kayaknya kaka yang lebih tau tentang itu."
" apaan?! sudah jelasin saja aku enggak ngerti dengan ucapanmu itu."
" hehhh... baiklah kalau gitu, kenapa kaka bawa-bawa namanya manager lisa? sepertinya nama itu sudah tertanam didalam mulut kaka." sahut kevin dengan senyuman puasnya dan melanjutkan jalanya.
Kevin kini berhasil membuat rangga menjadi salah tingkah dan wajahnya langsung menjadi memerah layaknya seperti tomat.
" ...apa? hei kevin! bukan begitu kok!, ahhh...itu saat para manger sedang bermain kartu bareng...dia selalu ada disamping alesa yashyarah yah,sudah seperi satu paket saja?." ucapnya dengan ekspresi salting dan paniknya.
Namun kevin tidak mengubris ucapan sang kaka, karena ia kini kembali memikirkan alesa didalam pikiranya.
( alesa yashyarah... sepertinya aku memang tidak bisa melupakannya...) batin kevin.
TO BE CONTINUE.