NovelToon NovelToon
Istri Siri Om Majikan

Istri Siri Om Majikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Tanpa gaun putih, tanpa restu keluarga, hanya akad sunyi di balik pintu tertutup.
Aku menjalani hari sebagai pelayan di siang hari… dan istri yang tersembunyi di malam hari.

Tak ada yang tahu, Bahkan istri sahnya yang anggun dan berkelas.

Tapi apa jadinya jika rahasia itu terbongkar?
Saat hati mulai berharap lebih, dan dunia mulai mempertanyakan tempatku…

Istri Siri Om Majikan adalah kisah tentang cinta yang lahir dari keterpaksaan, tumbuh di balik status yang tak diakui, dan perjuangan seorang perempuan untuk tetap bernapas dalam cinta yang ia tahu tak pernah boleh ada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 19

Di lorong lantai tiga yang sepi, seorang pria berdiri bersandar pada dinding kayu mahal dengan senyum tipis menggantung di sudut bibirnya.

Pikirannya kembali ke malam tadi.”kamu istri Jordan tapi tak pernah disentuhnya dan aku akan menyentuh dan membahagiakan kamu.”

Malam ketika Cassandra perempuan yang sejak lama mengisi lamunan dan fantasinya berada dalam genggamannya. Tanpa perlawanan. Tanpa penolakan. Dan yang terpenting tanpa kesadaran penuh.

Bibirnya bergumam pelan, nyaris seperti doa yang terkutuk. “Cassandra… kamu milikku sekarang.”

Ia berjalan pelan menyusuri lorong sambil menatap pintu kamar yang tadi malam telah ia lewati batasnya.

Di balik pintu itu, seorang perempuan tidur pulas, tak tahu bahwa tubuhnya telah menjadi bagian dari sebuah keinginan yang dipupuk lama dalam diam.

Kebahagiaan yang dirasakannya bukan kebahagiaan murni, tapi kepuasan yang lahir dari rasa memiliki. Rasa menang atas pria lain terutama Jordan.

“Dia punya segalanya kekayaan, kekuasaan, Cassandra sebagai istri. Tapi aku adalah pria yang pertama mencicipi mahkotanya,” bisik pria itu pada dirinya sendiri sambil terkekeh pelan.

Itu bukan sekadar pelampiasan. Bukan sekadar hasrat. Ini adalah pernyataan diam-diam bahwa ia bisa merampas sesuatu yang bahkan Jordan pun tak bisa memiliki sepenuhnya karena Jordan tak pernah mencintai Casandra.

Ia mengingat cara Cassandra memanggil nama "Jordan" saat masih dalam keadaan setengah sadar dan itu justru membakar egonya makin besar.

“Tak perlu tahu siapa aku, Cass. Yang penting tubuhmu sudah merespons milikku. Kau akan tahu nanti cepat atau lambat.”

Ia menggenggam sesuatu dari dalam saku jasnya sebuah liontin kecil yang diam-diam ia temukan di meja rias Cassandra tadi malam. Ia simpan sebagai ‘pengingat’ dan ‘bukti kepemilikan’.

“Ini baru permulaan. Setelah ini, kamu akan terus mencariku. Percayalah kamu akan jatuh padaku, bukan pada pria yang kau anggap suami tapi tak pernah menganggap kamu ada dan aku akan membuat kamu hamil.”

Ia pun meninggalkan lorong itu dengan langkah ringan, nyaris seperti orang yang baru saja memenangkan sesuatu yang sangat berharga.

Namun, ia tak tahu takdir dan rahasia selalu punya cara kejam untuk membalikkan keadaan.

Sudah lima malam Cassandra tak tidur nyenyak. Setiap kali ia memejamkan mata, bayangan-bayangan asing muncul dalam tidurnya.

Suara napas berat yang bukan milik suaminya, cermin kamar yang memantulkan sosok gelap, dan bisikan-bisikan pelan yang mengganggu kewarasannya.

“Sayang... tubuhmu begitu hangat...”

Ia terbangun dengan keringat dingin membasahi tengkuk, dada berguncang hebat. Tapi ketika lampu kamar dinyalakan semuanya tampak normal. Hening. Kecuali detak jantungnya yang terus berdegup seolah menyimpan teror yang belum sempat diteriakkan.

Pagi itu, sebuah kiriman bunga mawar merah segar tiba di kamar pribadi Cassandra.

Tak ada nama pengirim. Tak ada kartu. Hanya selembar kertas kecil tanpa kop surat, bertuliskan tangan.

“Mawar ini tak akan layu seperti malam itu yang takkan kulupakan.”

Cassandra menggigil. Tangan yang memegang kertas itu bergetar.

"Malam itu...?"

Ia menoleh ke sekeliling kamar, seperti berharap ada seseorang bersembunyi di balik tirai. Tapi tak ada. Hanya dirinya dan aroma tajam dari kelopak mawar yang memabukkan.

“Apa maksudnya... siapa yang kirim ini?” desisnya pelan.

Ia bergegas ke meja rias. Membuka laci satu per satu, mencari liontin kecil peninggalan ibunya yang biasa ia kenakan saat tidur ternyata hilang.

Matanya berkaca-kaca. “Siapa kamu... apa yang sudah kamu lakukan padaku?”

Sementara itu, Syifa mulai menyusun potongan-potongan kecil yang mengusik nalurinya.

Beberapa malam lalu, ia yakin sudah mengunci pintu kamar Cassandra rapat-rapat. Tapi kenapa pagi harinya ia menemukan sebuah kunci cadangan yang terpasang di handle pintu, padahal ia sudah mengamankan kunci kamarnya Casandra.

Dan hari ini, saat membersihkan kamar, ia melihat sehelai tisu di tempat sampah yang sangat mencurigakan. Terlalu bersih, terlalu rapi dilipat berbeda dari kebiasaan Cassandra yang ceroboh.

Syifa menyimpannya diam-diam, memasukkannya ke dalam saku seragam pelayan khusunya. Ia tak tahu apa isinya, tapi firasatnya mengatakan ada seseorang di dalam rumah ini yang menyimpan obsesi berbahaya.

Beberapa hari kemudian, Cassandra duduk di depan kaca rias, memandangi dirinya sendiri. Kantung mata mulai terlihat. Sorot mata yang dulu percaya diri kini berubah rapuh. Ia bahkan merasa jijik memandangi tubuhnya sendiri.

Tiba-tiba, lampu kamar meredup sekejap seperti ada korsleting atau seperti disengaja.

Dan ketika ia membuka laci untuk mencari obat tidur tapi tidak menemukan botol obat tidurnya malah yang ada adalah secarik surat baru.

"Tubuhmu masih hangat dalam ingatanku. Kau memanggil namanya, tapi kau menggenggamku. Aku tahu kau menikmatinya, Cass.”

Cassandra menjatuhkan surat itu, nafasnya tercekat. "Aku... aku nggak ingat apa-apa... Tapi kenapa... kenapa rasanya aku percaya?"

Malam itu Cassandra menangis sendirian dalam pelukannya sendiri. Ada luka yang tidak berdarah, tapi dalam.

Ada rasa takut yang tak bisa ia tunjukkan kepada siapa pun. Dan untuk pertama kalinya dia ragu. Apakah benar hanya mabuk atau ada yang benar-benar terjadi pada malam itu?

Malam itu, udara terasa lebih sunyi dari biasanya. Di balik pintu kamar Cassandra, hanya terdengar suara jam berdetak lambat.

Syifa berdiri kaku setelah mendengar panggilan lirih itu.

“Nona Cassandra memanggil saya?” tanyanya hati-hati dari luar kamar.

“Masuk. Tapi pelan-pelan ya, jangan sampai yang lain tahu,” sahut Cassandra dengan suara serak.

Syifa membuka pintu perlahan. Kamar dalam keadaan remang. Cassandra duduk menyandar di tepi ranjang, mengenakan jubah tidur, rambutnya diikat asal-asalan, dan wajahnya tampak letih. Bukan karena fisik tapi karena batin.

“Kamu bisa duduk di sini sebentar?” pinta Cassandra pelan.

Syifa menurut. Ia duduk di sisi ranjang, menyisakan jarak sopan, tapi cukup dekat untuk mendengar suara lirih Cassandra.

Cassandra menatap ke luar jendela sejenak sebelum akhirnya membuka suara.

“Syifa… kamu perempuan. Kamu pasti ngerti perasaan kayak dihina tapi nggak tahu caranya ngomong. Merasa dipermalukan, tapi nggak punya bukti apa-apa.”

Syifa menunduk sedikit. “Saya ngerti, Nona.”

“Sejak malam itu, sejak kamu bantu aku bersih-bersih dan kasih minum jahe. Aku mulai mimpi aneh. Mimpi yang sama setiap malam. Ada suara. Ada... sentuhan. Dan yang paling menakutkan, aku gak yakin itu cuma mimpi.”

Syifa terdiam, tenggorokannya tercekat, tapi ia berusaha terlihat tenang.

“Nona, apa maksudnya? Apakah Nona merasa seseorang?” tanyanya Syifa yang tak ingin gegabah berfikir negatif.

“Aku gak tahu,” potong Cassandra cepat. “Tapi tubuhku terasa beda. Kayak bukan milikku lagi. Dan hari ini ada bunga di kamarku. Nggak ada nama. Tapi isi pesannya mengarah ke malam itu.”

Syifa terhenyak, jantungnya mulai berdebar. “Pesan apa, Nona?”

Cassandra berjalan ke meja rias, mengambil kertas kecil yang sebelumnya ia simpan di balik laci. Ia menyerahkannya ke tangan Syifa.

Syifa membaca perlahan "Mawar ini tak akan layu... seperti malam itu yang takkan kulupakan.”

Suara detik jam seakan berhenti sejenak. Syifa menatap Cassandra dengan mata membulat.

“Dan kamu yakin… gak ada yang masuk kamarmu malam itu selain saya?”

Cassandra mengangguk. “Kamu bilang kamu kunci pintunya, kan? Tapi... kalau dia punya salinan kunci? Atau tahu cara membobolnya?”

Syifa menggigit bibir. Ia menatap kertas itu dalam-dalam. Ada sesuatu yang sangat salah.

“Nona… saya percaya ini bukan cuma mimpi. Seseorang sedang mempermainkan Anda. Mungkin seseorang yang dekat yang tahu kebiasaan Nona, bahkan tahu kamar ini dari dalam.”

Syifa dan Cassandra tak percaya kalau ada orang dari luar yang berani masuk ke dalam rumahnya karena, mansion itu adalah rumah mewah yang lengkap dengan segala fasilitas canggih dan keamanan tingkat tinggi.

Cassandra mulai menangis pelan. “Aku merasa kotor, Syifa. Aku takut. Tapi kalau aku bilang ke Mami atau ke Jordan, mereka pasti mikir aku cuma drama. Aku bahkan nggak punya bukti.”

Syifa mengusap punggung Cassandra dengan lembut. “Nona nggak sendiri. Saya akan bantu cari tahu siapa yang berani menyentuh Nona seperti itu. Tapi Nona harus janji, jangan cerita ini ke siapapun dulu. Kita cari tahu diam-diam.”

Cassandra menatapnya dengan mata merah. “Kamu... akan bantu aku?”

“Selama saya masih ada di rumah ini, saya gak akan biarkan siapa pun menyakiti Nona lagi,” ucap Syifa tulus.

Dan untuk pertama kalinya sejak menikah, Cassandra memeluk seseorang di rumah itu, bukan sebagai majikan, tapi sebagai perempuan yang ketakutan dan butuh tempat bersandar.

1
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
Ade Olif
sifa jgn jd oneng krn cinta, mn ada tunangan menyankan tunangannya jual diri, laki' ga benar itu si
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: makasih banyak sudah mampir kakak 🙏🏻😘

silahkan mampir baca novel aku yang lain kalo berkenan judulnya Candu Istri Simpanan
Istri Tersembunyi Om Kepsek
Candu Paman Sahabatku
total 1 replies
sunshine wings
kaaan.. suaminya udah naik darah.. 🤭🤭🤭🤭🤭
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: makasih banyak kakak 🙏🏻😘
sunshine wings: 👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼😍😍😍😍😍
total 3 replies
sunshine wings
👍👍👍👍👍
sunshine wings
Yesss!!! Tegaslah dalam menangani hatimu Tuan Muda.. I like.. 💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻
sunshine wings
😭😭😭😭😭
sunshine wings
Noooo..
sunshine wings
biar Tuan Muda Jordan semakin bucin dan gak mau jauh dari Syifa dan tumbuh benih² cinta antara keduanya.. 💪💪💪💪💪♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
mantan suami? 😅😅😅😅😅
sunshine wings
😂😂😂😂😂
sunshine wings
🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
good Syifa 💪💪💪💪💪
sunshine wings
marah sakit ati??? apa kabar yg kamunya anak beranak perlakukan Syifa seperti kepala keluarga!!! 😤😤😤😤😤
sunshine wings
😱😱😱😱😱🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
malunyaaa ya Allah 🫣🫣🫣🫣🫣😂😂😂😂😂
sunshine wings
Alhamdulillah.. 😍😍😍😍😍
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰💪💪💪💪💪
sunshine wings
Aamiin yra 🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
👍👍👍👍👍👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
sunshine wings
dalam mimpimu.. pemalas!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!