Kalian semua adalah keluarga yang paling berarti dalam hidupku. Bersama kalian, aku merasa lengkap, aman dan dicintai. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan tapi satu hal yang pasti, aku akan selalu menyayangi kalian. Kalian adalah rumahku dan aku akan selalu kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moonlightaura09, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Labirin Hati
Alanz seorang pemuda yang menyimpan luka lama, terperangkap dalam labirin hatinya sendiri. Masa lalunya menghantuinya, terutama perasaannya terhadap Erni adiknya. Cinta yang terlarang itu membuatnya memilih jalan pelarian, menjalin hubungan dengan Luna, namun hatinya tetap kosong. Hingga akhirnya, ia bertemu Ayu seorang wanita yang lebih tua, pemilik toko kue. Pertemuan ini menjadi titik balik dalam hidup Alanz.
Ayu dengan senyum hangat dan mata yang menyimpan kebijaksanaan, menarik perhatian Alanz. Namun, takdir berkata lain. Alanz menemukan fakta bahwa Ayu dan ayahnya ternyata saling mengenal. Sebuah rencana mulai terbentuk di benak Alanz, rencana yang penuh perhitungan untuk membuat mereka menyesal.
Pertemuan antara Ayu dan Jungkook diatur di toko kue milik Ayu. Alanz sengaja mempertemukan mereka, berharap masa lalu yang terpendam akan terungkap.
Alanz : ( Menghampiri Ayu dengan senyum tipis ) Ayu ada seseorang yang ingin bertemu denganmu. Dia adalah ayahku, Jeon Jungkook.
Ayu : ( Terkejut, menatap Jungkook dengan mata berkaca - kaca ) Jeon Jungkook? Ini... ini tidak mungkin.
Jungkook : ( Menatap Ayu dengan tatapan yang sulit diartikan ) Ayu sudah lama sekali. Aku tidak menyangka akan bertemu kamu di sini.
Alanz : ( Menyela dengan nada sinis) Kalian saling mengenal kah? Dunia ini memang sempit, ya?
Ayu : ( Mengabaikan Alanz, fokus pada Jungkook) Bagaimana kamu bisa... setelah semua yang terjadi?
Jungkook : ( Menghela napas ) Aku punya banyak penjelasan, Ayu. Tapi bisakah kita bicara berdua?
Alanz : ( Tertawa kecil ) Tentu saja. Aku akan meninggalkan kalian berdua. Nikmati pertemuan kalian. ( Berbalik dan pergi, meninggalkan Ayu dan Jungkook dengan tatapan penuh tanya )
Alanz meninggalkan mereka berdua dengan perasaan campur aduk. Dendam dan harapan berpadu menjadi satu. Ia berharap, pertemuan ini akan membuka tabir masa lalu dan membawa penyesalan bagi mereka yang telah menyakitinya. Namun, ia juga sadar permainannya ini bisa jadi bumerang baginya sendiri.
Setelah Alanz pergi, Jungkook dan Ayu memulai percakapan yang telah lama tertunda. Suasana di toko kue menjadi hening, hanya suara mesin kopi yang sesekali memecah keheningan. Jungkook merasa lega bisa bertemu Ayu, sahabat mendiang istrinya.
Jungkook : ( Dengan suara lembut ) Ayu, senang sekali bisa bertemu kamu lagi. Sudah bertahun - tahun sejak terakhir kali kita bertemu.
Ayu : ( Menatap Jungkook dengan tatapan penuh kerinduan) Aku juga senang, Jungkook. Tapi, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan. Bagaimana kabar anakku? Erni?
Jungkook : ( Tersenyum ) Erni baik - baik saja, Ayu. Dia sudah dewasa. Usianya 22 tahun sekarang.
Jungkook mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto Erni kepada Ayu. Ayu menatap foto itu dengan mata berkaca - kaca, senyum bahagia terpancar dari wajahnya.
Ayu : ( Dengan suara bergetar ) Ya Tuhan, dia sangat cantik. Dia sangat mirip dengan mendiang Anna.
Jungkook : Dia tumbuh menjadi wanita yang kuat dan mandiri. Aku dan Anna sangat menyayanginya.
Ayu : ( Dengan nada khawatir ) Apakah Erni tahu siapa ibu kandungnya?
Jungkook : ( Menggelengkan kepala ) Tidak, Ayu. Aku tidak pernah menceritakan yang sebenarnya padanya. Aku tidak ingin menyakitinya.
Ayu : ( Menunduk sedih ) Aku mengerti. Tapi, aku ingin bertemu dengannya, Jungkook. Aku ingin melihatnya sekali saja.
Jungkook : ( Menarik napas dalam - dalam ) Aku akan membantumu, Ayu. Tapi, kita harus berhati - hati. Kita tidak boleh membuatnya terkejut.
Percakapan mereka berlanjut dengan membahas masa lalu, kenangan tentang Anna dan harapan untuk masa depan Erni. Jungkook berjanji akan mengatur pertemuan antara Ayu dan Erni, namun dengan cara yang tidak akan menyakiti hati Erni.
Setelah membahas tentang Erni, Jungkook tiba - tiba menyampaikan sebuah ide yang membuat Ayu terkejut.
Jungkook : ( Dengan nada serius ) Ayu, aku punya ide. Jika kamu ingin bertemu dengan Erni, bagaimana kalau kita menikah?
Ayu : ( Terkejut, menatap Jungkook dengan mata membulat ) Menikah? Apa maksudmu, Jungkook?
Jungkook : ( Menggenggam tangan Ayu dengan lembut ) Aku tahu ini mungkin mengejutkanmu. Tapi, aku serius. Aku ingin menikah denganmu, Ayu. Aku ingin kita menjadi keluarga.
Ayu : ( Bingung, mencoba mencerna kata - kata Jungkook ) Tapi... tapi kenapa? Kenapa kamu ingin menikah denganku?
Jungkook : Aku ingin kamu menjadi ibu untuk Alanz dan Gerson. Mereka membutuhkan sosok ibu dalam hidup mereka. Dan aku tahu, kamu akan menjadi ibu yang baik untuk mereka. Selain itu dengan menikah kamu bisa lebih dekat dengan Erni tanpa harus membuatnya curiga.
Ayu terdiam, pikirannya berkecamuk. Tawaran Jungkook membuatnya bingung. Di satu sisi, ia senang karena bisa lebih dekat dengan putri kandungnya. Di sisi lain, ia merasa tidak nyaman karena ia pernah memiliki perasaan terhadap Alanz, anak Jungkook dan Anna.
Ayu : ( Dengan nada ragu ) Aku... aku tidak tahu harus berkata apa, Jungkook. Ini terlalu tiba - tiba. Aku perlu waktu untuk memikirkannya.
Jungkook : ( Mengangguk mengerti ) Tentu, Ayu. Aku mengerti. Aku tidak akan memaksamu. Pikirkanlah baik - baik. Aku akan menunggu jawabanmu.
Ayu : ( Menarik napas dalam - dalam ) Sebenarnya, ada hal lain yang membuatku ragu, Jungkook.
Jungkook : ( Menatap Ayu dengan penuh perhatian ) Apa itu, Ayu? Ceritakan padaku.
Ayu : ( Dengan suara pelan ) Dulu... dulu aku pernah memiliki perasaan terhadap Alanz. Dan aku tahu, Alanz juga merasakan hal yang sama. Aku takut, pernikahan kita akan menyakiti hatinya.
Jungkook : ( Terkejut, namun berusaha tetap tenang ) Aku mengerti. Aku tidak tahu tentang ini. Tapi, aku yakin Alanz akan mengerti. Dia sudah dewasa sekarang. Dia pasti akan bahagia melihat kita bersama.
Ayu masih ragu, namun ia berjanji akan mempertimbangkan tawaran Jungkook. Ia tahu, ini adalah kesempatan terbaik untuk bertemu dengan Erni. Namun, ia juga tidak ingin menyakiti hati Alanz.
Setelah pertemuan yang penuh kejutan dengan Jungkook, Ayu dilanda kebimbangan. Tawaran pernikahan itu terus berputar di benaknya. Sebenarnya, jauh di lubuk hatinya, Ayu merasa senang. Menikah dengan Jungkook berarti ia bisa lebih dekat dengan Erni anak kandungnya yang selama ini ia rindukan. Namun, bayangan Alanz anak Jungkook yang pernah mengisi hatinya kembali menghantui.
Ayu memandang foto Anna, sahabatnya yang telah tiada. Foto itu menampilkan senyum hangat Anna, seolah memberikan restu padanya.
"Anna, apa kamu setuju jika aku menikah dengan suamimu dan menjadi ibu bagi kedua anakmu?" bisik Ayu lirih. "Aku tahu ini mungkin terdengar gila, tapi aku ingin dekat dengan Erni. Aku ingin menjadi bagian dari hidupnya."
Ayu terisak, air mata membasahi pipinya. "Maafkan aku, Anna jika aku pernah memiliki perasaan terhadap Alanz. Aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku hanya manusia biasa yang bisa merasakan cinta."
Semalaman, Ayu merenungi semua yang telah terjadi. Ia mempertimbangkan semua kemungkinan, baik dan buruknya. Akhirnya, ia mengambil keputusan. Ia akan menerima tawaran Jungkook. Demi Erni, ia rela mengesampingkan perasaannya terhadap Alanz.
"Aku mohon restumu Anna," ucap Ayu dalam hati. "Aku berjanji akan menjaga Jungkook dan anak - anakmu. Aku akan menyayangi mereka seperti keluargaku sendiri."
Dengan tekad yang bulat, Ayu memutuskan untuk menghubungi Jungkook dan memberikan jawabannya. Ia siap memulai babak baru dalam hidupnya, menjadi istri Jungkook dan ibu bagi Alanz, Gerson dan Erni.
...****************...
Pagi itu, toko kue Ayu dipenuhi pelanggan yang ingin menikmati hidangan manis buatannya. Namun, pikiran Ayu melayang pada satu hal, jawaban yang akan ia berikan kepada Jungkook. Ia menunggu dengan cemas, berharap keputusannya adalah yang terbaik untuk semua orang.
Tak lama kemudian, Jungkook tiba di toko kue dengan senyum lebar di wajahnya. Ayu menyambutnya dengan senyum gugup.
Ayu : ( Menarik napas dalam - dalam ) Jungkook, aku sudah memikirkannya. Aku... aku bersedia menikah denganmu.
Mendengar jawaban Ayu, wajah Jungkook berbinar. Ia tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.
Jungkook : ( Dengan suara gembira ) Benarkah, Ayu? Kamu serius? Ya Tuhan, aku sangat bahagia!
Tanpa ragu, Jungkook memeluk Ayu erat. Ayu membalas pelukan itu dengan hangat.
Ayu : ( Dengan nada tulus ) Aku serius, Jungkook. Aku ingin menjadi bagian dari keluargamu. Aku ingin dekat dengan Erni.
Jungkook : ( Melepas pelukannya, menatap Ayu dengan mata berbinar ) Terima kasih, Ayu. Kamu tidak akan menyesal. Aku berjanji akan membuatmu bahagia.
Ayu : ( Tersenyum ) Aku percaya padamu, Jungkook.
Jungkook : ( Dengan nada serius ) Ayu, ada satu hal yang ingin aku katakan. Aku berjanji, setelah kita menikah, aku akan memberi tahu Erni yang sebenarnya. Aku akan memberitahunya bahwa kamu adalah ibu kandungnya.
Ayu : ( Terkejut, namun senang ) Benarkah, Jungkook? Kamu yakin?
Jungkook : Aku yakin, Ayu. Erni berhak tahu yang sebenarnya. Dan aku yakin, dia akan menerima kamu dengan baik.
Ayu merasa lega mendengar janji Jungkook. Ia tidak sabar untuk bertemu dengan Erni dan mengungkapkan identitasnya sebagai ibu kandungnya.
Ayu : ( Dengan mata berkaca - kaca ) Terima kasih, Jungkook. Kamu membuatku sangat bahagia.
Jungkook kembali memeluk Ayu, menyalurkan kebahagiaan dan cintanya. Mereka berdua siap memulai babak baru dalam hidup mereka, membangun keluarga yang bahagia dan harmonis.
Alanz memantau setiap kejadian di toko kue milik Ayu, menyaksikan semua momen bahagia dan rencana besar yang sedang berlangsung. Tanpa mereka sadari, Alanz memiliki rencana kedua yang diam - diam ia jalankan yaitu memperjuangkan cintanya kepada Erni anak kandung Ayu yang selama ini dirindukannya.