Dibalik wanita yang lugu, ada laki-laki yang tegas dan selalu melindunginya, namun apakah Arkan akan terus bersembunyi dibalik kata persahabatan?
Ikuti kisah mereka di dalam novel yang bertajuk, Kania Si Gadis Lugu.
Happy Reading 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Goresan_Pena421, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Weekend
Pagi-pagi sekali Arkan masuk rumah Mira, setelah semalaman berjaga di luar rumah Mira, namun Arkan belum melihat Kania, bahkan sofa bed yang di pakai Kania tidur pun sudah kembali menjadi sofa untuk duduk.
Arkan meraih kunci mobilnya namun ia ingat kalau ini weekend, jadi Arkan menelpon Pak Dahlan untuk mengantar pakaian santai untuknya.
Percakapan via telepon
" Hallo Pak Dahlan selamat pagi, saya mau minta tolong pak, tolong antarkan pakaian santai saya ke rumah tante Mira pak, saya mau weekend disini saja,"
^^^"Hallo tuan muda, baik saya akan antar baju santai milik tuan muda sekarang juga,"^^^
" Terima kasih pak Dahlan, saya matikan dulu ya telponnya,"
^^^"Baik tuan muda, sama-sama,"^^^
Panggilan pun selesai......
Arkan meletakan kunci mobilnya dan menuju dapur ia ingin membantu Mira menyiapkan sarapan dan membantu pekerjaan dapur, karena ini weekend saatnya bersih-bersih.
"Selamat pagi tante,"ucap Arkan.
"Selamat pagi Arkan, ini susu coklatnya sudah tante buatkan, diminum dulu, jangan langsung bantuin tante,"ucap Mira, karena jika Arkan weekend di rumahnya pasti Arkan akan membantunya bersih-bersih.
"Tante tahu aja si mau dibantu, terima kasih tante,"ucap Arkan, yang bersiap menikmati susu coklat hangat buatan Mira.
"Iya sama-sama Arkan,"ucap Mira.
"Kania dimana tante?"ucap Arkan.
"Kania main air dibelakang, katanya mau menyiram bunga tapi tante pantau dari cctv yang tersambung di handphone tante, lagi main air dia sama Aksa,"ucap Mira.
"Loh tante biarin?"ucap Arkan terkejut.
"Air hangat yang mereka pakai, tadi tante bilang kalau mau main air jangan ngeles mau nyiram bunga, jadi tante suru mereka pakai air hangat aja,"ucap Mira selalu antisipasi terlebih dahulu.
"Arkan mau liat Kania dulu ya tante,"ucap Arkan.
"Iya Arkan, ini handuk untuk mereka, suruh masuk dan mandi,"ucap Mira.
"Iya tante,"ucap Arkan.
Arkan berjalan menuju taman belakang dan benar saja Kania tengah asik bermain air, tetapi air hangat yang sesuai dengan ketahanan suhu tubuh Kania dan Aksa.
"Kania, Aksa ayo masuk, terus mandi,"ucap Arkan.
"Ayo Arkan ikutan,"ucap Kania.
"Ka Arkan, berani kotor itu hebat lo kak,"ucap Aksa.
"Ayo mandi, cepat,"Teriak Arkan sekali lagi.
"Oke selesai, ayo dek mandi dulu,"ucap Kania.
"Iya mbak, kak Arkan udah *mberot,"ucap Aksa.
*Mberot Didalam bahasa Jawa Timur artinya Marah atau berontak dengan kekuatan yang besar, seperti seekor banteng.
"Iya ih udah marah, teriak, tinggal nunggu ngamuknya, ayo dek sebelum ngamuk, kita mandi dulu,"ucap Kania.
"Iya tapi teriak ke ibu dulu biar di ambilin baju ganti mbak,"ucap Aksa polos.
"Ide bagus, ibuuuu tolong bawain baju ganti buat mbak sama adek,"ucap Kania dalam teriakannya.
Mira sudah biasa dengan keadaan ini, ia segera mengambil baju untuk anak-anaknya.
"Tante hebat ya bisa sabar ngadepin dua mahluk unik itu,"ucap Arkan, sambil menatap punggung Kania dan Aksa yang mulai menjauh ke kamar mandi yang ada di pinggir kolam renang pribadi disamping taman mereka.
"Kalau bukan tante, siapa lagi yang mau rawat mereka Arkan, yang mau sabar sama Kania dan meladeni proyek 5 milyar milik Aksa, mulai dari proses memberantakan mainan nya sampai membuang sampah yang tidak selalu di tempatnya,"
"Iya juga sih tante, "