You And Me

Sagara menindih tubuh vana sambil menciumi leher dan wajah vana,berontakan vana membuat Sagara sedikit kewalahan menghadapi tapi bukan Sagara jika tak memaksa kan kehendak nya.vana berusaha memberontak untuk menyadarkan Sagara atas apa yang ingin dilakukannya,Sagara akhirnya mengunci segala pergerakan tubuh vana termasuk tangan vana yang ia kunci diatas kepalanya vana barulah Sagara bisa melanjutkan aksinya mencium bibir vana.

"hmmp-sagar-hmmmmp berhenti"ucap vana terbata-bata akibat ciuman Sagara

Karna vana sudah Lelah memberontak dan hal itu percuma tak akan membuat Sagara berhenti akhirnya ia hanya bisa menagis pasrah.tapi diamnya vana membuat Sagara berhenti sejenak atas tindakan nya barusan dan iya menatap mata vana yang sudah mengeluarkan air mata sedari tadi hingga membuat mata vana sedikit membengkak dibuatnya,barulah ia sadar atas tindakannya.

"hey,hey,sayang kenapa menagis..?"pertanyaan sagara sangat tak pantas untuk dipertanyakan

"aku membencimu"ucap vana singkat tapi membuat Sagara ketakutan dibuatnya

"sa-say-sayang jangan berkata seperti itu, perkataan mu membuat hatiku sakit"ucap Sagara yang tak sadar diri sakit hati katanya ia saja tak pernah memikirkan perasaan vana bagaimana.

"sakit hati..? Sakit hati kamu bilang, TRUS AKU APA KALO GITU,APA KAMU FIKIR AKU GAK SAKIT HATI SAMA KAMU HAH..? ASAL KAMU TAU SAGARA ak-ak aku gak pernah sebenci ini sama orang sebenarnya,tapi kamu,kamu menjadi orang pertama yang buat aku membenci orang Sagara, kenapa kenapa kamu sangat egois padahal aku cuman mau kamu mengerti posisi aku saat ini hikss-hikssss"vana menjelaskan semua keluh kesah nya terhadap Sagara dan itu membuat Sagara terdiam.

Mendengar hal itu bukan nya sadar Sagara justru malah makin menjadi-jadi ia membuat vana berdiri langsung menyeret vana kesuatu ruang kecil nan gelap disudut kamarnya lalu ia membuka kode rahasia nya mereka akhirnya masuk keruangan tersebut.

disana Sagara langsung mengunci pintu nya lalu menghidupkan lampu dan yaaa terpampang jelas didepan mata vana foto nya yang hampir memenuhi dinding ruangan tersebut dan ada satu foto yang ukurannya lebih besar berkali-kali lipat dan itu adalah foto nya yang tengah tersenyum mengenakan bandana lucu di kepalanya,vana dibuat tercengang dengan apa yang ia lihat sekarang.

"i-i ini maksudnya apa..?"tanya vana pada Sagara

Sagara langsung menjelaskan alasannya sangat terobsesi padanya.

"kau tau vana aku sudah mencintaimu sejak kita satu sekolah bersama"ucap Sagara

"satu sekolah maksudnya"tanya vana

"masih ingat dengan anak laki-laki yang berkacamata bulat dan sering duduk dibawah pohon besar disekolah yang dibully abis-abisan oleh para anak laki-laki seusiaku hanay karna aku culun,pada saat itu cuman kamu yang tak membullyku justru kau menolongku dan mau berteman dengan ku,dari situ aku tertarik pada mu vana dan berjanji akan membalas semua kebaikan mu suatu saat nanti"ucap Sagara yang sangat sedih

"tapi kau tak menolongku justru merusak kesehatan mental ku Sagara sejak saat kita bertemu"jawab vana

"no sayang,jangan katakan itu ak-aku ingin menolong mu walaupun caranya yang berbeda,aku ingin menolong dengan cara memilikimu seutuhnya dan membahagiakan kamu selamanya"jelas Sagara

"kau gila, benar-benar gila lebih baik kamu pergi ke dokter psikologi untuk mengobati sakit jiwamu"ucap vana

"ak-aku sehat kok sayang contoh nya ak-aku baik-baik aja ini"ucap Sagara

"kamu memang baik-baik saja tapi otak mu yang bermasalah Sagara"jelas vana

"tidak sayang otaku baik-baik saja,jadi masukan kamu hidup bersama ku ya ya ya"ucap Sagara

"gak ku gak mau hidup bersama orang yang punya ganggu mental seperti kamu"jawab vana terang-terangan

"sayang aku gak sakit,iya aku akui aku ninggalin kamu pada saat itu tanpa pamit karn aku mau berobat tapi bukan berobat mental sayang tapi fisik aku"jelas Sagara

"iya bukan mental menyebut nya tapi fisik dalam kamu yang harus diobati"ucap vana

"sayang aku mohon, ak-aku janji gak akan melakukan hal itu lagi kekamu aku janji balak berubah dan aku bakal berobat biar sembuh tapi tolong bantu dan dampingi aku sayang please"ucap Sagara memohon kepada vana agar mau menunggu nya

"orang seperti kamu gak akan pernah sembuh Sagara karna org yang mempunyai penyakit mental akan selamanya melekat didalam diri kamu"jawab vana

"gak,gak sayang aku pasti bisa sembuh kok tapi please tetap bersama ku"ucap Sagara memohon dengan muka sedih

"......"vana tak menjawab ia hanya diam lalu ingin meninggalkan ruangan itu.

tapi saat vana selangkah lagi keluar Sagara langsung mengamuk sejadi-jadinya sampai mengacak-acak barang yang ada didalam termasuk memukuli tubuh nya sendiri,Sagara juga menjambak-jambak rambutnya hingga mukanya memerah.

"AAAAAAA LEBIH BAIK AKU MATI JIKA KAMU TAK MAU BERSAMA KU VANA,AKU TAK SANGUP HIDUP TANPA MU,SUDAH CUKUP KEDUA ORANG TUA KU YANG MENINGGALKANKU VANA MAKA DARI ITU KAMU JANGAN MENINGGALKANKU JUGA SEPERTI MEREKA,AAAAGGGGHHHHHHHHH"Sagara teriak histeris hingga membuat vana sangat ibah dengan Sagara

"SAGARA STOPPPPP, BERHENTI JANGAN LAKUIN HAL BODO INI KETUBUH KAMU"teriak vana yang berusaha menghentikan amukan Sagara

"KENAPA, KENAPA AKU HARUS BERHENTI HAH, KENAPA,APA GUNANYA HIDUP JIKA TAK ADA SATUPUN YANG PERDULI TERHADAP KU"jawab sagara

"sagara berhenti,liat aku Sagara liat"ucap vana lembur membuat Sagara langsung nurut

"aku mohon jangan seperti ini kasih Han tubuhmu,kasihan batinmu Nanti,jika kamu membutuhkan seseorang dalam hidup mu untuk membantu mu bebas dari penyakitmu maka aku siap membantu mu Sagara"jelas vana

Sagara seketika langsung menatap wajah vana dengan mata yang sangat sayup diakibatkan oleh tangisnya tadi,hingga akhirnya menarik Sagara kedalam pelukannya lalu disaat itu lah Sagara menagis sejadi-jadinya didalam pelukkan vana.

"hikss-hikssss ja-ja jangan ting-tinggalin aku sa-sa-sayang, ma-maaf ud-udah buat kamu takut"ucap Sagara terbata-bata

"iya aku maafin kamu Sagara"jawab vana

Jawaban vana membuat Sagara sangat lega dan bisa bernafas dengan teratur ia masih tetap memeluk vana dengan sangat erat.

"yaudah kalo gitu ayok aku bantu kamu bersih-bersih soalnya kamu udah kotor bgt karna kena tinta dimeja"ajak vana yang dianguki Sagara

"ta-ta tapi kamu gak ninggalin ak-aku kan sayang"tanya Sagara memastikan lagi

"enggak Sagara,mulai sekarang aku bakal bantu kamu buat sembuh,Oky"ucap vana

Akhirnya Sagara mau menuruti kemauan vana untuk bersih-bersih badan vana membantu Sagara mandi dan menyiapkan bajunya vana memang ikut masuk kedalam kamar mandi tapi ia membelakangin Sagara karna Sagara hanya takut vana hilang dari pandangannya.