NovelToon NovelToon
My Nerd Bodyguard

My Nerd Bodyguard

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Enemy to Lovers
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ocean Na Vinli

Kekurangan kasih sayang dari papanya, membuat Jessica Maverick selalu mencari perhatian dengan melakukan tindakan di luar batas, hingga dia juluki sebagai manizer atau pemain pria.

Sampai-sampai pengawal yang ditugaskan untuk menjaga Jessica kerap kali mengundurkan diri. Mereka tidak sanggup memantau pergerakkan Jessica yang liar dan binal itu.

Tindakan yang dilakukan Jessica bukan tanpa sebab, dia hanya ingin mendapatkan perhatian dari sang papa. Namun, bukannya mendapatkan perhatian, malah berujung mendapatkan pengawalan lebih ketat dari sebelumnya.

Felix namanya, siapa sangka kehadiran pria berkacamata itu membuat hidup Jessica jadi tidak bebas. Jessica pun berencana membuat Felix tidak betah.

Apakah Felix sanggup menjalankan tugasnya sebagai bodyguard Jessica? Lalu apa yang akan terjadi bila tumbuh benih-benih cinta tanpa mereka sadari?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ocean Na Vinli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terharu

Jessica perlahan memundurkan langkahnya sambil membekap mulutnya sendiri sekarang. Dia tak menyangka bila Felix memberinya kejutan.

"Untukku?" Secepat kilat Jessica menurunkan tangan.

"Tentu saja, Nona mau buat permohonan sekarang atau nanti saja, maaf kalau kuenya tidak besar." Felix melangkah masuk ke dalam sambil menyodorkan kue tart di hadapan Jessica.

Satu jam sebelumnya, Felix sedang menggali lebih dalam lagi informasi tentang Stella. Dan dia tak sengaja memeriksa latar belakang Jessica. Matanya langsung tertuju pada identitas Jessica. Tanpa pikir panjang dia pun pergi keluar membeli kue untuk Jessica.

Setelah mengetahui hubungan Jessica dan Aiden ternyata buruk. Entah mengapa jiwa untuk melindungi Jessica kian membesar.

Jessica tak menanggapi, malah menatap kue ulang tahun itu dengan mata berkaca-kaca. Miris, seseorang yang selalu dia harapkan memberi kejutan tak pernah memberinya kue ulang tahun, bahkan satu kata ucapan pun tak pernah dia dengar dari papanya.

Selama dua puluh tahun hidup, baru kali ini dia mendapatkan kue ulang tahun dari seseorang. Bukan dari papanya, melainkan dari Felix. Pria yang tak di kenalnya sebelumnya dan baru beberapa hari menetap di mansion.

"Eh Nona, kenapa menangis ...." Felix terbelalak kala melihat air mata menetes dari sudut mata Jessica sekarang. Melihat wanita di hadapannya ini menangis, hati Felix mendadak terasa perih.

"Aku menyedihkan, 'kan?" Jessica buru-buru menundukkan kepala, merasa malu karena Felix melihatnya menangis.

Felix menggeleng cepat. "Siapa yang bilang Nona menyedihkan? Nona tidak menyedihkan, sudah sekarang hapus air mata Nona, buatlah permintaan dan tiup lah lilin ini,"katanya sambil berjalan sedikit ke depan agar lebih dekat lagi.

Jessica tersenyum getir, dengan cepat mengusap air mata, kemudian mulai memejamkan mata dan menyatukan kedua tangannya.

"Pintalah apa pun Nona, saya dengar kalau kita meminta di hari ulang tahun kita, doa kita akan terkabulkan," kata Felix lagi. Membuat Jessica tanpa sadar tersenyum tipis dengan mata terpejam.

Melihat senyuman itu, Felix tertegun sejenak. Meski dalam keadaan menangis, wanita ini membuatnya perasaannya kacau kembali.

"Itu mitos, buktinya sampai sekarang Mamaku tidak pernah hidup," balas Jessica. Dari kecil sampai di umur menginjak 20 tahun, permintaan Jessica adalah menginginkan mamanya hidup kembali.

Wajah Felix mendadak muram.

"Diamlah aku harus berdoa sekarang," ujar Jessica lagi.

Suasana mendadak hening, hanya terdengar hembusan angin di sekitar jendela kamar Jessica, yang sengaja dibuka Jessica. Rembulan di atas sana membuat cahaya kamar Jessica tampak temaram.

Jessica perlahan menarik napas panjang sejenak, tak lupa dia membuat tanda salib sebentar, lalu mulai berkata di dalam hati.

'Tuhan, aku ingin sukses dan membuat Mamaku bangga, kalau Papa tidak menyayangiku, ya sudah, aku tetap akan menyayanginya meskipun Papa tidak pernah menganggapku ada.'

Setelah berkata demikian, Jessica segera membuka mata dan langsung meniup lilin ulang tahun tersebut.

"Sekali lagi saya ucapkan selamat ulang tahun Nona, semoga keinginan Nona terkabul," ucap Felix perlahan menyodorkan kue pada Jessica.

Dengan cepat Jessica mengambil kue dari tangan Felix. Lalu meletakkannya di atas nakas. Jessica kembali menoleh ke arah Felix.

"Amin, sekarang mana hadiahmu?" tanyanya sambil melempar senyum penuh arti.

Felix terlihat panik. Sebab dia tak berpikir kalau Jessica akan meminta hadiah.

"Um, maaf Nona, hadiah menyusul besok ya, saya benar-benar lupa," kata Felix.

Jessica langsung merengut. "Ish, tidak asik, aku maunya sekarang!" serunya dengan melipat tangan di dada.

Felix mendadak diam, keningnya berkerut kuat sedang mencari ide hadiah apa yang akan diberikan pada Jessica sekarang.

"Hmm, ayo cepat lah aku mengantuk ini." Jessica kembali mendesak, senyum jahilnya membuat Felix tampak salah tingkah sekarang.

"Nona tutup mata kalau gitu," balas Felix kemudian.

Sontak perkataan Felix membuat pikiran Jessica melanglang buana sekarang.

'Apa Felix mau menciumku?'

'Ugh baguslah, aku tidak perlu susah-susah mencari cara mencicipi bibirnya lagi, hihi.' Monolog Jessica  sejenak sambil terkikik geli. Masih teringat dengan jelas kemarin, Jessica ingin sekali merasakan bibir Felix, yang ternyata rasanya amat manis.

"Baiklah, nih aku tutup mataku." Secepat kilat Jessica menutup mata.

"Iya Nona." Felix malah tampak kebingungan, sebelum belum menemukan hadiah apa yang harus dia berikan pada Jessica sekarang.

Cukup lama ruangan dalam keadaan hening, sampai pada akhirnya Jessica mulai membuka suara.

"Felix, di mana kau? Mana hadiahnya, aku sudah ngantuk ini ..., eh!"

Jessica reflek membuka mata saat Felix tiba-tiba memeluknya dan membisikkan sesuatu tepat di telinganya.

"Tuan Aiden menitipkan ucapan selamat ulang tahun tadi sama saya, Tuan mengatakan kalau dia sangat menyayangi Nona, Tuan juga meminta maaf jika sikapnya membuat Nona terluka selama ini. Untuk saat ini, hadiahnya ini dulu Nona, besok saya janji akan memberikan Nona hadiah." Felix tengah berbohong.

Setelah menyelidiki penyebab hubungan Aiden dan Jessica merenggang. Dia menarik kesimpulan  bahwa Aiden sebenarnya menyayangi Jessica. Namun, pria itu tak pandai mengungkapkan perasaannya.

Mendengar hal itu, air mata Jessica kembali menetes. Cairan bening yang sudah dihapusnya, kembali membasahi wajahnya. Jessica perlahan menyelusupkan wajahnya ke dada Felix.

"Benarkah? Papa mengatakan itu padamu." Entah benar atau tidak perkataan Felix barusan. Namun, mampu membuat Jessica bahagia.

Felix sedikit terkejut. Perlahan, mengelus punggung Jessica.

"Benar, sekarang Nona jangan berpikiran untuk membuat saya resign ya,"katanya berusaha menghibur Jessica.

Dalam pelukan, Jessica tertawa rendah."Hm, aku tidak janji, Felix malam ini tidur denganku ya."

"Nona, apa maksud Nona?" Felix mendadak panik, buru-buru mendorong dada Jessica. Pikirannya berkeliaran ke mana-mana sekarang.

"Ck, tidur kok, hanya tidur, atau kau mau tidur dalam maksud lain huh?" Jessica tersenyum penuh arti, sengaja merayu Felix.

Felix tersenyum kaku. "Oh tidur, tapi kan tidak boleh Nona, saya hanya–Nona!"

Felix tersentak kala Jessica seketika menarik tangannya menuju tempat tidur.

"Nona, nanti ada yang melihat kita." Felix berusaha menarik tangannya sambil menoleh ke belakang sebab pintu kamar belum ditutup.

Namun, Felix merasa heran, malam ini Jessica membuatnya kewalahan. Felix tersentak kala Jessica seketika menghempasnya ke atas kasur lalu berlari kencang mendekati pintu dan menutup pintu dengan segera.

"Nah sekarang aman." Dari kejauhan, Jessica melempar senyum penuh arti.

Felix yang terhempas ke atas kasur. Dia beringsut. Tetapi, Jessica kembali berlari ke arahnya dan menari tangannya hingga keduanya berbaring di ranjang bersama-sama sekarang.

"Nona, jangan seperti ini, ini tidak baik, nanti saya dimarahi Tuan." Felix berusaha menggeser badan dengan keringat dingin mulai mengalir di keningnya sekarang.

"Maka dari itu jangan sampai ketahuan lah!" Jessica menahan tubuh Felix dengan sekuat tenaga.

Felix makin dibuat panik tatkala Jessica tiba-tiba menyandarkan kepala di atas dadanya.

"Tapi Nona–"

"Shft, diamlah aku mau tidur! Ini juga hukuman untukmu karena kau tidak memberikan aku hadiah malam ini," kata Jessica lalu dengan cepat memejamkan mata.

"Nona ...." Sekarang, Felix kehabisan berkata-kata, ingin mendorong Jessica. Namun, anehnya anggota tubuhnya mendadak lumpuh total sekarang.

"Shft, hoamm ..., aku mau tidur, selamat malam Felix." Jessica kembali menanggapi sambil sesekali menguap.

Felix terpaku tatkala melihat wanita yang akhir-akhir membuat pikirannya kacau tengah berbaring tepat di sampingnya sekarang.

Melihat Jessica mulai terlelap di atas tubuhnya. Felix hanya dapat memandang wajah Jessica tanpa mengedipkan mata sama sekali. Felix juga sedang berusaha mengatur jantungnya yang berdetak amat kencang sejak tadi. Dia berharap Jessica tak mendengar reaksi organ dalamnya itu.

Tak lama, dengkuran halus yang terdengar di telinga Felix menjadi tanda Jessica sudah masuk ke ruang mimpi.

"Cantik." Felix perlahan menyentuh pipi Jessica sambil mengamati wajah Jessica dari dekat. Dia terpesona dengan rupa Jessica sejenak, yang tampak menawan dan memanjakan matanya.

Felix tiba-tiba tersenyum lebar. "Maafkan aku Tuan Aiden sepertinya aku suka sama putri Anda," katanya lagi dan tanpa sadar dia melabuhkan kecupan kecil di kening Jessica.

"Eh, apa yang aku lakukan ...." Felix melebarkan mata karena tindakannya barusan sangat berbahaya. Felix mendekatkan wajahnya, hendak memastikan bila Jessica masih tertidur saat ini.

Aman, Jessica tertidur sangat lelap sampai-sampai tak sadar dicium pengawalnya itu. Detik selanjutnya, Felix menarik napas lega kemudian memandang ke atas dan mulai mengelus pelan rambut Jessica.

"Semoga saja ini hanya rasa suka, ya rasa suka saja," ujar Felix. Menatap nanar langit-langit kamar.

Felix berharap perasaannya pada Jessica hanya sebatas rasa suka saja. Dia tak mau terlalu dalam menyukai Jessica. Felix tahu diri. Felix menganggap semua yang dia lakukan sekarang, hanya sebatas rasa iba. Dan hanya sikap seorang abang kepada adiknya.

Felix kembali melirik wajah Jessica, yang tampak damai dalam tidurnya.

"Selamat tidur Nona, mimpi lah yang indah." Felix kembali membenamkan kecupan di kening Jessica dan memeluk wanita itu lebih erat lagi.

***

Keesokan harinya.

Jendela yang jarang ditutup pada malam hari, membuat tidur Jessica sedikit terganggu dengan suara keributan di luar sana.

"Ish, siapa sih yang ketawa-ketawa!" seru Jessica tanpa berniat membuka matanya. Dia memeluk bantal guling lebih erat lagi. Jessica mengira di sampingnya adalah Felix. Padahal pria itu sudah berpindah dari kamar Jessica pada pukul 1 dini hari tadi.

Menyadari ada yang janggal, Jessica perlahan membuka mata. Saat melihat ternyata bantal guling yang dipeluk, dia langsung melemparnya ke bawah ranjang dengan raut wajah masam.

"Ke mana Felix?" Dengan keadaan masih mengantuk, Jessica perlahan duduk di tepi ranjang.

"Haaa tampan sekali!"

"Mia coba bantu aku minta nomornya!"

"Ibu juga dong Mia!"

"Ish, siapa sih yang ribut pagi-pagi gini?!" Perhatian Jessica teralihkan lagi dengan suara teriakan beberapa orang di bawah sana. Dengan mimik menahan kesal dia bergegas turun dari kasur dan berjalan cepat menuju jendela.

Baru saja menengok Jessica membelalakan mata kala melihat pemandangan di bawah sana, yang membuat dada Jessica mendadak panas.

"Apa-apaan mereka!?"

1
Atalia
oke ditunggu yaa author
Atalia: semangat terus yaa dan selalu sehat author😁
total 2 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
misteri nih si Felix jangan2 anak orang kaya juga
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
wah mike yang bakal di jodohkan dengan Jessica
mur:ciyuah
aku penasarannya ama felix...gimana mo focus ya felix..wong kepala atas bawah nyut nyutan...lum tertuntaskan🤭🤭😄😄🤭🤭🤭🤭apa lagi disugui penampilan jesica yg sexi..maki. puyeng tu felixxx..
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
woy stela terserah Jesika mau pake baju apa pun dia yang punya rumah...ingat kamu itu hanya ibu tiri cuma benalu di rumah itu
Zalirang
dinikahin nih🤣🤟
Era Simatupang
hahahaa mampus 🤣🤣🤣🤣
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
nah loh 🤣... kelabakan pasti wkwk
mur:ciyuah
felix dab nggak kuat iman nya ....jes ..mana ada kucing dikasih ikan goreng crispi..nggk mau....yg ada pasti langsung diterkam ..hammmmammmmmm...klakuan si kucing garong...
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya ampun sama2 edyan wkwkk ..malu nya 🤣🤣
mur:ciyuah
duh malunya kalian berdua.....deal sama sama malu maluin...mending ajak nikah felix aja jes...
mur:ciyuah
jessica ini emang gila....
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
bengek emang Jesika ini wkw
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
romantis si Felix inget ultah nona nya
Lestari Ami'ne Zia
uchhh tmbh seruuu uuppinn thor
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
kasian ya Jessica bukan salah dia dong kalo ibu nya meninggal karena biar dia tetap hidup harusnya si Aiden malah sayang bener bukan cuek ...

siapa pulak itu yang datang
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
wkwk hukuman yang menyenangkan bukan wkwk
Lestari Ami'ne Zia
up up upiiinnnn thorr ceritanya mkin bagus AQ syuka
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
kok bapak nya kaya orang bego ya ...diem aja anaknya di aniaya terus sama bini muda nya ..di fitnah hadeh
Ariany Sudjana
Aiden ini bodoh, lebih percaya sama dua nenek lampir daripada putri kandungnya sendiri. kapan sih mata Aiden akan terbuka, kalau dua nenek lampir ini ular berbisa?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!