NovelToon NovelToon
Nona, Kau Hanya Milikku

Nona, Kau Hanya Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: SiskaahmaristhaBie95

Terlahir dari keluarga yang kaya Raya, Justin Alexandre tidak kekurangan apapun dalam hidupnya, apapun yang Dia inginkan selalu terpenuhi. Namun kehidupan kelam menyelimuti perjalanan hidupnya sejak Dia berumur dua belas tahun, kedua orang tuanya bercerai dan sudah memiliki kehidupan masing-masing. Justin Hidup bersama Om dan Tante yang merawatnya sudah seperti anak sendiri. mereka hanya punya Justin jadi kasih sayangnya tidak terbagi sama sekali. walau demikian Justin masih tetap membutuhkan sosok orang Tua yang hilang sejak perceraian itu terjadi. Dia sangat membenci kedua orang tuanya, oleh sebab itu perubahan sikapnya menjadi Angkuh,sombong dan tidak berperasaan. hanya kepada Om dan Tantenya lah Dia bisa luluh dan kalah. Namun suatu Hari tanpa di sengaja, Dia bertemu dengan seorang Gadis sederhana dengan kehidupannya yang juga sederhana Cantik, berbakat, dan baru lulus kuliah. Akhirnya...Justin Jatuh cinta pada pandangan pertama, akankah Cinta Justin berbalas...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiskaahmaristhaBie95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salsabila Mencari Masalah!

Chapter 18.

Next....💞💞💞

siang sudah berganti sore...

Arena sudah selesai dengan pekerjaannya, Dia keluar bersama Rania!di pintu keluar tak sengaja Arena menabrak Salsabila.

" Aw...punya mata nggak sih kalau jalan!" bentak Salsa kesal

Rania kaget, tadi waktu ngobrol dengan Tuan Muda begitu lemah lembut!sekarang...seperti langit dan Bumi, apa...Model internasional ini punya dua karakter?

" Maaf Buk, Saya tidak sengaja!" Arena mengakui kesalahannya

" Ooh, ternyata karyawan di perusahaan ini!perkenalkan, Nama Saya Salsabila Tunangan CEO kalian" dengan pedenya memperkenalkan diri.

" Apa!" Rania kaget, sedangkan Arena biasa saja mendengar pernyataan Gadis itu barusan.

" Aw..., berisik! Biasa aja kali, kenapa?apa...Saya terlalu cantik?" Salsabila dengan angkuhnya menyombongkan diri.

" Haha, Nona Salsa ini lucu sekali!bukannya tadi Anda sudah datang kesini?tapi...malah di tolak mentah-mentah dengan Tuan Muda!" Rania melihat kejadiannya langsung, itu sebabnya Dia berani berbicara.

" Kamu..., hah!omong kosong apa yang Kamu bicarakan? Saya tidak mengerti" Salsa berdalih menutupi malu

" Saya melihat semuanya Nona, jika benar Anda tunangan Tuan Muda tidak mungkin Anda di usir secara paksa? Ehm?"

" Kamu....ah, kalian benar-benar keterlaluan!awas aja ya, kalau Kak Justin tau habislah kalian"

sedang terjadi sedikit percecokan, Justin dan Bagas datang mendekat. Melihat kedatangan Tuan Muda Salsabila langsung berlari dan bergelantungan di tangan Justin.

" Kak, Akhirnya Kamu datang!"

" Ada apa ini ribut-ribut?" tanya Bagas pelan

" Maaf Tuan Muda, Kami..." Rania berusaha ingin menjelaskan

" Kak, mereka membully Aku!" dengan manjanya Salsa mengadu sembari memotong pembicaraan Rania

" Dasar Rubah! punya ekor sembilan di setiap tempat, munafik" gerutu Rania pelan

" Sudah lah Tuan, ini hanya salah paham kecil!Kami sudah meminta maaf dengan Nona ini, terserah Tuan Muda percaya atau tidak, permisi!" Arena menjelaskan lalu beranjak pergi.

" Arena Tunggu!" Justin menahan tangan Arena

" Oh ya satu lagi Tuan, tolong urus baik-baik tunangan Tuan Muda ini supaya tidak membuat masalah kedepannya" Arena kembali melanjutkan langkahnya

" Arena, tunggu!" Justin ingin menyusul namun langkahnya terhenti karena Salsa menahannya

" Kak, Aku disini!kenapa malah mentingin karyawan itu?"

" Lepas!" Justin mengibas tangan Salsa dengan kasar

" Aw....Kak Justin, tunggu!"

Justin berlari mengejar Arena, sementara Salsa di tahan Bagas agar tidak mengacaukan suasana hati Tuan Muda.

" Lepas Bagas!,"

" Nona, berhentilah membuat masalah!Tuan Muda akan sangat marah"

" Dia tidak akan berani memarahi Saya, Dia mencintai Saya!"

" Huh, jangan terlalu percaya diri Nona!nanti anda patah hati"

" Bukan urusan Kamu Bagas, lepas!"

mereka berdua terus berdebat seperti kucing dan anjing, namun perlu di akui kesetiaan Bagas terhadap Justin yang begitu luar biasa memang tidak ada tandingannya.

Arena sudah tiba di parkiran, Dia meminta Rania mengantarnya pulang! namun belum sempat naik mobil Rania Justin sudah tiba dan langsung menahannya.

" Tuan Muda!" sapa Rania

" Kamu pulang dulu, Saya mau bicara sama Arena" pinta Justin

" Ada...apa ya Tuan? apa...Tuan ingin memarahi sahabat Saya?" Rania khawatir.

" Tidak akan, jangan khawatir!"

" Baik lah kalau begitu Tuan, Ren! Aku pulang dulu ya...Kamu hati-hati"

" Ehm! Kamu juga hati-hati Ran"

mereka pun berpisah,

Justin menatap Arena yang mengexpresikan wajah jutek terhadap dirinya, perlahan Dia meraih tangan Arena dengan lembut

" Ayo masuk ke mobil, kita bicara baik-baik!"

" Bicara disini saja Tuan!" Arena menolak

" Arena, Kamu salah paham"

" Saya tidak masalah Tuan, bahkan jika Tuan ingin memutuskan pertunangan saya..." belum selesai Arena bicara ciuman Justin lebih cepat mendarat ke bibir sexsi Arena yang merah muda itu. sejenak mereka terdiam! kemudian Arena menolak paksa tubuh Justin agar sedikit menjauh.

" Tuan, ini masih di area kantor!Anda benar-benar keterlaluan"

" Ma...maaf Arena, Saya tidak bermaksud! (mengambil kedua tangan Arena dan langsung memeluk Gadis itu) Tolong jangan menyimpulkan sesuatu hal yang membuat Saya takut!Kita sebentar lagi akan menikah" Justin terlihat panik

" Tuan, Saya tidak salah paham dan Saya tidak marah!Saya melihat...Gadis itu cantik, model pula!sepertinya Dia sangat tergila-gila dengan Tuan. kenapa...Tuan tidak mencobanya?"

" Arena! Kalau Saya menginginkan Dia tidak mungkin Saya menolaknya berkali-kali, Saya hanya mencintai Kamu dan cukup Kamu"

" Tuan bahkan tau Saya tidak mencintai Tuan, pastinya saat ini Tuan juga merasakan bagaimana rasanya...perasaan yang di paksakan! Lalu...kenapa Tuan masih memaksa Saya?"

" Arena, ini jelas kasus yang berbeda!"

" Apa yang berbeda? apa...karena Tuan seorang penguasa dan Saya bawahan!jadi apapun keputusan Tuan Saya harus setuju! benarkah begitu?"

" Arena! bukan itu maksud Saya, nanti kita bicarakan lagi. sekarang Kamu masuk mobil dulu" pinta Justin sembari membujuk

" Saya tidak mau!"

" Arena, tolong jangan memancing kesabaran Saya!"

" Apa, Tuan mau marah?"

karena sudah tidak ingin berdebat Justin pun langsung menggendong Arena dan membawanya ke mobil, meski memberontak namun Arena tetap kalah.

setelah di dalam mobil, Justin langsung mengunci pintu mobil karena Arena memberontak ingin keluar.

" Sayang, tolong tenang! jangan seperti ini"

" Tuan, Saya mau keluar"

Justin memeluk erat tunangannya berharap setelah ini Arena diam dan tidak memberontak lagi.

" Tuan, lepas!"

" kalau Kamu masih memberontak Saya tidak akan lepaskan!"

" Oke, Saya kalah!" akhirnya Arena menyerah

Justin pelan-pelan melepas pelukannya...

" Arena, perlu Kamu ketahui dengan jelas! Saya tidak mungkin melepaskan Kamu setelah susah payah Saya dapatkan! kalau Kamu pikir Kamu ingin mencari masalah dengan Saya karena ini! itu tidak mungkin berhasil Arena, Saya tidak akan membiarkan itu terjadi. selangkah lagi kita akan bersama"

" Terserah anda saja Tuan! "

" kita pulang, Kamu tenangkan diri Kamu!"

Arena tidak menjawab...

setibanya dirumah, Arena langsung turun dari mobil dengan marah dan tidak menawari Justin masuk sama sekali justru meninggalkan tunangannya begitu saja. Justin tersenyum melihat tingkah Arena yang menurutnya itu sedikit lucu "Tunggu sampai benar-benar Aku dapatkan, hanya kematianku yang bisa membawamu lari" gumam Justin lirih sembari melihat langkah Arena yang sudah semakin tak terlihat.

Justin masuk kemobil dan Dia ingin kembali ke apartement, malam ini Dia tidak akan kembali ke rumah karena sudah pasti Salsa akan mencarinya di rumah. Dia menelpon Bagas dan meminta ajudannya itu ke apartement untuk menemaninya malam ini.

setibanya di apartement mereka bertemu di pintu masuk, Bagas membawa beberapa makanan, Dia tau Tuan Muda pasti belum makan.

" Tuan, makan dulu selagi hangat!"

" Kamu bawa apa Gas?"

" Pizza Tuan, hanya ini yang sempat Saya beli"

" Thank's Gas!"

" tidak masalah Tuan, Aaa...bagaimana dengan Nyonya Arena Tuan?"

" Dia masih sama, keras dan masih belum terkendali!di tambah lagi kemunculan Salsa akan semakin mempersulit hubungan Saya dengan Arena"

" Tuan, percayalah...setelah menikah nanti Tuan akan bahagia, ini proses yang tidak mudah semoga Tuan selalu sehat dan yang pasti bahagia bersama Nyonya"

" sejak kapan Kamu jadi puitis Gas?" Justin menggoda Bagas

" Ah, hahaha...Tuan, Saya tidak bermaksud! ini memang dari hati"

" Haha, sudah lah! terimakasih Kamu sudah selalu ada untuk Saya"

" Sama-sama Tuan!" Bagas tersenyum

" Ngomong-ngomong, Kamu tidak kepikiran untuk menikah lagi Gas?"

sejenak Bagas terdiam, Dia langsung teringat dengan wajah Istrinya.

" Rasanya untuk sekarang belum Tuan!" nada suara Bagas berubah lesu

" sudah berapa lama Istri Kamu meninggal Gas?,"

" hampir empat tahun Tuan, tak terasa waktu begitu cepat berlalu" Bagas terlihat sedih

di balik ceria dan kesetiaannya, Dia menyimpan kesedihan yang mendalam. Istri dan anaknya meninggal bersamaan setelah gagal melahirkan normal. pendarahan hebat membuat sang Istri tidak bisa bertahan lebih lama, dan anak yang masih di dalam kandungan terlalu lemah!pada akhirnya juga ikut sang Istri pergi meninggalkan Dunia. Justin tau kesedihan Bagas, Dia sedikit menyesal sudah menanyakan hal itu kepada ajudan setianya ini.

" Maaf, Saya tidak bermaksud membangkitkan kesedihan Kamu!semoga...Kamu juga mendapatkan kebahagiaan Gas, itu Doa Saya" sembari menepuk bahu Bagas

" Terimakasih Tuan!"

justin hanya mengangguk...

mereka sama-sama melempar senyum, kemudian berjalan kemeja makan untuk menyantap pizza yang Bagas bawa tadi. disini tidak hanya Justin yang sedang sakit karena cinta, Justru Bagas lebih sakit karena cinta yang susah payah Dia dapat harus pergi meninggalkan Dia untuk selamanya. selama ini Bagas terlihat ceria dan tegas dalam menjaga Justin, menjadi pelindung nomor satu untuk Justin, mengayomi sebagai kakak, dan bertanggung jawab sebagai penjaga di samping Tuan Muda!Namun jauh di dalam hati, Bagas sangat rapuh apalagi Saat rindu itu datang, tanpa orang lain tau Dia bisa menutup rapat kesedihannya.

Justin sudah menganggap Bagas seperti kakaknya sendiri walau tak sedarah. apapun masalahnya Bagas la yang selalu mengatasi mau itu besar atau kecil, dalam kata lain...Justin sudang bergantung penuh dengan ajudan pribadinya itu.

bersambung....🤗🤗🤗

1
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
marmota_FEBB
Gila, endingnya bikin terharu.
Siskaahmaristha Luvbiee
waah terimakasih kakak masih pemula saling support ya 🤗🤗🤗
Coykusayang
hai, cerita kakak menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!