NovelToon NovelToon
Dendam Dan Cinta Tuan Mafia

Dendam Dan Cinta Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / CEO / Janda / Romansa / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Annavita

Aira tak menyangka jika pernikahan harmonis yang ia bina kini hancur lebur, karna orang ketiga.

Dunianya hancur, hingga sebuah kecelakaan menimpanya dan membuat ia koma. setelah sadar, ia dihadapkan dengan seorang pria yang tiba-tiba saja menjadikannya seorang budak. hingga dimana Aira dijadikan bak seorang tawanan oleh pria misterius itu.

sementara disisi lain, Rayyan berusaha menjalani dendam yang diamanatkan padanya dari sang ayah. dendam yang begitu membuatnya berapai-api pada Aira.

akankah Rayyan berhasil menuntaskan dendamnya? atau malah rasa cinta timbul dihatinya untuk Aira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annavita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

Setelah selesai, Rayyan segera keluar dari kamar itu, meninggalkan Aira yang berdiri mematung di ambang pintu, tubuhnya bergetar hebat. Ia merasa seperti sehelai daun yang diterbangkan angin, tidak memiliki kendali atas arah hidupnya. Pikirannya berkecamuk, dipenuhi dengan ketakutan, kebencian, dan keputusasaan.

Namun, langkah Rayyan tiba-tiba terhenti. Ia berbalik, menatap Aira dengan tatapan tajam dan tidak sabar. "Apa lagi yang kau tunggu?" tanyanya, suaranya dingin dan mengancam, membuat bulu kuduk Aira meremang.

Aira menundukkan kepalanya, tidak berani menatap mata Rayyan. Ia merasa malu dan hina dengan pakaian yang ia kenakan, pakaian yang seharusnya menjadi simbol keintiman dan cinta, kini justru menjadi simbol kekuasaan dan penindasan. Air mata kembali mengalir di pipinya, membasahi pakaiannya yang minim.

"Bisakah aku memakai jaket?" cicitnya, suaranya lirih dan bergetar, hampir tidak terdengar. "Aku malu pada para pengawalmu."

Rayyan mendengus, tidak terkesan dengan permohonan Aira. Baginya, rasa malu Aira adalah sebuah kelemahan yang harus ia manfaatkan. Ia ingin melihat Aira menderita, ia ingin melihatnya kehilangan harga diri.

"Hapus air matamu itu," ucap Rayyan, suaranya kasar dan tanpa ampun. "Atau aku yang akan mengusapnya dengan kasar sampai kulit wajahmu pun ikut mengelupas!"

Aira tersentak mendengar ancaman Rayyan. Ia tahu, pria itu tidak main-main dengan kata-katanya. Jika ia tidak menuruti perintahnya, ia pasti akan merasakan akibatnya.

"Apa aku peduli dengan pakaianmu yang akan dilihat oleh para pengawalku?" lanjut Rayyan, suaranya sinis dan merendahkan. "Sekarang ikuti aku, atau kau akan rasakan akibatnya!"

Aira menggigit bibirnya, berusaha menahan tangisnya. Ia tahu, ia tidak bisa melawan Rayyan. Ia harus menuruti semua perintahnya, jika ia ingin selamat.

Dengan langkah gontai, Aira mengikuti langkah kaki Rayyan, meninggalkan kamar yang terasa seperti penjara baginya. Ia merasa malu dan terhina saat melewati para pengawal Rayyan, yang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada yang menatapnya dengan kasihan, ada yang menatapnya dengan jijik, dan ada pula yang menatapnya dengan nafsu.

Namun, saat menuruni tangga, Aira menyadari sesuatu yang aneh. Ia tidak melihat siapa pun di rumah itu, selain dirinya dan Rayyan. Para pelayan yang tadi melayaninya seolah menghilang ditelan bumi.

Aira merasa semakin aneh dan tidak nyaman. Ia bertanya-tanya, ke mana perginya semua orang? Apakah Rayyan menyembunyikan sesuatu darinya? Apakah ia satu-satunya orang yang ada di rumah ini?

Mereka sampai di meja makan yang penuh dengan berbagai macam hidangan lezat. Rayyan duduk di kursi paling ujung, yang tampak seperti singgasana baginya. Sementara Aira lebih memilih duduk di kursi yang menyamping, mencoba menjaga jarak dari pria yang membuatnya ketakutan itu.

Rayyan mulai menyantap makanannya dalam diam, tidak mempedulikan Aira yang duduk di sampingnya. Suasana di ruang makan itu begitu hening, hanya terdengar suara denting sendok yang saling beradu dan isakan dari sisa tangis Aira.

Aira tidak menyentuh makanannya sama sekali. Ia tidak memiliki nafsu makan. Pikirannya terlalu kacau untuk memikirkan makanan. Ia hanya ingin melarikan diri dari tempat ini, sejauh mungkin dari Rayyan.

Setelah menyantap makan malamnya, Rayyan bangkit dari kursinya dan pergi dari sana, meninggalkan Aira yang duduk sendirian di meja makan. Hati Aira seketika lega, merasa seperti beban berat telah diangkat dari pundaknya. Ia berharap Rayyan akan meninggalkannya sendirian, membiarkannya beristirahat dan memulihkan diri.

Namun, kelegaan itu tidak berlangsung lama. Tiba-tiba, seorang pelayan wanita menghampirinya, menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. "Ayo, Nyonya," ucap pelayan itu, suaranya lembut namun tegas. "Saya akan antarkan Anda ke kamar Tuan."

Bersambung...

1
Rita Anugrahima
seruuu thor, di tunggu update y😊
Annvita: maaciw.../Kiss/
komen terus disetiap bab ya ya/Smirk/
total 1 replies
Annvita
Ala Moh../Doge/
Annvita
komen dong woey.../Whimper/
Annvita
kalian serius diemin aku kayak gini? /Left Bah!/
Annvita
komennya ges... komen/Chuckle/
Annvita
eit eit eit.... komennya jangan lupa ditinggal disini ya .../Hey//Hey/
Annvita
Novel yang buagus banget... hati-hati loh Rayyan dari benci bisa loh jadi cinta UPS....

guys baca juga ini seru buanget loh... apalagi mantan suami Aira, nanti sadar dan ngejer ngejer lagi tu mantan bini... hoho
Annvita
jangan lupa tinggalkan komentar kamu gesss . /Determined//Determined//Determined/
Bé tít
Tertinggal sama ceritanya, cepat update author!
Annvita: jangan lupa komen disetiap bab nya ya.../Smile/
total 1 replies
Amanda
Buat mood pembaca semakin bagus!
Annvita: maacih /Kiss/
total 1 replies
Cleopatra
Seru banget, aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya!
Annvita: jangan sampe kelewat ya.../Bye-Bye/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!