NovelToon NovelToon
Cinta Itu Terlalu Dalam

Cinta Itu Terlalu Dalam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:865
Nilai: 5
Nama Author: rosnila

Kiara merupakan seorang gadis yang masih berusia 18 tahun, saat ini dia baru dinyatakan lulus SMA, Akan tetapi takdir malah membuat dia terjebak dalam ikatan pernikahan dengan pria asing bernama Arya. akankah pernikahan yang dijalaninya berakhir bahagia? ataukah akan sebaliknya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rosnila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saling Menduga

Arya memutuskan untuk ikut masuk, mencari keberadaan Kiara dan Bik Marni. Setelah berjalan masuk diapun melihat Bik Marni, namun tak melihat Kiara.

"Bibi kenapa sendirian?" tanya Arya yang tak melihat keberadaan Kiara.

" Nyonya sedang disebelah tuan." jawab Bik Marni.

Arya pun berjalan untuk melihat apa yang sedang dicari Kiara. Dan benar saja Kiara ada disebelah sedang mencoba mengambil barang yang sedikit tinggi.

Kiara terlihat kesusahan, karena tangannya tidak bisa menggapai barang tersebut. bukannya membantu Arya malah berdiri saja ditempat nya menonton apa yang dilakukan Kiara.

Dan pada saat itu terlihat seorang pria bertubuh tinggi membantu Kiara mengambilkan barang tersebut.

"Terimakasih Tuan!" ucap Kiara.

Lelaki itu malah terkekeh mendengar panggilan Kiara terhadap dirinya.

"Apa saya mirip tuan tanah?" tanya nya masih tertawa.

Kiara terdiam, dia malah kebingungan. Dan berpikir apa dia salah.

"Maaf apa saya salah?" tanya nya hati-hati.

"Tidak nona, anda tidak salah." jawab lelaki itu

"Saya fajar!" mengulurkan tangan.

Kiara sedikit ragu, tapi alangkah tidak sopan karena fajar sudah menolong dirinya.

"Kiara!" menyambut uluran tangan fajar sambil tersenyum.

Arya yang dari tadi masih memperhatikan mereka terlihat kesal. Tapi dia tetap memutuskan untuk pergi ke tempat bik Marni.

"Bik saya tunggu di mobil."

"Kalau sudah siap tolong segera kembali!" ucap Arya sambil berlalu.

Bik Marni yang melihat perubahan raut wajah tuannya langsung mencari Kiara. Namun belum juga dia melangkah, Kiara sudah terlihat berjalan kearah nya.

"Nyonya, sudah selesai?" tanya Bik Marni.

"Sudah Bik." jawab Kiara sambil tersenyum.

"Kalau begitu kita langsung bayar saja ya nyonya!"

"Iya Bik." Kiara tak membantah meskipun sedikit bingung.

Dia melihat si Bibi seperti sedang panik. Tapi ya sudahlah, Kiara tak ingin ambil pusing. Berjalan mengikuti Bik Marni ke meja kasir.

Mereka berdua membawa barang-barang yang tadi dibeli ke mobil. Begitu sampai disana Arya langsung membuka bagasi mobil. Namun tanpa bicara sepatah kata pun.

Untuk Kiara itu biasa saja, karena memang mereka jarang bicara, tepatnya tidak pernah bicara.

Mobil melaju dengan kencang nya, Kiara sampai berpegangan begitu erat pada kursi yang didudukinya.

Didalam hati apa gerangan yang membuat lelaki disampingnya itu tiba-tiba ngebut. Apa terjadi sesuatu? Tapi tentu saja Kiara tak mendapatkan jawabannya.

Begitu mobil terparkir, Arya membuka bagasi dan berjalan masuk ke rumah. Kiara yang melihat hal itu berjalan mendekat kearah Buk Marni yang juga terlihat bingung.

"Bik, tuan itu kenapa?" tanya nya setengah berbisik.

"Bibi juga enggak tau Nyonya, tiba-tiba saja begitu." jawab Bik Marni dengan cara yang sama juga.

Mereka berdua pun masuk kerumah dengan menenteng belanjaan. Bik Marni dan Kiara menyusun barang-barang yang baru dibeli ke dalam kulkas.

Tidak lupa bik Marni menyisakan beberapa untuk menyiapkan makan malam. Setelah selesai, Kiara pun pergi ke kamar untuk membersihkan diri.

Dia tak melihat Arya begitu sampai di kamar. Kiara langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi dan berganti pakaian.

Begitu dia keluar, dia melihat Arya duduk di sofa Yang ada dikamar mereka. Namun Arya sama sekali tak menatap ke arah dirinya.

Dia pun kembali turun untuk membantu Bik Marni memasak. Menyiapkan makan malam.

"Kenapa tuan belum turun ya nyonya?" tanya Wanita paruh baya itu kepada Kiara.

"Apa harus Kiara panggil?" tanya Kiara balik.

"Biasanya, jam segini tuan sudah turun untuk makan." jawab Bik Marni.

Kiara diam, namun hatinya tidak. Dia langsung bertanya-tanya apa karena kehadiran dirinya?

"Ya sudah Bik, kalau begitu biar Kiara yang panggilkan." ucap Kiara sambil berlalu.

Dia menaiki tangga menuju kamar mereka. Dan membuka pelan pintu kamar itu. Dan saat itu terlihat Arya malah tertidur di sofa.

Kiara berjalan perlahan mendekati Arya. Baru saja dia ingin membangunkan lelaki dihadapannya itu. Arya malah terdengar mengigau.

Menyebut-nyebut tentang seseorang yang meninggalkannya. Felicia, nama itu begitu jelas terdengar oleh Kiara. apa perempuan itu yang digantikan oleh nya? Tanya Kiara didalam hati.

Dia mengurungkan niatnya untuk membangunkan Arya, berjalan dengan terburu-buru untuk keluar dari kamar itu.

Dan karena hal itu hampir saja Kiara menabrak Bik Marni yang kebetulan berada di ujung tangga.

"Ya ampun, nyonya kenapa?" tanya Bik Marni.

"Apa terjadi sesuatu dengan tuan?" tanya Bik Marni panik.

"Enggak bik, maaf ya!" ucap Kiara.

Yang kemudian meninggalkan Bik Marni dan berjalan menuju ke ruang tamu. Duduk diam sesaat. Meskipun dia menikah karena terpaksa, akan tetapi dia merasa terluka lelaki yang telah menikahinya masih memanggil nama wanita lain.

Begitu dalam kah masih perasaan itu terhadap perempuan bernama Felicia itu? Kiara sejenak memejamkan matanya, mencoba untuk tenang.

Mencoba menenangkan dirinya, dan menyadarkan dirinya kalau dia hanya sebagai pengganti. Bukan perempuan yang dicintai.

Dia tidak punya hak marah, atau melarang lelaki itu untuk menyebut nama perempuan lain.

Suara detak langkah di tangga lantai dua itu membuyarkan lamunan Kiara, menatap ke arah Arya sejenak.

Tanpa diminta Kiara bangun dari duduk nya dan berjalan mengikuti Arya ke meja makan. Tanpa diminta dia pun langsung melayani Arya makan.

Namun tak ikut makan, dia hanya duduk diam di kursi nya.

"Kenapa tidak makan?" suara itu sedikit mengagetkan dirinya. Namun dia tetap tidak mengisi piringnya.

"Kiara tidak lapar." jawab nya.

Memang Kiara benar-benar sedang mencoba menyesuaikan diri. Bahkan berusaha merubah cara bicaranya terhadap Arya.

Meja makan kembali sunyi, tak ada yang bicara. Hanya dentingan sendok milik Arya sesekali terdengar.

Setelah selesai, Kiara langsung membereskan meja makan dibantu Bik Marni. Yang juga sempat bertanya kenapa Kiara tidak makan.

Namun jawaban yang sama yang kiara berikan. Tidak lapar, padahal dia sama sekali belum makan apapun.

Dia berjalan menaiki tangga menuju kamar, meninggalkan Arya yang masih duduk diruang tamu.

Masuk ke kamar Arya, yang saat ini telah menjadi kamar mereka berdua. Kiara memutuskan untuk tidur, menarik selimut sampai menutupi dada.

Perjalanan ini baru saja dimulai, masih banyak lagi yang mungkin akan dan harus mampu dia lewati.

Kiara menarik nafas panjang, dan membuangnya begitu saja. Dia memejamkan matanya dan mencoba untuk tidur.

Anggap saja, sedang mempersiapkan diri untuk esok hari. Menghadapi hidup baru yang jauh dari impiannya selama ini.

Kiara pun larut dalam mimpinya malam itu, dia bahkan tidak tau kalau Arya tidak tidur dikamar yang sama dengan dirinya.

Dia begitu lelah, tidak hanya tubuhnya. Hatinya juga begitu lelah. Baru sehari Dia hidup bersama orang yang asing baginya, dia merasa hidupnya berubah seketika.

Harus menghadapi Arya yang tiba-tiba saja sikapnya nya berubah tanpa dia tau sebabnya. Namun jalan inilah yang harus dia lewati, kuat ataupun tidak.

Namun akan kah, huru-hara ini berakhir, atau ini baru awalnya ?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!