NovelToon NovelToon
Aku Bukan Dia

Aku Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Kembar / Model / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Mom

Dengan diam Stevi kembali ke mode sedihnya.
"Bantu aku untuk melupakan Farhan Laras! Aku sudah berusaha sebisa mungkin melupakan rasa ini pada nya, tapi setelah mendengar niat nya kemaren aku merasa tidak sanggup!"

Laras duduk di depan Stevi yang masih terlihat sibuk mengusap air matanya.
"Bagaimana dengan Candy? Menurutmu apa Dia gadis yang baik dan pantas untuk dipertimbangkan?"

Mendengar pertanyaan Laras, Stevi berdiri dan berjalan menuju foto perdana Dia dan Candy. Dia pandangi wajah Candy dengan senyuman dan menyentuh setiap sisi foto wajahnya.

"Jika aku sebagai Stevi maka Candy adalah sainganku tapi kalau aku menjadi Aliando aku tetap tidak bisa mencintai Dia sebagai wanita yang akan aku perjuangkan. Laras rasa ini ke Candy sangatlah berbeda dengan rasa seorang pria lainnya. Aku tidak tahu kenapa kasih sayangku ke Dia seperti saudara dalam satu kandungan."

"DEG..! Laras menjadi ragu sendiri dengan ucapan Stevi. Dia mendekat ke arahnya dan memegang kedua tangannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku lebih suka memanggilmu Aliando

Sesuai kesepakatan Laras , mengenalkan Candy pada teman sesama modeling dulu. Namanya Carolin, Dia pensiun lebih awal menjadi model karena permintaan suaminya. Koneksi Carolin cukup banyak di dunia modeling.

Siang itu sengaja Laras membawa Candy ke sekolah model milik Carolin.

"Halo Sayang, gimana si kecil sehat kan? sesuai janjiku, aku ke sini dengan calon model yang akan menjadi bintang ke depan seperti kamu dulu!"

Carolin menyambut kedatangan Laras dan Candy dengan senyum manisnya.

"Baik Cintaku, Stevi tidak ikut? Yuk kita masuk ke kantor aku saja."

Setelah cupika- cupiki, Carolin mengajak mereka ke ruangannya.

"Duduklah...! Oh... ini yang namanya Candy?"

Carolin meminta mereka untuk duduk. Sambil mengamati Candy dari atas sampai bawah, Carolin mempunyai fikiran yang sama dengan kebanyakan orang yang menganggap Stevi dan Candy adalah wanita yang mempunyai paras sama , apalagi jika keduanya sama-sama di makeover.

"Gimana Carol menurutmu?"

Melihat Carolin yang memandangi Candy tanpa celah sedikitpun, Laras meminta pendapatnya tentang Candy.

"Huft.. Laras kamu benar-benar beruntung bisa mendapatkan berlian yang akan membawa karier mu melesat tinggi nanti!"

Carolin benar-benar mengagumi kecantikan Candy yang terlihat alami.

"Haaa... kamu jangan seperti itu Carol, kita sudah berteman lama dan kamu tahu sendiri aku lebih memilih jadi desainer dari pada model."

Dengan candaan yang begitu akrab, Laras menanggapi sanjungan dari Carol.

Tanpa membuang waktu lagi, Laras menceritakan tujuan nya yang sebenarnya.

"Aku tidak tahu Carol, apakah rencana ini akan berhasil atau tidak, aku berharap kamu bisa membantuku, paling gak kita berusaha memancing ikan dalam kolam!"

Carolin sangat faham betul karakter dari Laras, jika Dia sudah klik dengan seseorang jangankan cuma harta mungkin nyawa pun akan Dia pertaruhkan untuk membantunya.

"Ok... Laras, aku akan coba dengan mendidik dan membentuknya menjadi model yang bisa tampil di karpet merah seperti kita dulu."

Mengingat masa-masa mereka saat bersinar jadi model dulu, membuat mereka kembali larut dalam mimpi-mimpi yang belum terwujud.

"Ok Carol, aku tinggal Candy di sini, aku percayakan semua ke kamu!"

Laras pamit ke Carol untuk kembali lagi ke Butik, karena setelah kemunculan couple candy dan Stevi, pesanan Laras terus mengalami overload.

"Baik Cinta, serahkan semua padaku!"

Sangat bersyukur sekali Carol mendapat bibit model seperti Candy yang Dia yakin akan bisa meng up lagi kelas modelingnya.

Setelah kepergian Laras, Carolin mengajak Candy untuk melihat-lihat terlebih dahulu kelas model nya.

"Can... semua sudah aku tunjukan kepadamu, apa kamu merasa nyaman dengan lingkungan di sini?"

"Hmm... pasti kak Carol, aku akan selalu berusaha dan belajar untuk menjadi lebih baik!"

Sambil melihat foto-foto Carolin selama menjuarai kompetisi, Candy merasa kagum.

"(Aku harus berusaha keras agar bisa seperti kak Carol, dan untuk merubah nasibku)"

"Gimana Candy, apa bisa kita mulai hari ini belajarnya?"

Pertanyaan dari Carolin membuat Candy tersadar dari khayalannya.

"Oh.. bisa kak! tapi baju ku....

Candy sadar kalau penampilannya saat itu hanya menggunakan kemeja dan jeans pencil pemberian Laras. Memang sengaja Laras tidak memberitahukan secara detail, siapa yang akan Candy temui hari itu.

" Santai saja Can, kalau mau ganti baju yang lebih nyaman menurutmu ada koq di ruang ganti, tinggal pilih saja. Di sana juga ada berbagai macam sepatu dan aksesoris fashion yang lain, pakailah!"

Sambil menunjukan sebuah ruangan privat khusus koleksi miliknya, Carol meminta Candy untuk ganti baju yang menurutnya lebih nyaman.

Selagi Candy ganti baju, Carol menghubungi Butik temannya lewat telepon yang kemaren sempat menawarkan padanya pemotretan untuk brand baru desainnya.

"Halo Cin... apa penawaran kemaren masih berlaku?"

("Gimana apa sudah di putuskan dan mendapat ijin dari suami?")

"Oh... bukan untuk aku, tapi untuk salah satu muridku!"

("Memang murid mu bisa menjamin produk ku dapat bersaing di pasaran?")

"Aku yang jamin, nanti aku kirim sample fotonya, Ok?!"

("Baiklah.. aku tunggu!")

Carolin menutup teleponnya dan dalam waktu yang bersamaan, Candy keluar dari ruang Carol.

"Kak, aku sudah siap!"

Candy berjalan menuju ke arah Carol.

Dia mengajak Candy ke ruangan khusus yang tidak digunakan untuk mengajar murid yang lain. Special untuk Candy, Dia yang mengajar dan membimbingnya . Karena Dia yakin karier Candy pasti tidak akan mengecewakan.

"Can, aku akan mengajarkan mu untuk menjadi seorang model profesional sesuai dengan permintaan Laras, dan nanti aku sendiri yang akan jadi mentormu!"

"A.. apa kak, tapi aku mana pantas? Kenapa aku tidak dijadikan satu sama murid yang lain? apa karena aku gak bayar ya kak?"

Sambil tersenyum malu, Candy bertanya ke Carol kenapa Dia diperlakukan istimewa.

"Aduh... Candy, kenapa kamu punya fikiran seperti itu? Kamu itu suatu tantangan dan misi buatku yang Laras beri, jadi aku lebih percaya pada diriku sendiri untuk membuatmu seperti yang diharapkan.

Sekarang kamu slow, berusaha menjiwai apa yang menjadi profesimu ke depan nanti."

Dengan kerjasama yang bagus dari Carol serta antusias Candy, kelas model siang itu berjalan dengan lancar. Setiap materi yang di berikan padanya, Candy selalu bisa menerima, memahami dan mempraktekan dengan sempurna.

Carol juga memberi contoh serta mempraktekan setiap gerakan, cara jalan, berbagai pose dan semua yang berhubungan dengan perjalanan seorang model. Tidak terasa sudah hampir dua jam mereka menghabiskan waktu untuk belajar dan saling bertukar fikiran.

"Can, kamu ternyata sudah ada bakat! Istirahatlah, aku kira hari ini sudah cukup belajarnya!"

"Ahh... kak Carol pinter banget menyanjung orang, jadi gak enak aku!"

Semakin akrab mereka dalam berteman, bukan hanya seperti guru dan murid tapi terlihat seperti saudara.

"Oh ya Can, kamu pulangnya ke kos pakai apa?"

Sambil memberikan sebotol air mineral Carol bertanya ke Candy. Karena tadi Dia datang bersama Laras dan sekarang Laras terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

"Nanti aku bisa pake ojek kak, karena motor aku ada di butik kak Laras!"

Begitu hausnya Candy, sampai air di dalam botol habis tak tersisa.

Tidak lama Stevi datang menghampiri mereka.

"Kak Carol, sudah selesai kelasnya?"

Carolin berdiri dan memeluk Stevi dengan erat karena memang sudah lama mereka tidak bertemu, semenjak ketahuan Mama kalau Stevi belajar jadi model wanita ke Carol.

"Sudah Stev, kamu ke sini mau belajar juga?"

Stevi memandang Candy yang masih terduduk di lantai bawah.

"Kak Laras minta aku jemput Candy!"

Candy yang mendengar ucapan Stevi, Dia segera beranjak dari duduknya dan hendak ganti baju.

"Kalau begitu aku ganti baju dulu, tunggu sebentar!"

Saat Candy mau berjalan menuju ruangan Carol, Stevi menarik tangan dan menahannya.

"Gak usah ganti bawa pulang saja, kak Carol masih punya banyak koq! Aku juga dulu sering bawa pulang baju kak Carol dan gak pernah aku kembalikan lagi!"

Candy dan Stevi saling berpandangan dan lepas pula tawa lebar mereka secara bersamaan.

"HHAAAAAAA....!!"

Melihat kekompakan mereka di pikiran Carol terbesit tentang kemiripan wajah antara Candy dan Stevi.

"(Apa mungkin mereka saudara yang terpisah karena suatu hal? Sepertinya hanya Dr Darmo yang bisa menjawab)"

"KAK CAROL!"

Lagi-lagi kekompakan mereka membuat Carol semakin yakin dengan fikirannya.

"Oh... ya kenapa, kalian koq bareng manggilnya?"

Dengan gugup Carol menjawab panggilan mereka yang terlihat kompak.

Stevi memegang bahu Carol dan memainkan alisnya.

"Kamu bengong mikirin apa hayo? Hmm... kami pulang dulu ya, takut Laras teriak -teriak kalau tidak cepet sampai butik!"

"Baiklah, Hati-hati di jalan ya!"

Carol mengantar mereka sampai depan sekolah modelnya. Tidak sadar Candy dan Stevi keluar dari tempat itu menuju mobil sambil bergandengan tangan.

Melihat mereka berdua Carol merasa kalau Stevi memang ada hubungannya dengan Candy.

"semoga saja pemikiran ku benar, biar Candy bisa merasakan kehangatan sebuah keluarga."

Dalam perjalanan menuju Butik, Candy dengan malu meminta ijin ke Stevi.

"Hmm.. kak, kalau aku panggil nya Aliando saja gimana?"

Stevi melirik Candy dengan senyum yang manja.

"Harus dong, lebih amannya memang kamu harus panggil aku dengan nama Aliando saja. Lagian aku juga pake bajunya sudah macho kayak gini kan?"

"Hheeee..... "

Candy menyambut jawaban Stevi dengan senyuman.

"(Memang sih Dia sedikit melambai, tapi aku lebih setuju kalau Dia jadi pria macho)"

"Kenapa Can, ngelamunin apa?"

Tiba-tiba pertanyaan Stevi, membuat Candy tersadar kembali dari lamunan.

"OH... gak papa kak, cuma hmm... "

"Cuma apa Candy?"

Lagi-lagi dengan senyum Dia bertanya ke Candy. Jujur melihat senyum Stevi, Candy jadi mengagumi wajah cute nya.

"Ak.. aku lebih suka kalau lihat kakak menjadi Aliando! Hiiii.... Maaf kak, aku jujur!"

Mendengar ucapan Candy, Stevi hanya diam dan senyum yang tidak bisa diartikan. Melihat baju Carolin yang masih di pakai Candy, Stevi berinisiatif mengajaknya mampir ke toko fashion terdekat.

"Lho koq masuk sini Aliando?"

Dengan wajah bingung Candy menatap Stevi yang masih sibuk dengan setirnya untuk parkir.

"Kita beli baju dulu!"

Stevi mengajak Candy turun dan masuk ke toko itu. Sampai di dalam banyak yang mengagumi wajah mereka. Ada yang mengira mereka saudara ada juga yang mengira mereka sepasang kekasih.

"Can, ambilah lima setel baju sesuai selera kamu, nanti aku yang bayar!"

Seneng bener Candy saat di belikan Stevi beberapa baju. Sebenarnya selera mereka tidak jauh beda, Stevi yang membawakan tas belanjanya juga merasa puas dengan pilihan Candy.

Sesampainya di kasir, Stevi memberikan tas belanjanya kepada karyawan toko. Dua karyawan yang ada di kasir saling berbisik memandang mereka berdua. Salah satu dari merekapun tidak bisa menahan keingin tahuannya.

"Kakak berdua wajahnya mirip banget, jodoh kali ya, yang satu cantik imut dan satunya lagi ganteng cute. Heee..... "

Mendengar celotehan karyawan toko, tidak membuat mereka jadi malu atau apa. Malah Candy reflek merangkul Aliando.

"Hii.. iya dong kak, serasi kan?!"

"HAAAAA....! mereka tertawa bersama kecuali Stevi yang hanya memandang wajah bahagia Candy.

Tersadar dengan kelakuannya Candy dengan cepat melepaskan tangannya yang melingkar di punggung Stevi. Dengan pelan Dia berbisik ke Stevi.

" Maaf, aku reflek!"

"(Duh... kenapa aku gak bisa kontrol saat sama Aliando, rasanya sudah begitu dekat. Dia pasti mengira aku suka)"

Stevi semakin geli melihat kelakuan Candy yang polos dan lucu. Dia menggandeng Candy dan membawa belanjaannya keluar dari toko.

1
Attanaufal
/Pray/ cemungutttsss
Attanaufal
/Pray/
Mack Werz
Ceritanya kreatif bener, thor! Keren abis. Jangan lupa terus berinovasi dalam menulis ya.
Pyscho
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!