Sang Putri Asli: Sandiwara Calista

Masih dalam suasana obrolan, Jayendra sudah berusaha agar tidak mengatakan hal yang menjadi tujuan utama Mereka datang ke Kediaman Wheatley. Namun melihat Calista, membuat Jayendra tidak bisa mencegah kemauan nya.

“Walau Aku sudah paham situasi nya, tapi Aku akan tetap bertanya. Calista, apakah Kau bisa kembali ke Kediaman Chamberlain ?” Cetus nya sambil meremas kedua tangan, gugup dan gelisah pada jawaban yang sebenarnya sudah Dia perkirakan.

“Umm, untuk saat ini seperti nya belum bisa Tuan Muda Jayendra. Kakek dan Nenek past akan khawatir dan tidak fokus dalam bekerja. Anda tahu sendiri kan, kalau saat ini pembangunan Ibu Kota di wilayah Wheatley tengah berlangsung. Jika Saya pergi Ke kediaman itu lagi, ke tempat Saya hampir mati... Kakek dan Nenek pasti tidak bisa fokus dalam bekerja. Dampak nya pasti akan menuju ke arah negatif.”

Otak Jarrel dengan cepat berputar dan langsung bersuara. “Jadi Kau akan kembali ke kediaman Chamberlain kalau pembangunan Ibu Kota Wilayah Wheatley sudah selesai ?”

“Ahh... Benar, seperti itulah Tuan Duke. Kata Kakek, situasi Ibu Kota benar-benar akan pulih paling cepat Dua bulan. Jadi Saya pikir untuk saat ini—”

“Aku akan membantu mempercepat pembangunan.” Potong Jarrel.

“Ya ? Apa maksud perkataan Tuan Duke barusan?”

“Aku akan mengerahkan semua yang di butuhkan dalam pemulihan Ibu Kota. Pasti memakan waktu paling lambat satu bulan. Saat itu, Kau harus kembali ke Kediaman Chamberlain.”

“Kakek, Bagaimana ini ?” Bisik Calista dengan suara yang masih terdengar.

“Jangan bilang Kau berbohong di hadapan Grand Duke Chamberlain, Calista?” Pungkas Jarrel membuat Calista mengeratkan bibirnya.

“Baiklah. Aku tidak akan menolak bantuan yang Anda berikan Tuan Duke. Sebaiknya Kita pindah ke ruang kerja untuk pembahasan lebih lanjut. Toh sehebat-hebat nya diri Mu, Kau tidak bisa menyulap Ibu Kota dalam satu hari.” Tutur Arzhel yang sudah berdiri dan berjalan bersama Beldia Ke ruang kerja. Jayendra sudah mengikuti langkah Kakek Nenek nya, namun Jarrel masih dalam ruangan. Dia pun melangkah mendekati Calista kemudian menunduk agar atensi Mereka bertemu.

“Satu bulan... Paling lambat satu bulan Aku aan membuat Mu kembali ke Kediaman Chamberlain.”

“Tapi apa alasannya Tuan Duke ? Anda sudah punya Faelynn kan ? Kalian bisa hidup seperti sebelumnya—”

“Alasan ?” Potong Jarrel. “...Karena Kau Putri Ku. Putri yang asli, Putri yang kandung, yang memiliki pecahan darah Ku. Aku tidak bisa membiarkan Putri Ku tinggal di kediaman lain selain kediaman Chamberlain!”

“Ughh..” Bibir Calista bergetar. Lingkar mata nya memanas. Dia ingin menangis karena tidak ingin dibawa kembali ke Kediaman Chamberlain untuk selama-lamanya. Reaksi nya sangat di pahami oleh Jarrel, namun Dia abai. Dia benar-benar menginginkan Calista kembali.

“Kembali lah ke kamar Mu. Aku akan melanjutkan pembahasan perbaikan Kota dengan Count Wheatley.” Tutur Grand Duke yang berniat mengelus puncak kepala Calista seperti yang biasa Dia lakukan pada Faelynn. Namun tangannya langsung terhenti saat masih mengudara lantaran Calista sudah memejamkan mata dan berpikir Dia akan di pukul.

“Aku akan memperbaiki segala nya Calista.” Pungkas Jarrel dan kemudian berlalu dari ruangan.

“Nona, mari Saya antar.”

“Baik Martha. Aku ingin minum teh pekat tanpa gula. Tolong buatkan ya, Aku akan menunggu di kamar.”

Setelah tiba di kamar dan teh yang di inginkan sudah bertengger di atas meja, Martha dan pelayan yang lain langsung meninggalkan Calista.

“Kami permisi Nona Calista. Selamat menikmati teh Anda.”

“Umm, terimakasih.”

Klek.

“Hmm... Tuan Duke menggigit umpan yang ku berikan dengan sangat baik. Kalau begitu, sekarang Aku harus fokus pada ‘Perayaan Pendirian Kekaisaran Nethoria’ tiga hari dari sekarang. Umm..” Calista menganggukkan kepala nya berkali-kali usai menemukan susunan rencana setelah dipertimbangkan dengan seksama dan di pikirkan matang-matang.

“Huhuhu... Kau harus menampilkan reaksi yang sesuai dengan prediksi Ku, Faelynn.” Monolog Calista sambil menikmati teh pahit yang menyebar di lidahnya dan memberikan rasa kepuasan bagi Calista.

...***...

20 Menit kemudian, Jarrel bersama Jayendra sudah selesai berdiskusi tentang pembangunan Ibu Kota Wheatley bersama Arzhel dan Beldia. Mereka mengantarkan kepergian Jarrel dan Jayendra sampai di depan kediaman. Calista juga sudah berdiri di samping Nenek nya.

“Kami pergi dulu,” ucap Jarrel.

“Jaga diri Mu baik-baik, Calista. Segera Aku akan mengirimkan banyak hadiah pada Mu.” Sambung Jayendra kemudian Mereka berjalan ke arah Kereta Kuda.

Calista langsung menengok ke samping dan berucap, “Nenek nenek..”

“Umm ? Apa sayang ?”

“Kata Elisha, tiga hari lagi akan ada Perayaan Pendirian Kekaisaran Nethoria, apa Nenek dan Kakek akan pergi ?”

“Tentu. Ini undangan langsung dari Raja. Kita pasti akan pergi.”

“Uwaah, Calista ikut ya ?”

“Tentu. Kalau Kau ingin pergi, maka Kakek dan Nenek akan membawa Mu.”

“Hehehe, terimakasih Kakek... Nenek..” Ucap Calista sambil memberikan pelukan.

Jarrel dan Jayendra memberikan lirikan terakhir sebelum benar-benar nak ke kereta kuda dan meninggalkan kediaman Wheatley.

“Benar juga... Tiga hari lagi akan ada Pesta Perayaan Pendirian Kekaisaran Nethoria kan ? Kita harus memperkenalkan Calista pada saat itu. Agar semua orang tau bahwa ada Calista di Keluarga Chamberlain.”

“Baik Ayah. Sebaiknya Kita jangan memberitahu Calista dulu. Dia pasti akan menggunakan alasan sakit agar tidak pergi.”

“Kau benar. Kita akan menjemput nya dua jam sebelum Perayaan di mulai.”

“Dia pasti akan memberikan penolakan lewat wajah nya.”

“Aku tidak peduli, Jayendra. Calista harus dipaksakan untuk menerima Kita sebagai keluara nya. Dia memang harus dipaksa... kemudian walau terpaksa pada awalnya, nanti juga Dia akan terbiasa. Karena bujukan lembut tidak akan berfungsi pada Calista. Sifat keras kepala Ku benar-benar diwariskan oleh anak itu.”

Arzhel dan Beldia kini berjalan masuk bersama Calista yang tengah membuat Mereka tertawa. Saat akan menaiki anak tangga, Calista menengok kepergian kereta kuda yang sudah hampir melewati pagar kediaman. “...Sampai bertemu lagi, Tuan Duke.” Batinnya menahan bibir agar tidak tersenyum miring saat bersama Kakek dan Nenek.

...***...

Perbaikan Ibu Kota Wheatley kini di serahkan secara penuh kepada Grand Duke Chamberlain. Arzhel yang awalnya sengaja melimpahkan semua tanggung jawab pada Jarrel agar Dia menolak, malah langsung di terima tanpa keraguan sedikit pun. Alhasil, kini semua tenaga kerja maupun materi yang di butuhkan untuk pembangunan di tanggung oleh Jarrel.

Perbaikan mulai berjalan dengan banyaknya tenaga kerja yang di kerahkan, Jarrel menawarkan harga kerja yang lebih tinggi dari biasannya agar para tukang memberikan hasil yang lebih optimal. Penggunakan alat sihir besar-besaran dalam mempermudah pembangunan di kerahkan. Biaya yang Jarrel keluarkan lima kali lipat lebih mahal dari harga yang seharusnya.

“Elisha, tolong kirim kan surat itu ke Kediaman Grand Duke Chamberlain.”

“Hmm ? Apa untuk Tuan Duke dan Tuan Muda Jayendra, Calista ?”

“Tentu tidak. Amplop dengan hiasan bunga merah untuk Faelynn, sedangkan amplop dengan hiasan bunga kuning untuk Fiorrela.”

“Baiklah. Aku akan segera kembali setelah memberikan ini pada para pelayan.”

“Umm..” Calista mengangguk dan melihat Elisha yang sudah keluar dari kamar nya. “…Sayang sekali Aku tidak berada di kediaman Chamberlain saat ini. Jika tidak, melihat reaksi mereka berdua usai membaca surat pasti akan sangat menyenangkan.”

...***...

...Maaf telat update Guys😩. Tapi jangan lupa like dan komen ya♥️...