NovelToon NovelToon
Ditolak Ibu Pria Miskin, Dinikahi Pria Asing

Ditolak Ibu Pria Miskin, Dinikahi Pria Asing

Status: tamat
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal / Tamat
Popularitas:30.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eys Resa

follow IG Othor @ersa_eysresa

Di usia 30, Aruni dicap "perawan tua" di desanya, karena belum menemukan tambatan hati yang tepat. Terjebak dalam tekanan keluarga, ia akhirnya menerima perjodohan dengan Ahmad, seorang petani berusia 35 tahun.

Namun, harapan pernikahan itu kandas di tengah jalan karena penolakan calon ibu mertua Aruni setelah mengetahui usia Aruni. Dia khawatir akan momongan.

Patah hati, Aruni membuatnya menenangkan diri ke rumah tantenya di Jakarta. Di kereta, takdir mempertemukannya dengan seorang pria asing yang sama sekali tidak dia kenal.

Apakah yang terjadi selanjunya?
Baca kisah ini sampai selesai ya untuk tau perjalanan kisah Aruni menemukan jodohnya.
Checkidot.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Ribuan kilometer terbentang antara Rico dan Aruni, namun jarak itu tak mampu memisahkan hati Rico dari Indonesia. Di tengah gemerlap kota Den Haag, Belanda, Rico disibukkan dengan proyek besar yang sangat krusial bagi perusahaannya. Rapat demi rapat, presentasi, dan diskusi panjang mengisi hari-harinya dari pagi hingga larut malam. Ia harus fokus pada pekerjaan, memastikan setiap detail berjalan sesuai rencana. Profesionalismenya menuntutnya untuk mengerahkan seluruh energi dan pikirannya di sana.

Meskipun begitu, hati Rico seolah tertinggal di Indonesia. Ada kegelisahan yang menguasai dirinya, sebuah kegalauan luar biasa yang tak bisa ia hindari. Pikirannya sering melayang pada Aruni, senyumnya, tawa renyahnya, dan tatapan matanya yang teduh. Ia bertanya-tanya, bagaimana kabar Aruni di sana? Apakah ia baik-baik saja? Apakah ia merindukannya juga? Tapi semua itu selalu terbayarkan dengan foto dan video Aruni yang dikirimkan Dina kepadanya.

Godaan di Belanda pun datang silih berganti. Sebagai seorang pengusaha yang sukses dan berpenampilan menarik, Rico seringkali dihadapkan pada situasi yang menguji kesetiaannya. Banyak rekan kerja, terutama dari klien, yang mencoba menyodorkan wanita cantik untuk "memuluskan" pekerjaan mereka. Rayuan halus, ajakan makan malam pribadi, hingga tawaran untuk sekadar menikmati hiburan malam di kota-kota Eropa yang bebas. Namun, dengan sopan dan tegas, Rico selalu menolak semua ajakan itu.

"Terima kasih atas tawarannya, tapi saya ada janji," atau "Saya harus fokus pada pekerjaan," menjadi alasan-alasan klise yang selalu ia lontarkan.

Hatinya sudah terpaut di Indonesia, pada Aruni. Ia tidak ingin mengkhianati perasaan itu, apalagi merusak kesempatan yang sudah di depan mata. Bayangan Aruni selalu menjadi benteng pertahanannya dari segala godaan.

Memasuki minggu ketiga keberadaannya di Belanda, Rico mendapatkan sebuah kabar yang membuat hatinya menghangat sekaligus dilanda kerinduan yang membuncah. Sebuah pesan dari Tante Dina.

"Rico, Aku mau kasih kabar baik," bunyi pesan itu.

"Aruni tadi malam cerita, dia mimpi indah setelah salat istikharah. Dia bilang hatinya sekarang lebih tenang dan yakin."

Rico tersenyum lebar membaca pesan itu. Rasa lelahnya seketika hilang digantikan kebahagiaan. Isyarat mimpi positif Aruni adalah jawaban yang ia harapkan. Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama saat membaca pesan selanjutnya.

"Tapi, Rico," lanjut Din, "Aruni juga bilang dia sedikit bimbang. Dia khawatir kamu menghilang atau hanya main-main saja. Katanya kok tidak ada kabar darimu sama sekali."

"Karena selama kepergianmu, kamu seperti menghilang di telan bumi, tanpa kabar tanpa pesan. "

Hati Rico mencelos. Ia tahu, ia memang sengaja tidak memberikan kabar apapun kepada Aruni. Ia ingin membuat Aruni merindukannya dan memikirkannya. Ia ingin Aruni merasakan bagaimana rasanya kehilangan dirinya sejenak, agar ketika mereka bertemu lagi, rasa rindu itu akan meledak menjadi kebahagiaan yang berlipat ganda. Sebuah strategi yang berisiko, namun ia yakin akan berhasil.

"Ya Allah, Aruni," batin Rico. "Maafkan aku sudah membuatmu cemas. Dan berfikir yang tidak-tidak tentangku. "

Rasanya ingin sekali Rico segera pulang untuk membuktikan kalau ia serius dan tidak main-main. Ingin sekali ia menelepon atau mengirim pesan pada Aruni saat itu juga, menjelaskan semuanya, dan mengatakan betapa ia merindukannya. Namun, ia harus menahannya. Urusannya di Belanda belum selesai. Proyek ini terlalu penting untuk ditinggalkan. Ia harus menyelesaikan tugasnya dengan sempurna sebelum bisa kembali dan menghadapi Aruni dengan kepala tegak.

Apakah Rico tidak rindu?

Tentu saja, Rico sangat merindukannya. Setiap malam, bayangan Aruni hadir dalam benaknya. Setiap tawa atau senyum yang ia lihat dari foto yang dikirim Tante Dina, hanya menambah kerinduannya. Ia ingin rindu ini semakin besar, semakin memuncak, sehingga saat mereka bertemu nanti, mereka bisa melepas rindu yang sama dengan luapan kebahagiaan yang tak tertahankan.

"Maafkan aku Aruni, tinggal sedikit lagi. Aku akan pulang. Dan akan membuktikan padamu kalau aku serius dan tidak main-main." gumam Rico sebelum tidur sambil menatap langit kamarnya.

"Segera, setelah semua jelas tentang perasaanmu, aku akan meresmikan hubungan kita. Aku akan membuktikan kepada semua orang kalau kamu pantas untuk dicintai. Kamu pantas untuk mendapatkan yang terbaik, dan aku– Aku akan membuktikan kalau aku yang terbaik untukmu. Bersabarlah, sedikit lagi. "

**********

Di Indonesia, Aruni masih berkutat dengan kesibukannya sebagai guru SD. Setiap hari ia menghadapi anak-anak didiknya dengan senyum, walau banyak diantara mereka ada yang membuat darahnya mendidih. Tapi dia di tuntut untuk tetap sabar dan selalu tersenyum agar muridnya tidak ilfeel padanya.

Namun di balik itu semua, ia masih menunggu kedatangan Rico dan kabar darinya. Setiap malam ia kembali bersujud, berharap penantiannya ini tidak sia-sia. Dan rasa sakitnya kembali. Ia memohon kekuatan untuk tetap sabar, dan keyakinan bahwa apa yang ia rasakan adalah bagian dari takdir yang indah nantinya.

"Ya ampun, ini alasan aku nggak mau jatuh cinta. rasanya sangat menyesakkan. " gumamnya.

"Kenapa saat aku ingin sendiri, masih ada saja yang datang mengusik hatiku. " gumamnya lagi sambil memegangi dadanya.

Aruni terlelap kembali setelah melakukan shalat malamnya. Berharap besok dia bangun dengan kabar baik. Atau setidaknya besok dia bisa bangun dengan keadaan segar.

Benar saja, Aruni terlihat sangat segar pagi ini. Dia dan tante Dina berencana akan pergi ke pasar hari ini. Dia sangat antusias karena sudah lama Aruni tidak pernah pergi ke pasar. Dia ingin tau seperti apa pasar tradisional di Jakarta.

"Apa kamu sudah siap, Run? " tanya tante Dina.

"Sudah, tante. Ayo kita berangkat. "

"Pa, titip Rubby ya. aku tidak mengajak Rubby kepasar, karena takut nangis nanti. " pinta tante Dina kepada suaminya.

"Ya sudah, kalian pergilah. aku akan menjaga Rubby." kaya Amar.

Dengan senyum lebar Dina dan Aruni pergi ke pasar tradisional dengan menggunakan motor matic tante Dina. Mereka terlihat sangat antusias, walau hanya pergi ke pasar untuk membeli sayur. Karena biasanya si kecil Rubby selalu rewel ingin ikut dan itu akan menghambat pergerakan mereka untuk berbelanja.

"Semua sudah lengkap nih, Run. Nanti sore kita akan masak rendang. " kata Tante Dina dengan senyum lebar.

"Iya, tante. Aku akan bantu. " jawab Aruni membalas senyuman tantenya.

"Tante sangat terbantu debgan kehadiranmu disini, Run. Kalau begitu sebelum pulang kita ngebakso dulu yuk. Sekalian bungkusin buat Rubby dan Ma Amar. "

"Ayok lah. cus. " Aruni tersenyum senang mendapat tawaran itu.

Mereka memakan bakso itu dengan sangat lahap di dampingi es jeruk yang menyegarkan. Namun semua kebahagian itu hilang saat–,

"Mbak Aruni?"

Kabar dari Tante Dina seolah menjadi jembatan antara dua hati yang terpisah jarak. Rico kini tahu bahwa Aruni merindukannya, dan Aruni mulai merasakan benih-benih cinta yang tumbuh. Namun, waktu dan jarak masih menjadi penghalang. Akankah Rico mampu bertahan di tengah ujian rindu dan godaan, dan akankah Aruni tetap teguh pada penantiannya hingga takdir menyatukan mereka kembali? Lalu siapa yang kembali datang mengusik?

1
Tira Aneri
suukaaa
Rea Sitta
Luar biasa
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 👍👍👍👏👏👏😍😍😍
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒉𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒈𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒃𝒖 𝒀𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒏𝒚𝒆𝒔𝒆𝒍𝒌𝒂𝒏 😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒏𝒊𝒉 𝒐𝒓𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 🤔🤔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑹𝒊𝒄𝒐 𝒋𝒖𝒏𝒊𝒐𝒓 𝒕𝒍𝒉 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓 🤭🤭
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑹𝒊𝒄𝒐 𝒃𝒆𝒏𝒆𝒓" 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒈𝒂 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕 👍👍
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒔𝒆𝒈𝒆𝒓𝒂 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒋𝒏𝒈𝒏 𝒍𝒆𝒎𝒃𝒆𝒌 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒉𝒓𝒔 𝒌𝒖𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒔 💪💪💪
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒉𝒓𝒔𝒏𝒚𝒂 𝒘𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒅𝒆𝒔𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒈 𝒅𝒊 𝒖𝒏𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒋𝒅 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒕𝒉 𝒌𝒍 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒅𝒑𝒕 𝒔𝒖𝒍𝒕𝒂𝒏 😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒅𝒑𝒕 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒍𝒃𝒉 𝒅𝒓 𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒊𝒂𝒑 𝒎𝒂𝒔 𝑹𝒊𝒄𝒐 🤭🤭
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒆𝒑𝒐 𝒏𝒊𝒉 𝒔𝒊 𝒃𝒊𝒃𝒊 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍 𝒚𝒂 𝒃𝒊𝒂𝒓 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒎 𝒎𝒖𝒍𝒖𝒕" 𝒘𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒚𝒈 𝒅𝒂𝒉 𝒋𝒂𝒉𝒂𝒕 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 🤲🤲
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒋𝒈 𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅 𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒊𝒃𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒈 𝒆𝒈𝒐𝒊𝒔 𝒋𝒅 𝒃𝒊𝒌𝒊𝒏 𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒏𝒂 😔😔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒚𝒈 𝒅𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑹𝒊𝒄𝒐 𝒔𝒅𝒉 𝒈𝒂𝒌 𝒔𝒂𝒃𝒂𝒓 𝒏𝒊𝒉 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒈𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒚𝒂 𝒓𝒆𝒂𝒌𝒔𝒊 𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒖 𝒀𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒑𝒂𝒔 𝒕𝒉 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒅𝒊 𝒍𝒂𝒎𝒂𝒓 🤔🤔😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!