Putri Beracun Sang Pangeran Iblis

"Teh ini sangat panas, kamu ingin membakarku, ya?" Selir Xue meraung marah sambil melemparkan cangkir teh yang baru saja Yi Nan sajikan.

"Maaf, Ibu Selir, saya tidak sengaja." Yi Nan segera berlutut dengan ketakutan, dia bahkan tidak berani mengangkat pandangannya untuk menatap netra Selir Xue yang menyeramkan.

"Hah! Sekarang seluruh ibukota tahu A—Heng telah menikahimu" Selir Xue mendengus sinis. "Karena kau, tak seorang pun bersedia menikahi putraku. Dasar Selir Peng9oda!"

Meski sudah memarahi Yi Nan sejak wanita itu memasuki Istana Bulan dan telah menjadi selir putranya, Selir Xue masih saja merasa belum cukup.

"Aku merasa kesal setiap kali melihatmu!"

Darahnya benar-benar mendidih setiap kali melihat Yi Nan, itu membuatnya teringat pada sosok Jinyue—harta karun yang dibuang putranya dengan sia-sia.

"Pangeran ingin menikah?" Yi Nan terkejut dan tanpa sadar mengangkat pandangannya untuk bersitatap dengan Selir Xue.

"Kalau tidak?" Selir Xue mengangkat sebelah alisnya, lalu berkata dengan sarkas. "Apakah menurutmu putraku akan tinggal bersamamu selamanya dan tidak pernah menikah?"

Yi Nan kembali menundukkan kepalanya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, tetapi di dalam hatinya jelas tengah merutuk. 'Siyal, aku harus segera hamil!'

'Jika A-Heng belum menikahi istri sah, tapi sudah ada anak dari seorang selir ... apakah masih ada gadis yang bersedia menikahinya?'

Meski tidak semua anggota keluarga kerajaan menganut aturan anak selir diasuh oleh istri sah demi menjaga garis keturunan, stabilitas keluarga, atau bahkan karena alasan politik, tetapi tetap saja sang anak harus memanggil istri sah dengan sebutan 'ibu.'

Itu sebabnya, Yi Nan berkeyakinan bahwa tidak akan ada gadis baik-baik yang rela menjadi ibu bagi anak suaminya dengan wanita lain.

Dia tidak tahu saja, Jinyue tidak pernah berniat mengirimkan gadis baik-baik ke Istana Mige.

Yi Nan diam-diam tersenyum jahat. 'Jabatan istri Pangeran Rui cepat atau lambat akan menjadi milikku

***

"Nona, ini resep yang kamu cari." Yuzhu memberikan selembar kertas kepada Jinyue sambil berkata dengan ekspresi serius. "Tabib Shen mengatakan, meski resep ini dapat membuatmu hamil, tapi kerusakan pada ibu tidak bisa terelakkan. Bahkan mungkin, anak dan ibu akan meninggal saat melahirkan."

"Dulu kau membuatku tidak bisa hamil, sekarang aku akan membantumu hamil lebih cepat. Namun, bisa melahirkan dengan selamat atau tidak ... itu tergantung nasibmu!" Jinyue menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman dingin, sorot matanya juga tampak dingin dan memancarkan aura permusuhan yang kuat.

"Nona, apa maksudmu?" Yuzhu mengerutkan keningnya dengan heran, sama sekali tidak mengerti satu patah kata pun yang diucapkan Jinyue. "Dulu? Kamu tidak bisa hamil karena Nona Ketiga? Kapan kamu menikah?"

Saat menyuarakan isi pikirannya, Yuzhu semakin kebingungan seolah-olah dia telah tersesat dalam pikirannya sendiri.

"Bukan apa-apa," jawab Jinyue apa adanya sambil melayangkan senyum simpul.

"Bukankah Zhao Yi Nan sangat ingin hamil demi menstabilkan posisinya di Istana Mige?" Jinyue menaikkan sebelah alisnya bersamaan dengan sebelah sudut bibirnya. "Maka biarkan aku menjadi 'Dewa Kesuburan' untuknya. Aku akan memberikannya bantal yang cukup tinggi agar dia bisa mewujudkan mimpinya itu."

Detik selanjutnya, Jinyue menyimpan resep pemberian Yuzhu ke dalam sebuah kotak kayu berukuran kecil. "Namun, biarkan dia mendapatkan resep ini sendiri."

Di kehidupan sebelumnya, Jinyue jatuh sakit setelah sebulan menjadi putri Pangeran Rui. Dari hari ke hari, kesehatannya semakin memburuk dan Yi Nan dengan murah hati menawarkan diri untuk memasuki Istana Mige demi merawatnya.

Jinyue tersentuh oleh ketulusan Yi Nan, dia juga mengasihani Pangeran Rui karena tidak ada yang melayani.

Itu sebabnya, Jinyue meminta Pangeran Rui untuk mengangkat Yi Nan sebagai istri yang setara dengannya.

Selain bisa melayani Pangeran Rui, Yi Nan juga bisa menggantikannya mengurus urusan dalam Istana Mige.

Awalnya, Pangeran Rui menolak usulan Jinyue dengan alasan tidak ingin menduakannya, bahkan Yi Nan juga tidak bersedia.

Bagi mereka, itu sama saja dengan mengkhianati Jinyue.

Namun ternyata, itulah keinginan mereka yang sebenarnya dan pengkhianatan keduanya sudah terjadi sejak awal!

Sayangnya, kebenaran itu terungkap di detik-detik terakhir hidupnya.

Sakit yang dia derita bertahun-tahun hingga tidak bisa memiliki anak, bahkan kematian tragisnya ... itu semua tidak luput dari campur tangan Pangeran Rui dan Yi Nan.

Mereka merencanakan segalanya dengan sangat baik dan mulus!

"Aku dengar Selir Xue sedang mencari calon istri untuk Pangeran Rui. Apa kamu sudah melakukan apa yang aku minta?" Jinyue kembali menaikkan sebelah alisnya dan menatap Yuzhu dari pantulan cermin, sementara tangannya dengan gerakan anggun menyisir rambutnya yang panjang.

Yuzhu mengambil alih pekerjaan Jinyue sambil berkata, "Nona, saya sudah mengikuti arahanmu untuk mempromosikan persahabatan antara Nona Ketiga dengan Pangeran Rui."

Sebelumnya, banyak gadis bangsawan yang mendambakan posisi putri dan iri pada keberuntungan Jinyue yang mendapatkan titah pernikahan dari Kaisar.

Namun, setelah mengetahui betapa dalamnya cinta antara Pangeran Rui dan Yi Nan, mereka semua mundur dengan teratur.

Tidak ada di antara mereka yang bersedia merendahkan diri demi berebut cinta sang pangeran dengan wanita tak bermoral seperti Yi Nan.

"Bagus, jangan biarkan seorang gadis baik-baik memasuki Istana Mige dan menyia-nyiakan hidupku!"

Yuzhu tersenyum riang. "Zhu'er mengerti."

***

Keesokan harinya, Jinyue mendapat kabar dari Yuzhu bahwa Yi Nan telah kembali ke Kediaman Bangsawan Jing demi menemui Selir Lin.

Jinyue tersenyum dingin, dia jelas tahu tujuan kembalinya Yi Nan adalah untuk meminta petunjuk dari Selir Lin agar bisa cepat hamil.

Bagaimanapun, Selir Lin sudah lebih dulu mengecap asam garam sebelum Yi Nan dan dia memang layak menjadi guru untuk sang putri.

Dari cara menjadi gadis licik yang manipulatif, cara merayu dan meng9oda pria, atau pun cara cepat hamil ... semuanya Yi Nan pelajari dari Selir Lin.

"Yuzhu, temani aku jalan-jalan sebentar." Jinyue sudah berjalan keluar dari Paviliun Qilin, dia tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan itu untuk memancing Yi Nan.

Saat netranya menangkap sosok Yi Nan yang tengah berjalan bersama Lan Xin, Jinyue segera memberikan kode melalui lirikannya pada Yuzhu.

Tentu saja, Yuzhu memahami maksud sang majikan dan langsung berbicara dengan suara yang agak lantang. "Nona, saya sudah menemukan Tabib Shen ...."

"Shuttt ...." Jinyue meletakkan jari telunjuknya di depan bibir, lalu melihat sekeliling dengan sikap misterius. "Jangan bicara di sini," imbuhnya lagi.

Tindak-tanduk Jinyue dan Yuzhu tidak luput dari pandangan Yi Nan, itu membuatnya sangat penasaran.

"Ayo, kita bicara di tempat lain." Jinyue segera menarik tangan Yuzhu pergi dari sana, bersikap seolah-olah tidak pernah melihat atau mengetahui keberadaan Yi Nan.

Tidak tahan menanggung rasa ingin tahunya, Yi Nan langsung mengeluarkan perintah. "Lan Xin, pergi dan lihatlah."

Tidak menunggu titah kedua, Lan Xin diam-diam pergi mengikuti Jinyue dan Yuzhu hanya untuk mencuri dengar pembicaraan mereka.

Setelah selesai, Yuzhu segera kembali dan menceritakan segalanya kepada Yi Nan.

"Jadi, Jinyue menemukan resep rahasia untuk cepat hamil?" Yi Nan bertanya hanya untuk memastikan kembali, alisnya tampak berkerut karena perasaan heran yang mendera. "Untuk apa gadis yang belum menikah membutuhkan resep cepat hamil?"

"Betul, saya sudah mendapatkan resepnya dan saya pikir Nona Keempat membutuhkan resep ini untuk mempertahankan posisinya kelak di rumah suaminya." Lan Xin menyerahkan salinan resep yang berhasil dia curi di kamar Jinyue.

Yi Nan mendengus sinis. "Huhh, memangnya pemuda bangsawan mana yang mau menikahi gadis yang ditinggalkan Pangeran Rui?"

Meski hanya menjadi selir, Yi Nan tetap optimis karena berpikir tidak akan ada pria yang bersedia menikahi Jinyue.

Lebih baik menjadi selir daripada tidak menikah seumur hidup!

"Saya dengar, wanita bangsawan maupun selir di istana juga menggunakan resep ini." Lan Xin ikut senang atas suana hati Yi Nan yang terlihat lebih baik dari sebelumnya, dia pun berkata lagi. "Katanya, resep ini sangat berguna."

"Dia menemukan resep yang bagus," ujar Yi Nan yang telah selesai membaca berbagai jenis ramuan di dalam resep. "Jangan-jangan Jinyue mencoba menjebakku?"

"Apakah resep ini palsu?" Lan Xin menatap sang majikan dengan tatapan terkejut.

Ekspresi Yi Nan menjadi murung, bahkan tersirat perasaan benci yang mendalam. "Jika dia bisa menjebakku menjadi selir, maka dia juga mungkin akan memberikan resep palsu untuk membunuhku."

Lan Xin langsung panik. "Kalau begitu, kita tidak bisa menggunakan resep ini."

"Namun, sepupu Jinyue adalah Putri Pangeran Chu dan Selir Agung Qin adalah bibinya. Mungkin dia benar-benar mendapatkan resep rahasia."

Yi Nan mengambil kotak uangnya dan menyerahkan sekantong uang kepada Lan Xin sambil berkata dengan dingin. "Ambil perak ini dan temukan tabib tua itu. Pastikan untuk meminta resep aslinya!"

Lan Xin menerima kantong uang dari Yi Nan dan mengangguk patuh. "Saya mengerti."