NovelToon NovelToon
Dia Milikku

Dia Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Konflik etika / Romansa / Putri asli/palsu / Chicklit
Popularitas:234k
Nilai: 5
Nama Author: farhati fara

Sandrina nekad tidur dengan pria yang dijodohkan dengan kakaknya, Bastian Helford. Lantaran kakaknya telah tidur dengan tunangannya.
Semua miliknya direnggut, dan Sandrina berjuang untuk mendapatkan kembali yang menjadi miliknya
"Dia satu-satunya milikku yang kurebut kembali"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Good girl

"Baiklah," ujar Bastian seraya melepaskan kesenangannya bermain di gunung kembar Sandrina. Pria itu sekarang meraih kedua kaki Sandrina untuk melingkar di pinggangnya dan mengangkat pantat gadis itu

"Ah!" pekik Sandrina saat merasakan tubuhnya melayang dan bergelantungan pada Bastian

"Rapatkan kakimu, Sandrina! Kalau kau tidak ingin jatuh." bisik Bastian ditelinga Sandrina yang memeluk leher Bastian erat. Jelas gadis itu takut terjatuh, dan dengan malu-malu Sandrina mulai merapatkan kakinya ke pinggang Bastian

"Good girl" komentar Bastian yang mulai membawa Sandrina ke kamarnya. Pelan namun pasti. Begitu pintu kamar itu tertutup, serangan liar mulai Bastian kerahkan

Bastian melepaskan satu persatu kain yang melekat di tubuh Sandrina hingga kain-kain itu berserakan didalam kamar tidurnya. Sandrina yang juga sudah larut dalam gairah yang Bastian ciptakan tidak lagi peduli akan apa yang akan dilakukan pria itu padanya. Sandrina menikmati setiap rasa yang diterima tubuhnya

"Haa..." desa han Sandrina menggema didalam kamar itu bersamaan dengan permainan Bastian yang terus saja dilayangkan

"Ahh...!" suara suara itu semakin menjadi ketika penyatuan terjadi. Keduanya larut dalam nafsu yang tidak jelas tujuannya apa. Ini tidak bisa disebut benar dan tidak bisa pula disebut salah, tapi biarlah waktu yang akan menjawab apa dasar mereka melakukan ini.

"Gigit saja jika sakit," ucap Bastian ditengah gerakannya yang semakin cepat. Walau pikirannya kini tidak sedang fokus tapi mata Bastian dapat melihat Sandrina yang seperti menahan diri dari menyakitinya, padahal wanita itu jauh lebih sakit dengan tubuh yang memar

Tidak butuh waktu lama untuk berpikir, Sandrina langsung menancapkan giginya di bahu Bastian begitu mendapatkan izin pria itu. Hingga akhirnya pelepasan itu terjadi bagai ombak yang menerjang keduanya dalam sekali hentak.

Seperti itulah, Bastian memeluk Sandrina seolah- olah dia akan menghancurkan gadis mungil itu hingga Sandrina benar-benar tidak dapat memikirkan apapun selain terus ber de sah di bawah sang pria.

🍀🍀🍀

Keesokan harinya, mata lentik Sandrina mengerjap. Dia terbangun dari tidurnya. Tidak, lebih tepatnya dia pingsan lagi setelah semalam digempur habis-habisan oleh Bastian.

"Eum..." lenguhnya saat merasakan tubuhnya yang tidak sesakit biasanya. Hanya bagian bawah pinggangnya saja yang terasa sangat nyeri. Bastian benar- benar sama sekali tidak menahan diri semalam sekalipun pria itu tahu rasa sakit di tubuh Sandrina.

Biasanya kalau habis dipukuli oleh ibu tirinya dan Odette. Sandrina akan merasakan tubuhnya kaku dan ngilu serta perih saat bangun keesokan harinya. Tapi sekarang tidak terasa seburuk itu. Sandrina menyentuh pipinya dan merasakan sesuatu yang sedikit lembab disana, dia mencium baunya yang berbau seperti obat herbal

"Salep, apa ini salep anti memar?" tanya batinnya dalam kesendirian. Dia tidak melihat Bastian di kamar itu. Hanya dirinya seorang yang masih tertidur. Tidak disangkanya keadaan seakan berbalik hari ini. Jika dulu dia yang lebih dulu terjaga dan melarikan diri dari Bastian, sekarang sebaliknya. Pria itu sudah lebih dulu terjaga, buktinya tidak nampak batang hidung Bastian didalam kamar itu

"Dia mengobati luka memarku," ucap Sandrina lirih yang juga menemukan olesan salep di beberapa bagian tubuh memarnya yang lain. Dan mata Sandrina tertuju pada nakas yang diatasnya ada bekas air untuk kompres.

Apa Bastian juga mengompresnya semalam saat dia pingsan akibat ulah pria itu? Begitulah pertanyaan yang memenuhi kepala Sandrina. Dan dilihat dari bukti yang terpampang, dirasa Sandrina tidak perlu bertanya lagi. Bastian memang telah merawatnya semalam hingga Sandrina tidak merasa terlalu sakit pagi ini, dan beberapa bekas memar ringan juga sudah hilang dan memudar.

Sandrina bangkit turun dari ranjang dengan selimut yang membaluti tubuhnya. Dia tidak menemukan pakaiannya yang semalam dilepaskan oleh Bastian. Apakah pria itu telah menyingkirkan pakaiannya?

Dia berjalan menuju kamar mandi terus membersihkan diri. Pantulan gambarnya di cermin kamar mandi membuat Sandrina terdiam, menatap pada beberapa corak mahakarya yang semalam kembali Bastian torehkan. Tanda cu pang itu bahkan bercampur dengan memar di tubuhnya. Sungguh pria itu tidak melewatkan apapun dari tubuh Sandrina.

Selesai membersihkan diri dengan mandi, Sandrina berjalan pelan keluar dari kamar dengan hanya dibaluti jubah mandi

Klek... Pintu kamar terbuka bersamaan dengan Bastian yang tepat berada didepan pintu kamar itu. Sepertinya pria itu juga bermaksud untuk masuk ke kamar itu

"Kamu sudah bangun?" tanya Bastian, sedang Sandrina hanya diam mematung, menatap pada Bastian yang terlihat begitu segar, padahal gadis itu yakin kalau pria itu pasti bergadang semalam untuk mengobati lukanya.

"Kenapa kamu masih ada disini?" tanya Sandrina spontan. Gadis itu mengira Bastian tidak terlihat pagi ini karena pria itu telah pergi berkerja. Karena setahu Sandrina dari profil pria itu yang pernah dibacanya, Bastian adalah sosok pria yang gila kerja. Bahkan jarang sekali pria itu mengambil libur untuk kerjaannya.

"Apa kelihatannya aneh jika aku ada dirumahku sendiri?" balas Bastian yang merasa lucu pada pertanyaan Sandrina. Tapi bagi Sandrina itu tidak salah juga. Pertanyaannya saja yang bodoh.

"Ya, itu benar juga sih. Ku kira kamu pergi bekerja." ucap Sandrina lirih yang bahkan mungkin Bastian tidak dapat mendengar jelas apa yang di ucapkan gadis itu

"Aku sudah menyuruh asistenku untuk membawakan sepasang baju baru untukmu. Bajumu sebelumnya sudah tidak layak di pakai." jelas pria itu memperlihatkan ponselnya dimana dia baru saja menelpon sang asisten untuk melakukan apa yang baru saja dikatakannya pada Sandrina.

"Ah, apakah itu robek juga?" tanya Sandrina dengan polosnya yang membuat sebuah senyum simpul hadir di wajah Bastian. Apa Sandrina sudah begitu lekat dengan sosok Bastian yang suka merobek pakaian?

"Aku akan lebih berhati-hati lain kali," sahut pria itu dengan wajah tak bersalahnya

"Tidak apa," ucap Sandrina yang menunduk setelah sadar dengan pertanyaannya tadi. Lagian pakaiannya sudah sobek saat dia dipukuli di rumahnya, jadi sudah pasti itu tidak lagi layak pakai walaupun Bastian tidak merobeknya semalam.

Suara bel pintu terdengar ditekan di luar. Bastian melirik pada jam yang menempel di dinding

"Sepertinya sudah sampai." ucapnya yang kemudian menatap kearah Sandrina. Dia jelas tahu cara kerja asistennya yang cukup lugas dan cepat. Untuk itulah kenapa Bastian memperkerjakannya, bukan?

"Apa kamu hanya akan berdiri disana?" tanya Bastian memicingkan matanya menatap Sandrina.

"Ya..? Apa maksudmu?" tanya Sandrina bingung sembari melihat kearah pintu dimana belnya kembali ditekan

"Aku tidak ingin menunjukkan pada bawahanku bagaimana penampilan wanitaku saat ini," jelas Bastian sembari memindai tubuh Sandrina dari bawah hingga atas. Dengan hanya berbalut jubah mandi, wanita itu seribu kali lebih menggoda dan bukan tidak mungkin Bastian kembali terangsang. Bastian hanya mencoba untuk menahan diri karena dia tahu Sandrina bahkan belum makan sejak semalam. Kalau tidak, mungkin Bastian akan memilih menjadikan Sandrina sebagai Sarapan paginya.

"Aaa..." respon Sandrina yang baru mengerti. Wajahnya memerah karena malu sedang Bastian mendekat lalu mengusap pipi gadis itu

"Masuklah ke kamar sebentar." perintah Bastian yang buru-buru dilaksanakan oleh Sandrina yang kemudian menghilang dibalik pintu kamar.

.

.

.

1
Teti Hayati
Mantaap ka ceritanya menguras emosi, aku yg seolah ikut jadi Sandrina. Gak kebayang dg tubuh kecilnya berusaha berjuang, menguarakan kebenaran tapi malah dianggap gila. ditambah pengutan dari Ayahnya sendiri, aku yg bacanya aja ikut sakit hati..
Lalu setelah dewasa menikah, Bastian yg dia anggap keluarga satu-satunya, penyelamat dari neraka yg Ayahnya dan kedua orang asing itu ciptakan, tapi ternyata... ah gedek bgt jadinya.. pengen nampoool aja itu muka munaanya Bastian...
karakter masing-masing tokoh sangat kuat.. /Good/
Teti Hayati
Asssek... mulai terkuak ni...
Teti Hayati
Betuuuuul Antonio... Bastian emang munaaaaafik...
Agus Tina
Syukurlah kalau perlahan2 ibu mertuamu sadar Sandrina (Odete) ...
Teti Hayati
Bastiaaaan.... /Curse//Curse//Curse/
Teti Hayati
Udahlah gak usah berharap sama siapa2 Sandrina, suami yg kamu anggap satu-satunya keluarga pun tak jauh beda dg mereka..
Agus Tina
Semakin penasaran dgn ceritanya, dibuat geregetan sama Bastian dan ibunya kok nggak ngeh2 ya ... tapi semua terserah othor sih kapan mereka akan dibuat "NGEH" nya ....
xia~xiaoling: iya thor..jgn kepanjangan yah..biar gk berhenti d jalan nih pembacanya
xia~xiaoling: iya thor..jgn kepanjangan yah..biar gk berhenti d jalan nih pembacanya
total 3 replies
Grace Putri
ih aku menanti bastian jd pusing stgh mati gr" sandrina wkwkwkw
Teti Hayati
Biarin aja, biar nanti menyesal sejadi-jadinya saat semua kebenaran terungkap...
wiemay
Sandrina kecil udh menderita dari kecil
kasian sekali.
semoga bastian bisa membantu dan mengungkapkan rahasia ini
Fara F: Iya, kuncinya memang ada di Bastian dan ibunya sih ini👍
Batara Kresno: bastian aj lemah jadi laki laki g tegas ama mereka semua
total 2 replies
xia~xiaoling
jangan lama2 buat buka kedoknya thor...gk sabar nih
Amma Yis
lanjuttt
jujuu ZuBaidah
sesakit utu sandrina kecil.
ayah kurang ajar.
Fara F: bukan kurang ajar lagi tuh ah, udah spek dajjal kali ah
total 1 replies
Khoirun Nisa'
lanjuttt thorrr,semakin mendekati kebenaran nihhh
Fara F: Okey siap... makasih sudah berkomentar. Love sekebon kebon deh😘😘
total 1 replies
Imas Masripah
sepertinya Bastian sudah mengenal sadrina sebelum nya,kl blm tau g mungkin segampang itu mau di ajak
Fara F: Wuih pinter nih, betul jawabanmu, kedepannya bakal ada penjelasannya... makasih sudah mampir🙏🏻😘😘
total 1 replies
sari
jgnlah kak odette sama tomong aja.. cocok tuh jalang sama lelaki sampah
sari
jgnlah kak odette sama tomong aja.. cocok tuh jalang sama lelaki sampah
sari
semangat kak jgn putus ditngah jalan ni cerita soalnya seru abiiss
sari
pengen sandrin bahagia tp jgn buat mereka pisah kak/Sob/
sari
sangkal terus bas sampe tuh kucing bertanduk dasar emg laki gak peka nafsunya aja gede
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!