Aku tidak akan mencintaimu terlalu dalam,aku takut terluka untuk yang ke dua kalinya.
(RESYA PUTRI BAGASKARA)
Jangan pernah mencintaiku karena aku mencintai orang lain.
(ADAM ADITYA GUNAWAN)
Bagaimana kelanjutan kisah cinta antara Resya dan Adam yang rumit dan penuh lika liku...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MULAI TUMBUH RASA
Echa mengurung diri di kamarnya, semenjak pulang dari pemakaman Echa tidak keluar kamar bahkan makanan yang Bi.Inah siapkan tidak disentuh sama sekali.
Pagi ini Dirga dan Angga sedang sarapan...
"Bi, Echa sudah bangun?" tanya Angga.
"Sudah tuan, tapi Non Echa tidak memakan sarapannya, bahkan makan malam pun tidak disentuh sama sekali," jawab Bi.Inah.
"Biar gue yang bujuk, Bang," seru Dirga.
Dirga mengetuk pintu kamar Echa, tapi tidak ada jawaban. Dirga mencoba membuka pintu dan ternyata tidak dikunci, Echa sedang melamun diatas kasurnya dengan punggung bersandar pada bantal.
"Dek, sarapan yuk! semenjak pulang dari pemakaman kamu belum makan apa-apa bahkan kata Bi Inah makan malam tidak kamu sentuh sama sekali, nanti kamu sakit Dek," bujuk Dirga, tapi Echa tidak bicara sama sekali tatapan matanya kosong.
Dirga yang melihat keadaan adik kesayangannya rapuh seperti itu akhirnya meraih tubuh Echa dan membawanya kedalam dekapannya, Dirga meneteskan air mata.
"Dek, tolong jangan seperti ini kamu masih punya Abang dan Bang Angga, jadi stop menyiksa diri kamu sendiri," seru Dirga.
Echa meneteskan air mata, sebenarnya semalaman Echa tidak tidur.
"Makan ya Dek, sedikit aja." Dirga melepaskan pelukannya ditatapnya wajah sang adik yang terlihat pucat itu.
Echa menggelengkan kepalanya...
"Echa ga lapar Bang, Echa ngantuk Echa ingin istirahat," lirih Echa dengan membaringkan tubuhnya.
"Ya sudah, nanti kalau lapar bilang sama Bi.Inah ya Abang harus berangkat kerja dulu, ingat harus makan. Abang usahakan pulang cepat," kata Dirga sembari mencium kening Echa.
Dirga pun akhirnya meninggalkan kamar Echa..
"Gimana Dir?" tanya Angga.
"Tetap ga mau makan Bang," jawab Dirga.
Angga menghebuskan nafasnya secara kasar....
"Ya sudahlah sekarang kita berangkat kerja dulu, nanti Abang suruh Clara kesini buat nemenin Echa," seru Angga.
Angga dan Dirga pun berangkat kerja ke tempat masing-masing.
Sementara itu di Restoran...
"Key, ke rumah Echa yuk kasihan dia pasti lagi sedih banget," ajak Mira.
"Baru saja aku mau ngajak, soalnya aku dapet pesan dari Bang Dirga katanya Echa ga mau makan dari kemarin," ucap Keysa.
"Tunggu Key, perasaan ada yang aneh antara kamu dan Bang Dirga ada yang kamu sembunyikan ya dari aku?" selidik Mira dengan memicingkan matanya ke arah Keysa.
"Apaan sih Mir, perasaan kamu saja kali," jawab Keysa dengan gugup dan memalingkan wajahnya.
"Tuh kan jadi tambah curiga, ngapain pakai gugup segala? Hayooo jujur sajalah ga usah di tutup-tutupi," kata Mira.
"Ehmmm....sebenarnya, aku sudah jadian sama Bang Dirga," sahut Keysa malu-malu.
"Apaaa..." teriak Mira sehingga semua orang melihat ke arah mereka, Keysa segera menutup mulut Mira.
"Ihh..dasar ngapain pakai teriak-teriak segala," ucap Keysa.
"Habisnya kaget, kapan dekatnya tiba-tiba sudah jadian aja," seru Mira.
"Sudahlah entar aku ceritain, buruan sekarang kita ke rumah Echa kasian dia sendirian," seru Keysa pergi dan disusul oleh Mira.
Sementara itu di rumah Bagaskara, Echa tetap tidak mau makan.
"Ayo dong Non, makan dulu ya nanti Tuan Angga sama Den Dirga marah sama Bibi," bujuk Bi Inah.
Echa tidak memperdulikannya, tiba-tiba Keysa dan Mira datang...
"Kenapa Bi?" tanya Keysa.
"Non Echa tetap tidak mau makan Non, Bibi takut Non Echa sakit," keluh Bi Inah.
"Ya sudah biar kita yang bujuk, Bibi kembali saja bekerja," sahut Mira.
"Kalau begitu Bibi parmisi dulu."
Bi Inah pun pergi meninggalkan kamar Echa..
"Cha, hei kamu kan wanita kuat ga boleh begini kita sedih ngeliat kamu seperti ini, ayolah makan sedikit saja," bujuk Mira.
Echa menggelengkan kepalanya...
"Apa kamu mau aku belikan es krim? kamu kan paling suka sama es krim?" tanya Keysa.
Echa hanya diam tidak menjawab...
Keysa dan Mira menyerah, semua bujuk rayu mereka sama sekali tidak direspon oleh Echa.
Hingga tak terasa waktu menunjukan pukul 16.00 sore, Dirga pulang dengan Adam sementara Reno tidak ikut karena harus pergi ke perusahaannya.
Keysa dan Mira sedang nonton Tv...
"Assalamualaikum," ucap Dirga dan Adam.
"Waalaikumsalam," jawab Keysa dan Mira.
"Bagaimana sudah mau makan?" tanya Dirga.
"Boro-boro Bang, kita berdua sudah membujuk Echa abis-abisan tetap saja ga mempan," keluh Mira.
Dirga mengusap wajahnya kasar..
"Mana makanannya? biar aku yang coba bujuk Echa," seru Adam.
"Bentar aku ambilin dulu," jawab Keysa.
Keysa berlari mengambil satu piring nasi dan lauk pauknya yang sebelumnya sudah dia panaskan terlebih dahulu.
"Ini Kak," Keysa memberikan piringnya kepada Adam.
Adam langsung naik keatas menuju kamar Echa..
"Semangat Kak!" teriak Mira dengan mengepalkan tangannya.
Echa sedang duduk disofa dekat jendela kamarnya sembari melihat keluar.
Tok...tok...tok..
"Boleh aku masuk," seru Adam dengan membuka pintu kamar Echa.
Echa tetap tidak mau bicara, tatapannya kosong dan Adam langsung duduk disamping Echa.
"Cha, kenapa kamu tidak mau makan? semua orang mengkhawatirkan kamu, kalau kamu begini terus kamu bisa sakit. Om Gatot pasti bakalan sedih liat anak kesayangannya tidak mau makan, kamu tahu seharian ini Dirga tidak fokus kerja karena mikirin kamu begitu juga dengan Bang Angga kalau kamu merasa sayang sama mereka jangan buat mereka sedih," ucap Adam.
Echa meneteskan air mata...
"Om Gatot itu paling benci melihat anak kesayangannya menangis, apa kamu mau melihat Papi kamu tidak tenang karena anak kesayangannya seperti ini?" sambung Adam
Echa menundukan wajahnya.
"Maaf..." sahut Echa lirih.
Adam mengangkat dagu Echa dan mengusap air mata Echa.
"Jangan menangis lagi, meskipun kamu nangis darah sekalipun tidak akan mengubah semuanya. Papi kamu tidak akan kembali," ucap Adam dengan lembut.
Tidak di sangka, tiba-tiba Echa langsung memeluk Adam dan menangis dipelukkan Adam.
Adam sangat terkejut, tidak menyangka kalau Echa bakalan memeluknya. Perlahan Adam mulai mengusap punggung wanita cantik itu.
"Kenapa semua orang yang aku sayangi meninggalkan aku Kak? apa salahku kenapa takdir begitu kejam kepadaku Kak," ucap Echa yang masih memeluk Adam sambil nangis.
"Sstttt...kamu jangan bicara seperti itu kamu masih punya kami," jawab Adam.
Echa sadar dan melepaskan pelukannya..
"Maaf.."
"Tidak apa-apa, sudah jangan menangis lagi sekarang makan ya biar aku yang suapin kamu," seru Adam.
Echa mengangguk dan tersenyum ke arah Adam, akhirnya Adam berhasil menyuapi Echa meskipun tidak banyak tapi setidaknya Echa mau makan.
Echa mulai mengantuk...
"Sekarang kamu tidur jangan banyak pikiran, jangan nangis lagi," seru Adam.
Echa mengangguk dan tersenyum, saat Adam hendak keluar kamar, Echa pun memanggil Adam.
"Kak...." panggilan Echa membuat Adam menoleh.
"Terima kasih, Kak," ucap Echa.
Adam mengangguk dan tersenyum, kemudian Adam pun keluar dari kamar Echa.
Segitu dulu ya...
Terima kasih para reader kuh yang sudah menyukai Novel ini😘😘😘
Jangan lupa kasih like,vote n komen biar authornya makin semangat😍😍
Salam hangat dari Author..
LOVE YOU💞💞💞