Belum sempat mengucapkan salam, calina di tarik paksa masuk kedalam rumah.
"Kamu kerja apa pacaran calina." ucap mamah Tania di depan Kalingga.
"Mah tadi calina." perkataan calina tergantung di udara.
"Jangan banyak alasan kamu, "enak-enakan pacaran janji kamu pulang kerja mau mencuci pakaian calina."
"Iya mah calina masih ingat itu, "lepaskan mah tangan calina sakit."
"Jangan banyak alasan calina, "cepat masuk dan cuci semua pakaian kotor di dalam."
Calina belum sempat mengucapkan terima kasih sama lelaki yang sudah mengantarnya pulang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizah salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tentang keluarga pak yunus
Beberapa bulan kemudian setelah kejadian itu Caisar fokus lagi mengurus perusahaan papah nya yang bernama Wilson.
Di perusahaan GIOTAMA Caisar duduk di kursi kebesaran nya, lelaki tampan itu membaca laporan dari seseorang suruhan nya.
"Apa pak Yunus ikut serta menggelapkan uang perusahaan." ucap Caisar lirih.
"Bukannya dia bekerja di sini cukup lama, "dan baru kali ini pak Yunus ikut menggelapkan uang perusahaan."
"Aku akan menyelidikinya sendiri." ucap Caisar pelan.
Tidak lama pintu ruangan Caisar di ketuk, asisten pribadi nya masuk ke dalam ruangan atasan nya.
"Ada kabar apa Rick." ucap Caisar.
"Ini berkas yang kamu minta isar." ucap Erick asisten kepercayaan Caisar.
Caisar meraih berkas yang Erick letakan di atas meja. "berkas apa ini." tanya Caisar.
"Itu berkas tentang keluarga pak Yunus, beserta alamatnya."
"Ya sudah thanks." ucap Caisar.
Setelah kepergian asisten pribadi nya, Caisar membuka dan membaca dokumen yang Erick bawa.
Selesai membaca berkas yang Erick bawa, Caisar di hubungi oleh mamah nya yang bernama bu Retno.
"Halo mah ada apa." tanya Caisar.
"Isar kamu bisa kesini nak." tanya bu Retno di balik telepon.
"Ada apa mah kok mamah nyuruh Caisar ke sana." tanya Caisar.
"Enggak ada mamah cuma mau di temenin makan siang saja, "mamah tunggu di toko." ucap bu Retno.
Sambungan telepon di putus secara sepihak oleh bu Retno, membuat Caisar berdecak.
"Cekk, mamah kebiasaan." ucap Caisar sambil menatap layar ponselnya yang sudah mati.
Kalingga masuk kedalam ruangan Caisar tanpa mengetuk pintu lebih dulu.
"Ka, ada apa." tanya Kalingga.
"Biasa mamah nyuruh Kaka pergi ke toko." ucap Caisar.
"Kirain ada apa." ucap Kalingga.
"Ya sudah kaka mau ke toko mamah dulu." ucap Caisar.
Kalingga menganggukkan kepalanya mengiakan ucapan Caisar, lelaki tampan itu menatap punggung Kaka nya yang sudah menghilang di balik pintu.
Caisar berjalan ke arah basement kantor untuk mengambil mobil nya, setelah masuk kedalam mobil Caisar menyalakan mesin mobilnya dan melajukan motornya perlahan meninggalkan kantor GIOTAMA.
Lelaki tampan itu fokus mengendarai mobil nya sampai di depan toko ibu Retno, Caisar membuka pintu mobil nya tanpa melihat ke arah jendela mobil lebih dulu.
"Aw." seseorang meringis kesakitan terkena pintu mobil Caisar.
"Dasar orang kaya baru punya mobil saja sudah sombong." ucap calina bergumam.
Caisar turun dari mobilnya, lelaki tampan itu berdiri sambil bersidekap di depan gadis cantik yang masih duduk di parkiran mobil sambil mengusap-usap celana nya yang sedikit kotor.
"Kamu saja yang enggak liat-liat jalannya." jawab Caisar.
"Sudah salah malah nyalahin orang dasar." ucapan calina tergantung di udara di saat matanya melihat ke arah lelaki yang berdiri di hadapannya.
"Dasar apa." tanya Caisar.
"Enggak jadi." ucap calina sambil berdiri, calina hendak melangkahkan kaki nya tapi tiba-tiba tangan nya di tarik oleh Caisar.
"Apaan sih main tarik-tarik saja.'' ucap calina.
"Teruskan ucapan kamu yang tadi atau saya peluk kamu." ucap Caisar dengan nada tegasnya.
"Enak saja anda bilang mau peluk saya, "siapa anda." tanya calina dengan suara galaknya.
"Ya sudah apa yang mau kamu ucapkan tadi." tanya Caisar.
"Dasar orang aneh." ucap calina sambil berjalan meninggalkan Caisar yang masih mematung di parkiran.
"Kamu yang aneh, dasar gadis kecil." ucap Caisar sedikit berteriak.
Calina memutar kepalanya kearah belakang menatap caisar dari jauh sambil menjulurkan lidahnya.
"Gadis menyebalkan." ucap Caisar pelan.
Caisar berjalan ke arah toko lelaki tampan itu memasuki toko ibu Retno, di dalam ruangan ibu Retno menunggu kedatangan anaknya.
Caisar lagi-lagi bertemu sama calina karyawan di toko mamah nya.
"Awas kamu." ucap Caisar menunjuk calina.
"Mau apa, saya tidak takut sama anda tuan." ucap calina berani.
"Awas saja." ucap Caisar sambil berjalan ke arah ruangan ibu Retno.
"Awas_awas aja dari tadi, "huh." ucap calina membuat lelaki tampan itu menyungging kan bibirnya tipis.
Caisar masuk keruangan mamah nya. "mah." sapa Caisar.
"Kamu sudah datang nak, sini duduk.'' ucap ibu Retno.
"Baru saja mah." ucap Caisar sambil mendudukkan bokong nya di atas sofa di ruangan ibu Retno.
"Mau makan apa biar mamah suruh calina pesenin." tanya ibu Retno.
"Terserah mamah saja." ucap Caisar.
"Ya sudah tunggu di sini mamah mau keluar dulu."
Ibu Retno keluar dari ruangan nya mencari calina. "Re, calina kemana." tanya ibu Retno.
"Calina ada di toilet bu." jawab Renata.
"Ya sudah nanti kalau sudah keluar dari toilet, "tolong suruh ke ruangan ibu." ucap ibu Retno.
"Iya ibu nanti Rere sampai kan."
Ibu Retno kembali kedalam ruangan nya, tidak lama calina keluar dari toilet.
"Ca suruh ke ruangan ibu bos." ucap Renata.
"Ada apa re." tanya calina.
"Aku juga kurang tau ca, "sudah Sana samperin siapa tau mau di jodohin sama anak nya ." ucap Renata asal.
"Kamu kalau ngomong jangan asal keluar Renata, "orang kaya gitu nyebelin ogah banget harus berjodoh sama dia." ucap calina.
"Jangan ngomong kaya gitu, nanti beneran jodoh loh." ucap Renata.
"Sudah ah aku mau nyamperin bu Retno dulu." calina berjalan meninggalkan sahabatnya, gadis berhijab abu-abu itu berjalan mendekati ruangan bos nya sesampainya di depan pintu calina membuka pintunya perlahan.
"Permisi bu, ibu panggil saya." ucap calina lembut.
"Iya calina sini masuk dulu, "kamu anter ibu beli makanan yuk." ucap ibu Retno.
"Mah katanya mau suruh dia pesankan, "kok mamah jadi beli sama dia." tanya Caisar.
"Awalnya sih maunya begitu, tapi mamah pikir-pikir calina enggak bisa bawa motor." ucap bu Retno.
"Terserah mamah saja, "eh kamu awas kalau mamah saya kamu apa-apain." ucap Caisar menunjuk ke arah calina.
"Iya tuan." jawab calina singkat.
"Sudah Alina ayo, jangan dengerin anak nya ibu, "dia memang gitu orang nya." ibu Retno berjalan lebih dulu ke luar dari ruangannya.
Calina yang masih berada di ruangan ibu Retno menatap Caisar dengan tatapan tajam, gadis cantik itu menunjuk ke arah mata nya dengan dua jari, bergantian jari nya di tunjukan ke arah mata Caisar seolah menantang lelaki tampan yang masih duduk di atas sofa.
"Kamu berani sama saya." tanya Caisar.
Calina tidak menjawab pertanyaan Caisar, gadis cantik itu lebih memilih menyusul bos nya yang sudah berada di luar ruangan.
"Calina ayo cepat." ucap ibu Retno.
"Eh iya bu." ucap calina sambil berjalan mengekor di belakang ibu Retno.
Ibu Retno sudah masuk kedalam mobil nya lebih dulu, calina membuka pintu mobil bosnya dan duduk di samping ibu Retno.