NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Sebagai Putri Di Dunia Terkutuk

Reinkarnasi Sebagai Putri Di Dunia Terkutuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Iblis / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Romansa Fantasi
Popularitas:800
Nilai: 5
Nama Author: Azurius07

Berkisah tentang seorang wanita yang terbangun sebagai karakter game yang pernah ia mainkan, Putri Verxina. Seorang putri Kerajaan yang terpaksa menjadi pemimpin pasukan yang memerangi Raja Iblis dan pasukannya. Verxina memiliki dua rekan yang bersamanya sejak dia masih kecil, yaitu Lukasz dan Maria.
Verxina sering dijuluki sebagai Putri Gila karena berbeda dengan para bangsawan gadis seusianya, ia memilih jalan hidupnya sebagai seorang pejuang. Bahkan tanpa penyelidikan yang mendalam, ia menyanggupi menjadi pemimpin pasukan pertahanan dari Monster dan Iblis yang nantinya akan menjadi jalan hidupnya.
Setelah menyelesaikan pertempuran pertamanya yang membuat korban jiwa dalam jumlah besar, dia bertemu dengan Ivory yang menyatakan sebagai dewa dari dunia ini dan meminta untuk Verxina dapat mencapai babak akhir tersembunyi dari dunia ini tentunya dengan sebuah imbalan. Verxina menyanggupinya dan meneruskan perjuangannya dalam mempertahankan dunia ini dari serangan pasukan Raja Iblis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azurius07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eksplorasi Kembali

“Baik, sebelum kalian akan mengeksekusiku disini, aku menyatakan diriku tidak bersalah atas seluruh tuduhan,” ucap Alessandro di halaman belakang kediamanku. Wajah Lukasz makin tajam, dengan tatapannya yang seperti mampu membelah laut ke Alessandro dengan Michelle yang telah terbangun dan sekarang ada di belakangku.

“Lukasz, Elano,” ucapku melihat kedua anggota timku bertingkah seperti eksekutor.

“Tapi Yang Mulia,” ucap mereka berdua padaku.

“Meskipun Alessandro memiliki tampang kriminal, bertato, perokok aktif, penjudi, dan pemabuk berat,” ucapanku menusuknya seperti beberapa pedang langsung ke hatinya.

“Dia tidak akan melakukannya pada Michelle,” tambahku membelanya.

Benar-benar pagi yang melelahkan. Pertama adalah Ivory yang memberiku update tentang pasukan Kerajaan yang tidak mungkin datang saat pertahanan selanjutnya, lalu Maria yang mengomeliku tentang makanan yang tidak sehat, sekarang Michelle yang pingsan dibawa Alessandro kemari.

“Baiklah kalian semua, kita berenam akan menjelajahi lagi wilayah Dungeon Kerajaan Amberwater.”

“Aku tahu kita telah berada disana dua hari yang lalu, tujuan kita kali ini adalah mengenalkan Dungeon kepada anggota tim baru kita ... hei perkenalkan dirimu,” ucapku sembari melihatnya yang masih dibelakangku.

“P..Perkenalkan, na..ma saya Mi..Michelle, seorang Penyihir, salam kenal,” ucapnya dengan terus menerus membungkukkan badannya.

“Kita akan pergi ke wilayah satu, Gorong-gorong bawah tanah,” ucapku sebelum mengaktifkan batu teleportasi.

Wajah Michelle yang sebelumnya penuh dengan ketakutan dan kepanikannya, berubah menjadi sangat terkejut dan ingin tahu saat melihat sihir teleportasi didepannya.

“Yang Mulia, apakah ini sihir teleportasi?” tanyanya padaku saat melihat gerbang teleportasi didepannya.

“Benar, apakah kau tahu sesuatu tentang ini?” tanyaku balik padanya.

“Sihir yang telah menghilang selama ratusan tahun. Tidak ada literasi yang menjelaskannya dengan seksama, hanya batasan rumor-rumor saja Yang Mulia, tapi.”

“Melihatnya secara langsung, mungkinkah ini adalah sebuah keajaiban?” ucapnya sekarang seperti seekor anjing yang kegirangan akan mainan barunya.

“Bagaimana anda dapat melakukannya Yang Mulia? Oh anda pasti sangat mahir dalam menggunakan berbagai sihir,” ucapnya kembali, kami saling berpandangan dan mengangkat kedua bahu kami melihat tingkahnya.

“Apakah ini aman?” tanyanya yang terakhir padaku.

“Kenapa tidak kau coba langsung,” ucapku mendorongnya kedalam juga. Yang lain segera mengikuti kami masuk kedalam.

Pemandangan yang sama seperti sebelumnya, gorong-gorong kosong tanpa penghuni, bahkan tanpa air yang mengalir disini. Baunya juga bau lumut saja sama seperti waktu itu.

“Woow! Dimana ini?” tanya Michelle yang mengeluarkan api dari kedua tangannya.

“Tidak ada yang berubah dari tempat ini Yang Mulia,” ucap Lukasz.

“Wah, kita kembali ke tempat menyeramkan ini,” ucap Maria yang kini sudah tidak takut dengan sekelilingnya.

“Tempat ini tetap memberiku firasat yang buruk Yang Mulia,” ucap Elano.

“Firasat buruk seperti apa?” tanyaku padanya.

“Entahlah, seperti seharusnya kita tidak boleh berada disini,” jawabnya padaku.

“Jujur nak, aku merasakan hal yang sama. Tapi dari awal kita memang tidak diperbolehkan disini, jadi ya biarlah saja,” ucap Alessandro sebelum mengambil senapannya.

“Lebih baik kita memulainya sekarang, ikuti aku semuanya,” ucapku memimpin eksplorasi kami kembali.

[Dungeon 1-1 Gorong-Gorong Bawah Tanah]

[Kalahkan Musuh, Orc 0/12]

Kami melangkah kebawah dan musuh kami telah ada disana menyambut kami semua. 12 Orc dengan senjata mereka Bersiap untuk menyerang kami.

“Alessandro, Maria, Michelle tunjukkan kemampuan kalian. Kami bertiga akan mengatasi yang mendekati posisi kita,” perintahku kepada kami.

Rentetan peluru, peledak, sihir api dan sihir petir yang menyatu menjadi sebuah ledakan terjadi, menghanguskan seluruh Orc tanpa sisa. Hanya aroma daging panggang yang datang kearah kami.

Paduan sihir api dan petir ternyata sangat cocok digunakan dalam serangan area. Selain menimbulkan dmg yang sangat besar, hal ini juga membakar seluruh yang ada di radius ledakannya.

Maria dan Alessandro terkejut dengan serangan petir Michelle yang dilakukan tanpa sebuah rapalan. Sihir tanpa rapalan memiliki output yang lebih lemah daripada sihir rapalan. Sebesa rapa output sihirnya jika dia merapal sihirnya?

“Luar biasa, kita bisa dengan mudah menghancurkan mereka semua,” ucapku saat melihat tidak ada yang tersisa dari serangan tiga anggotaku.

“Bukankah sebelumnya kita melawan Wyvern disini, kenapa sekarang berubah menjadi Orc?” tanya Maria padaku.

“Musuh kita akan sama dalam satu waktu sebelum pertempuran pertahanan dimulai. Dalam seminggu kedepan, seluruh monster yang ada disini adalah Orc. Saat mereka telah membeludak disini, mereka akan muncul ke permukaan laut dan melakukan penyerangan mereka.”

“Itulah kenapa musuh yang akan kita hadapi adalah Orc pada pertahanan kali ini,” jawabku coba menjelaskan asal usul musuh kami.

“Ini pertama kalinya aku berhadapan dengan monster asli, sangat berbeda dari yang ada di buku, sedikit menakutkan, tapi aku akan berusaha,” ucap Michelle yang sudah tidak terlalu takut seperti tadi.

“Padahal tadi sepertinya sangat ketakutan, sekarang kau sudah lebih tenang?” goda Maria dari belakangnya.

“Itu karena mereka bukan manusia, jadi aku bisa mengatasinya,” ucapnya sebelum Maria dan aku berjalan menepuk pundaknya dengan menggelengkan kepala kami.

“Para gadis, waktunya berpindah lokasi,” ucap Alessandro yang melangkah bersama dengan Lukasz dan Elano di depan.

“Tunggu aku,” ucap Michelle yang tertinggal dibelakang kami.

[Dungeon 1-2 Gorong-Gorong Bawah Tanah]

[Kalahkan Musuh, Orc 0/15]

Kami tetap menggunakan taktik yang sama seperti sebelumnya, hanya saja beberapa dari mereka sepertinya mengerti dan menyerang secara terpisah. Disanalah kami bertiga muncul.

Kaki kanan Elano mundur satu langkah, kaki belakangnya ditekuk dan ia maju dengan kekuatan penuh menggunakan perisainya. Hantaman itu cukup untuk menahan pukulan dua Orc. Kekuatannya meningkat setelah naik level, kini ia memiliki daya tahan yang cukup tinggi ditambah dengan perisainya yang memberikan tambahan kekuatan untuknya.

Tak cukup disana, setelah kedua penyerangnya kehilangan keseimbangan, ia menusukkan tombaknya ke salah satu musuhnya dan kembali menabrakkan perisainya ke Orc lain dan melemparkan tombaknya ke Orc itu.

“Elano makin kuat sekarang,” ucapku saat melihatnya memainkan perisai dan tombaknya. Aku juga melihat Lukasz seperti seorang guru yang bangga saat melihat Elano. Kau ini apa? Ayah yang bangga melihat anaknya tumbuh?

“Saya akan mengambil kanan Yang Mulia!” ucap Lukasz sebelum melesat ke kanan, terdapat tiga Orc yang berlari ke arah kami. Dua Orc mencoba mengayunkan pedang mereka ke Lukasz, namun Lukasz menghilang dan telah berada di belakang mereka. Satu ayunan pedangnya memenggal kedua leher Orc tersebut. Tersisa satu yang mencoba lari saat melihat rekannya tewas, namun pedang Lukasz terlah terbang menembus zirah dan dadanya.

Aku yang berada di bagian kiri hanya bisa diam saja, karena seluruh Orc telah dihabisi dengan mudah oleh mereka berlima. Aku kan juga ingin melawan mereka.

Globe of Elements [SR]

Black Knight Chestplate [SR]

Woah aku mendapatkan dua barang SR lagi dari sini, apakah tempat ini adalah tempat farming perlengkapan, aku mendapatkan dua barang SR bukan dari tempat boss, tapi dari tempat kroco disini. Satu Globe yang digunakan oleh penyihir dan satu adalah zirah yang cocok digunakan untuk Lukasz atau Elano.

“Saya dapat merasakan musuh kita lebih kuat daripada sebelumnya Yang Mulia,” ucap Elano yang sepertinya lupa dia menahan dua sendirian.

“Tapi mereka lebih lambat dari sebelumnya?” ucap Lukasz sekarang, tapi yang lebih cepat itu dirimu, bukan mereka yang lebih lambat.

“Saya merasa lebih tenang setelah menembaki mereka Yang Mulia, apakah ini pengaruh dari anda?” tanya Alessandro yang ikut-ikutan yang lainnya, tapi itu hanyalah jiwa perangmu yang kembali lagi.

“Saya merasa lebih lega setelah mengeluarkan sihir api seperti itu,” ucap Maria, apakah dia lupa kalau dirinya itu adalah penyihir healer bukan dealer.

“Saya juga merasakan kepercayaan diri saya meningkat Yang Mulia!” ucap Michelle yang terlihat membara dengan semangat baru, tidak itu tidak meningkatkan kepercayaan dirimu, kau hanya merubah fakta kau itu introvert yang takut dengan pria.

Tapi semangat mereka sedang naik, ini mungkin hal yang bagus.

Kami melewati zona 1-3 yang hanya berisi mimic dan melanjutkan ke zona selanjutnya. Zona 4 yang seharusnya menjadi tempat boss, namun tidak ada siapapun disini.

[Dungeon 1-4 Gorong-Gorong Bawah Tanah]

[Tidak Ada Musuh]

Ini aneh, seharusnya boss masih ada disini. Kami mendapati ruangan bos wilayah ini kosong tanpa adanya musuh, hanya perlengkapan kualitas [R] yang bertebaran disini. Tempat ini juga cukup kacau dengan banyak lubang seperti seseorang telah melakukan penghancuran disini.

Mungkinkah ada yang telah pergi kemari tanpa sepengetahuanku? Jika kelima anak buahku ini pastinya tidak mungkin mereka melakukannya. Siapa yang mungkin telah melakukan hal ini, apakah mungkin NPC pria yang bertemu dengan kita pertama kali? Si Dark?

“Oke, kerja bagus kalian semua. Kita akan kembali setelah melewati pintu itu,” ucapku ke seluruh anggota timku.

“Bagaimana rasanya bertarung melawan monster?” tanyaku sembari mendekati Michelle.

“Rasanya seperti ada sesuatu yang terlepas dari tubuhku Yang Mulia, entah apakah itu, tapi saya merasa lebih lega dapat menyalurkan sihir saya untuk melawan para monster itu,” ucapnya padaku, tangannya mengepal dan wajahnya dipenuhi kesenangan.

“Bagus, karena kita akan kembali kemari setelah pertempuran pertahanan,” ucapku padanya setelah membuka sihir teleportasi.

“Benarkah Yang Mulia?” dia kembali bertanya padaku.

“Benar, karena kau adalah salah satu anggota timku, Selamat Datang di Tim Eksplorasi,” ucapku diikuti dengan berbagai pose oleh seluruh anggota timku, kecuali Alessandro yang terlihat malu karena umurnya.

Kami melewati portal sihir dan sampai di halaman belakang kembali, waktu masih menunjukkan siang hari. Aku melihat Ivory datang menghampiri kami.

“Selamat datang kembali Yang Mulia dan para tuan dan nona. Siang hari lebih enak dinikmati dengan minuman dingin,” ucapnya

“uh, ini siapa Yang Mulia?” tanya Michelle padaku.

“Aha, nona Michelle, perkenalkan saya adalah Ivory, asisten administrasi Kota Northridge. Jika anda memiliki masalah terkait tata kota silahkan hubungi saya,” ucap Ivory memperkenalkan dirinya.

“Salam kenal!” ucapnya ke Ivory membalas salamnya.

“Baiklah semuanya, aku harap kalian beristirahat hari ini, dalam sepuluh hari akan ada penyerangan kembali. Kalian bebas melakukan apapun sampai hari itu datang,” ucapku pergi bersama Lukasz, Maria dan Ivory kembali kedalam kediaman kami.

(***)

“Mereka berhasil mencapai lokasi ketiga ya, mereka cukup hebat,” seorang Pria bertubuh tinggi dan kekar berjalan di wilayah ketiga, Pos Benteng Pertahanan Dungeon. Pria itu adalah Drag yang sedang berpatroli dan menyalakan api penerangan yang padam.

“Kita akan bertemu kembali suatu saat nanti, nona Verxina,” ucapnya sebelum melanjutkan tugasnya. Di sepanjang jalan yang ia lalui, terlihat puluhan Orc berzirah dan bersenjata lengkap yang tergeletak tak bernyawa.

Ia menatap ke Kastil Kerajaan Amberwater dan menghela nafas panjang. “Suatu hari nanti, akan ada yang dapat menyelamatkan Kerajaan ini, tunggu saja,” ucapnya sebelum dia melanjutkan pekerjaannya kembali.

1
ameliaha
luar biasa
Shinichi Kudo
Duh, hati rasanya meleleh.
Washi
🙏Tolonggg thor, update secepatnya!🙏
Azurius07: jam 12 siang kak updatenya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!