NovelToon NovelToon
Jodoh Ke Dua

Jodoh Ke Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Baihaqi Abizar

Pertemuan tak terduga antara Clara dan Arjuna,yang mana dulunya mereka satu sekolah semasa putih abu-abu.
Ada yang berbeda ketika Arjuna menatap netra wanita yang kini ada di hadapannya, tiba-tiba saja, Arjuna seakan terlempar pada situasi masa lalu.Masa di mana saat itu mereka masih ber seragam putih abu-abu.Saat itu Arjuna sebagai ketua OSIS,sedangkan Clara adalah sekertaris.Setau Arjuna,wanita itu dulu tipe gadis cuek,tomboy serta tidak pandai menjaga penampilan.Jelas sekali melekat dalam ingatan Arjuna,saat gadis lain sibuk memilih gaun yang indah untuk acara pensi,Clara justru hanya mengenakan celana overal dan kaos oblong.
Di saat gadis lain mengejar dan menyatakan cinta pada Arjuna,saat itu Clara adalah gadis paling acuh.Seakan Arjuna tak terlihat sama sekali di hadapan Clara.
Lalu bagaimanakah kisah Arjuna dan Clara setelah sekian purnama tak bertemu??
Akankah mereka merangkai kisah Indah???atau malah tak terjadi apa-apa???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baihaqi Abizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bagian ke tujuh belas

***

Sama seperti dulu,saat di mana Arjuna tidak mengenali perasaanya sendiri.Di mana Arjuna kalah,dan membiarkan sang pujaan hati di miliki oleh pria lain.Kini,hal serupa terjadi lagi.Entah takdir yang tak berpihak padanya,atau karena Arjuna yang terlalu pengecut.Yang pasti,setelah berita pertunangan Clara dan Fahmi akan di selenggarakan hari sabtu ini,wajah Arjuna makin muram.

Tak ada senyum di wajah Arjuna,bahkan Arjuna makin menjaga jarak dengan wanita yang berstatus sebagai calon istrinya.Garis wajah tegang,serta sorot mata tajam,menjadi pemandangan biasa bagi para kariyawan di toko milik Arjuna.

Sangat bertolak belakang,dengan wajah Fahmi yang penuh dengan semangat,dengan senyum yang selalu tersungging di bibir tipisnya.

"sayang."Fahmi merentangkan kedua tanganya dengan lebar,menyambut pria kecil yang sebentar lagi akan menjadi anaknya."hai boy,apa kabar?"

Senyum lebar menghiasi bibir mungil Bayu."I am fine,om."jawab Bayu antusias,di dalam dekapan Fahmi.

Setelah puas melepas rindu dengan si kecil,kini Fahmi berdiri,"Kalo mama Clara gimana?"goda Fahmi sambil mengerling jail.

Clara terkekeh,tanganya terulur memukul pundak kekasih,yang sebentar lagi akan menjadi calon suami."aku baik mas,bahkan tak pernah sebaik ini."

"nggak adil."jawab Fahmi dengan muka lesu."Padahal,aku kangen banget banget sama kamu Ra."tatapan mata Fahmi sayu,kentara sekali ada binar rindu di sorot matanya.

Tanpa pikir panjang Clara merentangkan ke dua tanganya,meminta Fahmi agar masuk ke dalam pelukanya."i miss you to mas,really miss you."lirih Clara di tengah-tengah pelukan.

Fahmi mengeratkan pelukan,satu tanganya masih menggenggam jemari mungil milik Bayu."makasih Ra,kamu udah mau nerima pria yang tidak sempurna ini."

"Mas Fahmi,apa sih!aku nggak suka sama kata-kata kamu,aku juga nggak sempurna,kita berjalan bersama,saling mengisi dan menyempurnakan.Oke?"sergah Clara,setelah melepaskan pelukan."KIta pulang yuk,pasti ibu sama bapak udah nungguin kan?"

Fahmi mengangguk."Okey,sekarang ayo kita jalan.Cuma bawa satu koper Ra?"tanya Fahmi memastikan.

"Iya masku."Clara mengerling jail,menggoda calon suaminya.

Fahmi terkekeh,dia melepaskan koper,lalu tanganya mencubit pinggang Clara."Nakal ya.!"

Clara bahagia,sangat bahagia,interaksi sederhana saja sudah membuat hatinya terasa penuh.Suara deritan koper yang beradu dengan lantai bandara,serta ketukan sepatu yang menapak di atas lantai,mengiringi setiap langkah kepergian Fahmi,Clara dan Bayu sore itu.

***

"Kenapa?"Arjuna memicing,tatapanya penuh selidik pada Dewangga.

Dewangga membeku,tenggorokan nya terasa tercekat."gue di suruh ke rimah orang tua Clara."

"OH."beo Arjuna,suaranya berat,menahan gejolak yang memenuhi rongga dadanya.

"bro,lo nggak mau ketemu clara?Paling nggak kan ka...."

"stop it!!!Kita udah selesai,bahkan sebelum kisah kita benar-benar di mulai."sarkas Arjuna,dengan sorot mata tajam,dan wajah yang memerah menahan amarah."gue nggak mau jadi pengganggu."Arjuna menambahkan.

Dewangga mengggelengkan kepala."Gengsi aja di gedein,c'mon bro,sebelum janur kuning melengkung,masih bisa lah di raih.Lo,cuma kurang usaha!"

Arjuna menatap nyalang sahabatnya,"Lo,nggak tau apa yang gue rasa,jadi lo nggak usah komentar."sungut Arjuna dengan ber api-api.Tanganya mengepal di atas meja,urat lehernya menonjol,jelas sekali Arjuna tengah menahan emosi.

"Terserah,gue cabut,udah di tunggu sama orang tua Clara,dan kalo lo penasaran,malam ini,Clara sama Fahmi resmi tunangan."Dewangga berdiri,deritan kursi terdengar kala bersentuhan dengan lantai.

Setelah kepergian Dewangga,kini tingal Arjuna seorang diri di dalam Cafe.Tangan yang mengepal dengan erat,kini makin erat,hingga buku tanganya terlihat memutih.Tanpa sadar Arjuna memukul tembok,di sampingnya."Brengsek!!! Kenapa Fahmi nggak mati aja,misal kecelakaan atau apa!Gue dengan sangat siap berdiri buat gantiin posisi Fahmi."geram Arjuna,dengan rahang mengeras,hingga giginya bergeletuk.

***

"Ibu,jangan capek-capek,kan udah ada yang nyiapin to."Clara menarik tangan renta milik wanita yang sudah melahirkan nya."KIta duduk saja ya bu,temani bapak."menuntun ibu menuju ruang tamu,lalu Clara membantu ibu,duduk di atas sofa sederhana di ruang tamu.

"kamu ini lho nduk,ibu cuma memastikan semuanya aman."sungut bu Asih pada putri tunggalnya itu.

Clara mendengus,"Semua aman bu,banyak yang bantu juga kan bu."

"Yo wes nduk,inu tak duduk di sini saja."bu Asih mencebik kan bibirnya.

Clara menghembuskan nafas kasar,Clara tau,bahkan sangat tau kalo ibunya sangat antusias dengan momen pertunangan Clara,tapi Clara hanya tak ingin ibunya sampai sakit."Maafin clara nggih bu,kesanya Clara,larang-larang ibu,padahal ibu sekarang pasti antusias banget."lirih Clara sambil menggenggam kedua tangan bu Asih.

"Ndak,wes sana kamu lanjutin siap-siap,bentar lagi kan keluarga Fahmi sampai sini nduk."

Clara terkekeh,tapi tetap berdiri menuruti apa yang bu Asih perintahkan."Nggih bu,Clara pamit dulu nggi bu."

Baru saja clara melangkah,suara bayu terdengar memanggil,sambil membawa paper bag.

"Mama!!"

"Hati-hati sayang,kenapa lari-lari?"Clara menunduk,mensejajarkan tingginya dengan Bayu.

"Mama liat Bayu dapat mainan."Bayu melompat riang,sambil menunjukan paper bag,yang berisi lego.

Clara mengernyit."ini,dari siapa sayang?"selidik Clara.

"Dari om Arjuna,sekarang om Arjuna di depan sama om Dewangga."

Clara menegang,debaran jantungnya tak bisa di kontrol,setelah tidak ada kabar sama sekali.Kini Arjuna kembali hadir,apa maksudnya?"Maunya apa sih?"geram clara,tanganya pun mengepal di samping tubuhnya.

"Sayang,tunggu sama nenek ya,mama ketemu om Dewa dulu."

"Okey mama."Kaki kecil Bayu pun melangkah menuju sofa yang di duduki oleh sang nenek.

***

"Hai Ra."sapa Arjuna dengan suara yang bergetar,Arjuna tak mampu menahan gemuruh di dalam dada kala netranya menangkap siluet wanita yang dia rindukan.Bibirnya kelu,meski banyak kata yang ingin dia ungkap kan,akhirnya hanya kata"hai" yang bisa di ucap.

"Hai juga mas Juna,apa kabar?"jawab Clara

Dewa berdehem mencoba mencairkan suasana."Kaku banget sih,sorry ya Ra,gue bawa nih bocah tantrum ke sini."

"it's okey mas"

Arjuna rindu,sangat rindu akan Clara,tapi apakah masih boleh Arjuna merindu.Sedangkan malam ini,wanita yang mengisi hatinya sejak berpuluh tahun lalu akan bertunangan.Ada sesak yang mengikat di dadanya,bahkan sekedar untuk bernapas pun sangat sulit.

Kalo Arjuna boleh meminta,meski terdengar kejam.Arjuna ingin Fahmi tertimpa musibah yang merenggut nyawanya,agar Arjuna bisa menggantikan posisi Fahmi malam ini.Terdengar jahat memang,tetapi sungguh,Arjuna tidak akan sanggup kalo harus kehilangan Clara untuk yang ke dua kali,tidak setelah Arjuna menunggu selama hampir delapan belas tahun.

Arjuna sungguh mengutuk dirinya sendiri yang sangat lemah di hadapan orang tuanya.Terkesan tidak mampu mempertahankan serta memperjuangkan kisah cintanya.

1
Rabi'ah
semangat author
Baihaqi Abizar: makasih kk🙏
total 1 replies
ssemangat author, untuk mengembangkan ceritanya, jangan lupa mampir diceritaku juga🙏
Baihaqi Abizar: Makasih kk🙏Siap nanti aku mampir di cerita kk🙏
total 1 replies
Curtis
Nguras emosi
Baihaqi Abizar: waduuhhh...padahal ini masih awal banget lho kk🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!