NovelToon NovelToon
DARI SAMPAH MENJADI TERKENAL.

DARI SAMPAH MENJADI TERKENAL.

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Action
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Wang Lee

Rahul adalah Seorang pemuda tingkat kelas bawah, tidak sengaja memperoleh bokor kecil dan mengubah segalanya.

Ia menguasai jalan kultivasi, pengobatan, teknik abadi yang mengguncang langit dan bumi.

Simak jalan ceritanya, lucu, lugu, penuh trik dan intrik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meha.

Bagian 16.

Rahul berniat pulang ketika Neha selesai mandi, ia berniat mencari payung. Soal pakaian basah, ia Mengantinya nanti di rumah. Dengan fisiknya yang sudah terlatih, ia yakin tidak akan mudah sakit.

Namun saat itu terdengar suara dari dalam kamar utama.

"Mama...!"

Itu suara putri Kakak Neha. Melihat pintu kamar mandi masih tertutup rapat.

Rahul merasa bahwa Neha belum akan keluar, jadi ia masuk kedalam kamar anak itu.

Begitu pintu di buka, aroma lembut menyeruak. Anak itu duduk di atas ranjang memanggil ibunya.

Melihat Rahul masuk, ia berhenti bersuara dan memandangnya dengan rasa penuh ingin tahu.

Rahul tersenyum dan berjalan mendekat.

 "Meha, ibumu sedang mandi boleh Kakak temenin dulu?"

"Om siapa kamu, kok tau aku Meha?"

"Oh, aku ini Rahul, teman ibumu. Ayo kita kenalan, boleh tau siapa namamu?"

"Kamu tinggi banget, jadi aku panggil om saja iya! Aku Mehan Dhuga, kamu boleh panggil aku Meha. Untuk murku tiga setengah tahun" Jawabnya polos.

"Baiklah, asal Meha senang panggil om saja" Rahul duduk di samping Meha dan mengendongnya.

Setelah melatih dan menyerap eneri alam, tubuh Rahul memiliki aura alami yang membuat anak anak senang dan Meha pun langsung akrab bercanda, berbincang tanpa ragu.

Rahul pun sangat menyukai anak anak seperti Meha yang lucu seperti boneka, ia mencubit pipinya, menarik telinganya. Kamar itu segera di penuhi tawa.

Tak lama kemudian Neha keluar dari kamar mandi sambil membawa pakaian Rahul. Saat ia hendak membuka pintu terdengar suara tawa riang anaknya.

Ketika tiba di depan pintu ia melihat anaknya dalam pelukan Rahul, tertawa bahagia. Pemandangan ini membuat hatinya hangat.

Tiga bulan yang lalu putrinya sempat bertanya.

"Mama dimana papa? Anak anak lain pun punya papa. Meha tidak, Meha pingin punya papa juga?"

Namun ia segera sadar, menggelengkan kepalanya dan memarahi dirinya sendiri.

"Apa yang kau pikirkan Neha. Dia Mahasiswa mu, umur telah mencapai dua puluh tujuh tahun dan dia baru dua puluh satu tahun. Ini konyol!"

Ia ingin masuk kekamar ketika mendengar.

"Om Rahul, boleh jadi papa Meha? Di TK semua punya anak punya papa, tapi Meha tidak punya. Lele juga pingin punya Papa?"

Neha sangat terkejut dan reflek ingin menegur anaknya dan akhirnya tidak jadi, ia menahan diri. Dalam hatinya muncul rasa ingin tahu, ia ingin tahu jawaban Rahul.

Ucapan Meha membuat Rahul jadi kaget setengah mati, ia nyaris melompat dan lari dari kamar itu.

Namun saat melihat tatapan tulus dan harapan di mata anak itu, ia tak tega mengecewakannya.

Maka meski hanya sebuah kebohongan putih, ia pun tersenyum dan berkata.

"Baik, om jadi papa Meha mulai sekarang!"

"Yeaaay...Meha punya papa...Punya papa sekarang!"

Meha bersorak riang, ia melompat- melompat di atas tempat tidur.

Ketika ia melihat mamanya di depan pintu. Ia pun berteriak teriak begitu senang.

"Mama! Mama! Meha punya Papa!"

Anak kecil itu tak benar benar mengerti arti "Papa" Tapi ia begitu bahagia.

Wajah Rahul begitu panas melihat Neha berdiri di depan pintu. Ia tahu, sang Kakak mendengar janjinya tadi.

Namun alih alih memarahinya justru tersenyum lembut dan berkata.

"Aku mengerti, terimakasih!"

Seketika Rahul merasa lega.

Setelah itu Rahul ingin berpamitan, tapi Meha menolak dan menangis. Ia berkata.

"Aku mau Papa dan Mama temeninku tidur"

"Rahul gemetar ketakutan dan berkeringat dingin. Anak ini bisa bisanya ngomong begitu!"

Papa, jelas maksudnya dirinya.

Dan, Papa dan Mama temenin tidur artinya ia harus tidur sekamar dengan Kakak Neha.

Itu sepenuhnya mustahil. Meskipun.

Namun apa yang terjadi selanjutnya membuat Rahul merasa otaknya tak cukup pintar untuk memahami kata kata yang keluar dari mulut Neha.

Dengan wajah memerah Neha berkata pelan.

"Kamu...Bisakah malam ini kamu tidak pulang dulu? Lagi pula hujan di luar sepertinya belum akan berhenti. Temenin Meha sebentar, aku tak ingin mengecewakannya!"

Pikiran Rahul langsung meledak, seolah konslet seketika. Ia sama sekali tidak menyangka, Neha akan menuruti keinginan Meha dan memintanya untuk menginap.

"Papa Rahul jangan pergi, ya! Dan ceritakan sebuah cerita, ya?"

Meha menatap Rahul dengan penuh harap, membawanya kembali kenyataan dalam keadaan setengah sadar. Tahu mengaguk.

"Baiklah!"

Tawa riang langsung terdengar dari Neha dan Meha.

Malam itu Meha terbaring di tengah ranjang dengan Rahul subsidi kiri dan Neha di sebelah kanan. Ia meminta Rahul menceritakan dongeng sebelum tidur.

Hal seperti itu tidak lah sulit bagi Rahul yang dari jurusan bagian sejarah, ia bisa menceritakan cerita tiga hari tiga malam tanpa mengulang cerita.

Neha berbalik pelan kesisi kiri, ia diam diam mencuri pandang kearah Rahul yang sedang serius menceritakan kisah kepada Meha.

Melihat senyum bahagia di wajah putrinya, perasaan damai menyusup kedalam hatinya.

Mungkin karena ia melihat seorang pria menemani putrinya, perasaan itu muncul bahwa dirinya tidak sendirian.

Meskipun ia berpikir akan bisa memberikan Meha keluarga yang utuh, pengalaman pahit dari pernikahannya dengan Asam Kumar membuatnya trauma.

Ia memilih menjalani hari hari demi hari tanpa rencana jauh kedepan.

Ada rasa bersalah selalu menghantui Neha terhadap Meha dan malam itu Meha bertanya di mana ayahnya.

Hatinya benar benar tidak pernah tenang, ia lelah. Benar-Benar lelah.

Tanpa sadar Neha pun tertidur, tidur yang tenang. Ia telah percaya sepenuh pada Rahul.

Ia merasa tak perlu menjaga diri dari pemuda itu.

Bagi Neha Rahul sosok yang bisa menjaga Meha dan bisa menjaganya.

Tak beberapa lama kemudian, Rahul melihat Neha telah tertidur dengan damai dan tak lama kemudian Meha pun menyusul dan ia pun menghentikan ceritanya.

Dengan diam diam Rahul memandang wajah tidur Neha, hatinya berdebar debar.

Ia tidak pernah menyangka bisa tidur satu ranjang dengan wanita seanggun bidadari ranjang seperti Neha, meski hanya karena anak.

Bagi Rahul itu sebuah kebahagian yang luar biasa.

Seluruh kampus tahu bahwa Neha adalah Dewi kebaikan, cantik, anggun, baik, tenang dan sosok yang sangat cerdas yang bisa di kagumi dari kejauhan.

Tak lama kemudian, kantuk pun menyerangnya, Rahul pun tertidur.

Pagi harinya, ia terbangun karena mencium aroma masakan saat membuka mata.

Meha masih tertidur, tapi Neha tidak ada di tempat tidur.

Suara aktivitas dari dapur membuatnya yakin bahwa Neha sedang menyiapkan makanan.

Setelah bangun dan berpakaian, ia langsung kekamar mandi. Ia melihat pakaian dalam Neha tidak ada lagi tersangkut di sana. yang ada hanya Handuk, Sikat Gigi baru.

Tanpa perlu bertanya, ia tahu itu di siapkan Neha untuknya.

Dalam hati ia berkata.

"Kakak Neha sungguh perhatian"

Saat ia keluar dari kamar mandi, Neha baru saja muncul sambil membawa sepiring hidangan.

Melihatnya, ia tersenyum hangat.

"Ayo sarapan dulu, nanti kamu kekampus jangan sampai terlambat"

Secara reflek Rahul bertanya.

"Kakak Neha, anda tidak pergi ke kampus?"

"Aku ambil cuti hari ini, nanti siang mau mengantar Meha kerumah orang tuaku dan kembali ke kampus besok"

Rahul mengangguk.

Saksikan kisah cerita ini selanjutnya pada episode dan bersambung ke bagian 17.

1
Aksara_Dee
spill rebusannya apa aja
Aksara_Dee
aku jd ingat cerita pendekar tampan yang sombong🤔
Aksara_Dee
heh?! lanin kamu yakin?
Aksara_Dee
akhirnya pretty percaya bahwa rahul tabib sakti
Aksara_Dee
pemuka apa ?
Aksara_Dee
pretty si super star
Aksara_Dee
aku baru bangun, belum paham
Aksara_Dee
slow motion ya ka
Aksara_Dee
cewe ngerepotin
Aksara_Dee
wkwkwk malah dpt hadiah
Aksara_Dee
eehh... hayoloo
-_𝑰𝒏𝒊 𝑻𝒂𝒎𝒊💋
Alamak 😭😭😭
-_𝑰𝒏𝒊 𝑻𝒂𝒎𝒊💋
Aduhh siapa tuh? 💃
-_𝑰𝒏𝒊 𝑻𝒂𝒎𝒊💋
Pantessss
-_𝑰𝒏𝒊 𝑻𝒂𝒎𝒊💋
On time amat dah Si Rahul² ini
Wang Lee
Iya nih
🇮🇩2Z◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟dí́ժαհᄂ⃟ᙚ🥑⃟𝐐⃟
Dewi Fortuna memihakmu rubah.....untung ketemu Rahul jadi kamu selamat
🇮🇩2Z◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟dí́ժαհᄂ⃟ᙚ🥑⃟𝐐⃟: iya Rahul dewa penyelamat 🤗
total 2 replies
Aksara_Dee
aku kayak nonton film india rasa drakor
Wang Lee: Kok sama ya,🤣
total 3 replies
Aksara_Dee
juatru dia lagi kerja
Wang Lee: Jadi adek, kerja di bar juga...Jam berapa masuknya?
total 3 replies
Aksara_Dee
wadih selamatkan lah itu
Wang Lee: Nampakkan dong wajahnya...pless
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!